Anda di halaman 1dari 31

Pe ru ba h a n so sia l d a n

dam p a k ny a Te rh ad ap
Ke s en jan ga n S o sia l D i
Masyarakat
Anggota Kelompok

Allicia Christivy Hu Arnoldus Pasoloran Kosmas Anyeq Beraan

Alya Cokro Florentinus Alberto

Marselina Tirah
Stefanus Evan Valencia Holim

Sharita Amellia Ersensius Milang


Rumusan Masalah
Proses Disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat antara lain dapat berbentuk pergolakan, demokrasi yang
anarkis, kriminalitas, dan kenakalan

Berikut Rumusan Masalah yang


akan dibahas:
1. Pergolakan Daerah
2. Aksi Protes dan Demonstrasi
3. Kriminalitas
4. Kenakalan Remaja
5. Modernisasi
Pergolakan
Daerah
Sejak Merdeka pada tanggal 17 Agustus
1945 sampai dengan masa pembangunan
saat ini, Indonesia beberapa kali mengalami
perlawanan/ pergolakan daerah. Hal ini
terjadi ketidakpuasaan dari kelompok-
kelompok tertentu terhadap pemerintah.
Pergolakan ini banyak dilatarbelakangi
ideologi politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Berikut adalah contoh-contoh pergolakan
daerah.
1. Pemberontakan
PKI Di Madiun
Pemberontakan PKI di Madiun berawal dari usaha Amir
Syarifuddin bersama Front Demokrasi Rakyat (FDR)
pimpinannya yang ingin menjatuhkan Kabinet Hatta. Dalam
perkembangannya aktivitas FDR lebih didominasi PKI,terutama
setelah Muso kembali dari Uni Soviet pada 11 Agustus 1948. Hal
ini dilanjutkan dengan pembentukan politbiro (dewan politik)
baru PKI yang diketuai Muso dan Amir Syarifuddin sebagai Amir Syarifuddin
sekretaris. Melalui politbiro ini, mereka melahirkan berbagai Dalang dari
pemberontakan PKI di
kampanye dan propaganda menjatuhkan wibawa pemerintah.
Madiun (1948)
2. Pemberontakan DI/TII
Basis pemberontakan Dl/TII terdapat di
Jawa Barat dan dipimpin oleh S. M.
Kartosuwiryo. Di Aceh, DI/TIl dipimpin oleh
Daud Beureuh, dan di Sulawesi Selatan,
dipimpin oleh Kahar Muzakkar.
Pemberontakan ini dipicu oleh
ketidaksetujuan mereka terhadap hail
Perjanjian Renville. Mereka menolak
bergabung dengan pasukan Siliwangi ketika
S.M Kartosuwiryo
melakukan hijrah ke Yogyakarta sebagai Dalang da ri pem berontakan
konsekuensi ditandatanganinya Perjanjian DI/TII
Renville.
3. Pemberontakan
Republik Maluku Selatan
Pemberontakan RMS muncul ketika sebagian
masyarakat Ambon menolak bergabung dengan
Indonesia setelah negara Indonesia Timur yang
merupakan bagian dari negara Republik
Indonesia Serikat bergabung dengan RI.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Dr. Soumokil.
Setelah pimpinan RMS ini tertangkap, sejumlah
pimpinan berhasil melarikan diri ke negeri
Belanda dan bergabung dengan orang-orang
Ambon yang sudah bermukim di sana. Lalu, Dr. Christian Soumokil
mereka mendirikan Republik Maluku Selatan di Pemimpin pemberontakan RMS
pengasingan.
4. Pemberontakan PRRI
dan Permesta
Pemberontak PRRI di Sumatra Barat terdiri dari
Dewan Banteng, Dewan Gajah, dan Dewan Garda.
Tuntutan yang mereka ajukan berpangkal pada
masalah otonomi daerah dan ketimpangan
keuangan antara pusat dan daerah. Dengan
dipimpin oleh Achmad Husein, dewan-dewan ini
memproklamasikan berdirinya PRRI pada 15
Februari 1958. Pemberontakan Permesta seperti
pemberontakan PRRI di Sumatra Barat, yaitu Achmad Husein salah satu
menolak kebijakan pemerintah tentang sentralisasi tokoh pemberontakan PRRI
ekonomi karena dirasa tidak adil. dan Permesta
5. Pemberontakan APRA
di Jawa Barat

Pemberontakan APRA dipimpin ole Westerling.


Mereka menuntut untuk tetap mempertahankan
Negara Pasundan yang ketika itu dibubarkan
pemerintah. Rasa tidak puas ini dicetuskan lewat
pemberontakan terhadap nemerintah. Melalui
peristiwa-peristiwa tersebut kita dapat belajar
banyak sagaimana memperjuangkan eksistensi Raymond Westerling
sebuah bangsa dan negara Indonesia. pemimpin dari
pemberontakan APRA
Aksi Protes Dan
Demonstrasi

Aksi protes merupakan gerakan yang dapat


dilakukan secara perseorangan ataupun
bersama-sama untuk menyampaikan rasa tidak
puas terhadap tindakan atau kebijakan
seseorang atau lembaga tertentu.
Contoh aksi protes dan demonstrasi yang
pernah terjadi di Indonesia adalah sebagai
berikut:
Aksi Protes Dan
Demonstrasi
A. mahasiswa dan masyarakat menuntut pembubaran PKI dan
kabinet seratus menteri.
Aksi Protes Dan
Demonstrasi
B. Kaum buruh menuntut kenaikan upah sesuai dengan UMR
kepada perusahaan.
Aksi Protes Dan
Demonstrasi
C. Mahasiswa menuntut kebebasan akademik kepada rektor.
Aksi Protes Dan
Demonstrasi
D. Tuntutan penghapusan Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB)
pada masa Orde Baru.
Aksi Protes Dan
Demonstrasi
E. Mahasiswa pada tahun 1998 menuntut reformasi.
Aksi Protes Dan
Demonstrasi
F. Berbagai kelompok sosial memprotes kenaikan Bahan Bakar Minyak
(BBM).
Aksi Protes Dan
Demonstrasi
Ditinjau dari sudut pandang sosiologi, aksi protes dan
demonstrasi merupakan alat kontrol sosial yang dapat
membawa perubahan ke arah perbaikan karena kontrol
dilakukan terhadap lembaga pemerintah secara terbuka.
Namun, jika tidak terorganisasi dengan baik, tidak jarang aksi
protes dan demonstrasi menjadi anarki dan membawa
kerugian bagi masyarakat. Contohnya, timbul huru-hara,
perusakan fasilitas-fasilitas umum, perusakan gedung-gedung
pemerintah, perusakan pusat-pusat perdagangan, dan
penjarahan.
3. Kriminalitas (I)

Kriminalitas atau tindakan kriminal merupakan


tindakan sosial yang disosiatif. Kriminalitas
ditandai dengan perilaku-perilaku
menyimpang yang cenderung melawan hukum
atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Tindakan kriminal bukan bawaan
lahir dan dapat dilakukan olen pria ataupun
wanita dari beragam usia, mulai dari anak-
anak sampai orang dewasa.
3. Kriminalitas (II)

Tindakan kriminal dapat dilakukan melalui


perencanaan atau tanpa perencanaan, seperti
tindakan menggunakan barang/ uang orang
lain tanpa izin karena dalam keadaan terpaksa
atau dalam kondisi darurat. Bentuk tindakan
kriminal, antara lain pembunuhan,
perampokan, pemerkosaan, penculikan,
pemerasan, penipuan, pencurian, pemalsuan,
pelanggaran sumpah, korupsi, intimidasi
(ancaman), penyalahgunaan obat-obat
terlarang, dan sebagainya.
4. kenakalan remaja (I)

Remaja merupakan anggota masyarakat yang


masih berusia muda, pada masa remaja inilah
seseorang sedang mengalami masa
pembentukan kepribadian, sehingga emosi nya
belum stabil. Berikut beberapa faktor penyebab
kenakalan remaja :
a. Kurangnya nilai-nilai yang ditanamkan oleh
orang tua.
b. Munculnya organisasi non formal yang
melakukan penyimpangan sosial.
c. Adanya usaha-usaha untuk mengubah
keadaan agar sesuai dengan nilai-nilai remaja.
4. kenakalan remaja (III)

Kenakalan remaja pada umumnya ditandai oleh


dua ciri berikut.

a. Adanya keinginan untuk melawan, seperti


dalam bentuk radikalisme.
b.Adanya sikap apatis yang biasanya disertai
dengan rasa kecewa terhadap kondisi
masyarakat.
4. kenakalan remaja (penanganan)
Penanganan kenakalan remaja harus
dilakukan secara berbeda dengan
penanganan kejahatan yang dilakukan
orang oleh dewasa, selain itu ada pula
upaya lain untuk mencegah terjadinya
kenakalan remaja, dengan cara
memberikan sarana dan prasarana yang
memadai, seperti gedung olahraga,
balai pemuda, sanggar kesenian, dan
lain-lain.

Perubahan sosial
Selain hal hal negatif yang terjadi karena perubahan
sosial, tentu saja ada juga dampak positif nya :
a. Semakin mudah dan sepatnya manusia menyelesaikan
segala aktivitas
b. Semakin baiknya kualitas individu atau masyarakat,
seiring dengan perkembangan teknologi baru
c. Semakin meningkatnya integrasi sosial
d. Semakin cepatnya mobilitas sosial
e. Semakin berkembangnya pola pikir manusia melalui
pertukaran budaya serta pertukaran informasi
Modernisasi
Modernisasi merupakan proses menuju
masa kini atau proses menuju masyarakat
modern. Modernisasi dapat pula berarti
perubahan dari masyarakat tradisional
menuju masyarakat yang maju. Di Indonesia
modernisasi sering disalah artikan sehingga
tidak sedikit orang menganggap bahwa
modernisasi sebagai suatu kebebasan yang
tidak lagi menhiraukan norma-norma yang
melekat pada suatu masyarakat.
Bentuk perubahan dalam
Modernisasi
Bentuk perubahan dalam modernisasi adalah perubahan yang
terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan.
Dan dalam perubahan terarah ini terdapat 2 aspek yaitu:

1. Aspek sosio demografi, yaitu proses perubahan unsur-unsur


sosial, ekonomi, dan psikologi masyarakat.

2. Aspek struktur organisasi sosial, yaitu perubahan unsur dan


norma di masyarakat dan dapat terwujud apabila manusia
bersosialisasi di dalam kehidupan bermasyarakat.
Ciri Ciri Manusia Modern
1. Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
2. Lebih berorientasi pada masa kini.
3. Berpendirian kuat dan menghargai ilmu pengetahuan.
4. Menyadari potensi diri dan mau mengembangkannya.
5. Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah di sekitarnya.
6.Bersikap terbuka terhadap pengalaman dan penemuan baru,
tidak bersikap apriori atau menaruh prasangka.
7. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap sehingga
penilaian terhadap perubahan didasarkan pada kekurangan-
kekurangan yang dihadapi.
Syarat Syarat Modernisasi
1. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan
tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.
2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan
birokrasi.
3.Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu
lembaga atau badan tertentu seperti Biro Pusat Statistik (BPS).
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhada modernisasi
terutama media massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (social planning) yang
tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
Sikap Mental Manusia Modern
sikap mental dan nilai budaya suatu
masyarakat sangat menentukan diterima
atau ditolakya suatu perubahan atau
modernisasi. Sika mental yang dapat
menjadi pendorong proses modernisasi
antara lain adalah rajin, tepat waktu,
berani mengambil risiko, disiplin,
kompetitif, adil, jujur, rasional, toleran,
dan peduli lingkungan.
Gejala Gejala Modernisasi

1.Bidang budaya, ditandai dengan semakin pudar budaya tradisional oleh


masuknya pengaruh budaya dari luar. Misalnya adat istiadat perkawinan
dilakukan dengan cara yang praktis yang tidak memakan waktu lama serta
biaya besar.

2.Bidang politik, ditandai dengan semakin banyakya negara yang lepas


dari penjajahan sehingga muncullah negara baru yang merdeka, serta
lahirnya lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
Gejala Gejala Modernisasi

3.Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan


manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun
secara besar-besaran untuk memproduksi barang. Dengan demikian,
kita akan semakin mudah untuk memperoleh barang dan jasa.

4.Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru


dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok
manajer, dan kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas
atas). Dengan demikian, terdapat banyak ragam spesialisasi pekerjaan
sesuai dengan perannya.
IKAN GURAMI, IKAN ARWANA,
IKAN GABUS MAKANNYA TIKUS
AGAR SILAHTURAHMI TIDAK TERPUTUS

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai