1
Prof. Ir. Yassierli, MT., PhD., CPE
BIDANG KEAHLIAN
Hp/WA 0813 22 706598 Manajemen Strategis, Ergonomi & Safety, Pengembangan Organisasi, Human Capital
yassierli@ti.itb.ac.id, yassierli@vt.edu Development, Business Process Improvement
ORGANISASI KEPROFESIAN
• Pembina, Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), 2021 - sekarang
• Ketua Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) 2015-2021 PENUGASAN DI PEMERINTAH
• President – Southeast Asean Network of Ergonomics Society (SEANES) 2015-2017 • Tim Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan RI 2015-2019
• Certified Professional Ergonomist dari BCPE USA • Tim Penyusunan Renaksi Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan,
Kemenkes RI, 2015-2019
PUBLIKASI & PENELITIAN
• 2 buku ajar: Pengantar Ergonomi (2014), Ergonomi Industri (2020) • Tim Penyusunan Renstra Komisi Akreditasi FKTP, Kemenkes, 2019
• ± 20 Jurnal internasional, 6 Jurnal Nasional • Tim Penyusun Grand Design Kendaraan Perlindungan, Kemen PPA,
• ±30 makalah seminar internasional, ±20 seminar nasional 2018
• 4 Tulisan di Opini Republika • Tim Penyusun Grand Design Pengelolaan ASN Kemenkes, 2019
• ±15 Research Grant
• Bimbingan S1-S2 : ±120 lulusan, S3 ∶ 11 orang
Outline
• Why?
• What?
• Strategic Thinkers
• How to improve?
• What challenges?
3
Diskusi
• Apa yang terbayang oleh
Bapak/Ibu terkait “Strategic
Thinking”?
4
Quotes
7
OECD Competency Framework
8
https://www.oecd.org/careers/competency_framework_en.pdf
VUCA
Volatility
Technology
Innovation innovation rate
Uncertainty
VUCA
Requirement =
Strategic
Leadership Complexity
EFFICIENCY
Requirement = Management
Ambiguity
FUTURE
Time (The New
Normal)
1900 1950 2000 2020 ?
9
10
Strategic Thinking
• Kemampuan memanfaatkan intuisi dan kreativitas untuk:
o melihat “the big picture”
o membedakan “penting” and “tidak penting”
o membayangkan “new future” (vision) – dengan mengantisipasi
perubahan lingkungan
• Diperlukan dalam merumuskan strategi/aksi dan pemecahan masalah
System Perspective
• Merefleksikan suatu sistem secara holistik bahwa
komponen sistem saling interaksi dan mempengaruhi
Hipothesis Driven
• Senantiasa kreatif bertanya “What if?” diikuti dengan
pernyataan kritis “if…then?”
12
Strategic thinkers Non-strategic thinkers
• Melihat ke depan
• Cenderung reaktif dan menunggu arahan
• Berani mencoba, dan tidak membatasi pada
• Lebih suka status quo
“best practice”
• Fokus pada sesuatu yang terlihat dan
• Perhatian kepada hal-hal yang berdampak
jangka pendek
besar dan jangka panjang
• Puas dengan kemampuan mereka saat ini
• Pembelajar sepanjang hayat
• Enggan mengubah pendekatan/cara
• Beradaptasi sesuai perubahan lingkungan
walaupun akan menghasilkan yang lebih
(agility)
baik (“palu dan paku”)
• Individu kreatif dan berpikir “outside the
• Individu yang “dapat diprediksi”
box”
13
Indikator Perilaku Level Kompetensi (Contoh)
• Level 1: Mengidentifikasi informasi atau data baru kepada pengambil
keputusan utama atau pemangku kepentingan untuk mendukung pemahaman
dan keputusan mereka.
• Level 2: Menunjukkan pemahaman terhadap dampak pekerjaan sendiri pada
aspek strategi organisasi, dan dampak strategi organisasi pada pekerjaan
sendiri. Mengidentifikasi implikasi dari hasil analisis sendiri.
• Level 3: Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang dan risiko
pengembangan yang muncul saat mengartikulasikan opsi dan rekomendasi
baru. Mempertahankan perspektif strategis yang luas sambil mengidentifikasi
dan berfokus pada detail penting.
• Level 4: Memahami posisi saat ini dalam konteks dunia yang lebih besar;
memiliki pemahaman menyeluruh tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman; mengidentifikasi pembeda kompetitif. Mempertimbangkan
gambaran yang lebih besar sambil menetapkan prioritas dan langkah ke depan.
14
https://www.oecd.org/careers/competency_framework_en.pdf
Cara meningkatkan kemampuan Strategic Thinking
1. Ajukan pertanyaan strategis
2. Observasi dan renungkan
3. Pertimbangkan ide yang berlawanan
4. Gunakan “tools”
5. Asah dan latih
https://online.hbs.edu/blog/post/how-to-develop-strategic-thinking-skills
15
Contoh pertanyaan strategis
• Apa sasaran/tujuan kita?
• Apa masalah utama, penyebab dan solusi yang ada untuk kita atasi?
• Apa tren masa lalu, saat ini dan kemungkinan masa depan?
• Apa peluang dan ancaman utama yang kita hadapi?
• Di mana leverage terbesar?
• Di mana risiko terbesar?
• Apa tindakan yang mungkin dilakukan?
• Apa implikasi dari pilihan-pilihan ini?
• Kriteria apa yang akan kita gunakan untuk memilih dan mengevaluasi
suatu tindakan?
• Bagaimana rencana kita bersinggungan dengan tujuan/rencana lain?
Strategic Thinking Tools
17
The Eisenhower Matrix
18
19
The John Whitmore Model (14 kriteria)
20
The 80/20 (Pareto) Principle
Apa artinya?
Apa konsekuensinya?
21
The 80/20 Principle
◉ 20% pakaian dipakai selama 80% waktu
◉ 20% buku memberikan 80% nilai tambah
◉ 20% orang (kaya) memiliki 80% total kekayaan
◉ 20% populasi dunia mengkonsumsi 80% energi
◉ 20% produk/customer menghasilkan 80%
revenue/profit
◉ 20% karyawan berkontribusi terhadap 80%
kinerja
◉ ?
22
NOTES
◉ 80% orang tidak kidal, 20% kidal (salah)
◉ 80/20 menggambarkan hubungan 2 set data yang sebanding (cause –
results)
◉ 80/20 menggambarkan persentase
◉ Dapat berubah menjadi 70/30, 80/1, 99/20, dll (principle of imbalance)
○ the majority, that have little impact
○ a small minority, that have a major, dominant impact.
◉ Lesson learned:
○ Tidak semua “case” berbobot sama
○ Fokus pada 20%
23
24
“
25
Strategis?
• berhubungan dengan
stakeholder langsung
• berkaitan dengan kinerja
www.apqc.org
4 Pengelolaan Human Capital
4.1 Mengelola Sistem Manajemen dan Organisasi
4.1.1 Merencanakan dan mengembangkan organisasi
4.1.2 Melakukan analisis dan evaluasi jabatan
4.1.3 Menyusun strategi, kebijakan dan pedoman sistem manajemen Human Capital (remunerasi, rekrutmen,
sistem karir, kinerja karyawan, dll)
4.2 Mengelola Perencanaan dan Rekrutmen Human Capital
4.2.1 Membuat perencanaan kebutuhan karyawan jangka pendek dan jangka panjang
4.2.2 Mengelola rekrutmen dan seleksi karyawan
4.2.3 Mengelola penempatan karyawan
4.2.4 Mengelola orientasi dan masa percobaan karyawan
4.3 Mengelola Pengembangan HC
4.3.1 Mengelola sistem karir karyawan (career path) dan talent pool
4.3.2 Mengelola CMC (Coaching, Mentoring, Conseling) karir
4.3.3 Mengelola mutasi, rotasi, promosi dan demosi karyawan
4.3.4 Menyusun dan mengembangkan standar kompetensi jabatan
4.3.5 Melaksanakan asesmen dan mapping kompetensi SDM
4.3.6 Menyusun program pengembangan SDM
4.3.7 Menyusun Learning Need Analysis (LNA)
4.3.8
4.3.9
Menyusun program dan sarana pembelajaran
Mengkoordinir pelaksanaan pembelajaran karyawan
Yang mana 20% strategis?
4.3.10 Mengelola magang dan mentoring
4.3.11 Mengelola sertifikasi profesi dan keahlian
4.3.12 Mengevaluasi hasil pembelajaran
4.4 Mengelola Administrasi dan kepersonaliaan
4.4.1 Mengelola administrasi karyawan (termasuk outsource dan PKWT)
4.4.2 Mengelola fasilitas kesejahteraan karyawan
4.4.3 Mengelola Sistem Informasi karyawan
4.4.4 Mengelola administrasi pembayaran remunerasi karyawan
4.4.5 Mengelola program tunjangan, asuransi, jaminan sosial dan pensiun
4.4.6 Mengelola program kesehatan karyawan
4.4.7 Mengelola perjalanan dinas
4.5 Mengelola Hubungan Industrial
4.5.1 Menyusun kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
4.5.2 Mengelola disiplin
4.5.3 Mengelola CMC (Coaching, Mentoring, Conseling) hubungan industrial
4.5.4 Menjalin koordinasi dengan Serikat Pekerja
4.5.5 Melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja
4.5.6 Mengelola perselisihan hubungan industrial
4.5.7 Mengelola survei kepuasan dan keterikatan (engagement) karyawan
4.6 Mengelola Sistem Kinerja Karyawan
4.6.1 Melakukan cascading KPI Individu dan Rencana Kinerja Individu (RKI)
4.6.2 Mengelola sistem informasi manajemen kinerja karyawan
4.6.3 Memastikan pelaksanaan penilaian kinerja karyawan
4.6.4 Memfasilitasi proses kalibrasi penilaian kinerja karyawan
4.6.5 Mengelola CMC (Coaching, Mentoring, Conseling) kinerja karyawan
4.7 Mengelola Manajemen Perubahan dan Budaya Perusahaan
4.7.1 Merencanakan arah dan prioritas manajemen perubahan
4.7.2 Mendesain budaya perusahaan (menyusun tata nilai perusahaan, menyusun DO and DON'T)
4.7.3 Menyosialisasikan dan mengimplementasikan manajemen perubahan dan budaya perusahaan
4.7.4 Mengukur dan mengevaluasi efektifitas implementasi manajemen perubahan dan budaya perusahaan 26
4 Faktor ST: DICE
27
Bias dalam (Strategic) Thinking
• Naluri terhadap kesenjangan yang salah
– Berbeda belum tentu terpolarisasi
• Naluri terhadap negativitas
– Lebih sering mendengar hal negatif
• Asumsi linearitas
• Naluri terhadap rasa takut
– Risiko = bahaya x peluang kemunculan
• Relativitas ukuran
• Generalisasi
• Naluri mencari ”kambing hitam”
28
Prof. Ir. Yassierli, MT., PhD
Email: yassierli@ti.itb.ac.id
Hp/WA 0813 22 706598
29