Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ANALISA BAHAN AJAR KB1

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA DINASTI BANI UMAYYAH (VIDEO)


a. 1. Katib asy-Syurfah yaitu sekretaris yang bertugas sebagai pemeliharaan keamanan dan
ketertiban umum
2. Katib al-Qudat yaitu sekretaris yang menyelenggarakan tertib hukum melalui badan-badan
peradilan dan hukum setempat.
3. Katib ar-Rasail yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan administrasi dan surat-
menyurat para pembesar setempat.
4. Katib al-Jundi yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan segala hal yang berkaitan
ketentaraan.
5. Katib al-Kharaj yaitu sekretaris yeng bertugas menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran
negara.
b. Setelah kami menganalisis bahan ajar melalui artikel yang disajikan oleh bapak dosen
Alhamdulillah kami dapat mengetahui lebih luas tentang dinamika pemerintahan kaum muslimin
setelah berakhirnya pemerintahan khulafaur rasyidin, hal ini kami akan sajikan dengan rumusan
sebagai berikut:
1. Dinasti Umayah adalah dinasti yang melanjutkan pemerintahan kaum muslimin setelah
khulafaurrasyidin yang berdiri pada tahun 40-132 H/661-750 M, yang mana dinasti tersebut
berlangsung selama 90 tahun, didirikan oleh Mu’awiyah Bin Abi Sufyan sebagai khalifah pertama
dinasti Umayah yang dimulai pada tahun 40-60 H/661-680 M, dengan demikian beliau sebagai
pendirinya hanya memegang kekhalifahan selama 20 tahun, yang berpusat di Damaskus. Sedangkan
puncak pemerintahannya yaitu berakhir pada khalifah Marwan Bin Muhammad (127-132 H/744-750
M). Dengan berakhirnya khalifah marwan yang berakhir pada tahun 750, maka bisa disimpulkan
pemerintahan dinasti umayah berlangsung selama 90 tahun yang terdiri dari 14 khalifah.
2. Ada dua hal yang membedakan sistem pemerintahan para khulafaur rasyidin dengan dinasti
umayah, Pertama pada masa khulafaur rasyidin sistem pemerintahannya bersifat demokratis
sedangkan pada masa dinasti umayah sistem pemerintahannya bersifat monarkhi absolut (turun
temurun), adapun hal tersebut dibuktikan dengan salah satu kebijakan Ummayah bin Abi Sufyan yaitu
mengubah sistem pemerintahannya dari deokrasi menjadi kerajaan, dengan salah satu bukti setelah
beliau wafat kekhalifahan.
3. Tentang keberhasilan dinasti umayah, keberhasilan dinasti bani umayah jika diklasifikasikan
yang paling utama dilihat dari aspek: pertama, Wilayah kekuasaan dan
perpolitikan. Kedua, Perkembangan ilmu. Seperti contoh dari segi wilayah beliau mampu melakukan
ekspansi (perluasan wilayah kekuasaan secara besar-besaran), dari segi perpolitikan penyusunan
tata cara pemerintahan yang sama sekali untuk memenuhi kebutuhan perkembangan wilayah dan
administrasi negara yang lebih teratur, dari segi ilmu yaitu adanya perkembangan Bahasa Arab, ilmu
qira’at, ilmu tafsir, dan lain-lain. Salah satu bukti pada masa khalifah Al-Walid bin Abdul Malik B. Arab
pada waktu dijadikan Bahasa Resmi Administrasi pemerintahan islam.
4. Ada beberapa hal yang menyebabkan kemunduran dinasti umayah yaitu, Pertama, munculnya
kelompok-kelompok yang merasa tidak puas terhadap pemerintahan Bani Umayah sepeeti kelompok
Khawarij, Syiah, dan kelompok muslim non arab. Kedua, tidak adanya ketentuan yang jelas dan
tegas tentang sistem pemerintahan khalifah. Ketiga, sikap hidup yang bermewah mewah. Aspek
Positifnya, kami mengetahui bahwa Bahasa Arab yang identik dengan Bahasa Al-qur’an menjadi
sebuah Bahasa resmi administrasi pada masa pemerintahan dinasti umayah, yang hal ini merupakan
sebuah kehormatan yang tiada taranya, disamping itu akan menjadi motivasi bagi kami untuk
mencintai Bahasa Arab dan momotivasi peserta didik agar juga mencintai terhadap Bahasa Arab
yang selama ini ada sebagian yang menganggap Bahasa Arab adalah Bahasa Kampungan. Aspek
negatifnya terwujudnya dinasti umayah bersumber dari tahkim yang dijalani dengan politik tidak sehat
oleh perwakilannya yaitu Amr Bin Ash dan sistem pemerintahannya tidak mencontoh sistem
pemerintahan yang demokrasi.
c. Roda pemerintahan yang baik yaitu harus demokratis, memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk mencalonkan dan memilihnya, dan harus didasari dengan musyawarah sehingga selalu muncul
permasalahan yang baru. Sebaiknya para pemimpin mencontoh bagaimana baginda Rasul berpolitik,
bagaimana baginda Rasul menjaga kesatupaduan umat. Sebagaimana tertuang dalam prinsip
Piagam Madinah diantaranya, Kebersamaan kandungan Asas ini semua anggota masyarakat
mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap negara. Asas Keadilan artinya semua
masyarakat mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum.

Anda mungkin juga menyukai