Silvikultur
PRAKTIKUM SILVIKULTUR
OLEH:
NIM : M031211001
Maruli Sianipar
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................
I. PENDAHULUAN .................................................................................................
1.1. Latar Belakang ...............................................................................................
1.2. Tujuan dan Kegunaan.....................................................................................
II. LAPORAN PRAKTIKUM.................................................................................
2.1 Preskripsi Silvikultur di Tegakan Jati (Tectona grandis) di Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Hasanuddin ....................................................................
2.1.1 Pendahuluan .........................................................................................
2.1.2 Tinjauan Pustaka ..................................................................................
2.1.3 Metodologi Praktikum..........................................................................
2.1.4 Hasil dan Pembahasan .........................................................................
2.1.5 Penutup .................................................................................................
2.2 Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif (Stek Batang).................................
2.2.1 Pendahuluan .........................................................................................
2.2.2 Tinjauan Pustaka ..................................................................................
2.2.3 Metodologi Praktikum..........................................................................
2.2.4 Hasil dan Pembahasan .........................................................................
2.2.5 Penutup .................................................................................................
2.3 Penanaman Bibit di Persemaian Fakultas Kehutanan ....................................
2.3.1 Pendahuluan ..........................................................................................
2.3.2 Tinjauan Pustaka ..................................................................................
2.3.3 Metodologi Praktikum .........................................................................
2.3.4 Hasil dan Pembahasan .........................................................................
2.3.5 Penutup.................................................................................................
III. PENUTUP ..........................................................................................................
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................
3.2. Saran ...............................................................................................................
3.2.1. Saran Untuk Asisten ...............................................................................
3.2.2. Sarann Untuk Laboratorium ...................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Silvikultur adalah ilmu dan praktik pengelolaan hutan yang bertujuan untuk
mempertahankan, memperbaiki, dan mengoptimalkan sumber daya hutan secara
berkelanjutan. Ilmu silvikultur berfokus pada pengaturan dan pengarahan
pertumbuhan dan perkembangan hutan melalui tindakan yang terencana dan
terpadu, termasuk perencanaan, perbanyakan, penanaman, pemeliharaan,
pemilihan jenis pohon, pemanenan, dan regenerasi hutan. Tujuan utama silvikultur
adalah untuk mencapai produksi kayu yang berkelanjutan, tetapi juga
mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pengelolaan
hutan. Dalam praktiknya, silvikultur melibatkan pemahaman tentang ekologi pohon
dan hutan, serta penerapan prinsip-prinsip ilmiah dalam mengelola dan
mengembangkan sumber daya hutan (Gintings & Purwanto, 2019).
Penerapan silvikultur melibatkan pengelolaan tegakan hutan secara selektif,
termasuk penanaman dan perawatan bibit, penebangan selektif, regenerasi alami
atau buatan, serta perlindungan dan pemeliharaan terhadap hama, penyakit, dan
kebakaran hutan. Melalui pengelolaan yang berkelanjutan, silvikultur berupaya
menjaga keseimbangan antara produksi kayu yang optimal dengan fungsi-fungsi
ekologis hutan, seperti konservasi keanekaragaman hayati, perlindungan tanah dan
air, serta penyediaan jasa lingkungan. Silvikultur menjadi penting dalam
memastikan bahwa hutan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi manusia,
baik dalam aspek ekonomi maupun lingkungan. Dengan menerapkan prinsip-
prinsip silvikultur, diharapkan dapat mencapai pengelolaan hutan yang
berkelanjutan, menjaga keberlanjutan sumber daya hutan, serta melestarikan fungsi
dan keberagaman ekosistem hutan (Rachmansyah & Pandjaitan, 2016).
Pengukuran preskripsi tegakan jati, perbanyakan tanaman secara vegetatif,
dan penanaman bibit merupakan konsep dasar yang sangat relevan dalam ilmu
silvikultur, terutama dalam konteks pengelolaan hutan dan kehutanan yang
berkelanjutan. Pengukuran preskripsi tegakan jati melibatkan pengumpulan data
mengenai tinggi, diameter, dan jumlah pohon per hektar, yang sangat penting untuk
mengevaluasi kualitas tegakan jati dan merencanakan tindakan pengelolaan yang
tepat. Sementara itu, perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan metode
yang umum digunakan untuk memperbanyak tanaman, di mana tanaman baru
dihasilkan dari bagian vegetatif seperti stek. Metode ini memungkinkan reproduksi
tanaman yang identik dengan tanaman induknya dan berguna untuk
mempertahankan sifat-sifat yang diinginkan. Selain itu, penanaman bibit
merupakan tahapan krusial dalam pengelolaan hutan yang melibatkan pemilihan
bibit yang berkualitas, persiapan lahan, dan teknik penanaman yang benar. Dalam
praktikum ini, peserta akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang konsep-
konsep dasar ini serta pengalaman praktis yang sangat berharga dalam pengelolaan
sumber daya hutan yang berkelanjutan.
1.2.1. Tujuan
1.2.2. Kegunaan
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Aisyah, S., & Nurlaila, L. 2015. Analisis Senyawa Bioaktif dalam Kulit Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia) dan Potensinya Sebagai Antioksidan. Jurnal Kimia
Valensi, 1(4), 230-236.
Arifandy, M. I., & Sihaloho, M. (2015). Efektivitas pengelolaan hutan bersama
masyarakat sebagai resolusi konflik sumber daya hutan. Sodality: Jurnal
Sosiologi Pedesaan, Agustus.
Astana,S. Hani,A. Endom,W. Nuroniah,H.S. Lelana, N.E., Kurniasari,D.R.,
Bangsawan, I. 2016. Kiat Berbiisnis Sengon : Tanam Sekali, Untung
Berkali-Kali. Forda press (Anggota IKAPI No. 257/JB/2014).
Basuki, R. S., dan Agusta, A. 2021. Deskripsi Morfologi dan Fisiologi Tanaman
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) pada Berbagai Umur. Jurnal
Pertanian Tropik, 6(1), 25-30.
Damayanti, D.R. 2016. “Permudaan Alami Hutan di Satuan Pengelolaan Taman
Nasional (STPTN) wilayah III Kuala Penete Taman Nasional Way Kambas”.
Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Dewi, N. M. E. Y., Setiyo, Y., & Nada, I. M. (2017). Pengaruh bahan tambahan
pada kualitas kompos kotoran sapi. Jurnal Beta (Biosistem dan Teknik
Pertanian), 5(1), 76-82.
Djam’an, D. F., Putri, K. P., & Danu, D. Potensi Jenis Sengon (Falcataria
Moluccana (Miq.) Barneby & Jw Grimes) Diperbanyak Melalui Teknik
Vegetatif (Stek) Potency Of Sengon (Falcataria Moluccana (Miq.) Barneby
& Jw Grimes) Propagation Throught Vegetative Technique (Cutting).
Jurnal Hutan Tropis, 6(1), 13-19.
Ekawandani, N. (2019). Efektifitas kompos daun menggunakan EM4 dan kotoran
sapi. Jurnal Tedc, 12(2), 145-149.
Ginting, E. dan Setiadi, D. (2018). Teknik Silvikultur Jati (Tectona grandis Linn.
F.). Penebar Swadaya. Hal. 120-122.
Gintings, A. N., & Purwanto, R. H. (2019). Dasar-Dasar Silvikultur. IPB
University Press.
Hadiwidodo, M., Sutrisno, E., Handayani, D. S., & Febriani, M. P. (2018). Studi
pembuatan kompos padat dari sampah daun kering tpst undip dengan variasi
bahan mikroorganisme lokal (mol) daun. Jurnal Presipitasi: Media
Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(2), 79-82.
Halawane, J. E., Hidayah, H. N., & Kinho, J. (2015). Prospek pengembangan jabon
merah, Anthocephalus macrophyllus (roxb.) havil: solusi kebutuhan kayu
masa depan. Balai Penelitian Kehutanan Manado, Badan Penelitian
Pengembangan dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Hardiyanto, E. B., & Setiadi, D. (2015). Kajian Preskripsi Silvikultur Pada Hutan
Rakyat Di Desa Samiran Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Jurnal
Penelitian Hutan Tanaman, 12(3), 185-194.
Hidayat, T., & Saragih, R. 2019. Analisis Usaha Tani Jeruk Nipis di Desa Pantai
Cermin Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal
Agrisistem, 15(1), 1-7.
Hidayat, T., Burhanuddin & Fahrizal (2017). Komposisi Jenis Dan Struktur
Vegetasi Hutan Sekunder Rawa Gambut Di Desa Sungai Besar Kabupaten
Ketapang. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 5 (4) : 889 – 897.
Hutubessy, J. I. B. (2013). Pengaruh Pupuk Organik Cair Nasa terhadap
Pertumbuhan Bibit Tanaman Jati Putih (Gmelina arborea Roxb). Agrica:
Journal of Sustainable Dryland Agriculture, 6(1), 10-22.
Ikhsani, H., & Ratnaningsih, A. T. 2021. Penanaman Pohon di Perumahan Bukit
Permata Sumbari II Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Dinamisia:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 421-426.
Indriyanti, D. R., Banowati, E., & Margunani, M. (2015). Pengolahan Limbah
Organik Sampah Pasar Menjadi Kompos. Jurnal Abdimas, 19(1), 25526.
Kuswanto, H. 2013. Preskripsi Silvikultur pada Hutan Tanaman Acacia mangium
Willd. dan Acacia auriculiformis A. Cunn. ex Benth. di HPH PT. X,
Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 9(3): 187-
198.
Mariana, Merlyn. 2017. Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek
Batang Nilam (Pogostemon Cablin Benth). Jurnal Agrica Ekstensia. 11(1):
Hal 1-8.Rochayati, S., dan Dariyo, A. 2017. Pertumbuhan dan Hasil
Beberapa Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) pada Berbagai
Jenis Pupuk. Jurnal Produksi Tanaman, 5(2), 184-193.
Marthen, M., Kaya, E., & Rehatta, H. 2018. Pengaruh perlakuan pencelupan dan
perendaman terhadap perkecambahan benih sengon (Paraserianthes
falcataria L.). Agrologia, 2(1).
Mpapa, B. L. (2016). Analisis kesuburan tanah tempat tumbuh pohon jati (Tectona
grandis L.) pada ketinggian yang berbeda. Jurnal Agrista, 20(3), 135-139.
Priadi, D., N. S. Hartati. 2014. Karakterisasi Sengon (Paraserianthes falcataria L.
Nielsen). Prosiding Seminar Nasional XVII “Kimia dalam Pembangunan“,
341-350.
Rachmansyah, A., & Pandjaitan, N. H. (2016). Pengantar Ilmu Kehutanan.
Penerbit IPB Press
Riyanto, H. D., Beny, H., & Pamungkas, B. P. (2020). Hubungan Bonita Dengan
Kelas Kesesuaian Lahan (KKL) Hutan Tanaman Jati. Jurnal Litbang Provinsi
Jawa Tengah, 18(1), 1-12.
Rukmana, R., dkk. 2017. Panduan Praktikum Perbanyakan Tanaman. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Sadono, R. 2018. Prediksi lebar tajuk pohon dominan pada pertanaman jati asal
kebun benih klon di Kesatuan Pemangkuan Hutan Ngawi, Jawa Timur. Jurnal
Ilmu Kehutanan, 12(2), 127-141.
Siadari, T. P., Hilmanto, R., & Hidayat, W. (2014). Potensi Kayu Rakyat dan
Strategi Pengembangannya (Studi Kasus) di Hutan Rakyat Desa Buana
Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva
Lestari, 1(1), 75-84.
Siswanto, D. 2015. Pengaruh Preskripsi Silvikultur Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Jati (Tectona grandis L.f.) di KPH Ngawi Utara, Jawa Timur. Jurnal
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 12(4): 249-259.
Subehan, dkk,. 2020. Aktivitas Anti Inflamasi dan Penyembuhan Luka dari Ekstrak
Kulit Batang Murbei (Morus alba L.). Jurnal Farmasi Galenika. 6(1): Hal
26-36.
Soerjani, M., & Kostermans, A. J. G. H. (2018). Pengantar taksonomi tumbuhan.
Jakarta: LIPI Press.
Sudomo, A,. 2013. Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh Pada Stek Pucuk Manglid Bi
Rootone-F (Manglietia Glauca). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 10(2):
Hal 57-63. Utami, N, Himawari, dkk, 2020. Keberhasilan Stek Tanaman
Lamtoro Varietas Tarramba (Leucaena Leucocephala Cv. Tarramba) Karena
Pengaruh Umur Fisiologis Dan Zat Pengatur Tumbuh. Jurnal Pastura. 1(1):
Hal 42-45.Suryana, A., Wulandari, A., dan Astuti, Y. 2016. Kandungan Kimia
dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia Swingle) Asal Jawa Barat. Jurnal Kimia dan Kemasan, 38(1), 16-
23.
Sulistiana, S. 2013. Respon Pertumbuhan Stek Daun Lidah Mertua. Jurnal
Matematika, Sains, dan Teknologi. 14(2): Hal 108-118.
Sulistiami, S. (2015). Daun Jati Dan Pelopah Pisang Daun Jati Dan Pelopah Pisang
Pada Pewarnaan Teknik Ikat Celup Kain Katun. Wahana, 65(2), 1-8.
Sutrisno, E., & Priyambada, I. B. (2019). Pembuatan pupuk kompos padat limbah
kotoran sapi dengan metoda fermentasi menggunakan bioaktivator starbio
di desa ujung–ujung kecamatan pabelan kabupaten semarang. Jurnal
Pasopati: Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi,
1(2).
Sulistyawati, P. dan Yulianto, E. (2017). Silvikultur Jati. Penebar Swadaya. Hal. 68-
69.
Sumono, A. Dkk. 2016. “Derajat Kestabilan Tegakan Karet (Havea Brasiliensis) Di
Kelurahan Margomulyo Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur”. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian Dan Kehutanan,
15(2), 147-154.
Suroso. (2015). Jati (Tectona grandis). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sutopo, H. (2017). Silvikultur: Konsep Dasar dan Aplikasinya dalam Pengelolaan
Hutan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tustiyani, I. (2017). Pengaruh Pemberian Berbagai Zat Pengatur Tumbuh Alami
Terhadap Pertumbuhan Stek Kopi. Jurnal Pertanian. 8(1): Hal 46-50.
Umiyati, U., Sumekar, Y., Widayat, D., & Kurniadie, D. 2022. Pelatihan
Pembuatan Kompos Jerami Yang Diaplikasikan Pada Tanaman Padi Sawah
Di Desa Gamel Kabupaten Cirebon: Pelatihan Pembuatan Kompos Jerami
Yang Diaplikasikan Pada Tanaman Padi Sawah Di Desa Gamel Kabupaten
Cirebon. Jurnal Kajian Budaya Dan Humaniora, 4(2), 266-269.
Woesono, H. B., Suhartati, T., & Pujasa, D. (2019). Model Pertumbuhan Pohon Jati
(Tectona Grandis Lf) Di Kphp Batulanteh, Sumbawa, NTB: Growth Model
of Teak Tree (Tectona grandis Lf) at Batulanteh District, Sumbawa, NTB.
Jurnal Wana Tropika, 9(1).
Yustisia, D. Faisal., & Sudewi, S. 2019. Pertumbuhan Stek Buah Naga (Hylocereus
Costaricensis L.) Pada Berbagai Komposisi Media Tanam Dan Panjang
Stek. Jurnal Agrominansia. 4(1): Hal 15-24.
Zakiyah, R., Siregar, U. J., & Hartati, N. S. 2017. KARAKTERISASI
MORFOLOGI SENGON (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) HASIL
MUTASI RADIASI SINAR GAMMA Morphological Characterization of
Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) Gamma Radiation Mutation
Results. Jurnal Silvikultur Tropika, 8(1), 41-47.
FOTO KELOMPOK
KESAN DAN PESAN
1. Koordinator (Andi Ahmad Assi’diq)
• Kesan: Koordinator asisten yang cuek tapi perhatian memberikan kesan yang
menarik. Meskipun tampak cuek atau tidak terlalu bersemangat secara
eksternal, namun kakak tetap memiliki perhatian yang tajam terhadap detail
dan kebutuhan kami sebagai praktikan. Sikap kakak yang tenang tapi tegas
dapat memberikan suasana yang serius sekaligus nyaman di sekitarnya.
• Pesan: Bagi koordinator asisten yang cuek tapi perhatian, teruslah menjaga
keseimbangan tersebut. Kakak memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal
secara mendalam dan memperhatikan detail-detail penting. Teruslah
memberikan perhatian kepada praktikan, mendengarkan dan memahami
kebutuhan mereka. Meskipun terlihat cuek, tetapi pastikan bahwa komunikasi
terbuka tetap terjaga dan selalu siap memberikan bantuan jika dibutuhkan.
Ingatlah bahwa sikap tenang dan santai Kakak dapat menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman dan produktif bagi semua anggota tim.
2. Asisten (Bunga Lino)
• Kesan: Asisten praktikum yang super baik, santai sekaligus tegas
memberikan kesan yang luar biasa. Kakak memiliki sikap yang baik dan
mampu menciptakan lingkungan praktikum yang nyaman. Meskipun santai,
Kakak tetap tegas dalam menjalankan tugas dan memberikan petunjuk
dengan jelas. Kesempatan untuk belajar dan berkembang di bawah bimbingan
Kakak menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memotivasi.
• Pesan: Bagi Kakak Asisten teruslah mempertahankan sikap Kakak yang
santai namun tegas. Kakak telah menciptakan lingkungan yang positif dan
mendukung bagi peserta praktikum. Tetaplah santai dan ramah terhadap
peserta, namun tetap tegas dalam menjalankan tugas dan memberikan arahan.
Pastikan komunikasi terbuka dan jelas dengan peserta, dan selalu siap
membantu mereka ketika dibutuhkan. Teruslah berbagi pengetahuan dan
pengalaman Anda dengan antusiasme, dan dorong peserta untuk
berpartisipasi aktif.
RIWAYAT HIDUP