Anda di halaman 1dari 14

JURNAL REKAYASA

Prodi Teknik SIPIL STTC

EVALUASI KONSTRUKSI JALAN REL BAGIAN ATAS PETAK JALAN DARI STASIUN CIREBON SAMPAI DENGAN
STASIUN CANGKRING

Dedi Hermawan1) Dedi Sunendi2) ........................................................................................................... 5

PERENCANAAN BIAYA HALTE KHUSUS DRIVER ONLINE DI KOTA CIREBON

Dedi Hermawan 1) , Muhammad Irfanu Ilmi 2) …………………………………………………………………………….. 19

PERENCANAAN SHUTTLE WISATA TRUSMI-GUNUNGJATI KABUPATEN CIREBON

Dedi Hermawan1), Dodi Firmansyah2) …………………………………………………………………………………………………... 30

PERENCANAAN TEKNIS DAN BIAYA FASILITAS PEJALAN KAKI (STUDI KASUS KAMPUS IAIN SYEKH NURJATI
CIREBON

Dedi Hermawan 1) , Chairul Amaliah2) ……………………………………………………………………………………………………………………………………….. 37

ANALISA KETERSEDIAN AIR UNTUK IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI CANGKUANG WILAYAH KABUPATEN
CIREBON

Nono Carsono 1) Farah Nailufar 2) ................................................................................................. ... 47

JURNAL VOLUME 02

REKAYASA SIPIL NOMOR 01 - JANUARI 2022

Program Studi Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon
Jl. Evakuasi No.11 Cirebon (0231) 482196
JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL | STTC
Vol.02 No.01 Januari 2022

KATA PENGANTAR
Jurnal Sipil adalah jurnal yang diperuntukan bagi mahasiswa dan dosen program studi teknik sipil
dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui penelitian dan pengabdian dengan ruang
lingkup penelitian dan pengabdian mengenai ilmu teknik sipil diantaranya bidang keilmuan
struktur bangunan, geoteknik, manajemen konstruksi, hidrologi, dan transportasi.

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil menyambut baik kontribusi yang mempromosikan pertukaran ide. dan
wacana rasional antara pendidik, praktiksi dan peneliti teknik sipil.

Hasil kajian dan penelitian dalam Jurnal Rekayasa Teknik Sipil ini didedikasikan untuk memajukan
batas pengetahuan dan teknologi dengan mendorong penelitian lintas disiplin dan aplikasi inovatif
dalam proyek-proyek rekayasa teknik sipil. Semoga hasil kajian dan penelitian pada Jurnal
Rekayasa Teknik Sipil Volume 02 No. 1 Bulan Januari 2022 ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada keilmuan teknik sipil.

Hormat Saya,
Ketua Editor

Ir. Dedi Hermawan, S.T., M.Sc., IPM

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
2
JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL | STTC
Vol.02 No.01 Januari 2022

TIM PENGELOLA
Penanggung Jawab
Ketua Program Studi Teknik Sipil | Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon, Indonesia

Ketua Editor
Ir. Dedi Hermawan,S.T., M.Sc., IPM| Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.

Sekretaris
Ir. Dertawan Widagdo, S.T., M.T., IPM| Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.

Editor
Lia Amaliah,S.T.,.M.Si. | Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.
Neti Nuryati, SPd., M.P.Mat. | Sekolah Tinggi Sains Islam Bina Cendekia Utama Cirebon
H. Edi Rohadi, S.T., M.T. | Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.

Managing Editor
Nono Carsono, ST, MT | Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.

IT Manager
R. Radian Baratasena, S.Kom., M.Kom |Sekolah Tinggi Ilmu Komputer POLTEK Cirebon

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil


_______________________

© Redaksi Jurnal Rekayasa Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon
Gd.Lt.1 Jl.Evakuasi No.11, Cirebon 45135
Telp. (0231) 482196 - 482616 Fax. (0231) 482196 E-mail jurnaltekniksipil@sttcirebon.ac.id
website : http://ejournal.sttcirebon.ac.id/Jts

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
3
JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL | STTC
Vol.02 No.01 Januari 2022

MITRA BESTARI
Dr. Iwan Purnama,S.T., M.T. | Prodi Arsitektur | Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.
Dr. Adam Safitri, S.T., M.T. | Prodi Teknik Sipil | Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.
Dr. Ir. Atie Tri Juniati, M.T. | Prodi Teknik Sipil | Universitas Pancasila Jakarta.
Dr. Ir., Martinus Agus Sugiyanto, M.T.| Prodi Teknik Sipil | Universitas Gunung Jati Cirebon.
Dr. Jimat Susilo,S.Pd.,M.Pd. | Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia | Universitas Gunung
Jati Cirebon.
Eka Widiyananto, S.T., M.T. | Prodi Arsitektur | Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.
Nurhidayah, S.T., M.Ars. | Prodi Arsitektur | Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon.
Abdul Khamid, S.T., M.T. | Prodi Teknik Sipil | Universitas Muhadi Setiabudi Brebes.
Agung Biantoro, S.T., M.T. | Prodi Teknik Mesin | Universitas Mercu Buana Jakarta.

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil


_______________________

© Redaksi Jurnal Rekayasa Teknik Sipil


Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon
Gd.Lt.1 Jl.Evakuasi No.11, Cirebon 45135
Telp. (0231) 482196 - 482616 Fax. (0231) 482196 E-mail jurnaltekniksipil@sttcirebon.ac.id
website : http://ejournal.sttcirebon.ac.id/Jts

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………………. 2

TIM PENGELOLA ..……………………………………………………………………………………………………………….…………… 3

MITRA BESTARI ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 4

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………….. 4

EVALUASI KONSTRUKSI JALAN REL BAGIAN ATAS PETAK JALAN DARI STASIUN CIREBON SAMPAI
DENGAN STASIUN CANGKRING

Dedi Hermawan1) Dedi Sunendi2) ……………………………………………………………………………………… 5

PERENCANAAN BIAYA HALTE KHUSUS DRIVER ONLINE DI KOTA CIREBON

Dedi Hermawan (1) Muhammad Irfanu Ilmi (2) …………………………………………...................... 19

PERENCANAAN SHUTTLE WISATA TRUSMI-GUNUNGJATI KABUPATEN CIREBON

Dedi Hermawan1, Dodi Firmansyah2 ………………………………………………………………………………. 30

PERENCANAAN TEKNIS DAN BIAYA FASILITAS PEJALAN KAKI (STUDI KASUS KAMPUS IAIN SYEKH
NUR JATI CIREBON)

Dedi Hermawan 1) Chairul Amaliah2) ……………………………………….……………… 36

ANALISA KETERSEDIAN AIR UNTUK IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI CANGKUANG WILAYAH
KABUPATEN CIREBON

Nono Carsono 1) Farah Nailufar 2) …………………………………………………………………………………. 47

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
5
PERENCANAAN TEKNIS DAN BIAYA FASILITAS PEJALAN KAKI (STUDI KASUS
KAMPUS IAIN SYEKH NUR JATI CIREBON)

Dedi Hermawan 1) Chairul Amaliah2)


Program studi Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon
Email: aldedi02@gmail.com1 , chairul.amaliah@gmail.com2

ABSTRAK
Lingkungan pendidikan IAIN Syekh Nur Jati Kota Cirebon merupakan area yang dikelilingi oleh aktifitas mahasiswa
dan aktifitas ekonomi, sehingga dengan adanya aktifitas tersebut ditengarai membuat lalu lintas diarea tersebut tidak
beraturan, salah satunya aktivitas pejalan kaki, penelitian ini bertujuan untuk melakakan perencanaan yang
berdasarkan kebutuhan fasilitas pejalan yang sangat diperlukan untuk dibangun dilingkungan kampus tersebut.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey secara langsung ke lokasi yang diamati pada jam sibuk selama dua
hari pengamatan meliputi hari efektif. Data – data diambil adalah volume kendaraan, volume pejalan kaki dan volume
penyebrangan jalan, waktu tempuh kendaraan, geometric jalan. Data yang diperoleh digunakan untuk memperoleh
hasil yang akan menentukan fasilitas pejalan kaki yang tepat untuk area di tinjau.

Hasil analisa diperoleh untuk trotoar diperlukan lebar 2 meter, dengan pelican crossing diperlukan 4 buah untuk 2
titik yaitu di depan kampus Syariah IAIN Syekh Nur Jati Cirebon dan di depan Halte IAIN Syekh Nur Jati. Kemudian
Kebutuhan RAB untuk pekerjaan pembangun fasilitas pejalan kaki di lingkungan area kampus IAIN Syekh Nur Jati
Cirebon, Jalan Perjuangan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon ini Rp. 1.411.100.000,00,- atau terbilang (Satu Miliar
Empat Ratus Sebelas Juta Seratus Ribu Rupiah).

Kata Kunci : Pejalan Kaki, Trotoar, Pelican Crossing, Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
37
1. PENDAHULUAN kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jalan
Kota Cirebon merupakan salah satu kota yang Perjuangan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka di
terhadap tingkat pendidikan penduduknya, karena ambil rumusan masalah sebagai berikut:
dengan semakin maju tingkat pendidikan 1. Bagaimana kondisi fasilitas pejalan kaki eksisting
penduduknya, maka akan membawa kepada tingkat di area kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, jalan
kesejahteraan bagi penduduk tersebut. Salah satu Perjuangan, kecamatan kesambi, Kota Cirebon?
unsur yang perlu di perhatian dalam proses rekayasa 2. Bagaimana kebutuhan fasilitas pejalan kaki di
lau lintas di daerah perkotaan yaitu ketersediaannya area kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, jalan
fasilitas pejalan kaki (available of pedestrian facility). Perjuangan, kecamatan kesambi, Kota Cirebon?
Umumnya di daerah permukiman, di kawasan pusat Sedangkan Batasan penelitian ini yaitu sebagai
bisnis dan perdagangan, dan juga di kawasan berikut:
pelajar/pendidikan. jalur pejalan kaki (pedestrian 1. Lokasi tugas akhir dilakukan pada lingkungan
lane) sering mengalami konflik dengan arus lalu lintas area kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, ruas
kendaraan, maka menimbulkan kemacetan dan tingkat Jalan Perjuangan, Kecamatan Kesambi, Kota
kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. Cirebon dari persimpangan Jalan Perjuangan dan
Jalan Kandang Perahu sampai persimpangan
Jalan Perjuangan ini merupakan salah satu jalan Jalan Perjuangan dan Jalan Yudhasari II.
alternative untuk menuju pusat kota dan sering dilalui 2. Merencanakan secara teknis dan ekonomis
oleh pengguna jalan bermotor, bermobil maupun fasilitas pejalan kaki
pejalan kaki, dijalan ini sering sekali terjadi 3. Survey dilakukan pada hari efektif kerja dan tidak
kemacetan dibeberapa titik, salah satunya di depan meninjau pada kondisi diluar jam kerja.
kampus IAIN Syekh Nurjati, apalagi dengan 4. Tugas akhir ini hanya meneliti untuk perencanaan
meningkatnya mahasiswa maka tak heran banyaknya teknis dan ekonomis fasilitas pejalan kaki
pedagang kaki lima di pinggiran jalan atau di trotoar 5. Analisis harga dilihat dari analisis harga terbaru
yang membludak, sehingga penggunaan lahan untuk dari instansi terkait
kegiatan perdagangan dan fasilitas umum di jalan
tersebut membuat tingkat pergerakan manusia 2. KERANGKA TEORI
menjadi tinggi dan meningkat untuk menuju kawasan 2.1 Dasar Teori
tersebut.
Untuk pelayanan pedestrian sangatlah diperlukan agar Pejalan kaki adalah suatu bentuk transportasi yang
pejalan kaki merasa nyaman. Oleh karena itulah untuk penting di daerah perkotaan. Pejalan kaki terdiri dari :
mewujudkan kawasan pusat kota menjadi kawasan  Mereka yang keluar dari tempat parkir mobil/
yang lebih nyaman bagi pejalan kakinya, pelayanan motor menuju ke tempat tujuannya.
pedestrian harus terpenuhi salah satunya di kawasan  Mereka yang menuju atau turun dari angkutan
pendidikan. Karena semakin banyaknya orang yang umum, sebagian besar masih memerlukan
melakukan aktivitas sehari – hari di kawasan tersebut berjalan kaki.
maka dapat membawa pengaruh terhadap kelancaran  Mereka yang melakukan perjalanan kurang dari 1
lalu lintas. Hal tersebut disebabkan oleh adanya km sebagian besar dilakukan dengan berjalan
interaksi sosial antar pejalan kaki dan moda kaki.
transportasi bermotor ataupun bermobil. Oleh karena Oleh karena itu, kebutuhan para pejalan kaki
itu perlu adanya perencanaan teknis dalam fasilitas merupakan suatu bagian yang integral dalam system
pejalan kaki di lingkungan area kampus IAIN Syekh transportasi jalan.
Nurjati Cirebon, jalan perjuangan, kecamatan
kesambi, Kota Cirebon. 2.2. Tingkat Pelayanan Pejalan Kaki
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka tujuan Di Indonesia, belum terdapat kriteria yang jelas
dari penelitian ini yaitu: mengenai struktur tingkat pelayanan pejalan kaki
1. Menganalisis arus angkutan AKDP dan AKAP seperti di negara – negara lain.
Mengidentifikasi volume pejalan kaki dua arah, Pada HCM (Highway Capacity Manual) terdapat
penyebrangan jalan, dan volume lalu lintas di tingkat pelayanan pejalan kaki (baik yang bergerak/
lingkungan area Kampus IAIN Syekh Nurjati berjalan maupun yang diam).
Cirebon yang berlokasi Jalan Perjuangan, Tingkat pelayanan diklasifikasi dari A (terbaik)
Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. sampai F (terjelek), Posisi pejalan kaki yang diam /
2. Merencanakan dan menentukan tipe – tipe tidak bergerak misalnya adalah pada saat menunggu
fasilitas bagi pejalan kaki di lingkungan area angkutan umum di halte dan pada saat akan
menyebrang.
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
39
2.3 Fasilitas Pejalan Kaki Kriteria yang terpenting dalam merencanakan fasilitas
Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Bina penyebrangan adalah tingkat kecelakaan.
Marga tentang tata cara perencanaan fasilitas pejalan Menyebrangi jalan kecil biasanya hanya merupakan
kaki di kawasan perkotaan (Tahun 1995 ), Fasilitas permasalahan yang kecil, dan para pejalan kaki hanya
pejalan kaki adalah semua bangunan yang disediakan perlu menunggu beberapa detik saja untuk
untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan memperoleh kesempatan.
kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan Dari sudut pandang keselamatan saja, maka
kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. penyebrangan sebidang sebaiknya dihindari pada jalan
– jalan arteri primer kecepatan tinggi, yaitu bila
Pergerakan Menyusuri Jalan (Trotoar) kecepatan pendekatan pada daerah penyebrangan
Standar Perencanaan Trotoar lebih dari 60 km/jam.
Menurut standar perencanaan geometrik untuk jalan Metode umum untuk mengidentifikasi permasalahan –
perkotaan 1992 tentang lebar trotoar bedasarkan kelas permasalahan yang mugkin terjadi adalah melalui
jalan bahwa untuk lebar minimum digunakan hanya pengukuran konflik kendaraan / pejalan kaki, yaitu
pada jembatan dengan bentang 50 meter atau lebih seperti yang digunakan di inggris dengan menghitung
atau pada daerah terowongan dengan volume :
lalulintas pejalan kaki 300 – 500 orang per 12 jam.
Lebar trotoar berdasarkan lokasi menurut keputusan PV 2………………….(2.2)
menteri perhubungan No.KM 65 Tahun 1993 yaitu:
Kriteria untuk zebra cross, pelican crossing dan
Lebar Minimm penyebrangan sebidang dapat dilihat pada tabel
No Lokasi
(m) dibawah ini :
1 Jalan di daerah perkotaan atau 4m
kaki lima wilayah 3m P
V Rekomendasi
perkantoran utama PV2 (orang
(kend./jam) awal
2 Wilayah indurstri /jam)
a) Pada jalan primer 3m Tidak perlu
≤108 - -
b) Pada jalan akses 2m penyebrangan
3 Wilayah Pemukiman 50 –
≥108 300 – 500 Zebra Cross
a. Pada jalan primer 2,75 m 1100
b. Pada jalan akses 2m Zebra Cross
≥2 x 50 –
Tabel 1. Lebar Trotoar Berdasarkan Lokasi 400 – 750 dengan
108 1100
Sumber : keputusan menteri perhubungan Nomor KM 65 pemisah
Tahun !993 50 – Pelican
≥108 ≥500
1100 Crossing
Trotoar seharusnya didesain sedemikian rupa Pelican
≥10 8 ≥1100 ≥300
sehingga memungkinkan bagi penderita cacat yang Crossing
memakai kursi roda untuk dapat menggunakannya, Pelican
yaitu dengan memberikan kelandaian pada setiap ≥2 x 50 – Crossing
≥750
akses maupun di persimpangan. 108 1100 dengan
pemisah
Pelican
Jalur Pejalan Kaki ≥2 x Crossing
Menurut Pedoman Perencanaan Fasilitas Jalur Pejalan ≥1100 ≥400
108 dengan
Kaki pada jalan umum yang di susun Direktorat pemisah
Jendral Bina Marga (1999), lebar efektif minimum Tabel 2. Kriteria untuk zebra cross, pelican crossing dan
ruang pejalan kaki adalah 60 cm ditambah 15 cm penyebrangan sebidang
untuk bergoyang tanpa membawa barang, sehingga Sumber: pedoman fasilitas pejalan kaki Menteri PUPR
kebutuhan total minimum untuk 2 orang pejalan kaki 2018
yang bergandengan atau 2 orang pejalan kaki yang
berpapasan tanpa bersinggungan adalah 1,50 cm. 2.4 Kelengkapan Fasilitas Pejalan Kaki (Fasilitas
Dalam pedoman tersebut juga disyaratkan untuk Pendukung)
medapatkan, lebar minimum jalur pejalan kaki pada Perlengkapan Jalan adalah sarana yang dimaksudkan
kondisi ideal maka dapat dipakai rumus di bawah ini. untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan
𝑾=
𝑷
+ 𝟏, 𝟓 ………………(2.1) kelancaran lalu-lintas serta kemudahan bagi pengguna
𝟑𝟓 jalan dalam berlalu-lintas yang meliputi marka jalan,
rambu lalu-lintas, alat pemberi isyarat lalu-lintas,
Memotong Jalan Pada Ruas Jalan (Menyebrang lampu penerangan jalan, rel pengaman (guardrail), dan
Jalan)
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
40
penghalang lalu-lintas (traffic barrier) (Peraturan Halte bus diletakan pada jalur fasilitas sehingga tidak
Pemerintah Nomer 34 Tahun 2006). mengurangi lebar efektif jalur pejalan kaki. Halte
diletakkan pada setiap radius 300 meter atau pada titik
Rambu dan Marka Jalan potensial kawasan, dengan besaran sesuai kebutuhan.
Marka Jalan Bahan yang digunakan adalah bahan yang memiliki
daya tahan yang tinggi.
Menurut Pedoman Perencanaan Teknis Fasilitas
Pejalan Kaki oleh kementrian Pekerjaan Umum dan Bolar
Perumahan Rakyat (PUPR), Marka jalan dimaksudkan Pemasangan bolar dimaksudkan agar kendaraan
sebagai piranti pengingat kepada pengemudi untuk bermotor tidak masuk ke fasilitas pejalan kaki
berhati-hati dan bila diperlukan berhenti pada lokasi sehingga pejalan kaki merasa aman dan nyaman
yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada bergerak.
pejalan kaki menggunakan fasilitas dengan selamat.
Pengaturan dengan marka jalan harus diupayakan 2.1 Analisa Harga Satuan
untuk mampu memberikan perlindungan pada Suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan
pengguna jalan yang lebih lemah, seperti pada pejalan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian
kaki. kebutuhan bahan bangunan, upah kerja, dan peralatan
dengan harga bahan bangunan, standart pengupahan
Rambu Lalu Lintas pekerja dan harga sewa / beli peralatan untuk
Rambu diletakan pada jalur fasilitas, pada titik menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi.
interaksi sosial, pada jalur dengan arus orang padat, Besarnya harga satuan pekerjaan tergantung dari
dengan besaran sesuai kebutuhan, dan bahan yang besarnya harga satuan bahan, harga satuan upah dan
digunakan terbuat dari bahan yang memiliki daya harga satuan alat dimana harga satuan bahan
tahan yang tinggi, dan tidak menimbulkan efek silau. tergantung pada ketelitian dalam perhitungan
kebutuhan bahan untuk setiap jenis pekerjaan.
Pengendali Kecepatan Penentuan harga satuan upah tergantung pada tingkat
Salah satu alat pengendali kecepatan yang dapat produktivitas dari pekerja dalam menyelesaikan
dipasang sebelum fasilitas penyeberangan sebidang pekerjaan. Harga satuan alat baik sewa ataupun
adalah jendulan. Jendulan adalah fasilitas yang investasi tergantung dari kondisi lapangan, kondisi
dirancang dalam bentuk gangguan geometrik vertikal. alat/efisiensi, metode pelaksanaan, jarak angkut dan
Fasilitas ini dimaksudkan untuk memberikaan efek pemeliharaan jenis alat itu sendiri.
paksaan bagi pengemudi untuk menurunkan
kecepatan. Jendulan bukan berfungsi sebagai fasilitas 2.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
penyeberangan. Tujuan pembuatan RAB adalah untuk mengetahui
harga bagian atau item pekerjaan sebagai pedoman
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam masa
Jenis lampu alat pemberi lalu lintas terdiri dari: pelaksanaan pembangunan. Selain itu juga bertujuan
1. Lampu 3 (tiga) warna untuk mengatur kendaraan. supaya bangunan yang akan didirikan dapat
2. Lampu 2 (dua) warna untuk mengatur kendaraan dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
atau pejalan kaki Dalam penyusunan RAB suatu bangunan, ada 2 cara
3. Lampu 1 (satu) warna untuk memberikan yang dapat dilakukan, yaitu:
peringatan bahaya kepada pemakai jalan. 1. Perhitungan melalui Anggaran Biaya Kasar
(taksiran).
Lampu Penerangan Fasilitas Pejalan Kaki 2. Perhitungan Melalui Anggaran Biaya Teliti.
Lampu penerangan fasilitas pejalan kaki adalah untuk
memberikan pencahayaan pada malam hari agar area 3. METODE PENELITIAN
fasilitas pejalan kaki dapat lebih aman dan nyaman 3.1 Tahapan Persiapan
Lampu penerangan diletakkan pada jalur fasilitas. 1 Studi pustaka terhadap materi untuk proses
Terletak setiap 10 meter dengan tinggi maksimal 4 evaluasi dan perencanaan
meter, dan bahan yang digunakan adalah bahan 2 Menentukan kebutuhan data
dengan daya tahan yang tinggi seperti metal & beton
cetak. 1.2 Lokasi Penelitian
Gambar terdapat garis kuning yaitu kampus IAIN
Halte / Tempat Pemberhentian Bus Syekh Nurjati Cirebon, jalan Perjuangan, kecamatan
kesambi, Kota Cirebon

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
41
a. Persimpangan Jalan Perjuangan dan Jalan 2. Formulir berisi volume pejalan kaki, volume
Kandang Perahu penyebrangan, volume lalu lintas. Dan data
b. Persimpangan Jalan Perjuangan dan Jalan geometric.
Yudhasari II. C. Pengumpulan Data
c. Kampus utama IAIN Syekh Nurjati Cirebon Data yang akan diambil adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data primer, data ini didapat dengan cara survey
langsung dilapangan agar dapat mengetahui
kondisi lapangan sesungguhnya.
2. Data Sekunder data ini didapat dari instansi
terkait, data sekunder pada penelitian ini
diperoleh dari dinas Perhubungan Kota Cirebon
dan Dinas PUPR Kota Cirebon.

3.6 Metode Pengumpulan Data


Metode Pengumpulan data dilakukan dengan
Gambar 1. Peta Lokasi Studi Kasus Kampus IAIN Syekh
pengamatan langsung. Tujuan dari pengumpulan data
Nurjati Cirebon, ruas jalan Perjuangan, kecamatan
kesambi, Kota Cirebon
ini adalah untuk mengetahui gambaran terbaru dan
teraktual dari kondisi jalan tersebut. Data yang
diperlukan dalam penelitian ini meliputi:
3.3 Alat Penelitian
1. Roll meter untuk mengukur data geometrik jalan
a. Data Volum Pejalan Kaki
seperti lebar jalan dan bahu jalan.
Data dari semua orang yang melewati jalan
2. Seperangkat alat tulis untuk pencatatan volume
tersebut tanpa berkendara (berjalan kaki atau kursi
pejalan kaki dan kendaraan yang melintas di
roda) yang dapat mengidentifikasikan kapasitas
dalam lokasi penelitian.
bagian jalinan kondisi sekarang dilapangan untuk
3. Formulir survei volume lalu lintas pejalan kaki
melihat trotoar yang dibutuhkan.
dan kendaraan. Kamera video untuk merekam
b. Data Volume Lalu-Lintas
arus lalu lintas pedestrian dan kendaraan.
Data dari semua kendaraan (kendaraan bermotor,
pesepedah, dan bermobil) yang melewati jalan
3.4 Jenis Data yang Dikumpulkan tersebut yang dapat mengidentifikasikan
Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan kapasitas bagian jalinan kondisi sekarang
data primer. Data sekunder meliputi peta lokasi dilapangan.
penelitian, data analisis harga dari instansi terkait. c. Data Volume Penyeberangan
Sementara data primer yang dikumpulkan adalah data Data dari semua orang yang menyebrang
geometric jalan, data volume penyebrangan, data dikawasan tersebut.(berjalan kaki atau kursi
volume pejalan kaki, volume kendaraan, yang roda).
melintas pada jalan yang dikaji. d. Data Geometrik
Untuk pengambilan data geometrik jalan
3.5 Prosedur Penelitian
dilakukan dengan pengukuran langsung
Sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian ini
dilapangan yang bertujuan untuk mendapatkan
serta pertimbangan batasan dan ruang lingkup
tipe lokasi, panjang jalan, lebar jalan, lebar trotoar
penelitian, maka rencana pelaksanaan penelitian.
yang dibutuhkan (existing) Pengukuran dilakukan
A. Pelaksanaan Persiapan dengan menggunakan meteran gulung.
1. Dimulai dari survey lapangan yang dilakukan e. Data Analisis Harga
sebelum pelaksanaan survey sesungguhnya. Untuk analisis harga satuan dilihat dari analisis
2. Persiapan formulir survey persiapan ini untuk harga satuan terbaru yang didapat dari lembaga
mengetahui formulir itu sendiri baik isi dan atau instansi terkait. Dan kemudian dihitung
jumlah yang dibutuhkan dalam pelaksanaan berdasarkan perencanaannya. Untuk
survey. mendapatkan rencana anggaran biaya yang
B. Perlengkapan dibutuhkan.
1. Selanjutnya petugas survey ditugaskan untuk f. Data Lingkungan Hambatan Samping.
melaksanakan survey dan mencatat kendaraan, Adanya kegiatan perdagangan yaitu pedangang
pejalan kaki yang lewat di area kampus IAIN kaki lima dan ruko-ruko yang mengakibatkan
Syekh Nur Jati Cirebon yang dibagi di dua titik. tingginya tarikan kawasan ini, sehingga memicu

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
42
perlambatan kendaraan yang berujung pada Kecepatan Pejalan Kaki
kemacetan. Pada perhitungan kecepatan pejalan kaki dan
kecepatan kendaraan survey dilakukan pada hari yang
3.7 Pengelolaan dan Analisa Data bersamaan dengan survey volume lalulintas dan
Setelah survei dan pengumpulan data-data lengkap, pejalan kaki. Dilakukan pada saat waktu luang di pagi,
maka tahapan atau langkah selanjutnya yang siang, dan sore hari, berikut adalah tabel kecepatan
dilakukan adalah memproses data berdasarkan bagan yang di dapat :`
alir untuk fasilitas pejalan kaki. Setelah mengetahui
kondisi dari hasil penelitian tersebut didapatkan nilai
Waktu Tempuh Kecepatan
kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang No Jarak (m)
(det) (m/det)
antrian berdasarkan metode yang ada, Maka dapat
direncanakan fasilitas pejalan kaki yang tepat. 1 70 0,14
2 90 0,11
4. PEMBAHASAN 10
3 50 0,20
4.1 Tinjauan Umum 4 100 0,10
Jalan Perjuangan Kecamatan Kesambi merupakan 5 90 0,11
salah satu jalan alternative untuk menuju pusat kota 6 130 0,08
10
dan sering dilalui oleh pengguna jalan, salah satunya 7 120 0,08
didepan kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dengan 8 110 0,09
meningkatnya mahasiswa maka tidak heran Rata –Rata
95 0,11
banyaknya pedagang kakilima di pinggiran jalan atau
di trotoar yang membludak, dan juga tidak sedikit Tabel 3. Kecepatan Pejalan Kaki
kendaraan yang parkir dipinggiran jalan. Sehingga Sumber : Hasil Survei Kecepatan Pejalan Kaki dijalan
perjuangan,2022
pengguna lahan untuk kegiatan perdagangan dan
fasilitas umum di jalan tersebut membuat tingkat
pergerakan manusia menjadi tinggi dan meningkat Waktu Kecepat Jenis
Jarak
untuk menuju kawasan tersebut khususnya di jam – No Tempuh an Kendaraa
(m)
jam sibuk, di area ini juga kurangnya fasilitas (det) (m/det) n
penyebrangan bagi pejalan kaki, maka sering
Mobil
terjadinya kecelakaan khususnya bagi mahasiswa 1 13 0,13
Pribadi
yang kerap kali menyebrang jalan. Pengumpulan data Mobil
dilakukan selama 2 (Dua) hari berturut – turut untuk 2 14 0,14
Pribadi
mencari perbandingan volume lalu lintas tertinggi. Angkutan
3 25 0,25
Dari pengamatan dilalukan pada hari Selasa, 07 Juni Umum
2022 dan Rabu, 08 Juni 2022, kemudian untuk 4 100 20 0,20
Angkutan
pengukur data geometri jalan dilakukan pada sela Umum
waktu pengumpulan data lalu lintas harian rata – rata 5 12 0,12 Motor
(LHR) dan tingkat pejalan kaki / Penyebrangan bagi 6 13 0,13 Motor
Pejalan kaki. 7 15 0,15 Truk
4.2 Pengolahan Data 8 14 0,14 Truk
Arus Lalu Lintas, Pejalan Kaki, dan Penyebrangan Rata -Rata
15,75 0,16
Perhitungan volume kendaraan, dilakukan per lima
Tabel 4. Kecepatan Kendaraan
belas menit, didasarkan pada kondisi arus puncak pagi Sumber : Hasil Survei Kecepatan Kendaraan dijalan
pada pukul 07.00 -09.00 WIB, siang pada pukul 11.00- perjuangan ,2022
13.00 WIB, dan sore hari pada pukul 16.00 – 18.00
WIB, Berdasarkan data dan survey lokasi didapat 4.3 Marka Dan Rambu
Pada jalan perjuangan kecamatan kesambi yang
bahwa jam puncak yang paling dominan yaitu saat jam berlokasi di depan kampus IAIN Syekh Nur Jati
makan siang, pada pukul 11.00 – 13.00 WIB. Survei Cirebon kurangnya fasilitas pejalan kaki mengenai
dilakukan berdasarkan arah kanan kiri jalan sesuai marka jalan atua zebra cross untuk menyebrang jalan,
arus kendaraan yang lewat di jalan tersebut. dan kurangnya rambu lalu lintas maupun rambu untuk
pejalan kaki yang bisa diterima secara visual.Sesuai
Data Rekapan Volume di Titik A (Depan Kampus dengan spesifikasi pemarkaan dan perambuan berpacu
Syariah IAIN Syekh Nur Jati Cirebon). pada tata cara pemarkaan dan perambuan Nomor : Pd
T-12-2004-B, Pedoman Marka Jalan.
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
43
Namun pada jalan perjuangan kecamatan kesambi 12.00 - 13.00 1,649 1,576
yang berlokasi di depan kampus IAIN Syekh Nur Jati 16.00 - 17.00 1,556 1,557
Cirebon kurangnya fasilitas pejalan kaki mengenai 17.00 - 18.00 1,56 1,562
marka jalan atua zebra cross untuk menyebrang jalan, Tabel 6. Perhitungan Lebar Jalur Pejalan Kaki
dan kurangnya rambu lalu lintas maupun rambu untuk Sumber : perhitungan lebar jalur pejalan kaki dari data hasil
survey.
pejalan kaki yang bisa diterima secara visual.
Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat
berdasarkan rumus tersebut, maka lebar trotoar yang
4.4 Kebutuhan Fasilitas Pejalan Kaki
dibutuhkan untuk arah By Pass Jalan Brigjen Darsono
Lebar Jalur Pejalan Kaki
– ke arah Majasem (selatan) dari Titik B sampai di titik
Setelah survey dilakukan dan berdasarkan hasil
A yang di dapat nilai maksmumnya adalah 2 meter.
rekapan data volume pejalan kaki yang di dapat yang
dibagi 2 titik tersebut, maka perlu adanya perhitungan
untuk lebar jalur pejalan kaki, berdasarkan rumus Perhitungan Penyebrangan Pejalan Kaki
menurut pedoman perencanaan failitas pejalan kaki  Titik A (Depan Kampus Syariah IAIN Syekh Nur
pada jalan umum yang disusun oleh Direktorat Jendral Jati Cirebon)
Bina Marga (1999) , maka sebagai berikut :
P V PV2
Hari
Waktu (0rang/ (Kend PV2 terb
/ Tgl
jam) /jam) esar
 Arah Majasem ke arah By Pass Jl. Brigjen 07.00 - 19555
Darsono (Utara) 08.00 132 3849 53732
Titik Titik 08.00 - 12777
Waktu Rumus 09.00 193 2573 23497
A B
1,586 1,535 Selas 11.00 - 44046
07.00 - 08.00
a, 07 12.00 218 4495 95450 X
Selasa, 08.00 - 09.00 1,713 1,589 Juni 12.00 - 32708
07 11.00 - 12.00 1,709 1,667 2022 13.00 156 4579 89596
Juni 12.00 - 13.00 1,727 1,697 16.00 - 28857
2022 16.00 - 17.00 1,59 1,592 17.00 141 4524 87216
17.00 - 18.00 W=( 1,542 1,569 17.00 - 12374
07.00 - 08.00 P/35)+1,5 1,577 1,580 18.00 110 3354 24760
Rabu, 08.00 - 09.00 1,598 1,558 Jenis Fasilitas yang tepat PELICAN CROSSING
08 11.00 - 12.00 1,825 1,586
Tabel 7. Perhitungan Penyeberangan untuk Pejalan Kaki
Juni 12.00 - 13.00 1,704 1,603 Titik A
2022 16.00 - 17.00 1,667 1,571 Sumber : Perhitungan penyeberangan untuk pejalan kaki
17.00 - 18.00 1,54 1,546 dari data hasil survey.
Tabel 5. Perhitungan Lebar Jalur Pejalan Kaki
Sumber: perhitungan lebar jalur pejalan kaki dari data hasil V
survey. P PV2
Hari/ (Ken
Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat Waktu (0rang/ PV2 terbes
Tgl d/jam
berdasarkan rumus tersebut, maka lebar trotoar yang jam) ar
)
dibutuhkan untuk arah Majasem ke arah By Pass Jl. 07.00 - 10866
Brigjen Darsono (Utara) dari Titik A sampai di titik B 08.00 108 3172 51072
yang di dapat nilai maksmumnya adalah 2 meter. 08.00 - 24178
09.00 184 3625 75000
 Arah By Pass Jalan Brigjen Darsono – ke arah Rab 11.00 - 51803
u, 08 12.00 253 4525 33125
Majasem (selatan)
Juni 12.00 - 56540
2022 13.00 338 4090 97800 X
TItik Titik
Waktu Rumus 16.00 - 35402
A B
17.00 176 4485 79600
07.00 - 08.00 1,552 1,550
17.00 - 13108
08.00 - 09.00 1,587 1,578
Selasa, 18.00 119 3319 75559
11.00 - 12.00 1,592 1,603
07 Juni Jenis Fasilitas yang tepat PELICAN CROSSING
12.00 - 13.00 W=( 1,679 1,658
2022 Tabel 8. Perhitungan Penyeberangan untuk Pejalan Kaki
16.00 - 17.00 P/35)+1, 1,605 1,605
17.00 - 18.00 5 1,571 1,560 Titik A
Rabu, 07.00 - 08.00 1,579 1,549 Sumber : Perhitungan penyeberangan untuk pejalan kaki
08 Juni 08.00 - 09.00 1,608 1,541 dari data hasil survey.
2022 11.00 - 12.00 1,655 1,553
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
44
 Titik B (Depan Halte IAIN Syekh Nur Jati 4
Pekerjaan Pagar
374.768.235,26
Cirebon) Trotoar
Pekerjaan Rambu
5 63.079.598,30
P V PV2 Pejalan Kaki
Hari JUMLAH PEKERJAAN
Waktu (0rang/ (Kend PV2 terbes 1.271.274.371,35
/ Tgl (A + B + C)
jam) /jam) ar
07.00 - 11111 PPN 11 % 139.840.180,85
08.00 75 3849 10075
JUMLAH 1.411.114.552,20
08.00 - 86064
09.00 130 2573 2770 DIBULATKAN 1.411.100.000.00
Seni 11.00 - 43642
n 08 12.00 216 4495 85400 TERBILANG :
Juni 12.00 - 64159 Satu Miliar Empat Ratus Sebelas Juta Seratus
2022 13.00 306 4579 75746 X Ribu Rupiah
16.00 - 36021 Tabel 11. Rencana Anggaran Biaya
17.00 176 4524 17376 Sumber : Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Fasilitas
17.00 - 15861 Pejalan Kaki
18.00 141 3354 53556
Jenis Fasilitas yang tepat PELICAN CROSSING 5. PENUTUP
Tabel 9. Perhitungan Penyeberangan untuk Pejalan Kaki 5.1 Kesimpulan
Titik B Setelah dilakukannya penelitian dilapangan dan telah
Sumber : Perhitungan penyeberangan untuk pejalan kaki direncanakan perhitungan fasilitas pejalan kaki di
dari data hasil survey. lingkungan area Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon
yang berlokasi Jalan Perjuangan, Kecamatan
P V PV2 Kesambi, Kota Cirebon dapat disimpulkan
Hari/
Waktu (0rang/ (Kend PV2 terbe bahwasannya volume kendaraan, volume pejalan kaki,
Tgl
jam) /jam) sar volume penyeberangan di area tersebut cukup padat
07.00 - 14488 pada jam istirahat atau makan siang.
08.00 144 3172 68096 Survey pejalan kaki dan survey penyeberangan
08.00 - 16294 dilakukan di dua titik yaitu dititik A berada di depan
09.00 124 3625 37500 kampus Syariah IAIN Syekh Nur Jati Cirebon di titik
Rab 11.00 - 36037 B berada di depan Halte Iain Syekh Nur Jati Cirebon.
u, 08 12.00 176 4525 10000 X
Dari hasil Perhitungan Fasilitas pejalan kaki yang
Juni 12.00 - 32619
dibutuhkan berupa trotoar untuk arah utara dan selatan
2022 13.00 195 4090 79500
16.00 - 32184 jalan dengan lebar 2 meter, dan dibutuhkannya pelican
17.00 160 4485 36000 crossing 4 buah untuk 2 titik termasuk utara dan
17.00 - 11786 selatan jalan.
18.00 107 3319 86427 Rencana Anggaran Biaya pembangunan fasilitas
Jenis Fasilitas yang tepat PELICAN CROSSING pejalan kaki di area kampus IAIN Syekh Nur Jati
Tabel 10. Perhitungan Penyeberangan untuk Pejalan Cirebon, Jalan Perjuangan, Kecamatan Kesambi, Kota
Kaki Titik B Cirebon ini sebesar Rp. 1.411.100.000,00,- atau
Sumber : Perhitungan penyeberangan untuk pejalan kaki terbilang (Satu Miliar Empat Ratus Sebelas Juta
dari data hasil survey Seratus Ribu Rupiah).
Maka berdasarkan hasil yang didapat dari perhitungan
di atas fasilitas penyebrangan yang di butuhkan untuk 5.2 Saran
pejalan kaki yaitu dengan menggunakan Pelican 1. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait
Crossing.. dengan relokasi kegiatan PKL (Pedagang Kaki
Lima) pada fasilitas pejalan kaki dengan
4.5 Rencana Anggaran Biaya jumlah PKL yang ada saat ini yaitu 66 PKL .
URAIAN JUMLAH 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait
NO
PEKERJAAN Rp analisa kebutuhan fasilitas untuk trotoar ramah
1 Pekerjaan Trotoar 613.765.944,75 difable
Pekerjaan Pelican 3. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait
2 Crossing + Warning 210.747.588 perubahan sistem lalu lintas dari dua arah ke
Light satu arah.
Pekerjaan Marka 4. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait
3 13.199.130,00
Jalan efisiensi halte yang ada dan pengaruhnya
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
45
terhadap volume pejalan kaki dan
penyebrangan jalan.
5. Perlu penelitian lebih lanjut terkait shelter atau
halte untuk driver online, dan pengaruhnya
terhadap volume pejalan kaki dan
penyebrangan
6. Memperhatikan transformasi perubahan –
perubahan diantaranya seperti pengenalan
mengenai fungsi dari pelican crossing dan
fungsi jalur pejalan kaki agar dapat
berpengaruh kepada kecepatan pejalan kaki.

DAFTAR PUSTAKA
Bina Marga. Departemen Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang. 2021, Analisis Harga Satuan Trotaor,-
Kota Cirebon.
Dinas Perhubungan, Program Penanganan Lalu lintas
2017, Harga perkiraan sendiri pelican Crossing ,-
Kota Cirebon
Dinas Perhubungan, Program Penanganan Lalu lintas
2022, Harga perkiraan sendiri Warning Light,-
Kota Cirebon
Dinas Perhubungan, Program Penanganan Lalu lintas
2022, Harga perkiraan sendiri Marka Jalan,- Kota
Cirebon
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen
Pekerjaan Umum RI, 1992, Standar Perencanaan
Geometrik Untuk Jalan Perkotaan.-,Jakarta
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen
Pekerjaan Umum RI . 1999, Pedoman Perencanaan
Fasilitas Jalur Pejalan Kaki Pada Jalan Umum, PT
Media Saptakarya, Jakarta
Ikbal,Muhammad.,Mashuri, 2011, Studi Karakteristik
Pejalan Kaki Dan Pemilihan Jenis Fasilitas
Penyeberangan Pejalan Kaki DI Kota Palu.-
,Sulawesi
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat, 2018, Perencanaan Teknis Fasilitas
Pejalan Kaki,- Jakarta
Munawar Ahmad. 2006, Manajemen Lalulintas
Perkotaan,Beta Offset,-, Yogyakarta
Prasetyaningsih Indah, 2010, Analisis
Karakteristik Dan Tingkat Pelayanan Fasilitas
Pejalan Kaki di Kawasan Pasar Malam
Ngarsopuro Surakarta, Universitas Negeri
Sebelas Maret Surakartas

Jurnal Rekayasa Teknik Sipil – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon / Vol 02 / No 01 / Januari 2022
46

Anda mungkin juga menyukai