Anda di halaman 1dari 3

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME DALAM PANDANGAN JEAN PIAGET

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Teori Belajar
Semester Gasal 2022/2023

Disusun Oleh :
Retno Wigatiningrum 1511422128 Atsna Sabatini Rahmawati 1511422136
Hafshah Husnia Rahmah 1511422130 Grace Permata Putri 1511422137
Nabila Anasera Kay 1511422133 Nailah Aulia Rahma 1511422139
Dhini Kusuma Wardani 1511422134 Muhammad Hisyam R. 1511422140
Yoseph Rijke Haki Tas'au 1511422135 Naurah Septihasna Fatin R. 1511422141

Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Semarang
Semarang

PERKEMBANGAN KOGNITIF

1
Jean Piaget

Menurut Piaget pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap yang terus


bertambah kompleks. Setiap individu akan melewati serangkaian perubahan kualitatif yang
bersifat invariant (stabil), selalu tetap, tidak melompat atau mundur. Perubahan kualitatif ini
terjadi karena tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan disertai dengan
pengorganisasian struktur berfikir.

Perkembangan kognitif adalah hasil gabungan dari kedewasaan otak dan sistem saraf dan
adaptasi pada lingkungan.

Menurut Piaget di dalam Santrock (2017)


1. Anak secara aktif membangun sistem pengertian dan pemahaman tentang realitas
melalui pengalaman dan interaksi.
2. Anak secara aktif membangun pengetahuan dengan terus-menerus mengasimilasikan dan
mengakomodasikan informasi baru
3. Pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan memiliki peran penting agar terjadi
perubahan perkembangan
4. Interaksi sosial dengan teman sebaya (perdebatan & diskusi) juga dapat membantu
memperjelas pemikiran dan membuatnya semakin logis

TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF Menurut Piaget


1. Sensorimotor Usia (0-2 Tahun)
 Bayi mempunyai perilaku bawaan yang disebut gerakan refleks
 Bayi mulai mengidentifikasi benda-benda yang dapat digapai
 Ketika anak berusia sekitar 2 tahun, pola-pola sensorik motoriknya semakin kompleks
dan mulai mengadopsi suatu sistem

2. Praoperasional Usia (2-7 Tahun)


 Konsep-konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentisme mulai kuat
dan kemudian melemah
 Pemikiran anak masih kacau & kurang terorganisir secara baik.
 Kemampuan awal anak untuk merekonstruksi pemikiran pada level yang telah ditetapkan
dalam tingkah laku.
Ciri / Karakteristik :
a. Menggambar
Anak dapat menggambar realistis tetapi tidak proporsional
b. Imitasi tak langsung
Membuat imitasi yang secara tidak langsung dari bendanya sendiri. Contoh : anak
bermain pasar-pasaran sendirian, meskipun dia sedang bersama teman yang lain

c. Permainan simbolis
Contohnya bermain lego / permainan menyusun balok kayu

2
d. Geometri
Mengetahui bentuk-bentuk dasar geometris seperi persegi, lingkaran dan segitiga
e. Keterpusatan
Anak memberikan perhatian hanya pada satu aspek situasi
f. Reversibilitas
Reversibilitas belum terbentuk. Anak belum mampu untuk meniadakan suatu
tindakan dengan memikirkan tindakan tersebut dalam arah yang sebaliknya
g. Egosentris
Anak belum bisa melihat dari perspektif orang lain.

3. Operasional Konkrit (Usia 7-11 Tahun)


 Operasi adalah hubungan-hubungan logis di antara konsep-konsep atau skema-skema.
 Operasi konkrit adalah aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek atau peristiwa-
peristiwa nyata atau kongkrit dapat diukur.
 Anak mulai dapat membentuk konsep, melihat hubungan, dan memecahkan masalah,
tetapi hanya jika melibatkan objek/ situasi yang sudah tidak asing
Ciri / Karakterisik :
a. Pengurutan
Kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya
b. Klasifikasi
Kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut
tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain
c. Konservasi
Kemampuan memahami kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak
berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut
d. Reversibility
Kemampuan anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah,
kemudian kembali ke keadaan awal.
4+4=8 , 8-4=4
e. Decentering
Kemampuan anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan
untuk bisa memecahkannya
f. Penghilangan Sifat Egosentrisme
Orang lain dapat mempunyai persepsi yang berbeda dari mereka

4. Operasional Formal (Usia > 11 Tahun)


 Anak sudah mulai berfikir abstrak & hipotesis. Pada masa ini anak sudah mampu
memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin terjadi, sesuatu yang abstrak.
Contoh :
Pemikir operasional konkret perlu melihat elemen konkret A, B, dan C untuk menarik
kesimpulan logis bahwa jika A = B dan B = C, maka A = C. Sebaliknya, pemikir operasional
formal dapat memecahkan persoalan ini walau problem ini hanya disajikan secara verbal.

Anda mungkin juga menyukai