Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KAIDAH SELINGKUNG PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Disusun untuk memenuhi penugasan mata kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :
Dr. Panca Dewi Purwati, M.Pd.
Andarini Permata Cahyaningtyas, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Arbi Akmal Nugraha — 2411422037
2. Siti Amalliah Sri Adiningsih — 3312422078
3. Nisa Ika Riyanti— 4313421015
4. Ilyas Qodli Zaka Alfaruq— 6301422042

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2022
1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Manfaat 4
BAB II ISI
A. Pengertian Kaidah Penulisan 5
B. Kaidah Penulisan Karya Tulis Ilmiah Secara Umum 6
C. Kaidah Selingkung Penulisan Karya Tulis Ilmiah di Unnes 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang berisi paparan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang sengaja dibuat untuk memecahkan
suatu masalah. Biasanya berisi mengenai fakta, data serta solusi mengenai isu
yang diangkat. Karya ilmiah dalam bentuk tertulis merupakan karya yang
mempersyaratkan kecermatan berbahasa. Artinya, dalam penulisan karya ilmiah
hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah ketepatan penggunaan ejaan
yang disempurnakan, ketepatan penggunaan kata-kata, serta penggunaan
struktur kalimat taat kaidah.
Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah tidak dapat terlepas dari
kaidah-kaidah penulisan. Penggunaan kaidah-kaidah dalam karya tulis ilmiah
merupakan hal yang sangat penting dalam menemukan makna sebuah tulisan.
Dengan menggunakan kaidah penulisan yang tepat, hasil karya tulis ilmiah
tersebut dapat mudah dipahami dan diterima oleh para pembaca.
Kaidah penulisan karya tulis ilmiah dapat dibagi dua yaitu kaidah yang
bersifat universal dan kaidah yang bersifat selingkung. Secara umum kaidah
yang bersifat universal lebih terfokus pada aturan-aturan penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Sedangkan kaidah yang bersifat selingkung
berkaitan dengan norma-norma penulisan artikel yang bertolak dari konvensi
aturan-aturan penulisan yang lebih bersifat teknis yang harus diikuti oleh penulis
artikel untuk wadah terbitan yang menjadi tujuan.
Maka, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian kaidah
selingkung, kaidah penulisan artikel ilmiah, cara kaidah penulisan universal dan
kaidah penulisan selingkung dan contoh kaidah selingkung dalam penulisan
karya ilmiah di UNNES
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kaidah penulisan?
2. Bagaimana kaidah penulisan karya tulis ilmiah secara umum?

3
3. Bagaimana kaidah selingkung penulisan karya tulis ilmiah di UNNES?
C. Manfaat
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang kaidah penulisan
2. Untuk mengetahui kaidah penulisan karya tulis ilmiah secara umum
3. Untuk mengetahui kaidah selingkung penulisan karya tulis ilmiah di UNNES

4
BAB II
ISI
A. Pengertian Kaidah Penulisan
Kaidah penulisan artikel ilmiah dapat dibagi dua, yaitu kaidah yang bersifat
universal dan kaidah yang bersifat selingkung.
1. Kaidah Penulisan Universal
Secara umum kaidah penulisan yang bersifat ‘universal’ lebih terfokus pada
aturan-aturan penggunaan bahasa Indonesia yang berkaitan dengan norma
ketatabahasaan, dalam hal ini norma bahasa Indonesia baku dan tidak baku
Kaidah Umum:
 Kaidah umum disepakati secara luas, berlaku universal di lembaga
manapun.
 Kaidah umum digunakan seupaya karya tulis ilmiah satu lembaga
dengan lembaga lain sama dan bisa saling memahami.
 Kaidah umum: EYD, kata baku, dan tata istilah
2. Kaidah Penulisan Selingkung
Kaidah penulisan artikel ilmiah yang bersifat selingkung berkaitan dengan
norma-norma penulisan artikel ilmiah yang bertolak dari konvensi aturan-
aturan penulisan yang bersifat teknis yang harus diikuti oleh penulis artikel
untuk wadah terbitan satu dengan yang lain biasa tidak sama.
Kaidah selingkung:
 Kaidah Selingkung atau Khusus digunakan di lingkungan/komunitas
tertentu.
 Kaidah selingkung digunakan untuk mengakomodasi kepentingan
yang barsifat lokal/kelembagaan, misalnya berkaitan dengan
karakteristik keilmuan.
 Tata tulis artikel yang bersifat universal (dalam konteks
Indonesia) mengacu pada penggunaan ragam Bahasa Indonesia
(tulis) yang baku. Kaidah selingkung lebih berorientasi pada
konvensi aturan penulisan artikel yang bersifat teknis.

5
B. Kaidah Penulisan Karya Tulis Ilmiah Secara Umum
Kaidah penulisan karya tulis ilmiah secara umum mencakup beberapa aspek
penting seperti format, struktur, bahasa, dan referensi. Berikut adalah penjelasan
lebih detail mengenai masing-masing aspek:
1. Format
Format penulisan karya tulis ilmiah biasanya mengikuti standar yang
ditetapkan oleh lembaga atau jurnal yang akan menerbitkannya. Format
tersebut meliputi margin, jenis huruf, ukuran font, jarak antar baris, halaman
judul, daftar isi, dan lain sebagainya.
2. Struktur
Struktur penulisan karya tulis ilmiah terdiri dari bagian-bagian penting
seperti abstrak, pendahuluan, kerangka teori, metode, hasil, pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka. Setiap bagian harus ditulis dengan jelas dan
terstruktur dengan baik agar dapat dipahami oleh pembaca.
3. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah harus formal
dan objektif. Hindari penggunaan bahasa yang ambigu, subjektif, atau
mengandung nilai-nilai pribadi. Selain itu, hindari juga penggunaan kalimat
yang terlalu panjang atau sulit dipahami.
4. Referensi
Referensi yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah harus
diambil dari sumber yang terpercaya dan relevan. Referensi tersebut harus
dituliskan dengan format yang sesuai dengan standar yang ditetapkan,
seperti APA, MLA, atau IEEE. Pastikan untuk mengutip setiap sumber yang
digunakan dengan benar dan menghindari plagiarisme.
Selain keempat aspek di atas, beberapa hal penting lainnya yang perlu
diperhatikan dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah keakuratan data dan
informasi, kejelasan dan konsistensi konsep, serta penyusunan tabel, grafik, dan
ilustrasi yang baik dan mudah dipahami.

6
C. Kaidah Selingkung Penulisan Karya Tulis Ilmiah di Unnes
Karya ilmiah harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip atau pendekatan
keilmuan (substansial teoretis dan metodologis) dengan tujuan tertentu. Sesuai
dengan tujuannya, beberapa jenis karya ilmiah yang harus dijelaskan dan disepakati
pengertiannya adalah tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan artikel. Merujuk
kepada pendapat Peraturan Rektor Nomor 43 Tahun 2017 tentang Penggunaan
Referensi dan Sitasi dalam Penyusunan Tugas Akhir, Skripsi/Proyek Akhir, Tesis,
dan Disertasi Universitas Negeri Semarang, kriteria penulisan skripsi, tesis, dan
disertasi yang diberlakukan di Universitas Negeri Semarang dapat dilihat pada
Tabel berikut.

No. Aspek Skripsi Tesis Disertasi


1. Jenjang S1 S22 S3
2. Permasalahan Dapat dipilih dari Dipilih dari Dipilih dari kajian
pengalaman empiris, pengalaman empiris, teoretis yang
tidak mendalam dan teoretis, bersifat didukung fakta
mendalam empiris, bersifat
sangat mendalam
3. Kemandirian 60% peran penulis, 80% peran penulis, 90% peran penulis,
penulis 40% pembimbing 20% pembimbing 10% pembimbing
4. Bobot Ilmiah Rendah-sedang Sedang-tinggi. Tinggi, Tertinggi di
Pendalaman/ bidang akademik.
pengembangan Diwajibkan mencari
terhadap teori dan terobosan dan teori
penelitian yang ada. baru dalam bidang
ilmu pengetahuan.
5. Pemaparan Dominan deskriptif Deskriptif dan Dominan Analitis
Analitis
6. Model Analisis Rendah-sedang Sedang-tinggi Tinggi
7. Jumlah rumusan Sekitar 1-2 Minimal 3 Lebih dari 3
masalah
8. Metode/Uji Biasanya Biasanya Sama dengan tesis
statistik menggunakan uji menggunakan uji dengan metode lebih
kualitatif / uji kualitatif lanjut / kompleks, berbobot
deskriptif, uji regresi ganda, atau yang bertujuan
statistik parametrik korelasi ganda, mencari terobosan
(uji 1 pihak, 2 mulitivariate, dan teori baru dalam
pihak), atau statistik multivariate lanjutan bidang ilmu
non parametrik (test (regresi dummy, data pengetahuan
binomial, chi panel, persamaan
kuadrat, run test), uji simultan, regresi
hipotesis logistic, Log linier
7
komparatif, uji analisis,
hipotesis asosiatif, ekonometrika static
korelasi, regresi, uji & dinamik, time
beda, uji chi square, series ekonometrik)
dll Path analysis, SEM
9. Jenjang Minimal Magister Minimal Doktor dan Minimal Profesor
Pembimbing/ Magister yang dan Doktor yang
Penguji berpengalaman berpengalaman
10. Orisinalitas Bisa replica Mengutamakan Harus orisinil
penelitian penelitian orang lain, orisinalitas
tempat kasus
berbeda.
11. Penemuan hal- Tidak harus Diutamakan Diharuskan
hal yang baru
12. Publikasi hasil Jurnal nasional Jurnal nasional Jurnal Internasional
penelitian terakreditasi/ bereputasi
Internasional
13. Jumlah rujukan/ Minimal 45 Minimal 75 Minimal 120
daftar pustaka
14. Metode/ Kualitatif / Manual, Kualitatif lanjut / Kualitatif lanjut /
program statistic Excel, SPSS dll SPSS, Eview, Lisrel, SPSS, Eview, Lisrel,
yang biasa Amos dll Amos dll
digunakan

Tugas akhir, skripsi atau proyek akhir, tesis, dan disertasi terdiri atas tiga unsur
pokok, yakni prawacana, nas, dan koda. Unsur prawacana terdiri atas sampul
sampai dengan bagian sebelum bab pendahuluan. Unsur nas terdiri atas
pendahuluan sampai dengan simpulan. Unsur koda terdiri atas daftar pustaka
rujukan, lampiran, dan lain-lain.
1. Unsur Prawacana
Unsur prawacana tugas akhir, skripsi atau proyek akhir, tesis, dan
disertasi terdiri atas sampul, halaman berlogo Universitas Negeri Semarang,
judul, pengesahan, pernyataan, moto dan persembahan, abstrak (tesis dan
disertasi berbahasa Indonesia dilengkapi dengan abstrak berbahasa Inggris),
prakata, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar bagan (jika ada), daftar gambar
(jika ada), dan daftar tanda teknis (jika ada), daftar singkatan (jika ada), dan
daftar lampiran (jika ada).
Lembar dalam unsur prawacana ini bernomor halaman dengan huruf
Romawi kecil yang ditaruh di kaki halaman bagian tengah. Nomor halaman

8
dimulai dari lembar judul (bukan sampul) sampai dengan lembar sebelum unsur
nas. Ada beberapa tata tulis dalam unsur prawacana antara lain sebagai berikut :
1) Sampul Judul
Halaman judul terdiri atas (1) logo institusi, (2) judul disertasi/tesis/
skripsi/proyek akhir/tugas akhir, (3) maksud penulisan karya ilmiah, (4)
nama dan nomor nomor induk mahasiswa, dan (5) nama lembaga termasuk
program studi/jurusan, pascasarjana/fakultas, dan universitas, serta tahun
penulisannya.
2) Halaman Kosong
Halaman kosong dimaksudkan sebagai pelapis agar teks pada halaman
berikutnya tidak tembus dan terlihat dari halaman judul. Pada buku yang
berhak cipta, biasanya halaman ini digunakan sebagai halaman hak cipta,
yaitu halaman yang berisi catatan hak cipta yang mencakupi tahun
penulisan, nama penulis, dan peringatan bagi pengguna buku tersebut.
3) Pernyataan Keaslian Tulisan
Pernyataan keaslian tulisan (Declaration) berisi ungkapan penulis bahwa
isi skripsi, tesis, atau disertasi yang ditulisnya tidak merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diaku sebagai hasil
tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk
diaku sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim
disebut plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak
kecurangan ini
4) Pengesahan
Halaman Pengesahan (Approval) adalah halaman tempat para penguji,
pembimbing, dan panitia ujian skripsi, serta pejabat yang berwenang
membubuhkan tanda tangan mereka sebagai tanda bahwa skripsi tersebut
disetujui dan diakui kesahihannya.
5) Moto
Penempatan moto pada tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi bersifat
manasuka. Jika penulis menghendakinya, hendaknya moto tersebut ditulis
ringkas dengan jenis huruf yang sama dengan jenis yang digunakan di
dalam nas karya ilmiah (Times New Roman font 12), tanpa cetak miring,

9
cetak tebal, garis bawah, dan/atau tanda kutip. Jika moto itu merupakan
kutipan dari sumber yang signifikan, nama dan sumber kutipan dapat
disertakan di dalam teks.
6) Prakata
Prakata (Preface atau Acknowledgment) berisi penjelasan ringkas dari
penulis mengenai latar belakang penulisan tugas akhir, skripsi, tesis, atau
disertasi, cakupan penelitian, maksud penelitian, dan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang ikut mengambil bagian dalam membimbing,
mendorong, dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga karya
ilmiah bisa terwujud.
Prakata dapat pula mencakupi penyebutan nama dan lembaga yang baik
langsung maupun tak langsung ikut terlibat di dalam penulisan itu.
Misalnya, rektor, dekan, direktur Pascasarjana, ketua jurusan, ketua
program studi, pembimbing, penguji, dosen, responden, dan pihak lain yang
cukup signifikan untuk disebutkan di dalam prakata. Penyebutan nama
lazimnya diikuti dengan ucapan terima kasih dengan kadar yang sesuai
dengan keterlibatan masing-masing.
7) Abstrak
Berisi intisari karya ilmiah yang terdiri atas latar belakang, tujuan dan
lingkup kajian, metodologi yang digunakan di dalam penelitian, hasil
penelitian, dan simpulan . Seluruh bagian ini terdiri atas kurang lebih 400
kata yang ditulis di dalam tiga sampai dengan lima paragraf dengan spasi
tunggal untuk ukuran huruf (font) 12.
Kata “ ABSTRAK” ( “ ABSTRACT”) ditulis di atas-tengah halaman
dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan tanpa tanda
titik. Nama penulis diketik dengan jarak dua spasi dari kata abstrak/abstract,
mulai dari tepi kiri halaman dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama
awal, nama tengah (jika ada) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis dalam tanda
kurung setelah nama, diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik
dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kelas kata) dan
diakhiri dengan titik. Kata disertasi/tesis/skripsi/proyek akhir/tugas akhir
ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan

10
atau program studi (tidak boleh disingkat), nama fakultas atau pascasarjana,
nama universitas, dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama
semua dosen pembimbing atau promotor lengkap dengan gelar
akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama
dosen pembimbing atau promotor. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga
sampai lima buah. Kata kunci diperlukan untuk penelusuran informasi
ilmiah lebih lanjut melalui sistem informasi.
2. Unsur Nas
Bagian pokok skripsi, tesis, atau disertai terdiri atas bab pendahuluan, teori
yang digunakan untuk landasan penelitian,metodologi penelitian,hasil
penelitian,dan penutup. Hasil penelitian tidak harus hanya disajikan dalam satu
bab, bergantung pada banyaknya materi yang akan disajikan dan perlunya
pemilahan materi itu menjadi unit-unit tertentu. Keseluruhan unsur nas ditulis
dalam jarak 1,5 (satu setengah) spasi
1) Pendahuluan
Bagian ini merupakan bab pertama tugas akhir, skripsi/proyek akhir,
tesis, atau disertasi yang mengantarkan pembaca untuk mengetahui apa
yang diteliti, mengapa, dan untuk apa penelitian dilakukan. Oleh karena itu,
bab pendahuluan berisi uraian tentang (1) latar belakang penelitian (2)
rumusan masalah , (3) tujuan penelitian, (4) kegunaan penelitian. Selain itu,
dapat ditambahkan (5) lingkup penelitian, (6) batasan istilah pokok, dan (7)
kerangka laporan.
2) Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teoretis
Terdiri atas sekurang-kurangnya tiga bagian, yaitu tinjauan hasil-hasil
penelitian terdahulu sebagai landasan empiris, landasan teoretis, dan
kerangka teoretis penelitian
3) Metodologi Penelitian
Merupakan suatu sistem yang terdiri atas sejumlah cara yang digunakan
untuk melakukan kajian terhadap sesuatu. Metode dalam suatu penelitian
merujuk kepada aktivitas seperti perumusan masalah, penentuan sampel,
penyiapan instrumen, pengumpulan data, analisis data, dan lain-lain,

11
kumpulan cara-cara itu membentuk suatu sistem yang disebut “metodologi
penelitian”. Ada perbedaan antara metodologi penelitian kuantitatif dan
metodologi penelitian kualitatif. Akan tetapi, prosedurnya sama dimulai
dengan penentuan subjek dan objek penelitian, penyiapan instrumen
penelitian, pengumpulan data, dan dilanjutkan dengan pengolahan dan
penafsiran data.
4) Temuan atau hasil dan pembahasan
Dimuat dalam bab tersendiri tetapi tidak harus dalam satu bab; bisa dua
bab atau lebih bergantung kepada organisasi temuannya dalam pemecahan
masalah. Dalam Temuan disajikan informasi yang berupa jawaban atas
pertanyaan penelitian kualitatif yang dirumuskan pada bab pendahuluan;
hasil menyajikan informasi yang berupa jawaban atas pertanyan penelitian
kuantitatif seperti eksperimen dan psikometri. Sajian temuan/hasil haruslah
jelas, sistematis, dan komprehensif. Pada Pembahasan disajikan keterkaitan
antara temuan/hasil penelitian dan kerangka teori yag melandasi penelitian.
Dengan demikian, prinsip deduksi-induksi-verifikatif penelitian dapat
terpenuhi. Kesamaan antara temuan/hasil dan landasan teoretisnya
mengkonfirmasi teori yang sudah ada, sedangkan anomali yang muncul dari
penelitian menjadi bukti kebaruan penelitian.
5) Penutup
Bab penutup merupakan bab terakhir skripsi, tesis, atau disertai. Isinya
adalah simpulan dan saran (conclusion and suggestion). Bab ini bisa dibagi
dua subbab, yaitu Simpulan (conclusion) dan Saran (suggestion).
6) Daftar Pustaka Rujukan
Daftar pustaka rujukan (References) ditulis sesuai dengan kaidah
penulisan daftar pustaka. Perlu pula diperhatikan kemutakhirannya dan
diusahakan juga dari hasil-hasil penelitian dan jurnal ilmiah yang relevan
dengan topik tugas akhir, skripsi/proyek akhir, tesis, dan disertasi. Daftar
pustaka rujukan ditulis langsung setelah teks berakhir pada halaman baru
dengan judul.
Judul ”DAFTAR PUSTAKA RUJUKAN” (“REFERENCES”) dicetak
tebal dengan huruf kapital tegak berukuran 12, ditulis mulai dari pias kiri.

12
Jarak dengan teks di atasnya tiga spasi. Keberadaan daftar pustaka rujukan
adalah wajib, artinya hanya pustaka yang dirujuk dalam teks skripsi, tesis,
dan disertasi yang ditulis dalam daftar pustaka rujukan. Demikian pula,
semua nama yang tertulis dalam daftar pustaka rujukan harus muncul pula
dalam nas dengan mengikuti tata cara pengutipan (citation) yang ditentukan
3. Unsur Koda
Bagian akhir terdiri atas lampiran penjurus atau indeks (jika ada), takarir
atau glosarium (jika ada), dan biodata peneliti (jika ada). Lampiran (appendix)
adalah unsur integral dari teks yang ditempatkan pada bagian akhir (koda) karya
ilmiah. Walaupun membangun kesatuan dengan teks, pemisahan lampiran dari
teks induk karya ilmiah dimaksudkan agar keberadaannya tidak terlalu
mengganggu kelancaran arus informasi yang disampaikan melalui teks.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kaidah penulisan dalam penulisan ilmiah dibagi menjadi: Kaidah umum
(Kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar) dan kaidah khusus
(kaidah yang bersifat teknis, ditetapkan oleh suatu institusi, dan berlaku di
lingkungan tersebut (gaya selingkung)). Gaya selingkung adalah pedoman tata
cara penulisan. Tiap penerbit memberlakukan gaya yang biasanya berlainan.
Gaya selingkung bersifat dinamis. Perubahan evolusioner terjadi terus menerus
sampai didapatkan keunikan dan kekhasan pada setiap penerbit.
Kaidah selingkung merupakan kaidah penulisan ini lebih berorientasi
pada konvensi aturan penulisan artikel yang bersifat teknis. Kaidah penulisan
selingkung ini mungkin berbeda atntar wadah terbitan satu dengan yang lain,
baik dalam satu lembaga maupun antar lembaga. Faktor penyebab adanya
perbedaan kaidah selingkung antar penerbitan jurnal antara lain konteks bidang,
karakteristik, lembaga penaung, asosiasi profesi, dan jenis pengelompokan
artikel.

14
DAFTAR PUSTAKA

H.N. Nurul, dkk. 2017. Kaidah Selingkung Unnes. Makalah : Universitas Negeri
Semarang

Rustono, dkk. 2018. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang : Unnes Press

Samadhy, Umar. 2020. Panduan Penulisan Skripsi. Semarang : Jurusan Pendidikan


Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

UKM Lex Scientia. 2018. Kaidah Selingkung. Lex Scientia Law Review : The
Undergraduated Law Student Journal. Universitas Negeri Semarang

15

Anda mungkin juga menyukai