Lokasi rumah atau tempat tinggal juga mempengaruhi siswa dalam proses
pembelajaran dan perkembangannya. Terdapat 12 siswa yang memiliki rumah atau tempat
tinggal kurang dari 1km dari sekolah. Yang mana mereka lebih berpeluang untuk tidak
terlambat ke sekolah dan tidak tergesa-gesa jika berangkat sekolah. Akan tetapi ada juga
sebanyak 3 siswa memiliki jarak 5-8 km. Hal tersebut berpeluang membuat siswa datang
Hidup dan tinggal dengan keluarga yang utuh membuat siswa mampu berkembang
sesuai dengan tahapan perkembangan dan tidak terlalu menjadi masalah. Hubungan keluarga
yang harmonis diciptakan dari keutuhan keluarga inti. Sebanyak 26 siswa tinggal bersama
dengan orang tua yang rukun, harmonis, dan bahagia, oleh karena itu siswa menjapatkan
perhatian yang cukup dari orang tua dan lingkungan di rumah. Akan tetapi ada juga sejumlah
siswa yang mengalami masalah dengan orang tua yang berpisah. Diharapkan semoga mereka
mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tua masing-masing walaupun ayah dan ibunya
berpisah. Dengan demikian siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan
perkembangannya.
Dari diagram diatas dapat dilihat pendidikan terakhir orang tua siswa tertinggi pada
jenjang SMA/SMK yaitu sebanyak Ayah 15 dan ibu 12 , tidak sedikit juga yang sampai memiliki
gelar sarjana bahkan sampai lulusan S2. Akan tetapi ada juga sebanyak 4 siswa, pendidikan
terakhir ayah atau ibunya adalah SD. Semoga dengan mengetahui pendidikan terakhir orang tua
mereka, siswa dapat mengikuti sekolah sampai gelar tertinggi dan mencapai cita-cita yang di
harapkan.
Siswa siswi kelas 7B sudah memiliki pandangan kemana studi lanjut setelah mereka
lulus SMP. Sebanyak 17 siswa memilih melanjutkan ke jenjang SMK dan sebanyak 13 siswa
memilih melanjutkan ke jenjang SMA. Bagaimanapun pilihan mereka dan apa yang mereka
rencanakan membantu untuk konselor dapat memberikan pandangan sekolah mana atau
jurusan apa yang sekiranya cocok dan mereka kuasai.