Teams Achievement Division (STAD) yaitu sebesara 39,6 sedangkan pada kelas kontrol
memiliki jumlah kenaikan sebesar 6,91 sehingga dapat disimpulkan kenaikan skor
kemampuan siswa dalam berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi 39,6
SPPS verso 26 for windows pada tabel Independent Sampel T-Test diperoleh nilai sig
(2-tailed) kemampuan berpikir kritis adalah sebesar 0,033 < 0,05 oleh karena itu h0
ditolak dan ha diterima. Sedangkan hasil analisis data dalam penelitian ini dilihat dari
perbandingan kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat hasil yang berbeda.
Berdasarkan hasil olahan data dari N-Gain nilai mean atau rata-rata jekas
eksperimen adalah sebesar 67,78 atau 68% yang termasuk dalam kategori Cukup
efektif. Sedangkan dengan nilai mean atau rata-rata pada kelas kontrol) adalah sebesar
8,834 atau 8% termasuk dalam kategori tidak efektif yang artinya antara kelas
dibandingkan kelas kontrol. Jadi, dapat dapat ditarik kesimpulan bahwa “Terdapat
93
94
(STAD) terhadap kemampuan berpikir kritis Kelas VIII pada Mata Pelajaran PPKn di
5.2 Implikasi
yang lebih baik daripada kelas kontrol di SMP Negeri 10 Kota Jambi pada kelas
VIII.
Reser ini dapat menjadi acuan bagi pengajar dan lembaga pendidikan bahwa
Division (STAD) berdampak positif pada kemampuan berpikir kritis siswa dan
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal di bawah
ini:
Achievement Division (STAD) untuk membuat siswa lebih aktif dalam mencari
2. Bagi sekolah,
Reset ini dapat digunakan sebagai acuan bagi para pendidik dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar di sekolah dan juga dapat dijadikan sebagai saran
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti khusus untuk mata pelajaran PPKn.
96
topik materi yang berbeda untuk mengevaluasi aspek lain dengan lokasi
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4.5 Mengaitkan hasil proyeksi indonesia 4.5.2 Melaksanakan perilaku taat hukum di
sebagai negara hukum sebagai bentuk dan Indonesia sebagai negara hukum sebagai
kedaulatan negara dengan kehidupan bentuk dan kedaulatan negara
sehari-hari
4.5.3 Meneladani peran nilai-nilai taat
hukum di Indonesia sebagai negara hukum
sebagai bentuk dan kedaulatan negara
90
2. Tujuan pembelajaran
4. Metode Pembelajaran
1) Model Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL)
5. Media Pembelajaran
1. Media
Lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Gambar Print out
2. Alat/Bahan
Penggaris, spidol, papan tulis
6. Sumber Belajar
Buku Penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa PPKn Kelas
VIII, Kemendikbud, Revisi Tahun 2017
Buku Siswa Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
kelas VIII .
Modul Pengayaan
Pengalaman peserta didik dan guru
Sumber lain: Media Cetak, Media Elektronik dan Internet.
7. Langkah-Langkah Pembelajaran
3 x Pertemuan
Kegiatan Pendahuluan (5 Menit)
Guru:
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Aperpepsi
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
Memberikan pertanyaan untuk menstimulasi siswa tentang materi yang akan dibahas.
Minsal :apa yang kamu ketahui tentang Indonesia sebagai Negara Hukum?
92
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu
nasional yang membangkitkan rasa kecintaan terhadap tanah air.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang sedang
berlangsung.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 55 Menit )
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi dengan cara :
rangsangan) Mengamati
(tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto yang relevan.
Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Indonesia sebagai Negara Hukum
Pemberian materi oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi
• Indonesia sebagai Negara Hukum
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan
indonesia sebagai negara hukum, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan
berikut:
• Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari indonesia sebagai negara hukum bagi
kalian?
• Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
• Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
individu.
Kelas : ……………………….
Hari, Tanggal : ……………………….
Pertemuan Ke- : ……………………….
Materi Pokok : ……………………….
Penilaian
Aspek
Nama
N Penilaian
o Pesert Tanggun
Iman
a Toleransi Jujur Disiplin Empati Skor
Taqw gJawab
Didik a
1
96
2
3
…
.
Keterangan pengisian
skor:5.Sangat Baik
4.Baik
3.Sedang
2.Cukup
1.Kurang
Nilai = Skor Perolehan x 100
5
2. Penilaian Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
Indikator
No Na Penilaian
ma
Merumuska Mencari Memberi Mengambil JumlahSkor
Mengambil
n Masalah fakta Argumen kesimpulan
Interprestasi
1
2
3
…
.
97
2. Tujuan pembelajaran
1. Peserta didik mampu menunjukkan sikap syukur atas terjaganya negara kesatuan
Republik Indonesia sebagai bentuk anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
99
3. Materi Pembelajaran
Indonesia Sebagai Hukum
Indonesia merupakan negara hukum. Ini tegas dinyatakan dalam
perubahan keempat pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945), Negara Indonesia adalah negara
hukum.
Menurut Jimly Asshiddiqie, seorang pakar hukum tata negara, dalam
konsep negara hukum, maka hukumlah yang mesti menjadi panglima dalam
dinamika kehidupan kenegaraan. Kenegaraan, bukan politik ataupun ekonomi.
Karena itu, jargon yang biasa digunakan dalam Bahasa Inggris untuk menyebut
prinsip Negara Hukum adalah 'the rule of law, not of man' (hukum sebagai
sistem, bukan orang per orang yang bertindak sebagai wayang' dari skenario
sistem yang mengaturnya).
Indonesia sebagai negara hukum mengembangkan perangkat hukum
sebagai suatu sistem yang fungsional dan berkeadilan. Perangkat hukum ini
dikembangkan dengan menata suprastruktur dan infrastruktur kelembagaan
politik, ekonomi, dan sosial yang tertib dan teratur. Kemudian, agar perangkat
hukum itu bisa berjalan baik, maka perl dilakukan upaya membangun budaya
dan kesadaran hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Menurut A.V. Dicey, sebagaimana dikutip oleh Jimly Asshiddiqie, ciri
negara hukum ada tiga, yaitu sebagai berikut:
a. Supremacy of law (supremasi hukum), yaitu semua permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan bernegara diselesaikan dengan hukum.
b.Equality before the law (persamaan dalam hukum), yaitu setiap warga negara
sama kedudukannya di dalam hukum. Tidak ada perbedaan penerapan
hukum antara pejabat dengan rakyat.
c. Due process of law (asas legalitas hukum), yaitu semua kebijakan dan
tindakan pemerintah harus didasarkan pada peraturan perundang- undangan
yang sah dan tertulis.
Sementara limly Asshiddigie menambahkan, dalam konteks Indonesia
sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila, maka tidak bisa dilepaskan
dari sila ketuhanan Yang Maha Esa, yang merupakan sila pertama dan utama
dalam Pancasila.
Negara hukum Indonesia itu menjunjung tinggi nilai-nilai kemahaesaan
dan kemahakuasaan Than. Artinya, diakuinya prinsip supremasi hukum tidak
100
6. Metode Pembelajaran
1) Model Pembelajaran : Student Teams Achievement Division (STAD)
7. Media Pembelajaran
Lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Gambar Print out
Alat/Bahan
Penggaris, spidol, papan tulis
8. Sumber Belajar
Buku Penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa PPKn Kelas VIII,
Kemendikbud, Revisi Tahun 2017
Buku Siswa Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas VIII
.
Modul Pengayaan
Pengalaman peserta didik dan guru
Sumber lain: Media Cetak, Media Elektronik dan Internet.
9. Langkah-Langkah Pembelajaran
3 x Pertemuan
Kegiatan Pendahuluan (5 Menit)
Guru:
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Aperpepsi
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan
Memberikan pertanyaan untuk menstimulasi siswa tentang materi yang akan
dibahas. Minsal :apa yang kamu ketahui tentang Indonesia sebagai Negara
Hukum?
101
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu
nasional yang membangkitkan rasa kecintaan terhadap tanah air.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang sedang
berlangsung.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 55 Menit )
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
Pemberian memusatkan perhatian pada topik materi dengan cara :
rangsangan) Mengamati
(tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto yang relevan.
Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Indonesia sebagai Negara Hukum
Pemberian materi oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi
• Indonesia sebagai Negara Hukum
d. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang
telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan
indonesia sebagai negara hukum, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan
berikut:
• Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari indonesia sebagai negara hukum bagi
kalian?
• Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan?
• Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?
• Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan
individu.
Kelas : ……………………….
Hari, Tanggal : ……………………….
Pertemuan Ke- : ……………………….
Materi Pokok : ……………………….
Penilaian
Aspek
Nama
N Penilaian
o Pesert Tanggun
Iman
a Toleransi Jujur Disiplin Empati Skor
Taqw gJawab
Didik a
1
105
2
3
…
.
Keterangan pengisian
skor:
5.Sangat Baik
4.Baik
3.Sedang
2.Cukup
1.Kurang
Nilai = Skor Perolehan x 100
5
2. Penilaian Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
Indikator
No Na Penilaian
ma
Merumuska Mencar Memberi Mengambi JumlahSkor
Mengambil
n Masalah ifakta Argumen l
Interprestas
kesimpula
i
n
1
2
3
…
.
106
masyarakat
rendah
Petunjuk Soal
Bacalah teks dibawah ini dan jawablah pertanyaan dengan baik dan benar!
Ratusan Pelanggar Lalin Terjaring di Tasik, Mayoritas Anak di Bawah Umur
Berdasarkan data Satlantas Polres Tasikmalaya, jumlah pelanggaran lalu lintas nyaris
seribuan kasus hingga Selasa (11/10/22). Mayoritas pelanggar didominasi pemotor
tanpa pelindung kepala, pengendara tanpa sabuk pengaman dan serta pengendara di
bawah umur.
"Jumlah pengendara yang melanggar dan dapat teguran tertulis sampai Senin
(10/10/22) berjumlah 810 pengendara. Rata-rata pelanggarnya tidak pakai helm,
melawan arus tidak pakai sabuk pengaman, berboncengan tiga orang sampai
pengendara membawa kapasitas berlebih," ujar AKP Yudi Sadikin, Kasat Lantas
Polres Tasikmalaya di kantornya, Selasa (11/10/22).
111
Ironisnya, dari sekian banyak pelanggar, jumlah pelanggaran lalu lintas oleh pelajar
mendominasi. Catatan kepolisian, pengendara yang di bawah umur mencapai 276
pelanggaran. Mereka dipastikan tidak memiliki SIM.
"Jadi pelanggar di bawah umur ini mayoritas. Anak anak sekolah sampai 276 kasus.
Maka kami imbau agar orang tua tidak memberikan anaknya kendaraan sebelum cukup
umur," kata Yudi
Tingkat fatalitas pengendara anak saat membawa motor sangat tinggi. Dibutuhkan
peran orang tua dan sekolah agar pelajar tidak berkendara gunakan motor melainkan
angkutan umum.
Kepolisian juga tetap memberlakukan tilang untuk pelanggar lalu lintas yang
membahayakan keselamatan jiwa. Pengendara dengan muatan berlebih ditambah
pemotor dengan knalpot bising jadi sasaran sanksi tilang.
"Meski ini lebih mengarah ke preventif dan imbauan, tapi kami juga menilang
pelanggar yang bahayakan keselamatan pengendara lain," pungkas Yudi.
JAWABAN
1. Salah satu penyebabnya adalah:
- sekolah sangat jauh dari rumah. Mau tidak mau, anak merasa bahwa berkendara
dengan sepeda motor adalah pilihan paling sederhana dan mudah dilakukan.
- Di sisi lain, orang tua juga sulit mengantarkan anak ke sekolah karena urusan
pekerjaan. Karena itulah, banyak anak-anak berangkat ke sekolah dengan sepeda
motor.
- Di sisi lain, ada juga orang tua yang terlalu longgar mengizinkan anaknya berkendara
dengan sepeda motor tanpa SIM, padahal sudah tersedia angkutan umum untuk pelajar.
113
Dengan demikian, maka orang tua si anak turut berpartisipasi dalam pelanggaran lalu
lintas yang terjadi.
2. a. Ciri-Ciri masyarakat yang memiliki kesadaran hukum yang tinggi:
- tidak melanggar atau mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan
- berusaha menegakkan keadilan
- menyadarkan orang lain tentang hukum apabila ada yang melanggar peraturan hukum
- tidak main hakim sendiri
- rendahnya angka pelanggaran atas hukum karena banyak masyarakat yang sadar akan
peraturan hukum
b. ciri ciri masyarakat yang memiliki kesadaran hukum yang rendah
- tidak ada kemauan niat untuk mematuhi norma hukum yang berlaku dan kurangnya
kesadadan diri untuk taat terhadap hukum
- sering main hakim sendiri
- sering melanggar dan mengabaikan peraturan hukum yang ada dan bisa dilihat dari
seberapa banyak angka pelanggaran hukum yang terjadi dimasyarakat
- kurangnya pemahaman akan hukum
3. Faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran hukum dimasyarakat:
- Pendidikan, umumnya masyarakat yang berpendidikan rendah, sulit untuk mengerti
tentang hukum dan prosedurnya, karena tidak menegerti masyarakat kurang respon
terhadap kepentingan penegakan hukum.
- Kemampuan masyarakat dalam segi materi, umumnya faktor inilah yang menjadi
penghambat utama bagi masyarakat sederhana, pola pikir, rendahnya sikap tanggung
jawab, dan faktor ekonomi.
4. - Peran Dari Pemerintah: Upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran hukum
di masyarakat adalah Menanamkan kesadaran hukum di masyarakat wajib dilakukan
semua pihak, agar tertib hukum dapat berjalan lancar. Hukum dibuat untuk mengatur
norma dan kehidupan manusia, agar tidak saling mencelakai satu sama lain. Selain itu
juga untuk mensosialisasikan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh
masyarakat dengan memberi gambaran kepada masyarakat contoh-contoh pelanggaran
hukum yang terjadi agar masyarakat dapat belajar
- Peran Orang Tua: Sebagai orang tua menanamkan sejak dini tentang kesadaran
hukum terutama pada berlalu lintas pada anaknya dan bisa memberikan pemahaman
terhadap anaknya tentang resiko berkendara yang belum mencukupi umur, dan sebagai
114
orang tua memberikan selalu bimbingan dan pengawasan terhadap anaknya sehingga
anak lebih mematuhi atau menaati peraturan yang ada
- Peran Sekolah: dengan kegiatan intrakurikuler hanya ada dalam pembelajaran PPKN
dan Bimbingan dan Konseling yang memasukan materi untuk mentaati hukum
khususnya dalam berlalu lintas, dan kegiatan ekstrakurikuler seperti mengadakan
sosialisasi tentang lalu lintas, pembuatan SIM, pemberian helm kepada siswa yang
diadakan sekolah bekerjasama dengan kepolisian dan Sekolah juga membuat kebijakan
sekolah mengenai sistem parkir kendaraan bermotor siswa dengan syarat siswa sudah
memiliki SIM, STNK dan kendaraan bermotornya harus sesuai dengan standar
nasional Indonesia, dan sekolah memberikan sanksi kepada siswa yang terlibat dalam
pelanggaran lalu lintas.
5. Ciri-Ciri pemuda yang dapat mewujudkan nilai-nilai kesadaran hukum yaitu pemuda
mampu mempelajari dan takut akan sanksi dalam membuat pelanggaran yang
berhubungan dengan hukum yang ada di Indonesia, mampu menerapkan akan
pentingnya menaati dan menjunjung tinggi peraturan hukum yang ada dan
menunjukkan sikap taat hukum, contoh kecilnya seperti tidak melanggar peraturan lalu
lintas, tidak main hakim sendiri dan tidak melakukan tindakan kriminal yang
merupakan tindakan melanggar hukum
115
Kelas/Semester : VIII/II
Indikator
No berpikir kritis Kriteria Skor
1 Kemampuan untuk Siswa mampu merumuskan
5
merumuskan pokok pokok permasalahan dengan
permasalahan Sangat Kritis
Siswa mampu merumuskan
4
pokok permasalahan dengan
Kritis
Siswa merumuskan pokok
3
permasalahan dengan Cukup Kritis
Siswa merumuskan pokok
2
permasalahan dengan Kurang Kritis
Siswa tidak mampu merumuskan
1
pokok permasalahan
Kemampuan untuk Siswa mampu mengenali mana
5
2. mengenali mana informasi yang relevan dan tidak relevan
informasi yang dengan sangat kritis
relevan dan tidak Siswa mampu mengenali mana
4
relevan informasi yang relevan dan tidak relevan
dengan kritis
Siswa mampu mengenali mana
3
informasi yang relevan dan tidak relevan
dengan cukup kritis
Siswa hanya mampu mengenali
mana informasi yang relevan dan 2
tidak relevan kurang kritis
Siswa tidak mengenali mana
1
informasi yang relevan dan tidak
relevan
116
Kriteria Nilai:
81-100 = Sangat Kritis
61-80 = Kritis
41-60 = Cukup Kritis
21-40 = Kurang Kritis
< 20 = Tidak Kritis
118
Indikator
No Nama Skor
1 2 3 4 5
1 1 2 3 2 2 3 12
2 2 3 2 3 2 2 12
3 3 2 2 2 4 2 12
4 4 3 3 4 2 3 15
5 5 2 3 3 3 3 14
6 6 3 3 3 4 3 16
7 7 2 3 3 2 3 13
8 8 3 2 1 3 2 11
9 9 2 2 1 2 2 9
10 10 3 3 3 4 3 16
11 11 2 2 2 2 1 9
12 12 3 3 2 3 3 14
13 13 2 2 1 2 2 9
14 14 3 2 2 3 1 11
15 15 2 3 2 1 3 11
16 16 2 3 3 2 1 11
17 17 2 2 2 3 2 11
18 18 3 2 1 2 2 10
19 19 2 2 1 1 2 8
20 20 3 4 2 3 4 16
21 21 2 3 2 3 3 13
22 22 2 2 2 3 2 11
23 23 3 2 2 3 2 12
24 24 3 2 3 3 2 13
25 25 3 3 2 2 3 13
26 26 2 3 2 2 3 12
27 27 2 4 3 2 1 12
28 28 3 4 3 3 1 14
119
Ketentuan 2:
Kriteria sig < 0,05 maka uji item soal Valid
Kriteria sig > 0,05 maka uji item soal tidak Valid
Ketentuan:
Jika perhitungan rhitung > rtabel 5% maka Reliabel
121
KESUKARAN SOAL
No soal DP Kriteria
Indikator
NO Nama Skor Rata-rata % Kriteria
1 2 3 4 5
1 1 3 2 2 1 1 9 1.8 45 Cukup Kritis
2 2 3 2 3 2 3 13 2.6 65 Kritis
3 3 1 2 2 2 1 8 1.6 40 Kurang Kritis
4 4 2 2 1 2 1 8 1.6 40 Kurang Kritis
5 5 2 1 1 2 1 7 1.4 36 Kurang Kritis
6 6 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
7 7 3 3 2 3 2 13 2.6 65 Kritis
8 8 3 3 2 2 1 11 2.2 55 Cukup Kritis
9 9 2 1 2 1 2 8 1.6 40 Kurang Kritis
10 10 1 3 3 3 1 11 2.2 55 Cukup Kritis
11 11 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
12 12 1 1 1 3 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
13 13 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
14 14 2 2 2 2 1 9 1.8 45 Cukup Kritis
15 15 1 1 1 1 0 4 0.8 20 Tidak Kritis
16 16 3 2 2 2 2 11 2.2 55 Cukup Kritis
17 17 3 3 3 3 2 14 2.8 70 Kritis
18 18 1 1 1 1 1 5 1 25 Kurang Kritis
19 19 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
20 20 2 2 3 1 1 9 1.8 45 Cukup Kritis
21 21 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
22 22 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
23 23 1 1 1 1 1 5 1 25 Kurang Kritis
24 24 3 3 2 2 1 11 2.2 55 Cukup Kritis
25 25 2 2 2 1 0 7 1.4 35 Kurang Kritis
26 26 2 2 2 2 1 9 1.8 45 Cukup Kritis
27 27 3 2 2 2 1 10 2 50 Cukup Kritis
28 28 4 3 2 2 2 13 2.6 65 Kritis
Jumlah 60 52 48 47 33 240 48 1200
JUMLAH 42,85
124
Indikator
NO Nama Skor Rata-rata % Kriteria
1 2 3 4 5
1 1 3 3 3 3 3 15 3 76 Kritis
2 2 4 4 4 3 3 18 3.6 90 Sangat Kritis
3 3 4 3 3 4 3 17 3.4 88 Sangat Kritis
4 4 4 4 4 4 3 19 3.8 95 Sangat Kritis
5 5 4 4 3 3 3 17 3.4 84 Sangat Kritis
6 6 4 3 3 4 3 17 3.4 84 Sangat Kritis
7 7 4 4 4 4 3 19 3.8 96 Sangat Kritis
8 8 4 3 3 3 3 16 3.2 80 Kritis
9 9 4 4 3 4 3 18 3.6 90 Sangat Kritis
10 10 3 4 4 4 3 18 3.6 88 Sangat Kritis
11 11 3 3 3 3 3 15 3 76 Kritis
12 12 4 3 3 3 3 16 3.2 80 Kritis
13 13 3 3 3 2 2 13 2.6 65 Cukup Kritis
14 14 3 3 3 3 3 15 3 76 Kritis
15 15 3 4 4 2 2 15 3 88 Kritis
16 16 4 4 4 3 3 18 3.6 90 Sangat Kritis
17 17 4 4 4 4 3 19 3.8 96 Sangat Kritis
18 18 4 4 4 3 3 18 3.6 92 Sangat Kritis
19 19 3 3 3 2 1 12 2.4 60 Cukup Kritis
20 20 4 3 3 3 3 16 3.2 80 Kritis
21 21 3 3 3 3 3 15 3 76 Kritis
22 22 4 4 4 3 3 18 3.6 88 Sangat Kritis
23 23 3 3 3 3 3 15 3 76 Kritis
24 24 4 4 3 3 3 17 3.4 84 Sangat Kritis
25 25 4 4 4 4 2 18 3.6 90 Sangat Kritis
26 26 4 4 3 3 2 16 3.2 80 Sangat Kritis
27 27 4 3 3 3 3 16 3.2 76 Cukup Kritis
28 28 4 3 2 2 2 13 2.6 64 Kritis
Jumlah 103 98 94 88 78 461 92.2 2308
JUMLAH 82,42
125
Indikator
No Nama Skor Rata-Rata % Kriteria
1 2 3 4 5
1 1 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
2 2 3 2 2 2 2 11 2.2 55 Cukup Kritis
3 3 1 1 1 1 1 5 1 25 Kurang Kritis
4 4 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
5 5 4 3 3 2 1 13 2.6 65 Kritis
6 6 3 2 2 2 2 11 2.2 55 Cukup Kritis
7 7 2 2 2 1 1 8 1.6 40 Kurang Kritis
8 8 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
9 9 1 1 2 2 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
10 10 3 2 2 2 2 11 2.2 56 Cukup Kritis
11 11 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
12 12 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
13 13 3 3 3 1 1 11 2.2 55 Cukup Kritis
14 14 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
15 15 1 1 1 1 0 4 0.8 20 Tidak Kritis
16 16 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
17 17 4 3 2 2 2 13 2.6 65 Kritis
18 18 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
19 19 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
20 20 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
21 21 4 3 2 2 1 12 2.4 60 Kritis
22 22 3 2 1 1 1 8 1.6 40 Kurang Kritis
23 23 2 1 2 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
24 24 1 1 1 1 1 5 1 25 Tidak Kritis
25 25 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
26 26 2 1 1 2 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
27 27 2 3 1 1 1 8 1.6 40 Kurang Kritis
28 28 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
Jumlah 63 49 40 36 31 219 43.8 1096
Jumlah 39,14
126
Indikator
NO Nama Skor Rata-rata % Kriteria
1 2 3 4 5
1 1 2 2 2 2 1 9 1.8 45 Cukup Kritis
2 2 3 2 2 2 2 11 2.2 55 Cukup Kritis
3 3 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
4 4 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
5 5 2 2 2 1 1 8 1.6 40 Kurang Kritis
6 6 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
7 7 4 2 2 1 1 10 2 50 Cukup Kritis
8 8 3 3 2 1 1 10 2 50 Cukup Kritis
9 9 3 1 2 2 1 9 1.8 45 Cukup Kritis
10 10 3 3 3 1 1 11 2.2 55 Cukup Kritis
11 11 2 2 2 1 1 8 1.6 40 Kurang Kritis
12 12 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
13 13 4 4 4 2 2 16 3.2 80 Kritis
14 14 3 3 2 1 1 10 2 50 Cukup Kritis
15 15 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
16 16 4 4 3 3 3 17 3.4 85 Sangat Kritis
17 17 4 4 3 3 2 16 3.2 80 Kritis
18 18 2 2 2 1 1 8 1.6 40 Kurang Kritis
19 19 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
20 20 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
21 21 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
22 22 2 1 1 1 1 6 1.2 30 Kurang Kritis
23 23 1 1 1 1 1 5 1 25 Tidak Kritis
24 24 4 3 2 2 1 12 2.4 60 Cukup Kritis
25 25 2 2 1 1 1 7 1.4 35 Kurang Kritis
26 26 4 2 1 2 1 10 2 50 Cukup Kritis
27 27 4 3 2 1 1 11 2.2 55 Cukup Kritis
28 28 4 2 2 2 1 11 2.2 55 Cukup Kritis
Jumlah 76 62 49 39 33 259 51.8 1280
JUMLAH 46,07
127
UJI NORMALITAS
Berdasarkan hasil output diatas jumlah sampel N=28, hal ini berarti sampel > 50
maka menggunakan rumus uji liliefors, diketahui apabila data dikatakan berdistribusi
normal karena memiliki Asymp.sig > 0,05, sehingga nilai pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan nilai pre-test
eksperimen 0.087dan post-test eksperimen 0.200 dan nilai pretest kontrol 0.060 dan
posttest kontrol 0,074. Selanjutnya pada gambar P-plot terlihat titik-titik mengikuti dan
mendekati garis diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas.
129
UJI HOMOGENITAS
Dari hasil uji homogenitas diatas diketahui nilai signifikansi > 0,05 maka data bisa
dikatakan homogen. Tabel diatas menunjukkan nilai signifikan pada 0,362 > 0,05
sehingga data homogen.
130
Penulis sejak duduk dibangku sekolah menengah memiliki hobi dibidang seni,
terutama menyanyi, bermain gitar dan menggambar, pada saat penulis duduk di jenjang
SMP penulis mengikuti lomba nyanyi Vokal Grup dari hobi tersebut penulis meraih
juara 5 tingkat kabupaten walaupun tidak memenangkan lomba tersebut penulis tidak
menyerah dan tidak berhenti untuk menyanyi serta mengasah vokal, hingga saat
penulis duduk dibangku SMA penulis mengikuti Lomba Cipta Lagu dan meraih juara
2 Lomba cipta lagu dalam rangkat D’Fest Artphoria 2018 dan Pameran Adiwiyata Ke-
II.