Anda di halaman 1dari 4

Resume 3

Diajukan sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah keterampilan dasar keperawatan dengan dosen
pembimbing Ns. Maya Amalia M.Kep

Disusun oleh :

Felisya Ayudia

302022004

1A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG

Jln.KH.A.Dahlan, Jl. Banteng Dalam No. 6

2023
MEDIKASI

Pemberian medikasi merupakan proses yang kontinyu dan memerlukan pengetahuan tentang klien
dan medikasi saat melakukan proses keperawatan, yaitu pengkajianperencanaanpemberian/
administrasi medikasi, evaluasidan dokumentasi (College of Nurses of Ontario, 2008)

A) Medikasi oral

Obat peroral (PO) adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena
ekonomis, paling nyaman dan amanObat dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual
atau bukal) seperti tablet ISDN (Berman, A., Snyde, S. & Fradsen, 2016)Beberapa jenis obat dapat
mengakibatkan iritas lambung dan menyebabkan muntah (misalnya garam besi dan salisilat)Untuk
mencegah hal ini, obat dipersiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam
suasana asam di lambung, tetapi menjadi hancur pada suasa netral atau basa diususDalam
memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh terbuka, obat tidak boleh dikunyah dan
pasien diberitahukan untuk minum antasida atau susu sekurang-kurangnya satu jam setelah minum
obat (Andina & Yuni, 2017)PO cara pemberian obat yang paling umum dilakukan. Peroral adalah cara
pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai
dengan efek terapi dari jenis obatAdapun keuntungan pemberian obat tersebut adalah praktis, aman
dan ekonomisSedangkan kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul
biasanyalambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-munta, diare,tidak sadar, tidak
kooperatif, kurang disukai jika rasanya pahit.rasa jadi tidak enakiritasi pada saluran cerna (Perry,
Anne Griffin, Veronica Ronnie Petterson2005)

B) medikasi parenteral

Obat parenteral adalah obat yang tidak melalui saluran pencernaan atau obat yang dikonsumsi tidak
melalui saluran cernaObat parenteral dapat diberikan melalui empat cara yaitu: melalui intracutan,
subcutan, intravena dan intramuskulerPerawat harus memberikan perhatian pendekatan khusus
pada anak-anak yang akan mendapatkan terapi injeksi dikarenakan adanya rasa takut
(PPNI2018)Penggunaan parenteral digunakan untuk obat yang absorbsinya buruk melalui saluran
cernadan untuk obat seperti insulin yang tidak stabil dalam saluran cerna. Pemberian parenteral juga
digunakan untuk pengobatan pasien yang tidak sadar dan dalam keadaan yang memerlukan kerja
obat yang cepatPemberian parenteral memberikan kontrol paling baik terhadap dosis yang
sesungguhnya dimasukkan kedalam tubuh.

- Pemberian obat melalui parenteral dapat dilakukan dengan cara :

1Subkutaneous (SC) yaitu menyuntikkan obat ke dalam jaringan yang berada dibawah lapisan dermis

2Intradermal (ID) yaitu memasukkan obat ke dalam jaringan dermis di bawah epidermis kulit
menggunakan spuit.

3Intramuskular (IM) yaitu menyuntikan obat ke dalam lapisan otot tubuh.

4Intravena (IV) yaitu menyuntikkan obat ke dalam venatempat lokasi penyuntikan

yaitu lengan (vena basilika dan vena sefalika), tungkai (vena safena), leher (vena jugularis), kepala
(vena frontalis dan vena temporalis).
C) Medikasi Topikal

Obat topikal dioleskan secara eksternal ke kulit, membrane mukosa dan selaput lendir. Bentuk obat
topikal yang umum termasuk salep, krim, pasta, obat gosok. dan lotion yang digunakan untuk
mengobati kondisi lokal pada area yang diberi obat.

- Salep adalah obat-obatan yang diproduksi dengan bahan dasar berminyak, seperti petrolatum atau
lanolin, yang membuat obat tetap kontak lama dengan permukaan kulit untuk mendapatkan efek
menenangkan dan anti-inflamasiUntuk melindungi dari infeksi lokal, banyak yang mengandung
antibiotic

- Pasta memiliki konsistensi yang lebih kaku daripada salep, dan tidak meleleh pada suhu tubuhPasta
aluminium dan seng oksida adalah contoh pasta yang digunakan untuk menyerap sekresi dan
melindungi kulit.

- Lotion dan obat gosok adalah obat oles dalam bentuk cair, seperti lotion calamine, digunakan
untuk mendinginkan, menenangkan, dan mengurangi peradangan atau gatal-gatal pada kulit. Losion
ditepuk dengan lembut, sedangkan obat gosok dioleskan ke kulit.

- Obat gosok memberikan pereda nyeri sementara atau kehangatan yang menenangkan dengan
tindakannya, yang melebarkan pembuluh darah superfisial Obat topikal untuk mata menangani
gangguan mata, melebarkan pupil untuk pemeriksaan struktur internal mata, melemahkan otot
lensa mata pada pengukuran refraksi mata, menjaga kekeringan pada mata

- Obat topikal untuk telinga memberi efek terapi lokal yang meliputi mengurangi peradangan dan
menangani infeksi pada kanal telinga eksternal, meredakan nyeri dan melunakkan serumen agar
mudah dikeluarkan

- Obat topikal untuk hidung mengencerkan sekresi hidung, memfasilitasi drainase dari hidung dan
mengobati infeksi pada rongga hidung dan sinus.

D) Medikasi Suppositoria

Pemberian rektal dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulcolax
supp)hemoroid (anusol)pasien yang tidak sadar/kejang (stesolid supp)Pemberian obat melalui rektal
memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk oralSupositori Rektal
lebih tipis dan berbentuk peluru yang dibentuk dari vosagalBentuk bulat mencegah trauma anal
selama penyisipan. Penempatan yang tidak benar dapat mengakibatkan supositoria tidak terlarut
dan diserap ke dalam mukosa- Obat Rektal memperoleh efek pengobatan secara lokal maupun
sistemik,menggunakan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan

- Obat vagina mengobati infeksi pada vagina, mengatasi nyeri rasa terbakar dan ketidaknyamanan,
juga mengurangi peradangan.

E) Prinsip Benar Medikasi

Perawat bertanggungjawab terhadap keamanan pasien dalam pemberian terapioleh karena itu
dalam memberikan obat, seorang perawat harus melakukan tujuh hal yang benar: klien yang
benarobat yang benardosis yang benarwaktu yang benarrute yang benar, dan dokumentasi yang
benar serta informasi yang benarRute pemberian yang dipilih tergantung pada beberapa faktor :
kondisi pasien, sifat obat (rasa, stabilitas) dan tingkat penyerapanPemberian obat mengharuskan
perawat untuk menginterpretasikan urutan pengobatan dengan benar untuk meningkatkan
keamanan dan menghindari kesalahan pengobatan dan kemudian memberikan obat yang tepat
kepada pasien : frekuensi pemberiannyaefek yang diinginkan, efek samping, interaksi dengan obat
lain, dan kontraindikasinyaTulis tanggal dan waktu serta tanda tangan penulis resep

F) Error dalam Pemberian Medikasi

Sekitar sepertiga dari kesalahan pengobatan yang menyebabkan bahaya pada pasien terjadi pada
fase persiapan dan pemberian obat (Smeulers et al., 2015)Medication error merupakan setiap
kesalahan yang terjadi dalam proses penggunaan obat yang dapat terjadi selama proses Prescribing,
Transcribing, Dispensing, dan AdministrationMedication error dapat didefinisikan sebagai kegagalan
yang tidak diinginkan selama proses pengobatan yang berpotensi membahayakan pasien Medication
error fase transcribing diklasifikasikan menurut jenis dan tingkat keparahannya, diantaranya yaitu :

1Kesalahan dosis

2Kesalahan penulisan

3Kesalahan status alergi

4Lama pengobatan salah/tidak ditentukan

5Interaksi obat

6. Kelalaian obat.

7Pemberian resep yang berlebihan/tidak perlu.

8Kesalahan keamanan klinis.

9Kurangnya arahan yang jelas untuk administrasi

DAFTAR PUSTAKA

Prescribing, Transcribing, Dispensing dan AdministrationMedical Profession Journal of


Lampung13(4)457-462Perry, A. G& Potter, PA (2015)Mosby's Pocket Guide to Nursing Skills
&PutriEAL., SukoharA., & DamayantiE(2023)Medication Error pada Tahap Procedures Eight
EditionDeWitSC.& Williams, PA(2013)Fundamental concepts and skills for nursingElsevier Health
Sciences. KusyatiE(2012)Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. PerryAnne
GriffinVeronica Ronnie Petterson, Patricia APotter. (2005)Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar

Anda mungkin juga menyukai