Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MULTILITERASI KELAS TINGGI

Disusun Oleh:

1. Ali Jenar (2021143044)


2. Septifa Carolina (2021143048)
3. Fadilah Nur Basyid (2021143049)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami mengharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang “Multiliterasi Kelas Tinggi”.
Dalam menyusun makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada dosen pembimbing dan kepada teman-teman yang telah
memberikan dukungan untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak.

Palembang, 17 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................


DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................


A. Model Multiliterasi Kritis Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar ..
B. Mengembangkan Pembelajaran Multiliterasi Kelas Tinggi di Sekolah
Dasar .......................................................................................................
C. Implementasi Pembelajaran Multiliterasi Kelas Tinggi di Sekolah
Dasar .......................................................................................................

BAB III PENUTUP ......................................................................................


A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Multiliterasi merupakan paradigma baru dalam pembelajaran literasi.
Pembelajaran literasi berimplikasi pada munculnya konsep multiliterasi. Konsep
multiliterasi muncul karena manusia tidak hanya membaca atau menulis, namun
mereka membaca dan menulis dengan genre tertentu yang melibatkan tujuan sosial,
kultural, dan politik yang menjadi tuntutan era globalisasi, maka hal ini menjadi
dasar lahirnya multiliterasi dalam dunia pendidikan. Keterampilan yang harus
dikuasai agar tercipta pembelajaran multiliterasi adalah kemampuan membaca
pemahaman yang tinggi, kemampuan menulis yang baik, keterampilan berbicara,
dan keterampilan menguasai berbagai media digital (Morocco, 2008: p.10).
Keempat keterampilan itu tidak akan lepas dari penguasaan literasi dan integrasi
bahasa dengan ilmu lain untuk memperoleh pengetahuan dan dapat
mengkomunikasikan pengetahuan tersebut pada orang lain. Dengan pembelajaran
multiliterasi, siswa dapat mengoptimalkan keterampilan berbahasa sehingga
muncul kompetensi berpikir kritis, pemahaman konseptual, kolaboratif, dan
komunikatif serta menghasilkan produk dalam mewujudkan situasi pembelajaran
serta bermanfaat dalam menciptakan kondisi pembelajaran berbasis inkuiri dan
pembelajaran tematik integratif pada siswa SD.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu,
sebagai berikut:
1. Bagaimana Model Multiliterasi Kritis Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah
Dasar?
2. Bagaimana Mengembangkan Pembelajaran Multiliterasi Kelas Tinggi di
Sekolah Dasar?
3. Bagaimana Implementasi Pembelajaran Multiliterasi Kelas Tinggi di
Sekolah Dasar?
C. Tujuan
Adapun tujuan permasalahan dari makalah ini yaitu, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami Model Multiliterasi Kritis Dalam
Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui dan memahami Mengembangkan Pembelajaran
Multiliterasi Kelas Tinggi di Sekolah Dasar.
3. Untuk mengetahui dan memahami Implementasi Pembelajaran Multiliterasi
Kelas Tinggi di Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Multiliterasi Kritis Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar


Menurut Morocco (2008, hlm. 10) keterampilan yang harus dikuasai agar
terciptanya pembelajaran multiliterasi adalah kemampuan membaca pemahaman
yang tinggi, kemampuan menulis yang baik, keterampilan berbicara, dan
keterampilan menguasai media digital. Keempat keterampilan itu tidak akan lepas
dari penguasaan literasi dan integrasi bahasa dengan ilmu lain untuk memperoleh
pengetahuan dan dapat mengkomunikasikan pengetahuan tersebut kepada orang
lain.
Sebagaimana layaknya persyaratan model pembelajaran, menurut Abidin
(2015, hlm, 236) model pembelajaran multiliterasi memiliki tiga tujuan, yakni :
a. Kepemilikan atas dan peningkatan keterampilan belajar abad ke-21.
b. Pemahaman yang mendalam terhadap berbagai konsep, proses, dan sikap
ilmiah disiplin ilmu yang sedang dipelajari.
c. Peningkatan dan pengembangan keterampilan multiliterasi dan karakter
siswa.

Ogle, et al, dalam Abidin, (2015, hlm. 108) mengemukakan beberapa


karakteristik model multiliterasi, yaitu :
a. Pembelajaran multiliterasi senantiasa menghubungkan materi yang
dipelajari dengan apa yang telah siswa ketahui.
b. Pembelajaran multiliterasi senantiasa menghubungkan materi yang
dipelajari dengan kehidupan nyata dan isu-isu kontemporer.
c. Pembelajaran multiliterasi senantiasa melibatkan siswa untuk terlibat aktif
dalam mengajukan pertanyaan dan membuat simpulan sendiri.
d. Pembelajaran multiliterasi memberikan banyak peluang untuk mempelajari
materi pembelajaransecara mendalam sekaligus menyimpan pemahaman
yang diperoleh dalam memori jangka panjang siswa.
e. Pembelajaran multiliterasi senantiasa menggunakan kerja kolaboratif dalam
mengkontruksi makna dan sudut pandang atas materi yang sedang
dipelajari.
f. Pembelajaran multiliterasi melibatkan berbagai ragam belajar sebagai
sarana mengkonstruksi pemahaman baru.
g. Pembelajaran multiliterasi melibatkan banyak strategi belajar.

B. Mengembangkan Pembelajaran Multiliterasi Kelas Tinggi di Sekolah


Dasar
Penerapan kurikulum 2013 menekankan peningkatan dan keseimbangan
soft skill dan hard skill. guru sebagai pendidik generasi penerus harus memiliki
kemampuan individual untuk mengkombinasikan dan mengkoordinasikan kegiatan
pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam belajar. Pembelajaran
multiliterasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan dengan berbasis kerja
ilmiah. Pembelajaran ini bertujuan untuk membentuk siswa yang siap dari berbagai
segi dalam menjalani kehidupan baik di sekolah, tempat kerja dan masyarakat.
Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di
Indonesia, kurikulum sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di
Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Tahun 1950 ada
kurikulum SD yang disebut Rencana Pelajaran Terurai. Pada tahun 1960 muncul
Kurikulum Kewajiban Belajar Sekolah Dasar.
Tahun 1968 dikenal Kurikulum 1968 pengganti Kurikulum Lalu tahun 1970
muncul Kurikulum Berhitung diganti dengan pelajaran matematika modern. Tahun
1975 disebut Kurikulum 1975 yang fokus pada pelajaran matematika dan
Pendidikan Moral Pancasila serta Pendidikan Kewarnegaraan. Pada tahun 1984
menyempurnakan Kurikulum 1975 dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
Tahun 1991 CBSA dihentikan lalu muncul Kurikulum Tahun 2004 dikenal
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Tahun 2006 muncul Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Terakhir tahun 2013 yang disebut dengan Kurikulum
2013 Perubahan kurikulum ini mempunyai dasar yang jelas.
Perubahan ini untuk memperbaiki dan mengembangkan kurikulum
sebelumnya sehingga meningkatkan kualitas pendidikan nasional. sebagai guru
perlu memebkali diri dalam menghadapi kurikulum yang selalu berubah. Salah
satunya dengan pembelajaran multiliterasi. Proses pembelajaran multilireasi
diharapkan peserta didik memiliki keterampilan multiliterasi. Keterampilan
multiliterasi yang harus dikuasai agar mampu mendukung dan mengembangkan
kompetensi-kompetensi tersebut meliputi keterampilan membaca pemahaman yang
tinggi.
Multiliterasi merupakan paradigma baru dalam pembelajaran literasi.
Literasi sendiri sudah melebar artinya tidak terbatas pada kegiatan baca-tulis tetapi
lebih kompleks pada praktik lakuturasi sosial dan budaya yang mengarahkan
pembelajar untuk mengenal, memahami, mengaplikasikan, dan membudayakan
nilai-nilai sosial budaya tersebut kearah yang lebih baik.
Bahkan, sekarang ini, literasi memunculkan dimensi yang beragam seperti
literasi lingkungan, literasi sastra, literasi media, literasi teknologi, bahkan literasi
moral. Pembelajaran literasi berimplikasi pada munculnya konsep multiliterasi.
Literasi menurut Tomskin adalah kemampuan menggunakan membaca dan menulis
dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
Konsep multiliterasi muncul karena manusia tidak hanya membaca atau
menulis, namun mereka membaca dan menulis dengan genre tertentu yang
melibatkan tujuan sosial, kultural, dan politik yang menjadi tuntutan era globalisasi,
maka hal ini menjadi dasar lahirnya multiliterasi dalam dunia pendidikan.
Dengan pembelajaran multiliterasi, siswa dapat mengoptimalkan
keterampilan berbahasa sehingga muncul kompetensi berpikir kritis, pemahaman
konseptual, kolaboratif, dan komunikatif serta menghasilkan produk dalam
mewujudkan situasi pembelajaran serta bermanfaat dalam menciptakan kondisi
pembelajaran berbasis inkuiri dan pembelajaran tematik integrative.
C. Implementasi Pembelajaran Multiliterasi Kelas Tinggi di Sekolah
Dasar
Sejak tahun 2013, Pemerintah Indonesia menerapkan kurikulum 2013.
Kurikulum diharapkan dapat menghasilkan insan yang kreatif, produktif, inovatif
dan afektifidengan memperkuat sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pencapaian
tujuan tersebut dicapai melalui pendekatan ilmiah yang melibatkan kegiatan
mengamati (mendengarkan, melihat, membaca), bertanya, berpikir, mencoba, dan
mengkomunikasikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan karakteristik model pembelajaran
multiliterasi adalah model pembelajaran yang menghubungkan materi
pembelajaran dengan kehidupan siswa untuk mencari dan menemukan.
Siswa berperan untuk mencari dan menemukan sendiri inti dari
pembelajaran itu sendiri. Teori mutliliterasi kritis digambarkan sebagai ilmu desain
di mana kurikulum dan pengajaran terus-menerus dirancang dan dirancang ulang
berdasarkan kebutuhan, minat, keterlibatan, dan tindakan siswa selama
pembelajaran. Teori multiliterasi kritis digambarkan sebagai ilmu desain di mana
kurikulum dan pengajaran sedang dalam proses yang terus-menerus dirancang dan
ditata ulang berdasarkan kebutuhan, minat, keterlibatan, dan tindakan siswa selama
pembelajaran meningkatkan keragaman budaya dan cara-cara baru berkomunikasi.

B. Saran
Dengan eksistensi makalah ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan
wawasan kita Multiliterasi Kelas Tinggi, serta kami menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun dalam kesempurnaan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Fauziah Aulia. MODEL MULTILITERASI KRITIS DALAM


PEMBELAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR. JPD: Jurnal Pendidikan
Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801.
Mengembangkan Pembelajaran Multiliterasi di Sekolah Dasar. 2021.
https://www.kompasiana.com/felicitafadhlilla9935/60b8a01bd541df1fbe77e
f32/mengembangkan-pembelajaran-multiliterasi-di-sekolah-
dasar#:~:text=Pembelajaran%20multiliterasi%20merupakan%20pembelajar
an%20yang,perubahan%20sesuai%20dengan%20berkembangnya%20zaman
. (Diakses pada tanggal 17 Juni 2023)

Anda mungkin juga menyukai