Anda di halaman 1dari 3

KISAH KASIH ALUN-ALUN KIDUL

Laela Jumrotin Mukharomah (19107030042)

(alun-alun Kidul)

Hallo Sobat Mlaku Jogja, Kira-kira kali ini tempat mana lagi nih yang mau kita
bahas?Ya, tentunya sesuai judul artikel ini ya. Dalam tata arsitektur jawa terkenal akan
istilah Catur gatra tunggal atau empat elemen dalam satu kesatuan. Hal ini diterapkan di
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tempat berdirinya keraton, masjid, alun-alun dan
pasar. Yogyakarta sendiri memiliki dua alun-alun yaitu alun-alun lor (alun-alun utara)
yang letaknya ada di depan keraton dan alun-alun kidur (alun-alun selatan). Letak
keraton Yogyakarta berada disebuah garis imajiner yang menghubungkan antara
Gunung Merapi, Keraton dan Pantai Parangtritis. Sebelum seperti sekarang, dahulu
alun-alunk idul ini merupakan tempat latihan ketangkasan bagi prajurit keraton.
Menurut sejarah, tujuan pembangunan alun-alun kidul ini agar bagian belakang keraton
terlihat seperti bagian depandan diberi tanaman dua buah beringin agar tidak terlihat
membelakangi laut selatan. Alun-alun kidul dibangun oleh Pangeran Mangkubumi,
pendiri Kesultanan Yogyakartayang mahir dalam ilmu filsafat dan arsitrktur.
Alun-alun kidul atau alun-alun pangkeran (Belakang) terletak di Jl. Alun-Alun
Kidul, Patehan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Memasuki kawasan alun-alun kidul tidak ada biaya atau tarif masuk, hanya membayar
parkir motor 3.000. Jam operasional alun-alun kidul dibuka setiap haru selama 24 jam
nonstop. Waktu terbaik mengunjunginya ialah sore menjelang maghrib-malam hari.
Yang ingin me time dan duduk manis melihat kerumunan orang-orang yang
bercengkrama, berbagi kisah dan kasih akan menemukannya disana. Alun-alun kidu ini
diyakini sebagai tempatberistirahat (Palereman) bagi para dewa oleh karena itu, tempat
ini oleh sebagian orang digunakan untuk ngleremake ati atau menentramkan hati.
Diakhir pekan suasana alun-alun kidul akan bertambah ramai apalagi di malam hari.
Kita akan menemui Familly time, orang-orang yang berbagi tawa dan cerita ke sesama
temannya, orang-orang yang berbagi keluh dan kesahnya, orang yang berbagi kasih dan
sayang ke pasangan atau orang tersayangnya. Menciptakan suasana Romantis, Happy
dan menentramkan hati.

(Pasar Sore Langenastran)


Salah satu yang akan kita temukan di alun-alun kidul ialah bangunan-bangunan
yang sangat menarik sehingga bisa dijikan wisata budaya. Pada Sore harinya kita akan
menemukan Foodcart di samping alun-alun kidul. Mulai dari jajan seperti cilor, sempol,
maklor dll, olahan seafood, koean food, es krim, nasi, ayam geprek, siomay, jus, dan
masih banyak lainnya. Mulai dari cemilan, makanan ringan sampai makanan berat akan
kita temukan disetiap sudut alun-alun kidul ini. Pada malam harinya kita bisa naik
mobil yang dikayuh seperti sepeda dengan lampu kerlap kerlip disekelilingnya
menambah nuansa ceria dan hangat dari tempat ini.
Ada satu hal yang tak boleh terlewatkan ketika ke alun-alun kidul ialah
permainan masangan. Permainan ini kita akan ditutup matanya dan harus berjalan lurus
melewati dua pohon beringin. Kebanyakan yang sudah mencoba permainan ini kan
melakukannya lebih dari 1 kali percobaan. Menurut, mitos hanya orang yang memiliki
hati yang bersih yang dapat melewati atau melintas dengan lurus pada percobaan
pertama. Ritual Laku Masangan ini sudah ada sejak zaman dulu, yang pada awalnya
dilakukan ketika melakukan topo bisu yang berlangsung setiap malan satu Syuro’.
Tradisi Topo Bisu ini dilakukan oleh para prajurit serta abdi ndalem dengan
mengelilingi banteng tanpa berkata satu katapun. Tradisi tersebut dilakukan mulai dari
halaman keraton menuju alun-alun kidul dengan melewati kedua pohon beringin.
Sebagai ritual untuk mencari berkah serta meminta perlindungan dari serangan musuh.
Banyak hal yang dapat ditelusuri di setiap sudut Alun-alun kidul.

(alun-alun kidul )

Anda mungkin juga menyukai