Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION

Vol. 3, No. 2, September 2018

KEWENANGAN BIDAN DALAM MELAKUKAN METODE PERSALINAN GENTLE BIRTH


PADA IBU BERSALIN
MELALUI PENDEKATAN
HOLISTIC CARE

Ni Made Karlina Sumiari Tangkas 1 Indrie Lutfiana2


1
Dosen Program Studi Kebidanan STIKES Buleleng
2
Dosen Program Studi Kebidanan STIKES
Buleleng
Karlina.sumiari@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan : Pelayanan kesehatan komplementer dan tradisional saat ini menjdai isu global dimana
hal tersebut tertuang dalam World Health Organization strategy 2014-2023 terkait dengan
complementary alternative medicine. Wujud dari pelayanan komplementer tersebut dapat dilihat dari
praktik gentle birth yang saat ini merupakan pilihan ibu bersalin untuk mendapatkan rasa aman,
nayman dan berkurangnya rasa nyeri dimana pendekatan holistik digunakan dalam praktiknya.
Namun masih adanya perbedaan pandangan terhadap metode ini menjadi masalah yang kompleks
untuk dibahas. Untuk itu diperlukan bahasan terkait denagn kewenangan bidan dalam praktik gentle
birth melalui pendekatan holistic care sehingga bidan mendapatkan perlindungan hukum. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkaji kewenanangan bidan dalam melakukan gentle birth melalui
pendekatan holistic care. Metode : Metode yang digunakan adalah metode penelitain kualitatif
dengan desain deskriptif fenomenologi. Ada 7 responden dalam penelitian yang dipilih dengan
menggunakan teknik sampling purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan
melalui tenik wawancara. Hasil : Hasil yang didapat antara lain pelaksanaan praktik gentle birth yang
mendukung asuhan sayang ibu dan bayi melalui pendekatan holistic care, dan wewenang bidan sudah
diatur dalam peraturan perundang-undangan, standar profesi, standar pelayanan minimal, dan kode
etik bidan. Wewenang tersebut merupakan bentuk perlindungan hukum bagi bidan. Kesimpulan :
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bidan memiliki wewenang dalam pertolongan
persalinan dengan metode gentle birth dan mealui pendekatan holistic care merupakan tantangan
bidan dalam melakukan asuhan dimana cara ini merupakan cara lama dengan istilah baru.

Kata Kunci : kewenangan, bidan, gentle birth, holistic care

ABSTRACT
Introduction: Complementary and traditional health services are currently global issues, which are
contained in the 2014-2023 World Health Organization strategy related to complementary alternative
medicine. The manifestation of complementary services can be seen from the practice of gentle birth
which is currently the choice of maternity to gain security, nayman and reduced pain where a holistic
approach is used in practice. But there is still a difference of views on this method into a complex
problem to be discussed. For this reason, discussion is needed regarding the authority of midwives in
gentle birth practices through a holistic care approach so that midwives receive legal protection. The
purpose of this study is to examine the authority of midwives in carrying out gentle birth through a
holistic care approach. Method: The method used is a qualitative research method with descriptive
phenomenological design. There were 7 respondents in the study selected using purposive sampling
sampling techniques based on inclusion criteria. Data is collected through interview techniques.
Results: The results obtained include the implementation of gentle birth practices that support care
for mothers and babies through a holistic care approach, and the authority of midwives is regulated
in legislation, professional standards, minimum service standards, and midwives' code of ethics. This
authority is a form of legal protection for midwives. Conclusion: The conclusion that can be drawn
from this study is that midwives have authority in the delivery assistance with gentle birth method and
through a holistic care approach is the challenge of midwives in carrying out care where this method
is an old way with new terms.
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 1
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 2, September 2018

Keywords: authority, midwife, gentle birth, holistic care

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 2
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 2, September 2018

PENDAHULUAN Pendekatan holistik yang meliputi asuhan


Dewasa ini praktik pemberian asuhan sayang ibu dan bayi menjadi amanat penting
kompelementer di dalam memberikan dalam bagi bidan Indonesia dimana asuhan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat semakin yang diberikan adalah asuhan yang
menjamur dan banyak diminati oleh semua menghargai budaya, kepercayaan dan
kalangan. Saat ini World Health Organization keinginan sang ibu (Damayanti, 2014).
strategy 2014-2023 mengembangkan serta Metode persalinan dengan gentle birth
menerapkan pengobatan tradisional dan merupakan salah satu metode persalinan yang
komplementer dimana pelayanan kesehatan mendukung program pemerintah terkait
yang diberikan juga memperhatikan aspek dengan pelayanan kesehatan komplementer
holistik dan kultural yang ada (WHO, 2013). dan integrasi. Metode ini mengintegrasikan
Hal ini pula yang mengakibatkan banyaknya fungsi fisik, pikiran, jiwa serta keyakinan
praktik pelayanan kesehatan terintegrasi bahwa persalinan adalah proses yang alami
dimana di samping menggunakan teori dengan melakukan pemberdayaan diri, maka
kesehatan modern juga dipadukan dengan teori persalinan yang lembut dan aman, nyaman,
praktik kesehatan berdasarkan budaya minim trauma dapat dialami ibu bersalin. Pada
masyarakat sehingga lebih diterima oleh persalinan dengan gentle birth, ibu bebas
kalangan masyarakat. Begitu pula yang memilih posisi persalinan baik itu posisi
dilakukan oleh para bidan. jongkok, setengah duduk, duduk, berdiri atau
Bidan merupakan garda terdepan posisi apapun. Ia bisa mengikuti instingnya
dalam langkah pemerintah untuk mencapai sendiri dan posisi bayi yang sedang mencari
tujuan dari SDGs dimana profesi bidan jalan keluar. Rasa nyeri dan psikolgis ibu
merupakan profesi kesehatan yang paling sangat brpengaruh pada proses persalinana.
dekat dengan ibu, anak serta keluarga. Bidan Melalui gentle birth ibu akan merasa dihargai,
memiliki peran strategis dalam upaya aman dan nyaman serta nyeri menjadi
mencapai target ketiga dari SDGs yakni berkurang. Ada beberapa metode gentle birth
kehidupan sehat dan sejahtera khususnya pada yang dapat dilakukan yakni hypno birthing,
kesehatan ibu dan bayi (Endang Purwoastuti, pranic healing, spinning babies, water birth,
2015). Tugas bidan sebagai lotus birth (Aprilia, 2017).
perpanjanggtanganan dari Pemerintah Metode gentle birth ini memang
mengakibatkan bidan memiliki kewajiban sedang banyak diminati pasangan suami istri.
untuk menjaga kondisi ibu hamil sampai ia Hal ini bisa dilihat dari pernyataan kepuasan
bersalin terutama yang berkaitan dengan pasien dari media sosial saat ini. Beberapa
psikologis ibu. Tren persalinan normal dan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia
alami menjadi isu hangat yang berkembang sudah bersinergi serta berintegrasi dalam
saat ini di kalangan para bidan. Apalagi di era melaksanakan praktik gentle birth diantaranya
Sustainable Devolepment Goals (SDGs) saat di Jakarta, Jawa Tengah, Bali, dan
ini dimana Pemerintah menekankan pada Yogyakarta. Asuhan sayang ibu dan sayang
tujuan SDG’s ketiga yakni kesejahteraan ibu bayi adalah program pemerintah yang menjadi
dan anak. inti utama dalam pelayanan kebidanan namun
Persalinan merupakan hal yang almiah dalam pelaksanaannya bidan sering
sekaligus unik untuk dilakukan. Banyak ibu mengalami dilema dan keterbatasan untuk
bersalin yang tidak kuat untuk menahan nyeri menerapkan asuhannya. Masih banyak pro
persalinan dan akhirnya mereka memilih untuk kontra terhadap asuhan gentle birth ini antara
melakukan sectio cesarea. Begitu rasa nyeri lain terkait dengan devinisi normal dan alami
tersebut dirasakan sudah melebihi ambang yang mengakibatkan inkonsistensi organisasi
kemampuannya untuk menahan nyeri, maka profesi dalam mendukung konsep metode
ibu akan mengalami stress yang berpengaruh persalinan gentle birth ini. Selain itu praktik
terhadap psikologis ibu. Selanjutnya adalah gentle birth dianggap memiliki resiko tinggi
tindakan section yang akan menjadi pilihan pada ibu dan bayi. Pernah beredar surat edaran
utama mereka sehingga pilihan terhadap dari organisasi profesi dimana organisasi
persalinan normal akan dikesampingkan. profesi tidak merekomendasikan praktik gentle

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 3
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 2, September 2018

birth. Namun berdasarkan wawancara yang Research Subject


dilakukan dengan divisi hukum Ikatan Bidan Penelitian ini menggunakan 7 responden
Indonesia (IBI) Jawa Tengah dimana IBI tidak dimana dipilih berdasarkan kriteria inklusi
bisa melarang praktik gentle birth sebelum ada bidan pernah melayani tiga dari lima metode
kajian ilmiah atau peraturan hukum yang persalinan gentle birth yaitu hypnobirthing,
menyatakan hal tersebut dilarang. Hal ini pranic healing, dan spinning babies. Metode
menunjukkan belum adanya regulasi yang sampling yang digunakan dalam penelitian ini
jelas terkait dengan praktik kebidanan dan adalah dengan menggunaan teknik purposive
juga timbul pertanyaan tentang wewenang sampling. Responden dalam penelitian adalah
bidan dalam tindakan pertolongan peralinan organisasi profesi IBI, klien dengan persalinan
alami dengan memperhatikan segi holistik gentle birth dan bidan yang memberikan
pasien. Mengingat kewenangan bidan inilah pelayanan gentle birth
yang menentukan adanya perlindungan hukum Data Collection
terhadap bidan dalam menolong persalinan Penelitian ini dilakukan pada Bulan Pebruari
alami melalui gentle birth. Adapun penelitian 2017 sampai dengan Desember 2017 dan
ini mengkaji terkait dengan bagaimana dilakukan di empat klinik bersalin yang
kewenangan bidan dalam melakukan metode tersebar di empat kabupaten/kota di Provinsi
persalinan gentle birth pada ibu bersalin Jawa Tengah.
melalui pendekatan holistic care. Instrument
Teknik pengumpulan data dilakuakn dengan
METODE PENELITIAN metode wawancara dan studi kepustakaan.
Study Design Data yang didapat kemudian akan dianalisis
Penelitian ini menggunaan desain penelitian menggunakan analisis data kualitatif.
kualitatif dengan studi deskriptif Data Analysis
fenomenologi. Desain ini digunakan karena Penelitian ini menggunakan analisis data
melihat masih adanya perbedaan pandangan kualitiatif dengan menggunakan software
terhadap praktik gentle birth yang dilakukan Welf-QDA versi 1.0.1.
oleh bidan apakah sesuai wewenang atau
tidak. Untuk itu dipilih metode deskriptif HASIL PENELITIAN
fenomenologi agar dapat mengexplore, Adapun hasil dari penelitian ini antara
mendiskripsikan dan menganalisis wewenang lain sebagai berikut :
bidan dalam praktik gentle birth.

Tabel 1. Pelakasanaan Persalinan Metode Gantle Birth Bulan Pebruari – Desember 2017
Kode Partus dengan Kejadian emergensi Gentle Partus tanpa Total Persalinan
Responden Gentle Birth Birth Gentle Birth

(Kinik) Hidup Mati


∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 70 90,9 7 9,1 0 0 0 0 77 100
2 60 54,05 20 18,02 0 0 31 27,93 111 100
3 98 65,33 14 9,33 0 0 38 25,34 150 100
4 69 47,59 24 16,55 0 0 52 35,86 145 100
Total 297 61,49 65 13,46 0 0 121 25,05 483 100

Berdasarkan tabel 1 jelas terlihat jika sebagian emergenci yang ditimbulkan dan hidup
besar pasien memilih menggunakan gentle sebanyak 13,46% dan tidak ada yang mati.
birth yakni sebesar 61,49%. Kejadian

Tabel 2. Administrasi bidan yang melakukan praktik


Kode Administrasi
Responden STR SIPB STRTKT Sertifikat Jumlah RM SPO
(Klinik) dan SIPTKT pelatihan bidan/praktiksi pasien
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 4
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 2, September 2018

1 Ada Ada Ada Ada 6 Ada Ada

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 5
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 2, September 2018

2 Ada Ada Ada Ada 4 Ada Ada


3 Ada Ada Ada Ada 8 Ada Ada
4 Ada Ada Tidak ada Ada 12 Ada Ada

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat jika hampir dimana bidan memandang manusia seutuhnya.
seluruh responden memiliki STR,SIPB, Bidan gentle birth dinyatakan kompeten
STRTKT, SIPTKT, sertifikat pelatihan, dan berdasarkan pada sertifikat pelatihan yang
RM. Hanya 1 responden yang tidak memiliki dimiliki, mulai dari pelatihan tingkat basic dan
STRTKT dan SIPTKT. advance. Pertolongan persalinan dengan gentle
Adapun data tentang kepuasan klien birth menggunakan SPO APN, SPO
yang ditolong dengan Gentle Birth dapat kegawatdaruratan jika terjadi
dilihat dari pernyataan responden yang rata- kegawatdaruratan, SPO gentle birth dan
rata menyatakan diri merasa puas terhadap partograf. Metode gentle birth ini dilakukan
pelayanan gentle birth karena dapat berdasarkan keinginan ibu dan keluarga serta
meningkatkan rasa percaya diri menjadi ibu, berdasarkan riwayat kesehatan klien dimana
mengurangi nyeri yang diderita, merasa klien yang memang memiliki riwayat
dihargai dan diperhatikaan saat persalinan, kesehatan dan kehamilan fisiologis yang dapat
pengalaman yang benar-benar tidak bisa melakukan persalinan gentle birth.
dilupakan. Persalinan Gentle birth merupakan
Wawancara dengan Ketua IBI Jawa persalinan dipandang sebagai respon alami
Tengah “Metode persalinan gentle birth belum dalam tubuh. Inilah yang dimaksud dengan
dapat dijalankan karena dapat menimbulkan persalinan alami. Jika terjadi persalinan yang
potensi negatof yang belum dapat ramah jiwa dan penuh kehangatan atau disebut
dikendalikan dengan hasil kajian yang gentle birth maka demikianlah cinta akan
mendukung. Hal ini dilihat dari AKI yang terekam, Bayi gentle birth akan tumbuh
tinggi di Provinsi Jawa Tengah sehingga berdasarkan kasih dan berpengaruh pada fisik,
Pemerintah masih memusatkan perhatian pada mental, dan spiritual hingga dewasa (Aprilia,
penurunan AKI dan IBI tidak mau mengambil 2017). Ini mendukung pernyataan pasien yang
resiko.” Ketua IBI Kota Semarang “Peran memang puas terhadap pelayanan persalinan
bidan di masyarakat sangat tergantung dengan gentle birth yang diberikan. Persalinan alami
praktik pelayanan yang diberikan kepada sangat didukung oleh kondisi anatomi tubuh
masyarakat itu sendiri. IBI akan membuka diri khususnya panggul ibu dengan demikian
dan bersinergi dengan praktisi gentle birth kondisi otot panggul harus dipelajari untuk
dengan harapan dapat meningkatkan peran membantu bayi mengambil posisi ang efektif.
bidan terutama bagi ibu dan anak dengan Dalam hal ini posisi persalinan menjadi hal
memperhatikan kebutuhan mereka dan prinsip dalam persalinan gentle birth
keinginan mereka terhadap pelayanan yang (Blandine Calais-Germain, 2009).
akan diberikan. ” B. Pendekatan Holistic Care pada
Persalinan Gantle Birth
PEMBAHASAN Holistik memiliki arti menyeluruh.
A. Pelaksanaan Praktik Gentle Birth pada Pendekatan holistik pada pelayanan kesehatan
Ibu Bersalin berarti pendekatan menyeluruh pada ibu
Pelaksanaan Praktik gentle birth oleh dimana meliputi pendekatan bio psiko sosio
bidan di Provinsi Jawa Tengah cukup banyak spiritual dan kultural. Konsep holistik ini
diminati oleh masyarakat. Hal tersebut tampak mengharuskan bidan untuk mencari,
dimana berdasarkan tabel 1 jika metode menemukan, dan melakukan intervensi
persalinan dengan gentle birth mencapai angka terhadap masalah/keluhan kesehatan sehingga
61,49%. Tindakan persalinan dengan metode dapat dikelola dengan baik dan dilakukan
gentel birth ini tidak berbeda dengan asuhan secara komprehensif. Prinsip pendekatan
persalinan normal (APN) fokusnya adalah holistik dapat diwujudkan melalui asuhan
continue support yaitu pemberdayaan diri ibu sayang ibu dan bayi. Asuhan sayang ibu
bersalin, memperhatikan hak ibu dan hak bayi adalah asuhan yang menghargai budaya,
serta melalui pendekatan holistik dan kultural kepercayaan, dan keinginan sang ibu.

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 6
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 2, September 2018

Evidence based midwifery menunjukkan jika attachment ibu dan bayi dimana pasien merasa
ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama puas terhadap pelayanan yang diberikan.
persalinan maka mereka akan mendapatkan C. Kewenangan Bidan Dalam Melakukan
rasa aman dan nyaman sehingga hasil yang Metode Persalinan Gentle Birth Melalui
didapat akan lebih baik. Asuhan saynag ibu Pendekatan Holistic Care
yang diberikan seperti memberikan ibu Kewenangan yang dimiliki bidan akan
kebebasan untuk menentukan posisi dan menjamin adanya kepastian hukum sehingga
gerakan yang diinginkan selama persalinan bidan mendapatkan perlindungan hukum
dan kelahiran. Konsep asuhan sayang ibu dalam praktik gentle birth. Berdasarkan hasil
menurut Pusat Pendidikan Keseahatan Tahun tampak jika responden sudah memenuhi
2003 antara lain asuhan yang aman adminsitrasi lengkap dengan demikian berhak
berdasarkan evidence based dan ikut pula menjalankan wewenangnya. Adapun
meningkatkan kelangsungan hidup ibu; perbedaan pendapat antar anggota IBI dapat
member rasa nyaman dan aman selama selama menimbulkan kesenjangan serta konflik
proses persalinan, menghargai kebiasaan kepentingan dimana faktor perbedaan
budaya, praktik keagamaan dan kepercayaan pendapat ini antara lain pengetahuan tentang
dengan melibatkan ibu dan keluarga dalam gentle birth yang berbeda, issue sosial yang
mengambil keputusan; menghormati mempengaruhi cara pandangnya, serta
kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan kepentingan individu yang berbeda. Manusia
merupakan proses alamiah serta terpusat pada dalam kehidupan sosial memerlukan
ibu. Gentle birth menggunakan prinsip asuhan perlindungan terhadap kepentingannya.
sayang ibu dengan pendekatan holistik Perlindungan kepentingan dapat dicapai
(Oktarina, 2016). apabila tercipta pedoman atau peraturan yang
Penggunaan terapi komplementer pada menentukan tingkah laku seseorang agar tidak
perawatan maternitas dalam hal ini termasuk merugikan orang lain dan diri sendiri
metode gentle birth disebabkan karena (Mertokusumo, 2003).
konsumen mencari strategi yang membantu Masyarakat memiliki etika, begitu
mereka mengatasi ketidaknyamanan pula dengan bidan. Prinsip yang terkandung
kehamilan dan persalinan. Bidan haru dalam etika adalah tidak merugikan, bertujuan
mempertimbangkan kesulitan yang dihadapi baik, memenuhi aspek kerahasiaan, dan
ibu yang kurang mengetahui tentang layanan keadilan (M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir,
kesehatan dan kurang percaya diri serta 2014). Praktik gentle birth ini merupakan
memastikan bahwa mereka mampu wujud nyata dari prinsip tidak merugikan dan
menciptakan lingkunagn kondusif yang bertujuan baik tersebut dimana pada
memungkinkan ibu menjelskan keinginannya praktiknya gentle birth akan memberikan rasa
terkait dengan asuhan maternitas. Bidan nyaman dan aman karena pendampingan bidan
memainkan peran yang amat penting. Sebagai setiap waktu dimana hal ini merupakan bentuk
advokatibu, bidan harua memastikan dari asuhan sayang ibu yang nyata dirasakan.
kebutuhan ibu, menggunakan keterampilan Pendampingan yang diberikan mulai dari
adaptasi, fleksibel, dan mengimplementasikan hamil hingga bersalin seperti yoga, spinning
praktik inovasi sehingga dapat meningkatkan babies, massage perineum, pemberian
kesadaran akan layanan yang tersedia pada ibu dukungan spiritual malalui musik spiritual,
(Diane M. Fraser dan Margaret A Cooper, hingga dengan melakukan doa bersama
2009). Berdasarkan penelitian, praktik gentle pemuka agama sesuai agama ibu. Keadilan
birth ini pada prinsipnya menggunakan local berkaitan erat dengan sumpah bidan kedua
wisdom seperti memperhatikan budaya, adat, dimana bidan tidak melakukan diskriminasi
psikologis, emosional ibu, merupakan praktik terhadap kliennya. Pada gentle birth bidan
asuhan sayang ibu dengan menggunakan akan melakukan informed choice terhadap
pendekatan holistik/menyeluruh berdasarkan pelayanan persalinan yang dilakukan. Begitu
keinginan dan kenyaman ibu seperti pemilihan pula dipenuhi pelayanan mindfull dan aware
posisi persalinan, penggunaan terapi musik, yaitu berorientasi pada keyakinan diri ibu dan
terapi pikiran, terapi energy dan bounding perhatiannya dipusatkan tanpa adanya
penghakiman dan kesadaran penuh terhadap

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 7
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 2, September 2018

respon tubuh (Aprilia, 2017). Hal ini sesuai local wisdom. Kenyamanan pasien merupakan
dengan sumpah bidan pertama. hal wajib yang diberikan bidan dimana
Pasal 23 UU Kesehatan Tahun 2009 tertuang pada Keputusan Menteri Kesehatan
mengatur terkait dengan kewenangan tenaga RI Tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan
kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan dalam kompetensi kelima. Gubernur Jawa
kesehatan susuai dengan bidang ahlinya. Tengah sudah memberikan sikap positif
Bidan memiliki kewenangan dalam terhadap asuhan sayang ibu dan bayi. Hal ini
pertolongan persalinan normal dan upaya didasarkan pada Peraturan Gubernur Nomor
untuk mewujudkan persalinan normal maka 17 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan
bidan harus untuk memberikan dukungan kesehatan ibu dan anak. Pada peraturan
dalam bentuk pelayanan alternative dan tersebut jelas jika gubernur memberikan ruang
komplementer berdasarkan evidence based kearifan local digunakan dalam pelayanan
pada midwifery update. Perpaduan antara teori kepada masyarakat. Gentle birth
medis kedokteran dan ilmu biokultural seperti mengutamakan pemberdayaan ibu dan
energy tubuh, ramuan, dan aroma terapi, keluarga dengan menggunakan local wisdom.
pendekatan budaya akan membentuk
kesadaran tentang konsep sehat dan ini SIMPULAN
merupakan pelayanan komprehensif yang 1. Pelaksanaan praktik gentle birth pada
dilakukan bidan. Kewenangan bidan adalah dasarnya adalah penerapan pelayanan
bentuk hak bidan untuk melakukan sesuatu. maternitas pada ibu bersalin dengan
Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor memperhatikan kenyamanan, keamanan,
43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan keinginan ibu, serta berdasarkan budaya
Minimal Bidang Kesehatan yang mengacu dimana praktik gentle birth sangat
pula pada PMK Nomor 97 Tahun 2014 Pasal diminati yang dibuktikan dengan jumlah
14 Ayat (2) dan (3) mengatur jika bidan dapat klien yang memilih menggunakan metode
melakukan pelayanan peralinan normal dan gentle birth lebih besar dibandingkan
harus dilakukan rujukan bila terjadi dengan metode tanpa gente birth
komplikasi. PMK Nomor 28 Tahun 2017 2. Pendekatan holistik erat kaitannya dengan
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik praktik gentle birth dimana memandang
Bidan Pasal 18, bidan memiliki kewenangan ibu secara keseluruhan. Bisa dikatakan
untuk melakukan pelayanan kesehatan ibu, metode gentle birth ini merupakan metode
anak, reproduksi, dan keluarga berencana. Hal persalinan cara lama dengan istilah yang
ini berdasarkan pada Peraturan Pemerintah baru. Bidan juga memiliki kewajiban
Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar untuk mengembangkan diri mereka baik
Pelayanan Minimal, dan PMK Nomor 43 dalam hal pengetahuan dan ketermpilan
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan berdasarkan evidence based yang
Minimal Bidang Kesehatan. memperhatikan kebutuhan ibu
Gentle Birth yang pada prinsipnya 3. Kewenangan bidan dalam melakukan
memberikan kenyamanan dan minim trauma gentle birth dilihat dari wewenang bidan
juga mengacu pada PMK Nomor 103 Tahun dalam membantu persalinan normal. Hal
2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional tersebut juga mengacu pada sumpah bidan,
Pasal 1, 11, dan 12 dimana gentel birth standar asuhan minimal bidang kesehatan,
merupakan pelayanan kesehatan yang standar profesi dan kode etik bidan.
memadukan ilmu biokultural dan biomedis Adanya kewenangan akan menimbulkan
melalui keterampilan baik itu teknik manual, memberikan perlindungan hukum bagi
terapi energy, dan/atau olah pikir. Jenis gentle bidan yang melakukan metode gentle birth
birth seperti hypnobirthing merupakan terapi dengan pendekatan holistik.
olah pikir, pranic healing menggunakan terapi 4. Bidan memiliki wewenang dalam
prana/energy, sedangkan spinning babies pertolongan persalinan dengan metode
menggunakan teknik manual. Hal ini juga gentle birth dan mealui pendekatan
mendukung program WHO terkait dengan holistic care merupakan tantangan bidan
pelayanan kesehatan komplementer dan dalam melakukan asuhan dimana cara ini
alternative (CAM) dengan memanfaatkan merupakan cara lama dengan istilah baru.

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 8
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 2, September 2018

SARAN
Bidan dalam melakukan praktiknya dapat
mengkombinasikan dengan pelayanan
kesehatn komplementer dan meningkatkan
ilmu serta keterampilan dengan mengikuti
pelatihan terkait dengan pelayanan kesehaan
komplementer seperti pijat bayi/spa.
REFERENCES
Aprillia, Y. (2017). Bebas Takut Hamil dan
Melahirkan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 14-17, 97

Blandine Calais-Germain, N.V. (2009).


Preparing For A Gentle Birth.
Rochester New York : Healing Art
Press, 108

Damayanti. (2014). Buku Ajar Asuhan


Kebidanan Komprehensif Pada Ibu
Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta :
CV Budi Utama, 24

Diane M.Fraser dan Margaret A. Cooper.


(2009). Myles Buku Ajar Bidan.
Jakarta : EGC, 25, 32, 902

Endang Purwoastuti, E.S. (2015). Etikolegal


Dalam Praktik Kebidanan.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 35-
62

M. Yusuf Hanafiah dan Amri Amir. (2014).


Etika Kedokteran Dan Hukum
Kesehatan. Jakarta : EGC, 149

Mertokusumo, S. (2003). Mengenal Hukum


Suatu Pengantar, Cetakan Ke-6.
Yogyakarta : Liberty, 4

Oktarina, M. (2016). Asuhan Kebidanan


Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta : Deepublish, 6-7

WHO. (2013). WHO Traditional Medicine


Strategy 2014-2023. Geneva : World
Health Organizaion, 33

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 9

Anda mungkin juga menyukai