Tipografi menggunakan bentuk perwajahan yang mirip dengan trapezium dari masing-masing
bentuknya termasuk tipografi dengan menggunakan huruf besar-kecil dan dengan tanda baca
yang lengkap dapat kita lihat dalam penggalan puisi sajak matahari berikut :
2. Diksi yang terdapat pada puisi di atas sebagai berikut : Diksi atau gaya bahasa yang
digunakan dalam puisi ini adalah perumpamaan. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam unsur
instrinsik majas, yaitu majas perumpamaan yang dipilih oleh penulis dalam menuliskan puisi ini.
Pada bait pertama dan ketiga memiliki makna yang sama yaitu menjelaskan matahari terbit,
sedangkan pada bait kedua dan keempat memiliki makna yang sama pula yaitu terbitnya
matahari maka dunia akan terhiasi oleh sinarnya .bait ini menggunakan majas personifikasi.
Dalam baris ini menjelaskan bahwa sinar matahari telah menyinari wanita miskin yang menjadi
seorang petani yang dijelaskan dalam bait selanjutnya. Kata “jidatku” menggambarkan seluruh
tubuh dari seorang wanita petani tadi. Baris dalam bait in menggunakan majas pars prototo
(mengungkapkan sebagian objek untuk menggambarkan keseluruhan objek)
Kata satu juta bermakna banyak para lelaki dan kata gundul untuk melengkapi makna dari
seseorang lelaki yang umunya berambut pendek hampir gundul.
Mata mereka menyala
Dari bait ini menjelaskan bahwa mata yang menyala yaitu sebuah gambaran matahari yang
berada di atas tengah ketika siang hari. Tubuh yang menjadi bara yaitu para petani dan para
lelaki di hutan tadi yang kepanasan dengan terik matahari di siang hari dan mereka membakar
dunia juga masih menjelaskan bahwa matahari begitu teriknya sehingga seolah-olah dapat
membakar dunia. majas yang di gunakan adalah majas metafora dalam baris pertama dan
kedua, serta menggunakan majas personifikasi dalam baris ‘mereka membakar dunia’.
Dalam bait ini menjelaskan bahwa matahari hamper tenggelam seperti dalam pemakaian kata
‘cakra jingga’ dilanjutkan dengan kata ‘yang di lepas tangan’ juga menjelaskan bahwa matahari
kembali ke peraduanya. Yang mengembalikan yaitu sang Krishna yang bisa diartikan sebagai zat
yang mengatur segalanya.
Citraan yang gerdapat dalam puisi ini adalah yaitu citraan penglihatan, citra perabaan, citra
gerak, citra perasaan.
a. Citra penglihatan (visual imagery) dapat dilihat dari bait pertama dan baris ketiga dalam bait
keempat puisi tersebut.
Dari penggalan bait puisi di atas, sang penyair menginginkan bahwa apa yang di rasakan oleh
penyair juga di rasakan oleh pembaca yaitu semangatnya yang membara, bersahaja dan tak
kenal lelah hingga dunia tergetar dan terbakar oleh semangat itu.
b. Citra perabaan (tactile imagery) yang terdapat dalam puisi ini yaitu dapat di lihat pada bait
pertama baris kedua
Pada bait ini penyair memberikan pemahaman kepada pembaca bahwa seseorang harus
memiliki keinginan dan kemauan yang besar untuk menggapai sesuatu hingga menjadi bara itu
diibaratkan semangat yang membara tidak kenal putus asa.
c. Citra gerak dalam puisi karya WS.Rendra terdapat pada penggalan bait pertama dan ketiga
yaitu sebagai berikut :
Sedangkan larik berikut ini memiliki rima tengah dan rima akhir:
Rima yang terdapat dalam puisi “Sajak Matahari” karya WS.Rendra banyak menggunakan bunyi
yang indah (evofony).terdapat 3 rima dalam puisi sajak matahari karya WS Rendra menurut
tempatnya :
Rima awal
Rima tengah
5. Kata Konkret
6. Penyimpangan bahasa
· Penyimpangn leksikal
· Penyimpangan semantic
Berarti :gundul itu menggambarkan laki-laki satu juta banyak dapat juga ada satu juta lelaki
berkepala gundul
· Dan kepala mereka berkilatan
Berarti:kepala meraka berkilat terkena sinar matahari, atau berarti panas akibat sinar matahari
7. Bahasa figurative