Anda di halaman 1dari 3

KESULTANAN GOWA-TALLO

DISUSUN OLEH

NAMA: MUHAMMAD FADHIL

NIS: 199253

KELAS: X – 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS

TARUNA NUSANTARA

2020
Kerajaan atau Kesultanan Gowa-Tallo atau yang lebih dikenal dengan nama kerajaan
Makassar, pada awalnya merupakan dua Kerajaan yang berbeda yaitu Kerajaan Gowa dan
Kerajaan Tallo. Dua kerajaan tersebut kemudian berintegrasi menjadi kerajaan Gowa dan Tallo.
Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan terkuat di Indonesia bagian timur.

1) Lokasi Kerajaan

Letak kerajaan ini di Makassar, Sulawesi Selatan. Tepatnya berada di Semenandung barat
daya Sulawesi.

2) Sumber Sejarah

a) Hikayat Gowa-Tallo

Hikayat ini salah satunya berkisah tentang proses Islamisasi di wilayah ini oleh Dato’ri
Bandang dan Dato’ Sulaeman.

b) Lantara Chimpunan

Cerita ini memuat silsilah raja-raja Wajo, Gowa, Bone, Luwu, Sindereng, dan
Mosserempulu.

3) Kronologis Kerajaan

-Tahun 1605, Sultan Gowa-Tallo memeluk Islam, dengan gelar Sultan Alaudin Awwalul Islam.

-Tahun 1639, Sultan Alaudin wafat, dan digantikan Sultan Muhammad Said (1639-1653).

-Tahun 1653, Sultan Muhammad Said digantikan oleh Sultan Hasanuddin (1653-1669), dan
memperluas wilayah sampai ke Sumbawa dan Ternate.

-Tahun 1667, Belanda menyerang Makassar dan terjadi Perjanjian Bongaya.

-tanggal 12 April 1668, Terjadi perang dan Sultan Hasanuddin menyerahkan tahta kepada Amir
Hamzah.

4) Kehidupan Politik

-Sultan Alaudin atau Daeng Manrabia (1591-1638) , ia adalah raja pertama kerajaan Gowa-Tallo
yang memeluk agama islam. Pada masa pemerintahannya, ia mengeluarkan dekrit yang
menyerukan agar warganya memeluk islam.

-Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 dengan nama I Mallombesi Muhammad Bakir Daeng
Mattawang Karaeng Bonto Mangape dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670. Ia dijuluki sebagai
“ayam jantan dari timur”,julukan ini diberikan oleh belanda kepadanya karena ia dikenal kuat.
-Perjanjian Bongaya

a) Belanda mendapat momopoli dagang di Makassar

b) Makassar melepaskan jajahannya

c) Belanda boleh mendirikan benteng di Makassar

d) Aru palaka harus diakui sebagai Raja Bone

5) Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi kesultanan ini bertumpu pada perdagangan dan pelayaran. Dengan
berkembangnya Makassar sebagai pusat perdagangan di wilayah timur, mengakibatkan warga
asing banyak dating dan berdagan di Makassar.

6) Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial di kesultan Makassar adalah Feodal. Masyarakat Makassar dibedakan


atas tiga lapisan atau kelas. Yaitu masyarakat Bangsawan(Karaeng), rakyat biasa (Tumasaraq),
dan hamba sahaya (Ata).

7) Kehidupan Budaya

Hasil kebudayaan yang cukup menonjol dari kesultan Makassar adlah keahlian
masyarakatnya membuat perahu layar yang disebut pinisi atau lambo.

8) Faktor Kemajuan

a) Kerajaan Makassar sebagai pusat pesinggahan para pedagang Internasional.

b) Kerajaan Makassar sebagai pusat perdagangan wilayah timur.

9) Faktor Kemunduran

a) di kerajaan Makassar terjadi pertentangan keluarga bangsawan.

b) Tidak ada generasi yang cakap.

Anda mungkin juga menyukai