JUDUL PROGRAM
WIWONBI (WHAT WE WANT TO BE) MEDIA EDUTAINMENT
(EDUCATION AND ENTERTAINMENT) BERBASIS MULTIMEDIA
UNTUK MEMBANTU MENEMUKAN ROLE MODEL
PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : P. G. Ariastita, S.T., M.T.
b. NIP : 132 314 567
c. Alamat Rumah dan HP : Griya Pesona Asri M-15, Rungkut,
Surabaya / 08155215210
7. Biaya Kegiatan Total
Dikti : Rp. 9.955.000,00
Sumber lain : -
ii
1
A. JUDUL PROGRAM
Wiwonbi (What We Want to be) Media Edutainment (Education and
Entertainment) Berbasis Multimedia untuk Membantu Menemukan Role
Model pada Siswa Sekolah Dasar di Surabaya
B. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi yang semakin canggih, media informasi bukan hal baru lagi
untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan di setiap rumah
penduduk sebagian besar sudah ada televisi. Jika dahulu televisi hanya bisa
dinikmati di balai desa saja, sekarang televisi sudah menjadi kebutuhan yang
wajib bagi rumah tangga. Apalagi sekarang ini konten isi acara yang disiarkan
oleh stasiun televisi di Indonesia banyak sekali macamnya, mulai dari berita,
sinetron, film animasi, reality show, dan lain-lain.
Konten isi dari acara televisi yang beraneka macam, tidak disertai dengan
perkembangan esensi edukasi sehingga pada kenyataannya kita dihadapkan pada
kondisi yang cukup memprihatinkan. Adanya media yang kurang sehat membuat
masyarakat sangat perlu hati-hati untuk memilih media informasi yang tidak
hanya bernilai entertainment (hiburan) tapi juga bernilai edukatif. Misalnya media
televisi, akhir-akhir ini dimarakkan dengan acara sinetron atau reality show yang
tidak terlalu berbobot dalam hal edukasi. Bahkan tidak jarang ada sinetron yang
perlahan sudah meninggalkan budaya timur karena budaya barat yang terlalu
dominan. Pengaruhnya bahkan hingga ke anak kecil, usia yang tidak sepatutnya
melakukan tindakan-tindakan kriminal namun ironisnya ada saja tindakan –
tindakan negatif yang dilakukan oleh anak kecil (di bawah umur), misal merokok
di usia sangat dini, kekerasan, pornografi dan pornoaksi, dan lain-lain.
Seorang anak yang termotivasi untuk sukses akan memanfaatkan media dengan
baik dan bijak. Anak juga harus mampu menyimak dengan baik segala macam
informasi yang dibutuhkan, di sinilah peran role model dapat membantu
kesuksesan tersebut. Menurut Nova J. (2010), anak dapat meniru cara, langkah,
untuk mengikuti pencapaian kesuksesan role model-nya. Tidak hanya itu, menurut
hasil analisis yang telah dilakukan oleh Hurd, N,M (2009) dengan kembali
2
mengingat kesuksesan yang telah diraih role model, anak mampu mengontrol
segala macam emosi negatif dan mengubahnya menjadi emosi positif. Seorang
anak yang merasa frustasi dengan cita-cita dan kesuksesannya, dapat kembali
menemukan semangat saat mengingat kisah dan pengalaman role model-nya.
Saat ini masih banyak anak-anak yang belum menemukan role model-nya dalam
pencapaian cita-cita. Menurut Tona (2001), saat ini siswa cenderung belum
mempunyai role model, tokoh yang dapat dijadikan contoh dan belajar melalui
pengalaman-pengalaman seorang tokoh. Tona juga menambahkan bahwa role
model sangat berperan dalam pembentukan kepribadian serta pencapaian target
dan cita-cita seseorang. Selain itu, Arief M, seorang konsultan di bidang
pengembangan SDM mengatakan bahwa saat ini sebagian besar masyarakat
Indonesia sudah hampir kehilangan jati dirinya karena tidak memiliki role model
(Pemimpin yang Cerdas dan Bernyali - Indonesia Leadership Camp, 2010).
Ada berbagai macam tindakan preventif yang perlu dilakukan untuk membantu
anak-anak dalam menemukan role model. Salah satunya adalah melakukan
sosialisasi dan pemahaman sejak dini mengenai pentingnya role model bagi
pembentukan karakter, dan kesuksesan menuju cita-cita. Melalui program
Wiwonbi (What We Want to be) Siswa Sekolah Dasar di Surabaya difasilitasi
untuk mengetahui apa cita-cita mereka, kemudian mereka akan dibantu untuk
menemukan tokoh role model yang patut ditiru untuk mencapai cita-cita tersebut.
Metode yang akan digunakan dalam program akan diawali dengan multimedia
education melalui pemutaran video sebab menurut Mayer (2001) seorang anak
yang belajar dengan memanfaatkan penglihatan, pendengaran, dan pemahaman
3
akan lebih mudah untuk memahami sesuatu. Video akan berisi tokoh-tokoh
teladan yang pantas untuk dijadikan role model dengan berbagai latar belakang
profesi. Kemudian untuk simulasi akan dilakukan berbagai kompetisi edutainment
(education and entertainment) agar anak-anak tidak hanya mendapatkan nilai
edukasi dalam program ini, tetapi juga merasakan nilai hiburan sehingga bisa
menikmati dan menjalankan program ini dengan senang.
C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang diselesaikan melalui program ini adalah:
1. Beberapa acara di media televisi saat ini sangat kurang nilai edukasinya dan
kurang cocok untuk perkembangan karakter anak-anak Diperlukan
menghadirkan media sebagai media edukasi sekaligus media hiburan
khususnya bagi anak-anak usia Sekolah Dasar.
2. Diperlukan pemberian sosialisasi dan pemahaman mengenai pentingnya role
model kepada masyarakat khususnya kepada anak-anak untuk pembentukan
karakter dan pencapaian cita-cita.
3. Perlu ada upaya atau simulasi untuk menemukan role model melalui cara
yang kreatif, yang diminati anak-anak dan tetap ada nilai hiburannya, dan
sekaligus mampu mengembangkan skill komunikasi anak.
D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari program yang diusulkan adalah:
1. Menghadirkan media yang mampu mengarahkan perkembangan karakter
anak-anak yang bersifat edutainment (education and entertainment) untuk
mengurangi kemerosotan nilai edukasi berbagai acara televisi saat ini.
2. Melakukan tindakan preventif dengan memberikan pemahaman kepada
masyarakat khususnya kepada anak usia Sekolah Dasar mengenai pentingya
Role Model bagi pengembangan karakter dan cita-cita.
3. Mengadakan kegiatan simulasi untuk membantu siswa Sekolah Dasar
menemukan role model-nya melalui kompetisi melalui kompetisi yang
bernilai edukasi sekaligus bernilai hiburan, serta mampu mengasah skill
komunikasi siswa SD.
4
F. KEGUNAAN PROGRAM
Manfaat yang didapat dengan adanya program ini adalah :
1. Siswa Sekolah Dasar mengerti jenis acara televisi yang patut ditonton
2. Menghadirkan sebuah multimedia (video) bagi masyarakat khususnya
kepada siswa Sekolah Dasar sebagai media edukasi dan hiburan yang baru.
3. Membantu siswa menemukan tokoh role model-nya yang akan ditiru
dalam bertingkah laku dan dijadikan dinspirasi dalam mencapai cita-cita.
4. Membantu siswa untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan/mengarang
melalui salah satu kompetisi edutainment yaitu kompetisi mengarang.
5. Membantu siswa menceritakan idenya di depan publik sehingga akan
melatih kemampuan komunikasi siswa.
Angka APM yang sangat tinggi tidak berarti diikuti oleh kualitas infrastruktur,
lingkungan, atau kurikulum yang baik. Proses pendidikan di sekolah banyak yang
hanya memperhatikan pencapaian target materi kurikulum tanpa memperhatikan
kebutuhan anak secara emosional. Tidak jarang dijumpai guru yang hanya
mengajar atau transfer pengetahuan di kelas, tanpa ada metode pengajaran yang
lebih kreatif.
Saat ini, kurikulum Sekolah Dasar hanya memberikan porsi yang sangat kecil
untuk mata pelajaran yang relevan dengan pembentukan karakter, emosi dan
psikis anak yaitu Pendidikan Agama dan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,
seperti terlihat pada tabel sampel Sekolah Dasar di kota Surabaya.
Keterangan :
Agm = Pendidikan Agama Mat = Matematika
Kwn = Pendidikan Kewarganegaraan B.Ind = Bahasa Indonesia
IPS = Ilmu Pengetahuan Sosial
6
Dari Tabel 1 diatas, bisa dilihat bahwa mata kuliah Pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan hanya memiliki porsi jam pelajaran masing-masing
3 jam dan 2 jam. Bahkan mata pelajaran ini memiliki porsi yang lebih sedikit
dibandingkan Matematika dan Bahasa Indonesia yang memiliki porsi sebesar 5
jam. Hal ini tentunya menjadi salah satu efek pada pembentukan karakter siswa.
Kedua sekolah yang dijadikan sampel (SD Kaliasin I dan SD Kaliasin III) berada
di lokasi pusat perkotaan Surabaya, dan di samping kedua sekolah tersebut
terdapat Taman Hapsari Surabaya. Taman ini merupakan salah satu taman yang
tiap hari cukup ramai dikunjungi masyarakat. Saat ini, taman tersebut kadang
menjadi tempat bagi remaja untuk mengadakan acara, atau terkadang remaja
melakukan tindakan kurang pantas dilakukan di tempat umum (merokok,
berpacaran, dan lain-lain) yang merupakan tontonan negatif bagi siswa Sekolah
Dasar di sekitar taman tersebut.
Pogram ini mempunyai sasaran siswa SD Kaliasin I dan SD Kaliasin III, Surabaya
yang duduk di bangku kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar, dan berusia 9-12 tahun.
7
Studi Literatur
Pendampingan/Mentoring
Evaluasi Program
Pendampingan/
6
Mentoring
Evaluasi
7
Program
J. RANCANGAN BIAYA
1. Perjalanan
Harga
Uraian Volume Satuan Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
4x10 orang 20.000 800.000
Transportasi menuju lokasi
Sub Total 800.000
12
3. Sosialisasi
(Pemutaran VCD )
dan Kompetisi
Edutainment
Harga
Uraian Volume Satuan Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
Perangkat LCD 1x5 hari unit 200.000 1.000.000
Perangkat Audio 1x5 hari unit 300.000 1.500.000
Spanduk 1 buah 75.000 75.000
X-Banner 1 buah 75.000 75.000
1 unit 500.000 500.000
Alat Tulis kompetisi
mengarang
5. Pembuatan Laporan
Uraian Harga
Volume Satuan Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
Pembuatan laporan visitasi 1 buah 20.000 20.000
Pembuatan laporan akhir 1 buah 30.000 30.000
Rekapitulasi Biaya
K. DAFTAR PUSTAKA
Hurd, N,M., Zimmerman, M.A., & Xue, Y. 2009. Negative Adult Influences and
the Protective Effects of Role Models: A Study with Urban Adolescents.
Journal Youth Adolescence, Vol 38.
Lockwood, P., Jordan, C.H., & Kunda, Z. 2002. Motivation by Positive or
Negative Role Models: Regulatory Focus Determines Who Will Best
Inspire Us. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 83.
Arief M. 2010. Pemimpin yang Cerdas dan Bernyali. Indonesia Leadership Camp
2010. Jakarta.
Nova, J. 2010. Pentingnya Punya Idola. www. ruangpsikologi.com (10 Oktober
2010)
Wysocki, R. 2002. Building Effective Project Teams. New York, NY: John Wiley
& Sons, Inc.
Tona, A., and Melissa, B. 2001. Importance of Role Models in the Career
14
L. LAMPIRAN
1. Biodata Tim dan Dosen Pembimbing
a. Biodata Tim
KETUA KELOMPOK
RIWAYAT PENDIDIKAN
Ansarullah Halim
NRP. 2207 100 176
15
ANGGOTA KELOMPOK 1
RIWAYAT PENDIDIKAN
Penulis,
Faizal Firmansyah
ANGGOTA KELOMPOK 2 NRP. 2208 100 147
Nama : Vivin Violita
Nama Panggilan : Vivin
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Protestan
16
Penulis,
Vivin Violita
NRP. 2209 100 085
ANGGOTA KELOMPOK 3
RIWAYAT PENDIDIKAN
17
Penulis,
Mandala Anugerahwan F.
NRP. 2209 100 116
Dosen Pembimbing,
4. Format Kuesioner
Kuesiner Sosilasisi Role Model pada siswa SD Surabaya
1. Apakah Anda Sudah pernah mendengar istilah Role Model
a. Ya (ke nomor 2) b. Belum (ke nomor 4)
2. Apa itu Role Model ? Jawab : ........................
3. Tahukah Anda Apa manfaat menemukan Role Model?
4. Apa Cita- Cita Anda? Jawab : ........................
5. Siapa Tokoh yang paling Anda Idolakan ? Jawab : .................
6. Media apa yang sering Anda gunakan? (boleh lebih dari satu)
a. Televisi b. Radio c. Internet
5. Surat Kerjasama
- Surat Kerjasama dengan SDN Kaliasin I Surabaya
19
SURAT KERJASAMA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
2. Nama : Drs. M. Samsul Hadi, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SDN Kaliasin I
Surabaya
Untuk selanjutnya disebut pihak kedua (II).
Dengan ini kedua belah pihak telah melakukan kesepakatan mengenai kerjasama yang
saling menguntungkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Demikian kerjasama ini dibuat dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Pihak I Pihak II
SURAT KERJASAMA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
2. Nama : Umintrah, S.Pd, M.Si sebagai Kepala Sekolah SDN Kaliasin III
Surabaya
Untuk selanjutnya disebut pihak kedua (II).
Dengan ini kedua belah pihak telah melakukan kesepakatan mengenai kerjasama yang
saling menguntungkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Demikian kerjasama ini dibuat dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
Pihak I Pihak II