Analisis Pola Perjalanan Orang Di Kota Pangkal Pinang
Analisis Pola Perjalanan Orang Di Kota Pangkal Pinang
Ormuz Firdaus
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung
email: ormuz.firdaus@yahoo.co.id
Indra Gunawan
Staf Pengajar Jurusan Teknik SipilUniversitas Bangka Belitung
email: gunawanindra15@yahoo.co.id
ABSTRAK
ABSTRACT
The vast development of construction is Pangkalpinang City has implicated the rapid
growth of population, labor, economy, facility and infrastructure, industries, trading, and
tourism has brought a great impact on mobility, which means the increase of time and cost
of commuting in the traffic system. An analysis of commutation patterns in Pangkalpinang
City is conducted using household interview survey or questionnaires and average daily
traffic survey on the roads including secondary data needed in this study. Daily commuting
pattern in a city is the combination of work, education, shopping, and schooling
commuting pattern. Based on the analysis of the commuting characteristic of people in
Pangkalpinang City, it is known that the life standard of most Pangkalpinang people has
gotten better economically. This is shown in the increase of household income percentage
between Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000/month with a composition of workers dominating
the number of students. In their daily commuting, most people 75,86% ride motorcycles.
This number rises every year, higher than other types of vehicles such as cars (11,78%).
The matrix of origin-destination shows that travels between the same origin-destination
zone dominates in one district. The area with the highest same origin-destination
commutation is Rangkui, and the lowest is Pangkalbalam. This suggests that the
commutations done by most of Pangkalpinang residents is still in relatively close range.
PENDAHULUAN
Perencanaan dan pembangunan sarana Dalam perencanaan transportasi,
dan prasarana transportasi sangat pangkalan data perencanaan transportasi
mempengaruhi dan menentukan yang berisikan data utama untuk
peningkatan pertumbuhan perekonomian perencanaan dan kebijaksanaan
dalam menunjang pencapaian sasaran transportasi seperti data asal tujuan
pembangunan dan hasil-hasilnya, yang perjalanan dan data lalu lintas sering kali
berdampak nyata pada perubahan yang tidak tersedia, sehingga perencanaan
konstruktif dalam masyarakat disemua maupun kebijaksanaan yang diambil
aspek kehidupan. Selain itu, situasi dan terkadang memberikan hasil yang kurang
kondisi lingkungan mengalami perubahan optimal. Untuk itu dalam mengantipasi
yang fundamental kearah peningkatan kebutuhan transportasi untuk saat ini dan
yang lebih baik dan lebih maju sehingga masa yang akan datang di Kota
mampu meningkatkan taraf hidup Pangkalpinang, dipandang perlu
masyarakat luas dan memperkuat stabilitas dikembangkan kumpulan data transportasi
nasional. Oleh karena itu keberadaan Kota Pangkalpinang yang dapat digunakan
sistem transportasi diharapkan mampu untuk menunjang kegiatan perencanaan
menghasilkan jasa transportasi yang dan penentuan kebijaksanaan transportasi
memiliki aksesibilitas yang baik dan di Kota Pangkalpinang melalui studi lalu
diselenggarakan secara efektif juga efisien. lintas dalam bentuk pola perjalanan orang.
Kebutuhan masyarakat akan transportasi Salah satu usaha untuk mengatasinya
yang memadai merupakan salah satu hak adalah dengan memahami pola pergerakan
asasi manusia yang harus dipenuhi yang akan terjadi, misalnya dari mana dan
terhadap aksesibilitas maupun mobilitas hendak kemana, besarnya, dan kapan
secara mendasar. terjadinya. Oleh karena itu, agar
telah diuraikan sebelumnya, perjalanan Model Pola Tata Guna Lahan dan
dapat pula diklasifikasikan berdasarkan Perjalanan
waktu dan jenis orang. Berdasarkan waktu, Model pola tata guna lahan dan
perjalanan dibedakan menjadi perjalanan perjalanan antara lain : Pola tata guna
pada jam sibuk (peak hour) dan perjalanan lahan dan pola perjalanan dengan inti
pada jam tidak sibuk (off-peak). tunggal. Pola ini menggambarkan bentuk
ideal tata guna lahan dan pola perjalanan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dimana semua perjalanan difokuskan pada
Jumlah Pergerakan
sebuah inti pusat. Hal tersebut banyak
Faktor – faktor yang mempengaruhi terdapat pada kota-kota kecil, dimana
jumlah pergerakan diantaranya faktor- hanya terdapat satu kegiatan saja yang
faktor yang biasanya diusulkan untuk merupakan tempat kerja utama disamping
pertimbangan dalam beberapa studi tempat berbelanja, rekreasi, dan
perjalanan rumah tangga adalah pendidikan. Pola tata guna lahan dan pola
pendapatan, kepemilikan mobil, struktur perjalanan dengan banyak inti, daerah
rumah tangga, ukuran rumah tangga, faktor perkotaan yang lebih luas biasanya
yang mempengaruhi produksi pergerakan mempunyai banyak pusat, dimana pada
adalah kondisi sosial ekonomi, seperti setiap pusat tadi terdapat banyak
banyaknya anggota keluarga yang bekerja perjalanan. Penggantian satu pusat
dan penghasilan keluarga, pola guna lahan kegiatan dengan beberapa pusat yang
dan pembangunan, serta daya hubung, sama-sama menarik cenderung akan
faktor yang mempengaruhi bangkitan mengurangi panjang perjalanan. Pusat
perjalanan adalah tipe rumah, luas kegiatan tertentu yang terpencar, daerah
perumahan, jumlah unit rumah, dan dengan pusat yang lebih banyak dan
ketersediaan fasilitas sosial di dalam merapat serta memiliki karakter yang
perumahan. berlainan digambarkan sebagai daerah
perkotaan yang lebih luas dengan beberapa
Survei Perjalanan
perjalanan tertentu akan terpenuhi oleh
Metode dasar survei yang dapat
perjalanan-perjalanan singkat.
dipakai sendiri-sendiri atau
dikombinasikan, tergantung pada sifat METODE PENELITIAN
problema dan informasi yang diperlukan.
Metode tersebut adalah: Survei plat nomor Informasi Umum
kendaraan, survei dengan kaca dan Data yang diambil adalah sampel
piringan, Survei dengan kartu pos, survei rumah tangga. Pengumpulan data dan
wawancara di rute perjalanan, survei informasi perjalanan anggota keluarga
wawancara rumah tangga (survei (responden) melibatkan 780 rumah tangga
kuisioner). yang tesebar di 7 kecamatan yang ada di
Kota Pangkalpinang.
Pengambilan sampel rumah tangga
adalah sebanyak 2 % dari jumlah rumah
tangga yang ada di kota Pangkalpinang, masing kecamatan dan pola perjalanan
yaitu 780 rumah tangga. Dalam yang terbentuk.
pelaksanaan penelitian ini, pengambilan Waktu terjadinya pergerakan sangat
sampel berdasarkan stratified random tergantung pada kapan seseorang
sampling berdasarkan tingkat penghasilan melakukan aktivitasnya sehari-hari,
masyarakat. misalnya bekerja, pendidikan, belanja dan
kegiatan sosial. dalam melakukan
Perhitungan Jumlah Sampel
perjalanan tersebut pertimbangan terhadap
Penduduk kota Pangkalpinang tersebar
faktor biaya dan waktu tempuh akan sangat
di 7 kecamatan mencakup 42 kelurahan.
menentukan pemilihan moda yang akan
Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota
digunakan. Jika ditinjau secara
Pangkalpinang
keseluruhan, pola perjalanan setiap hari di
No Kecamatan Jumlah Jumlah
suatu kota pada dasarnya merupakan
Kelurahan Penduduk
gabungan dari pola perjalanan bekerja,
(Jiwa)
pendidikan, belanja dan kegiatan sekolah
1 Taman Sari 5 23,774
2 Pangkal Balam 5 23,843 (Tamin,2008).
3 Rangkui 8 42,078
Teknik Pengumpulan Data
4 Bukit Intan 7 36,950
5 Gerunggang 6 38,115 Data Primer
6 Gabek 5 21,295 Dalam melakukan penelitian ini,
7 Girimaya 6 27,668 pengumpulan data primer dilakukan
Jumlah 42 213,723
dengan home interview survey merupakan
Penetapan Parameter survei untuk mengumpulkan data
perjalanan yang dilakukan setiap anggota
Data Sosial Keluarga: Persentase
keluarga pada hari senin, selasa, rabu dan
pendapatan rumah tangga/bulan, jumlah
kamis.
orang dalam keluarga, kepemilikan
kendaraan, data umur, posisi/jabatan dalam Data Sekunder
pekerjaan. Data Transportasi: Maksud
Pengumpulan data sekunder adalah
Perjalanan, perjalanan anggota keluarga,
pengumpulan data dan informasi dari
jenis kendaraan yang dipakai, jenis
literatur dan studi-studi terdahulu.
kendaraan yang digunakan, waktu
perjalanan, Ketersediaan tempat parkir Teknik Pengolahan data
(parkir ditepi jalan atau diluar jalan), biaya Pengolahan data menggunakan
perjalanan (dengan menggunakan software komputer, yaitu Microsoft Excel
kendaraan pribadi dan angkutan umum), dan Microsoft access 2007. Jumlah sampel
distribusi Perjalanan di kota Pangkalpinang responden yaitu sebanyak 780 rumah
yang akan memperlihatkan komposisi tangga yang tersebar di 7 kecamatan (42
distribusi perjalanan dari dan ke masing- kelurahan).
>
t Rangkui
1jt -
2jt -
HASIL DAN PEMBAHASAN <
Pangkalbalam
Karakteristik Perjalanan Orang di Kota Tamansari
Pendapatan
Pangkalpinang
Data sosial keluarga dari hasil home Gambar 2. Persentase Pendapatan
interview survey yang telah dilaksanakan Responden Tiap Kecamatan Di Kota
di 7 kecamatan di Kota Pangkalpinang Pangkalpinang
Giri
1000
Pick Up
500 19983
3811 69 8
Truk
0
Gambar 3. Rata-rata Orang, Orang Sepeda Motor
Jumlah
Bekerja, Pelajar/mahasiswa Tiap-tiap Kendaraan Sepeda
Keluarga di Kecamatan-kecamatan Kota
Pangkalpinang Gambar 4. Jumlah Kendaraan Bermotor di
kota Pangkalpinang
Berdasarkan olahan data primer pada
gambar 3 menunjukkan bahwa rata-rata Berdasarkan gambar dapat
responden di Kota Pangkalpinang tiap diketahui bahwa pertumbuhan kendaraan
rumah tangga beranggotakan 3 s/d 4 orang pribadi jenis sepeda motor jauh lebih tinggi
(3,61 orang). Dari jumlah tersebut rata-rata daripada kendaraan lainnya. Pertumbuhan
jumlah orang bekerja pada tiap-tiap yang sangat pesat dari jumlah kendaraan
keluarga adalah 1 s/d 2 orang (1,48 orang), ini perlu mendapatkan perhatian yang
sedangkan rata-rata jumlah pelajar dan serius, karena dikhawatirkan akan terjadi
atau mahasiswa tiap-tiap keluarga di Kota ketimpangan yang besar antara jumlah
Pangkalpinang adalah 1 orang (0,95 kendaraan dengan panjang jalan yang
orang). Gambar dibawah ini menunjukkan tersedia, yang akhirnya akan menyebabkan
rata-rata jumlah orang dalam keluarga, terjadinya permasalahan transportasi
rata-rata jumlah orang bekerja dan rata-rata (kemacetan dan keselamatan/kecelakaan).
jumlah pelajar/mahasiswa tiap-tiap Gambar dibawah ini menunjukkan
keluarga di masing-masing kecamatan di persentase kepemilikan kendaraan di kota
Kota Pangkalpinang., yang terdiri dari 7 Pangkalpinang.
kecamatan.
Jumlah Kendaraan
Jumlah kendaraan yang dimiliki tiap
rumah tangga merupakan salah satu faktor
penentu jumlah dan moda yang dipakai
Sedan
Berdasarkan gambar 6, jumlah penduduk
0.47% di kota Pangkalpinang yang berada pada
4.08% 11.78% 4.91%
Minibus usia produktif yaitu berkisar antara 18
2.25%
0.65% tahun s/d 60 tahun, persentasenya
Pick Up mencapai 70,22%, sedangkan jumlah
75.86%
penduduk yang berumur antara 6 s/d 17
Truk
tahun mencapai 17,70% , sisanya
Sepeda
penduduk berumur dibawah 5 tahun
Motor (8,60%) dan diatas 60 th (3,48%)
17.70%
Tabel 2. Posisi/Jabatan dalam Lapangan
0-5 tahun Pekerjaan Anggota Rumah Tangga
3.48% 8.60%
20.89% 6-17 tahun
18-25 tahun
26-40 tahun
Bisnis
Jam Berangkat
Data Perjalanan Perjalanan Berangkat
dari Rumah menuju Tempat Kegiatan Gambar 8. Intensitas Kegiatan yang dilakukan
Terhadap Waktu Keberangkatannya
19:00 didominasi oleh para pekerja dengan Jenis Kendaraan yang Digunakan
5 hari kerja per minggu (termasuk pegawai Analisa terhadap jenis moda yang
negeri). digunakan bertujuan untuk mengetahui
jenis kendaraan yang akan digunakan pada
Persentase saat sedang melakukan perjalanan,
0.4 29.60% sehingga dapat diperkirakan tujuan orang
0.3
14.98% 141.266.3%0% tersebut melakukan perjalanannya.
0.2
7.09% 8.74% Misalnya orang lebih memilih
0.1 1.40% 5.61% 1.204.70%1.0%8% Persentase
0 menggunakan Bus untuk menempuh jarak
perjalanan yang relatif jauh atau
kendaraan pribadi dengan alasan
menghemat ongkos perjalanan dan faktor
Gambar 9. Persentase Jam Pulang ke Rumah
Maksud Perjalanan waktu.
Tujuan melakukan analisa maksud Berdasarkan analisa tersebut,
perjalanan ini adalah untuk mengetahui penggunaaan kendaraan jenis sepeda motor
perjalanan yang akan dicapai oleh adalah yang tertinggi, yaitu sebesar
masyarakat Kota Pangkalpinang, sehingga 67,81%. diikuti dengan mobil sebesar
karakteristik pola perjalanan yang dicari 11,65%. Hal ini menunjukkan bahwa
dapat diperoleh. Maksud perjalanan kendaraan pribadi lebih dijadikan pilihan
merupakan faktor penyebab terjadinya utama bagi masyarakat dalam memilih
pergerakan dari suatu tempat ke tempat moda yang akan digunakan.
lain. Maksud perjalanan yang ditetapkan
11.65%
dalam penelitian ini terdiri dari : bekerja, Persentase
sekolah, kursus, bisnis, berbelanja, 7.19%
5.29%
0..2858% 1.61% 5.32%
Jalan Kaki
rekreasi, sosial dan budaya.
Dari tujuan tersebut, data-data yang Sepeda
diperoleh akan diolah dan digunakan untuk
Sepeda
menganalisa pola perjalanan yang akan 67.81% Motor
terjadi.
Gambar 11. Moda yang digunakan dalam
Perjalanan
2.09%
7.50%
Persentase Secara umum pengguna kendaraan
Pulang
1.40% 0.93% Kerumah umum lebih sedikit, dibanding dengan
0.60%
11.84%
penggunaan kendaraan pribadi, khususnya
47.43% Bekerja sepeda motor yang cukup tinggi.
Kemungkinan hal ini disebabkan pemakai
28.21% jasa angkutan umum mulai beralih
menggunakan sepeda motor, karena
Gambar 10. Maksud Perjalanan dengan menggunakan sepeda motor, maka
waktu perjalanan untuk mencapai tujuan
jalan. Selain itu parkir ditepi/badan jalan kendaraan pribadi berkisar antara
juga harus diperhatikan, jumlahnya 50.000,00-150.00,00 sebesar 40,80%,
46,17% atau hampir mendekati 50%. sedangkan dengan menggunakan
Masalah parkir di badan/tepi jalan kendaraan umum berkisar antara
merupakan masalah utama yang dapat 50.000,00-150.000,00 sebesar 48,18%.
menyebabkan kemacetan di daerah Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan
perkotaan. dengan menggunakan kendaraan umum
tentunya lebih besar dibandingkan
Biaya Perjalanan/bulan menggunakan kendaraan pribadi. Faktor
biaya juga sangat menentukan seseorang
dalam memilih moda yang akan
digunakan. Kemungkinan hal ini juga yang
menjadi faktor penyebab sedikitnya
pengguna angkutan umum.
Pola Perjalanan
Gambar 14. Biaya Perjalanan dengan
menggunakan Kendaraan Pribadi perbulan Analisis terhadap pola perjalanan ini
adalah untuk mengetahui besaran
perjalanan dari dan ke masing-masing
3.26%
Persentase kecamatan yang ada di kota
27.54% 21.01% Pangkalpinang. Kebanyakan orang
<Rp.50.000
memerlukan perjalanan untuk mencapai
Rp.50.000 - tempat-tempat tujuan bekerja, bersekolah
Rp.149.999 atau ke tempat-tempat pendidikan yang
48.19%
lain, berbelanja, ke tempat-tempat
Gambar 15. Biaya Perjalanan dengan pelayanan, mengambil bagian dalam
menggunakan Kendaraan Umum perbulan berbagai kegiatan sosial dan bersantai di
luar rumah, serta banyak tujuan yang lain.
Berdasarkan Gambar tersebut
menunjukkan bahwa persentase tertinggi
untuk biaya perjalanan dengan memakai
Hal yang utama dalam masalah Pengolahan data primer juga
perjalanan adalah adanya hubungan antara menghasilkan matriks asal-tujuan seperti
tempat asal dan tujuan, pada tabel 3 yang menunjukkan distribusi
yang memperlihatkan adanya lintasan, alat perjalanan di kota Pangkalpinang secara
angkut (kendaraan) dan kecepatan. umum yang akan menggambarkan pola
Pola perjalanan di daerah perkotaan perjalanan yang terbentuk.
dipengaruhi oleh tata letak pusat-pusat
kegiatan di perkotaan (permukiman,
perbelanjaan, perkantoran, sekolah, rumah
sakit, dan lain-lain).