Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI MODEL 5 (4 C): CONNECTION, CHALLENGE, CONCEPT,

CHANGE.

1. CONNECTION

Saya sangat berbahagia bisa mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak yang
sudah berlangsung kurang lebih 2 pekan. Ada banyak informasi yang Saya dapatkan
terkait filosopi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang sangat menginspirasi dalam rangka
mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan yang berpusat pada murid.

Berbagai materi yang disajikan oleh para pemateri, fasilitator, dan pengajar praktik
sungguh sangat membantu saya bersiap mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 ini.

Kegiatan tersebut dimulai dengan Pembukaan oleh Bapak Kepala Balai BesarGuru
Penggerak (BBGP) Provinsi Sulawesi selatan, kemudian dilanjutkan dengan
pemaparan aturan teknis Pendidikan Guru Penggerak oleh Narasumber, dan kegiatan
itu ditutup dengan sosialisasi pemanfaat Learning Managemen System (LMS) yang
akan digunakan selama Pendidikan Guru Penggerak berlangsung oleh Tim teknis.

Pada awalnya Saya sempat Kaget dan bingung dengan padatnya aktifitas Pendidikan Guru
Penggerak, akan tetapi setelah melalui pendampingan oleh Fasilitator dan Pengajar praktik,
ditambahkan dukungan kepala sekolah dan rekan guru, semuanya itu menambah
semangat dalam mengikuti seluruh rangkaian Pendidikan Guru Penggerak.

2. CHALLENGE

Dari rangkaian materi yang dipaparkan oleh Para pemateri, Fasilitator, dan Pengajar
praktik, maka saya berkesimpulan bahwa filosopi dan pradigma pendidikan ki Hajar
Dewantara sungguh sangat komplit. Sangat relevan dan kontekstual, sehingga saya yakin
bahwa ketika konsep tersebut diterapkan dalam pembelajaran disekolah, maka akan
terwujud Pembelajaran yang efektif dan efisien serta tujuan pendidikan bisa tercapai
dengan baik.

Namun, Saya tidak bisa pungkiri bahwa ketika menyandingkan konsep tersebut dengan
kondisi sekolah yang saya tempati, maka muncul keraguan, apakah mampu menerapkan
konsep tersebut. Olehnya itu dengan berharap bimbingan dan petunjuk dari fasilitator dan
pengajar praktik, semoga saya bisa mempraktikkan konsep tersebut dengan melakukan
praktik baik dan langkah nyata agar bisa mengadopsi dan mengimpelmentasikannya
dalam pembelajaran.

3. CONCEPT
a. Merdeka Belajar

Konsep merdeka belajar adalah paradigma pembelajaran yang sangat visoner dengan
tujuan yang mulia dan diadopsi oleh pemikir asli Indonesia yaitu Ki Hajar
Dewantara. Merdeka menjadi kata yang sangat bermakna dam akan menjadi cita-cita dasar
setiap manusia sampai kapanpun,

b. Alur merdeka

Alur merdeka menjadi salah satu ciri yang diusung dalam program pendidikan guru
penggerak, yang mempunyai urutan yang sistematis dalam memberikan pemahaman
secara mendalam. Dan Saya berkeyakinan bahwa konsep tersebut bisa juga diterapkan
dalam kegiatan yang serupa lainnya.

c. Bergerak untuk berdampak

Tagline sederahana tapi sangat bermakna, bahwa perubahan dan mampu memberi
dampak hanya mampu dilakukan dengan pergerakan. Dan pergerakan yang masif akan
berimplikasi pada dampak yang lebih luas dan menyeluruh.

4. CHANGE

Cita-cita saya mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak ini agar bisa menjadi bagian
dari agen perubahan dari penggerak pendidikan yang bisa memberi dampak positif. Saya
sadar bahwa untuk mencapai cita-cita tersebut membutuhkan perjuangan dan doa. Adapun
perjuangan yang saya lakukan saat ini yaitu berupaya mengembangkan kompetensi
sebagai Pendidik yang berparadigma pemikiran filosofi ki Hajar Dewantara melalu
pendidikan guru penggerak angkatan 6. Akhirnya Saya berharap semoga cita-cita saya bisa
tercapai dalam rangka mewujudkan kualitas pendidikan yang jauh lebih dari dari
sebelumnya dengan pendekatan pemahaman filosofi Ki Hajar Dewantara. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai