Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sindrom nefrotik (SN) adalah penyakit pada permeabilitas glomerulus
yang ditandai dengan manifestasi klinis berupa hypoalbuminemia,
hyperlipidemia, hipervolemia dan proteinuria (Manalu, 2019). Kowalak (2017)
berpendapat bahwa sekitar 75% kasus sindrom nefrotik terjadi karena
glomerulonefritis yang disebabkan oleh adanya peningkatan permeabilitas
pembuluh darah glomerulus. Etiologi sindrom nefrotik sangat bervariasi dalam
prognosis.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Kementerian Kesehatan RI
2018 di dunia, penderita sindrom nefrotik saat ini yang pernah dirawat inap
sekitar 33,7% dengan angka kematian sekitar 13,8%. Sementara di Amerika
Serikat pada tahun 2015 diperkirakan ada 1399 penderita dengan penyakit yang
sama, terutama sindrom nefrotik. Di Eropa, kejadian sindrom nefrotik sering
disarankan, yang ditetapkan 11-12 kasus per 12 bulan dari 1 juta penderita
dengan kejadian sekitar 55-60 kasus/1 juta penderita.
Nilawati (2012) menjelaskan bahwa kegawatdaruratan yang dapat
timbul pada penderita SN adalah kuantitas cairan yang berlebih
(hipervolemia) akan memicu edema dan akan memunculkan masalah baru
bagi orang yang terkena. Misalnya, jika asites atau edema di dalam dada atau
perut terjadi maka orang yang terkena akan mengalami sesak napas dan
masalah keperawatan yang akan muncul adalah pola napas tidak efektif.

Nilawati (2012) menambahkan selain ketidakefektifan pola napas


masalah keperawatan lainnya juga akan muncul jika edema terjadi pada
bagian tertentu. Dari segi ilmiah,pasien SN memerlukan penanganan secara
langsung dan benar agar keparahan yang lebih tinggi (gagal ginjal) dapat
dicegah. Apabila Pasien sudah terlanjur menderita gagal ginjal maka ia

1
2

diharuskan memperbarui ginjalnya dengan yang baru. Orang yang terkena


gagal ginjal setidaknya perlu melakukan cuci darah dua kali seminggu dan
bertahan sampai orang yang terkena menerima pengganti ginjal.

Berdasarkan berbagai uraian dan penjelasan tersebut, penulis tertarik

untuk mengambil judul penelitian “Pengelolaan Hipervolemia pada Pasien

dengan Sindrom Nefrotik” pada proposal karya tulis ilmiah ini.

B. Rumusan Masalah
Sindrom Nefrotik didefinisikan sebagai timbulnya hypoalbuminemia,
hyperlipidemia, Hipervolemia dan proteinuria dikarenakan peningkatan
permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma sehingga mengakibatkan
kerusakan glomerulus dan bermanifestasi menjadi pola nafas tidak efektif jika
tidak segera ditangani, sehingga berisiko tinggi menimbulkan kematian.
Berdasarkan kondisi klinis tersebut, maka dirumuskan masalah penelitian “
Bagaimana Pengelolaan Hipervolemia pada Pasien dengan Sindrom
nefrotik “.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tentang pengelolaan hypervolemia pada
pasien dengan sindrom nefrotik.

2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji adanya hypervolemia pada pasien dengan sindrom nefrotik.
b. Menetapkan diagnosis hypervolemia pada pasien dengan sindrom
nefrotik.
c. Menyusun intervensi keperawatan hypervolemia pada pasien dengan
sindrom nefrotik.
d. Melaksanakan implementasi keperawatan hypervolemia pada pasien
dengan sindrom nefrotik.
e. Melakukan evaluasi keperawatan hypervolemia pada pasien dengan
3

sindrom nefrotik.
f. Menganalisis antara teori dan praktek yang telah
dilakukan sebelum dan sesudah pengelolaan

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan karya tulis ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan kajian dalam pengembangan ilmu yang
berkaitan dengan asuhan keperawatan hypervolemia pada
pasien dengan sindrom nefrotik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan penulis mengenai pengelolaan
hypervolemia pada pasien dengan sindrom nefrotik.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai refrensi bagi
mahasiswa, khususnya mahasiswa prodi DIII
Keperawatan Purwokerto dalam melakukan penelitian
terkait pengelolaan hypervolemia pada pasien dengan
sindrom nefrotik.
c. Bagi Klien
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman pasien mengenai penyakit yang dialaminya
dan cara untuk menanganinya

Anda mungkin juga menyukai