Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KUNJUNGAN (FIELDTRIP)

BALAI BESAR POM di BANDAR LAMPUNG

OLEH :

FAMELIA DHARMAWAN

Y12

SMA PELITA BANGSA

BANDAR LAMPUNG

2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya karena saya diberi
kesehatan, berkat, dan kesempatan untuk membuat dan menyelesaikan Laporan Kunjungan saya
tentang Fieldtrip di Balai Besar POM di Bandar Lampung.

Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bu Wuri yang sudah berkontribusi dan
membantu saya dalam membuat Laporan Kunjungan (Fieldtrip) Balai Besar POM di Bandar
Lampung dengan mengajak saya ke BPOM untuk fieldtrip. Saya mohon maaf apabila ada
kesalahannya baik kesalahan besar atau kesalahan kecil di laporan kunjungan saya.

Karena saya merasa bahwa saya masih banyak kekurangan dalam membuat laporan kunjungan
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Saya harap para pembaca laporan ini
bisa mendapatkan ilmu baru dari laporan kunjungan ini dan bisa mengerti apa yang saya
sampaikan di laporan ini. Terima kasih

Bandarlampung, 04 September 2023

Penulis,

1
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

II. HASIL KUNJUNGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5


2.1 Profil BPOM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
a. Alamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
b. Kepala/Plt BPOM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
c. Visi Misi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
d. Implementasi Sistem Mutu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
e. Peran BPOM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.2 Cerdas Memilih dan Menggunakan Kosmetika Aman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
a. Definisi Kosmetik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
b. Fungsi Utama Kosmetik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
c. KLIK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
d. Klaim Kosmetik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8
e. Tips Memilih Kosmetik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

III. Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
3.1 Kesan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
12

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


BPOM adalah singkatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Badan POM adalah
organisasi yang dibentuk berdasarkan keputusan Presiden No. 103 tahun 2001 tentang
kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan susunan organisasi dan tata kerja lembaga
pemerintah non departemen.

Keputusan ini telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Perpres No. 3 tahun 2013.
Berdasarkan Perpres ini, tugas dan fungsi BPOM tertuang di Keputusan Presiden No. 110
Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun
2013.

Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPO)


merupakan salah satu Direktorat di lingkungan Kedeputian Bidang Pengawasan Pangan
Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI yang dibentuk sesuai
Peraturan Badan POM Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Obat dan Makanan.

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 Tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan
serta adanya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas
Pengawasan Obat dan Makanan memberikan motivasi baru kepada Badan POM untuk
melakukan perubahan, termasuk perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola. Untuk
implementasi Perpres dan Inpres tersebut di atas, Badan POM mengeluarkan Peraturan
BPOM Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat
dan Makanan.

Di Laporan Kunjungan ini, akan dibahas tugas dan fungsi BPOM, fungsi utama BPOM,
definisi kosmetik, klaim kosmetik, tips memilih kosmetik, membahas singkatan KLIK
BPOM, dan lain-lain.

3
1.2 Tujuan
- Mengetahui tips memilih kosmetik yang baik
- Mengetahui slogan KLIK dan Implementasi Sistem Mutu BPOM
- Mengetahui visi dan misi BPOM

4
BAB 2
HASIL KUNJUNGAN

2.1 Profil BPOM


a. Alamat
Jalan Dokter Susilo No.105, Pahoman, Engal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35213

b. Kepala/Plt BPOM
Drs. Zamroni.,Apt

c. Visi Misi
Visi BPOM: Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya saing untuk mewujudkan

Misi BPOM:
- Membangun SDM Unggul terkait obat dan makanan dengan mengembangkan
kemitraan bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas
manusia Indonesia.
- Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha obat dan makanan dengan
keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi
yang produktif dan berdaya saing untuk kemandirian bangsa.
- Meningkatkan pengawasan obat dan makanan serta penindakan kejahatan obat
dan makanan melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam kerangka
Negara Kesatuan guna perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh negara.
- Pengelolaan pemerintah yang bersih, efektif, dan terpercaya untuk memberikan
pelayanan publik yang prima di bidang obat dan makanan.

d. Implementasi Sistem Mutu


- Akreditasi Lab Pertama ISO 17025 : 2002 No. LP - 150 - IDN
Akreditasi IV (keempat) lab terakhir tahun 2019 ISO 17025:2017 LP 471-IDN
- Sertifikasi ISO 9001 - 2008 dan implementasi ISO 9001 - 2015

- Mengikuti uji profisiensi :


a. Pusat pengujian obat dan makanan nasional

5
b. Komite akreditasi nasional
c. BBIA
d. LPUP Sucofindo
e. Uji profiensi internasional, seperti BQSF Thailand yaitu PK Pb, Cd, FE, Zn,
Cu dalam AMDK

e. Peran BPOM
BPOM memiliki tiga peran yaitu pengawasan obat dan makanan di peredaran,
pemberdayaan masyarakat, dan mendukung kemandirian pelaku usaha. Pengawasan
obat & makanan di peredaran melakukan pengawasan pre-market dan post-market untuk
menjamin keamanan, mutu, dan kemanfaatan produk beredar. Pemberdayaan masyarakat
dilakukan BPOM untuk memperdaya masyarakat agar turut peduli menggunakan produk
yang aman, bermutu, dan bermanfaat. Mendukung kemandirian pelaku usaha, BPOM
mendukung iklim usaha dengan memberikan bimbingan & pendampingan agar pelaku
usaha mampu memiliki daya saing.

2.2 Cerdas Memilih dan Menggunakan Kosmetika Aman


a. Definisi Kosmetik
Berdasarkan Permenkes No. 1176 Tahun 2010, Kosmetik adalah bahan / sediaan yang
digunakan pada bagian luar tubuh manusia. Kosmetik bisa digunakan di epidermis,
rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar. Contoh : pelembab, tabir surya, hair
conditioner, pewarna rambut, nail polish, lipstick, feminine hygiene soap.

b. Fungsi Utama Kosmetik


Banyak orang beranggapan bahwa kosmetik bisa digunakan untuk mengobati atau
mencegah penyakit, padahal semua itu tidak benar. Kosmetik memiliki fungsi utama
yaitu membersihkan kulit, mewangikan kulit, mengubah penampilan, memperbaiki bau
badan, dan melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.

Kosmetik dibuat dalam beragam bentuk sediaan industri :


- Padat = sabun batang, lipstick, pensil alis
- Setengah padat = pomade
- Serbuk = bedak tabur
- Krim = krim cukur, lulur, hair creambath
- Gel = sabun mandi gel
- Cair = eu de cologne, penyegar kulit muka, pembersih kulit muka
- Pasta = pasta gigi
6
- Cairan kental = sabun mandi, minyak mandi, shampoo
- Aerosol = hair spray
- Suspensi = bedak cair, lulur

c. KLIK
KLIK merupakan slogan yang diciptakan BPOM untuk memilih kosmetik yang aman,
cek KLIK memiliki singkatan terdiri dari :
K = Kemasan
L = Label
I = izin edar
K = kadaluarsa dari obat atau pangan yang mau dikonsumsi

- Kemasan
Dalam hal ini, kemasan kosmetik harus dalam kondisi baik, bentuk dan warna
kemasannya harus merata. Jika kemasannya tidak dalam kondisi baik atau rusak
kosmetiknya harus disingkirkan karena kosmetiknya tidak aman.

- Label
Informasi kosmetik pada label harus tercantum jelas, lengkap, tidak
menyesatkan, tidak mudah lepas dari kemasannya, dan tidak mudah luntur atau
rusak.

- Izin Edar
Kosmetik wajib memiliki izin edar berupa notifikasi dari BPOM. Biasanya
nomor notifikasi ditandai dengan kode N diikuti 1 huruf dan 11 digit angka yaitu
NA 12345678901 atau NB 12345678901 atau NC 12345678901 atau
ND12345678901 atau NE 12345678901.

Setiap kosmetik memiliki kode yang berbeda berdasarkan benua, kode negara,
tahun terbit notifikasi, dan kode uniknya.

NX 1234567891011

N = Notifikasi
X = Kode benua ; A = Asia B = Australia C = Eropa D = Afrika E = Amerika
1-2 = Kode negara
3-4 = Tahun terbit Notifikasi
7
5-11 = Kode unik

Kita bisa mengecek izin edar kosmetik dengan aplikasi cek BPOM atau ke situs
cek BPOM atau dengan aplikasi BPOM Mobile

- Kadaluarsa dari obat dan pangan yang mau dikonsumsi

Setiap kosmetik memiliki masa kadaluarsa. Biasanya tanggal kadaluarsa kosmetik


ditulis dengan urutan tanggal-bulan-tahun atau bulan-tahun. Contoh penulisannya seperti
exp. date : 4 Februari 2021
ed. 02 2021

d. Klaim Kosmetik
Ketika kita klaim kosmetika ada banyak hal yang harus dilakukan. Hal yang boleh
dilakukan ketika klaim kosmetik terdiri dari :
- Objektif dan tidak merendahkan produk perusahaan lain
- Klaimnya tidak berlebihan dan tidak menyesatkan
- Memiliki klaim bersifat fakta yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
- Tidak menyimpang dari sifat keamanan, kemanfaatan, dan cara penggunaan
kosmetik

Hal yang tidak boleh dilakukan ketika klaim kosmetik terdiri dari :
8
- Menggunakan pernyataan yang seolah-olah berfungsi untuk mencegah atau
mencegah penyakit
- Menggunakan pernyataan tidak mengandung nama bahan, kecuali untuk bahan
yang berkaitan dengan budaya dan agama
- Menggunakan pernyataan tidak mengandung bahan yang dilarang dalam
kosmetik
- Menjanjikan hasil mutlak seketika, padahal penggunaannya harus digunakan
secara teratur dan terus menerus

e. Tips Memilih Kosmetik


Kosmetik yang harus diaplikasikan oleh tenaga medis, tidak boleh diperjualbelikan
online.
- Kosmetik sediaan kulit yang mengandung Alpha Hydroxy Acid dengan kadar
lebih dari 10 %
- Kosmetik sediaan pemutih gigi yang mengandung dan melepaskan hidrogen
peroksida dengan kadar lebih dari 6 %

Tips menggunakan kosmetik


- Gunakan aplikator kosmetik yang bersih
- Gunakan kosmetik milik sendiri
- Jangan mencampur kosmetik kecuali sesuai instruksi
- Jangan gunakan kosmetik di sekitar mata kecuali, kosmetik yang khusus
digunakan di sekitar mata

Ada beberapa bahan yang dilarang untuk kosmetik. Bahannya terdiri dari pewarna,
pengawet, logam berat, dan obat-obatan. Pewarna yang dilarang untuk kosmetik yaitu :
jingga K1, merah K10 dan merah K3, rhodamine B, dan sudan IV.

- Pewarna jingga K1
berwarna merah cerah, dan orange. Pewarna ini dilarang dalam kosmetik karena
bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, kerusakan hepar, dan dapat
menyebabkan kanker.
- Pewarna merah K10 dan Merah K3
Pewarna ini sering disalahgunakan pada sediaan tata rias (eye shadow, lipstik,
perona pipi) memiliki sifat karsinogenik dan dapat menimbulkan gangguan
fungsi hati dan kanker hati.
9
- Rhodamine B
Pewarna ini sering disalahgunakan untuk pewarna pangan dan kosmetik, misal
sirup, lipstik, blush on, dan lain-lain. Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang
di Indonesia melalui Peraturan Menkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88.
Penggunaan Rhodamin B pada makanan dan kosmetik dalam waktu lama akan
mengakibatkan kanker dan gangguan fungsi hati.
- Sudan IV
Pewarna ini dilarang masuk ke kosmetik karena pewarna ini pewarna plastik dan
bersifat karsinogenik.

Pengawet
Terdiri Methylchloroisothia zolinone (MCI) dan Methylisothiazolinone (MI)
Zat ini ditambahkan ke produk kosmetik untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan ragi,
sebagai pengawet dalam berbagai pelembab. Bahan ini dilarang karena menyebabkan
dermatitis kontak alergi.

Logam berat
Terdiri dari merkuri dan kosmetik pemutih kulit. Kedua ini dilarang karena telah
digunakan untuk menekan produksi melanin, dan berbahaya untuk tubuh. Efek utama
merkuri yang merugikan yang terkandung dalam sabun dan krim pencerah kulit adalah
kerusakan ginjal. Akumulasi logam berat ini dapat menyebabkan komplikasi knonis
termasuk mercurialentis, fotofobia, iritabilitas, kelemahan otot, dan nefrotoksisitas.
Memakai merkuri dalam jangka panjang bisa menyebabkan kulit dan kuku menjadi
gelap.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesan

BPOM merupakan organisasi yang sangat berperan dan amanah dalam izin edar
makanan, obat dan kosmetik. Staff BPOM sangat ramah, seru, dan snack box
BPOM sangat lezat.

Saya sangat bersyukur bisa berkesempatan untuk pergi mengunjungi Balai Badan
POM. Karena saya bisa melihat kosmetika, makanan, dan berbagai macam
obat-obatan yang tidak lulus BPOM dan juga saya bisa melihat proses bagaimana
makanan, kosmetika, dan obat-obatan diawasi oleh BPOM disana.

11
3.2 Saran
- BPOM diharapkan untuk lebih meningkatkan pemberian informasi dan
pelayanan kepada masyarakat terutama informasi tentang public warning,
publikasi obat dan makanan yang berbahaya dan edukasi kepada masyarakat.

12

Anda mungkin juga menyukai