PROPOSAL
Disusun Oleh :
ACHMAD SUBAHTIYAR
NIM : 201612040
Program Magister
Administrasi Rumah Sakit
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
TESIS
Program Studi
Magister Administrasi Rumah Sakit
Oleh
Achmad Subahtiyar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, SKRIPSI ini tidak dapat
tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa terima kasih kepada Yang
Terhormat:
1. Fatchur Rochman, dr., Sp. KRK-F selaku Ketua STIKES Yayasan Rumah
iv
6. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan dukungan serta doa sehingga
v
7. Jerremy Dean Hendira, Bramantianna Pratama, Cita Eryana dan semua
8. Seluruh staf dan dosen pengajar Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit yang
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan baik moril
maupun materil.
Peneliti,
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vi
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
x
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Arti
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan
kuratif, dan rehabilitatif. Selain itu, Klinik membutuhkan tenaga sumber daya
manusia yang memiliki pengetahuan yang baik sebagai tenaga medis yang
daya manusia yang baik. Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan adalah
Pada era yang kompetitif seperti sekarang ini, rumah sakit selalu
manusia (SDM). Salah satu fenomena yang banyak dihadapi oleh suatu rumah
sakit saat ini yaitu stress kerja yang dialami oleh SDM akibat beban kerja
1
2
tepat sesuai dengan kebutuhan, fungsi pelayanan setiap unit, bagian dan
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang
analisis beban kerja, atau teknik manajemen lainnya dalam jangka waktu
suatu unit organisasi. Oleh karena itu, beban kerja sumber daya manusia juga
salah satu yang harus diperhatikan oleh setiap instansi karena juga dapat
perlunya analisis beban kerja untuk mengetahui seberapa besar beban kerja
SDM sehingga dapat diambil tindak lanjut jika hasil analisis beban kerja
24 jam.
pulang, dan melaksanakan berbagai jenis terapi (Perry & Potter,2009). Beban
kerja perawat yang tinggi akibat kurangnya jumlah tenaga perawat akan
Klinik Locus Medical Hub merupakan salah satu unit usaha dibawah PT.
Permata Bunda Bersama (PBB). PT. PBB didirikan oleh Drs. Arief Djulianto,
MBA pada tahun 2010. Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo yang bertipe C
pelayanan secara tepat guna dan inovatif yang di dukung oleh sumber daya
tabligh. Maka dari itu Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo harus memberikan
pasien sehingga pasien loyal terhadap Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo.
Berikut ini adalah data jumlah kunjungan pasien rawat inap per tahun
Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Rawat Inap Di RSU Bunda Sidoarjo Tahun
2017 Sampai 2019
NO KETERANGAN TAHUN TAHUN TAHUN TOTAL
2017 2018 2019
1 Rawat Inap 2.470 4.028 7.250 13.748
Sumber : RSU Bunda Sidoarjo
Dari data tabel 1.1 tersebut dapat di ketahui bahwa jumlah kunjungan
pasien rawat inap dari tahun 2017 sampai tahun 2019 mengalami peningkatan
dari tahun 2017 ke 2018 meningkat sebesar 63,08% lalu untuk tahun 2018 ke
produktif (kegiatan pribadi ataupun kegiatan lainnya yang tidak ada kaitannya
serta sebagai dasar untuk menentukan kapasitas kerja perawat agar terdapat
Tabel 1.2 Data Kunjungan Pasien Rawat Inap Per Ruangan Di RSU Bunda
Sidoarjo Tahun 2019
NO Ruangan Rawat Inap Jumlah Pasien
1 Fatimah 3.041
2 Khotijah 2.401
3 Aisyah 1.358
4 NICU 434
5 ICU 16
Sumber : RSU Bunda Sidoarjo
Dari data tabel 1.2 tersebut dapat di ketahui bahwa jumlah pasien rawat
inap pada tahun 2019 terbanyak berada di ruangan Fatimah sebesar 3041
pasien.
Tabel 1.3 Data BOR Perruangan Di IRNA Rumah Sakit Umum Bunda
Sidoarjo Tahun 2019
Ruangan Rawat Inap BOR
Fatimah 83,81%
Khotijah 64,30%
Aisyah 114,85%
NICU 34,01%
ICU 1,64%
Sumber : RSU Bunda Sidoarjo
Dari data tabel 1.3 tersebut dapat di ketahui bahwa untuk BOR di
ruangan tersebut sudah sesuai standar yang menurut depkes yaitu nilai BOR
Tabel 1.4 Jumlah Tempat Tidur dan Jumlah SDM di IRNA Rumah Sakit
Umum Bunda Sidoarjo Tahun 2020
Bunda Sidoarjo memiliki fasilitas rawat inap sebanyak 5 unit yaitu ruangan
Fatimah yang memiliki jumlah tempat tidur 32 dan jumlah perawat sebanyak
jumlah tempat tidur 22 dan jumlah bidan sebanyak 13 bidan, ruangan NICU
yang memiliki tempat tidur 10 dan jumlah perawat sebanyak 8 perawat dan 1
bidan, ruangan ICU yang memiliki jumlah tempat tidur 4 dan jumlah perawat
Rumah Sakit. Peraturan tersebut berbunyi untuk rumah sakit kelas C maka
kebutuhan SDM perawat 2:3 dari jumlah tempat tidur. Tetapi untuk sekarang
peraturan tersebut sudah tidak berlaku lagi, jadi Rumah Sakit Umum Bunda
ruangan Fatimah yang belum seimbang dengan beban kerja di RSU Bunda
meningkat sebesar 63,08% lalu untuk tahun 2018 ke 2019 meningkat sebesar
79,99% dan berdasarkan data kunjungan pasien rawat inap per ruangan pada
tahun 2019, ruangan Fatimah memiliki jumlah pasien terbanyak dari ruangan
rawat inap yang lainnya sebanyak 3041 pasien, untuk perbandingan SDM
dengan tempat tidur ruangan Fatimah belum sesuai dengan standartnya yaitu
2:3. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan jumlah
Need (WISN). Metode ini merupakan salah satu metode yang dianjurkan oleh
81/MENKES/I/2004.
ruangan Fatimah RSU Bunda Sidoarjo, maka unit rawat inap ruangan
yang dapat mendukung kemajuan RSU Bunda Sidoarjo dalam hal pelayanan
di unit rawat inap ruangan Fatimah Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo.
8
dan jumlah SDM yang belum sesuai target. Kajian masalah yang dibuat oleh
1. Individu
a. Jenis kelamin
b. Umur
c. Pelatihan
d. Kompetensi
2. Organisasi Meningkatnya
a. Manajemen Peningkatan jumlah Beban kerja
b. SOP kunjungan dari Perawat di
c. Kebijakan tahun 2017-2019 Ruangan
d. Anggaran Fatimah
3. Lingkungan
a. Rumah Sakit
Pesaing
b. Akses
1. Individu
a. Jenis kelamin
b. Umur
c. Pelatihan
Jika pelatihan kerja yang dilakukan sudah berjalan dengan baik, maka
d. Kompetensi
2. Organisasi
a. Manjemen
2006).
b. SOP
mendapatkan hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan
c. Kebijakan
d. Anggaran
3. Lingkungan
b. Akses
Berapa jumlah kebutuhan perawat di unit rawat inap ruangan Fatimah Rumah
penelitian.
KAJIAN PUSTAKA
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Depkes
RI, 2016).
rehabilitatif.
13
14
kesehatan.
organisasi. Tanpa SDM yang profesional, sasaran kerja tidak dapat dicapai
merupakan salah satu departemen yang memiliki tugas paling rumit dan
unik dan mempunyai karakteristik yang multi kompleks, dan hal ini dapat
Hal ini berarti , tidak ada artinya capital resources atau sumber
sedikit.
pada barang atau suplai. Oleh sebab itu, kebutuhan personil harus
menjadi usang.
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
adalah tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga penunjang medis, dan staf
yang terus- menerus harus dilaksanakan selama 24 jam yaitu IGD, Unit
Perawatan dan sebagainya. Jenis tenaga dan sifat pekerjaan ini merupakan
(Muninjaya, 2004).
18
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
5. Pengadaan
6. Pengembangan
oleh perusahaan.
7. Kompensasi
8. Pengintegrasian
9. Pemeliharaan
10. Kedisiplinan
11. Pemberhentian
beberapa hal yang membuat rumah sakit perlu melakukan perencanaan antara
lain karena produk RS adalah jasa, RS bersifat padat karya, market tenaga
fungsi dan beban kerja pelayanan kesehatan yang akan dihadapi di masa
depan, yang dimaksudkan agar fungsi rumah sakit dapat berjalan dengan
baik.
2.5 Perawat
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin, yaitu kata Nutrix yang
berarti merawat atau memelihara. Perawat adalah orang yang telah lulus
Dewi (2017) berpendapat bahwa perawat adalah tenaga yang bekerja secara
3. Pencegahan penyakit
4. Pendidik
yang tidak sehat. Contoh dari peran perawat sebagai pendidik yaitu
Carman, 2015).
5. Konseling
6. Kolaborasi
mengingat pasien
25
(Wong, 2009).
8. Peneliti
Peran perawat ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua
bertindak.
26
dari pasien maupun perawat lain sebagai suatu hal yang biasa disaat
keperawatannya.
kesehatannya.
dan keterampilannya.
profesional dalam waktu satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan
(Depkes RI, 2004). Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani tenaga
kerja, baik secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaan.
target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu. Sedangkan
satu
28
Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan
kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi
dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu. Beban kerja dapat dilihat
dari aktivitas atau kegiatan yang dilakukan staf pada waktu kerja baik
kegiatan langsung, kegiatan tidak langsung, dan kegiatan lain seperti kegiatan
pribadi dan kegiatan yang tidak produktif. Ilyas (2011) dalam Meidiawati
(2012).
buruk antar perawat dengan pasien, kegagalan kolaborasi antara perawat dan
mengumpulkan data tentang: jumlah pasien yang masuk pada unit itu setiap
rata- rata hari perawatan, jenis tindakan yang dibutuhkan pasien, frekuensi
kerja yang lebih akurat karena pasien telah dikelompokkan sesuai tingkat
memberikan perawatan.
29
pemeriksaan laboratorium.
status pasien.
toilet.
atau keluarga, datang terlambat dan pulang lebih awal dari jadwal.
1. Work Sampling
Pada metode ini yang menjadi fokus pengamatan adalah apa yang
31
sampling, yaitu :
2) Performance Sampling
mengukur produktifitasnya.
3) Work Measurement
Hal-hal yang dapat diamati dengan work sampling Ilyas (2011) dalam
Meidiawati (2012):
kerja.
kerja.
32
pegawai yang sedang diamati. Pada teknik ini yang dihasilkan tidak
hanya berupa beban kerja tapi juga kualitas kerja pegawai Ilyas
pekerjaan selesai dan sampai selesainya jam kerja pada hari itu.
study sulit dilakukan, berat dan mahal sehingga jarang dilakukan. Bias
dapat terjadi karena objek yang diamati akan berperilaku lebih baik
lebih lama dan atau pengamatan dilakukan secara acak sehingga objek
3. Daily Log
sedang diteliti.
33
motion study dan daily log. Hal tersebut dikarenakan teknik work
penelitian.
yaitu metode WISN (Work Indicator of Staffing Need). Metode ini digunakan
kesehatan yang dibutuhkan dikantor dinas kesehatan dan Rumah Sakit tingkat
provinsi, kabupaten/kota.
Menurut Depkes (2009) ini adalah suatu metode berdasarkan kerja yang
nyata yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (beban kerjanya). Metode ini
dapat
34
nonmedis. Metode ini berguna untuk menghitung kebutuhan saat ini dan
daerah atau fasilitas kesehatan yang berbeda, dapat melihat apa tenaga
kesehatan bekerja sudah sesuai dengan profesinya atau tidak, dan dapat
pelayanan.
perencanaan kesehatan.
lainnya.
rekapitulasi kegiatan rutin satuan kerja atau institusi di mana tenaga yang
35
4. Menyusun kelonggaran
tahun untuk masing – masing kategori SDM yang bekerja di suatu unit atau
Rumusnya adalah :
Keterangan :
C = Pendidikan &
Nasional
36
kerja selama kurun waktu 1 tahun, karena alasan sakit, tidak masuk kerja
SDM)
perorangan pada pasien, keluarga, dan masyarakat di dalam dan di luar rumah
SDM Kesehatan
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama 1
tahun per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok
rata – rata) dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh unit masing – masing.
Rumusnya adalah :
37
c. Kegiatan pokok
Kelonggaran)
Rumusnya adalah :
Rumusnya adalah :
c. Standar kelonggaran.
KERANGKA KONSEPTUAL
yang memiliki empat langkah yaitu pertama menghitung waktu kerja tersedia,
yang kedua menetapkan unit kerja dan kategori SDM, yang ketiga
berupa kebutuhan SDM perawat unit rawat inap ruangan Fatimah Rumah
39
BAB IV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2020 di Rumah Sakit Umum
diambil penelitian ini adalah informan yang dipilih secara total sampling.
sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Bisa juga disebut dengan sampling
jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai
40
41
tenaga perawat.
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian atau suatau konsep yang sudah dan dioperasionalkan, dalam
arti sudah dapat diamati dan atau dapat diukur. Klasifikasi variabel dan
variabel apa saja yang akan diukur harus dijelaskan secara cermat dan
bagaimana pengukurannya.
definisi kamus dan harus dijelaskan secara rinci, karena untuk menentukan
alat atau instrumen apa yang digunakan dalam proses pengumpulan data.
6 Jabatan Posisi yang diduduki untuk Wawancara tidak Dikelompokan menjadi : Ordinal
suatu tugas dan tanggung berstruktur a. KANIT
jawab tertentu b. KATIM
c. Perawat Pelaksana
43
job description perawat serta jumlah tenaga yang ada. Selain itu penelitian ini
juga menggunakan form work sampling untuk mengamati kegiatan dan waktu
tersedia.
data yang telah diolah. Selain itu, analisis data juga berguna untuk
Metode penelitian data dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dengan langkah-langkah:
kebijakan absensi.
non produktif.
rumus WISN.
BAB V
4. Menyusun kelonggaran
waktu satu tahun. Menghitung waktu kerja tersedia per tahun yaitu dengan
cara mengurangi jumlah hari kerja dengan cuti tahunan, pendidikan dan
47
48
= {312 – (12+3,7+0+0)} x 7
= {296,3} x 7
= 2074 jam/tahun
= 124440 menit/tahun
bekerja di rumah sakit selama kurun waktu satu tahun. Data yang dibutuhkan
Umum Bunda Sidoarjo dalam satu tahun adalah 296,3 hari/tahun atau 2074
diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam
Tabel 5.2 Data Demografi Perawat Ruangan Fatimah di RSU Bunda Sidoarjo
No Jenis Umur Lulusan Masa Jabatan Status
Kelamin Kerja
1 Perempuan 30 S1 4 Tahun KANIT Kontrak
Tahun Keperawat
an
2 Perempuan 29 D3 2,5 KATIM Kontrak
Tahun
Tahun Keperawat
an
3 Perempuan 23 D3 2 Tahun KATIM Kontrak
Tahun Keperawat
an
4 Perempuan 24 D3 2,5 KATIM Kontrak
Tahun Keperawat Tahun
an
5 Perempuan 24 D3 2 Tahun KATIM Kontrak
Tahun Keperawat
an
6 Perempuan 23 D3 2 Tahun Perawat Kontrak
Tahun Keperawat Pelaksa
an na
7 Perempuan 25 D3 1,5 Perawat Kontrak
Tahun Keperawat Tahun Pelaksa
an na
8 Perempuan 25 S1 1,5 Perawat Kontrak
Tahun Keperawat Tahun Pelaksa
an na
9 Perempuan 24 D3 1,5 Perawat Kontrak
Tahun Keperawat Tahun Pelaksa
an na
51
Dalam penelitian ini unit kerja yang diamati dan diukur beban kerja
serta kebutuhan tenaga adalah ruang rawat inap Fatimah di Rumah Sakit
tahun per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok
langsung direct care adalah kegiatan yang difokuskan kepada klien dan
indirect care adalah kegiatan yang berhubungan tidak langsung dengan pasien
kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu
Tabel 5.4 Data Waktu Standar Kelongaran Perawat Ruangan Fatimah di RSU
Bunda Sidoarjo
Faktor Waktu Waktu Kerja Standar
Kelonggaran (Menit) Tersedia (Menit) Kelonggaran
(Menit/Tahun)
Rapat 2880 124440 0.023
Ishoma 56160 124440 0.45
Jumlah 0.473
tersedia. Dari tabel diatas diketahui standar kelonggaran yang didapatkan dari
Tabel 5.5 Data Kebutuhan Perawat Ruangan Fatimah di RSU Bunda Sidoarjo
No Jenis Kegiatan Kuantitas Standar Kebutuhan
Kegiatan Beban Sumber
(Per Tahun) Kerja Daya
(Menit) Manusia
Kegiatan
Keperawatan
Langsung
1 Pasang infus 3041 3555 0,856
2 Lepas infus 3041 12444 0,244
3 Mengganti infus 9123 17777 0,513
4 Pasang sonde 203 3555 0,057
5 Lepas sonde 203 12444 0,002
6 Injeksi 27369 17777 1,540
7 Observasi keliling 27369 10370 2,639
ruangan
8 Memberikan obat oral 27369 24888 1,100
9 Edukasi tentang 3041 6222 0,489
kesehatan
10 Pasang tranfusi darah 152 3555 0,043
11 Lepas tranfusi darah 152 12444 0,012
12 Pemasangan gelang 3041 24888 0,122
identifikasi
13 Mengukur suhu, nadi 27369 10370 2,639
dan tekanan darah
14 Melakukan perekaman 152 6222 0,025
ECG
15 Perawatan luka 203 3889 0,052
16 Mengantarkan pasien 304 4148 0,073
ke tempat lain
17 Pasang cateter 203 3555 0,057
18 Lepas cateter 203 12444 0,016
19 Membantu pasien 312 6222 0,050
BAK / BAB
58
Fatimah Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo berdasarkan beban kerja yang
(WISN) adalah 21,11 atau 22 orang, yang berarti perlu adanya penambahan
tenaga kerja sebesar 7 orang dikarenakan untuk saat ini perawat di ruangan
5.2 Pembahasan
Menurut Fitriani et al.(2016) Beban kerja yang tidak sesuai jika dilihat
dari aspek kuantitas kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis baik dokter
lebih mudah dan rasional. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah
Tingginya beban kerja berdampak pada penurunan kualitas dan prestasi kerja.
Dengan terjadinya penurunan kualitas kerja dan prestasi perawat yang akan
berdampak pada rumah sakit adalah penurunan citra rumah sakit karena hasil
didapatkan kegiatan langsung dan kegiatan memakan waktu yang lama yaitu
pasang infus, pasang sonde dan pasang tranfusi darah selama 35 menit.
Kegiatan tidak langsung dan memakan waktu yang lama yaitu merujuk pasien
sampai ke rumah sakit lain selama 1440 menit. Sedangkan kegiatan non
mengerjakan tugas masing- masing dan pada waktu yang senggang atau bila
Dari hasil penelitian waktu kerja tersedia merupakan waktu efektif yang
tersedia yang diperoleh dengan perhitungan hari kerja selama satu tahun bagi
tenaga perawat ruangan rawat inap Fatimah RSU Bunda Sidoarjo dikurangi
dikarenakan cuti tahunan, pendidikan dan pelatihan, hari libur nasional dan
ketidak hadiran kerja. Untuk jadwal mengikuti pelatihan bagi perawat dalam
waktu setahun belum ada ketentuan dari RSU Bunda Sidoarjo. Dari hasil
didapatkan waktu kerja tersedia perawat ruangan rawat inap Fatimah di RSU
Bunda Sidoarjo yaitu 296,3 hari atau 2.074 jam atau 124.440 menit. Menurut
Peraturan Perusahaan Rumah Sakit Umum Bunda Sidoarjo pada Bab XI Pasal
cuti 12 hari.
dipertanggung-jawabkan.
3. Cuti diluar tanggungan adalah ijin tidak masuk kerja atas dasar
lain.
lembur”. Namun pada RSU Bunda Sidoarjo perawat yang bekerja pada hari
kegiatan non produktif. Standar beban kerja dari hasil penelitian yang
dilakukan pada tenaga perawat ruangan rawat inap Fatimah di RSU Bunda
Sidoarjo yang tinggi adalah kegiatan Menyiapkan obat untuk injeksi dan
kali/pertahunnya.
tersedia yang sudah dihitung sebelumnya yaitu 296,3 hari. Hasil rata-rata
waktu kegiatan yang sudah dikalikan tersebut didapat dari rata-rata waktu
waktu kerja tersedia yaitu 124.440 menit/per tahun. Hasil dari perhitungan
inap Fatimah di RSU Bunda Sidoarjo dengan metode WISN, maka diperoleh
Sakit
64
yang mengatur bahwa jumlah SDM perawat adalah 2:3 dari jumlah tempat
beban kerja tinggi. Tingginya beban kerja dapat berdampak ada penurunan
kualitas dan prestasi kerja. Hal ini dapat terjadi terutama bila naiknya beban
penurunan kualitas kerja dan prestasi perawat yang akan berdampak pada
rumah sakit adalah penurunan citra rumah sakit karena hasil yang akan
6.1 Kesimpulan
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti
untuk menganalisis beban kerja ruangan rawat inap Fatimah di Rumah Sakit
Umum Bunda Sidoarjo tahun 2020 maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
dalam satu tahun 296,3 hari atau 2074 jam atau 124440 menit.
dipertanggung-jawabkan.
c. Cuti diluar tanggungan adalah ijin tidak masuk kerja atas dasar
65
66
bila mana hak cuti tahunan pada tahun berjalan telah habis.
libur resmi sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib membayar upah kerja
lembur”.
67
pokok pegawai.
jumlah SDM perawat adalah 2:3 dari jumlah tempat tidur. Jadi
perhitungan WISN.
tersebut.
68
ditetapkan.
6.2 Saran
Metode WISN ini dapat menjadi bahan bagi Rumah Sakit Umum
dari pekerjaan tersebut secara jelas, terukur di unit yang lain, melindungi hak
Perlu diadakannya upah kerja lembur untuk perawat yang bekerja pada
Untuk penambahan tempat tidur rawat inap agar sesuai dengan standar
yang di atas standar agar BOR tersebut terkontrol dengan baik sehingga mutu
A.F. Stoner. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Alam, S., Raodhah, S., & Surahmawati. (2018). Analisis Kebutuhan Tenaga
Barnes, Ralph M. (1980). Motion and Time Study Design and Measurement of
69
70
Salemba Empat.
Saunders Company.
Alfabeta.
Harlley, C.A. (2010, Mei 16). Definisi, Peran, Fungsi dan Tugas Perawat. From
PERAWAT: http://perawat77.blogspot.com/2010/05/definisi-peran-fungsi-
dan-tugas-perawat.html
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2015/02/24/analisis-berdasarkan-
metode-wisn_rekam-medis-informasi-kesehatan_aep-nurul-hidayah-
rkm126201_politeknik-tedc-bandung/
71
Medika.
Ida, & Ditta. (2014, Juni 17). Perencanaan Sumber Daya Manusia Dengan
WISN: http://idadandita.blogspot.com/2014/06/
Ilyas, Y. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit Teori, Metoda Dan Formula.
Ilyas, Y. (2006). Kinerja : Teori, Penilaian, dan Penelitian. Depok: Pusat Kajian
Ilyas, Y. (2011). Perencanaan SDM Rumah Sakit : Teori, Metode, dan Formula.
Universitas Indonesia.
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta:
Kyle & Carman. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2 Diterjemahkan
(WISN) Di Instalasi Rawat Inap Flamboyan Rumah Sakit Tugu Ibu Tahun
Kedokteran EGC.
Nurjanah, S., Sakka, A., & Paridah. (2017). Analisis Beban Kerja Tenaga Perawat
Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Universitas
Sumatera Utara.
Medika.
Muhammadiyah Purwokerto.
Alfabeta.
Edurance, Vol 2 No 3.
Wong, Donna L;. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 2. Jakarta:
EGC.
Jenis Tenaga :
Waktu Kegiatan
Kegiatan Langsung Kegiatan Tidak Kegiatan Pribadi Kegiatan Non Produktif
Langsung
75
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE
Workload Indicators of Staffing Need (WISN) DI UNIT RAWAT INAP
RUMAH SAKIT UMUM BUNDA SIDOARJO
Usia :
a. 18-27 tahun
b. 28-37 tahun
c. 38-47 tahun
d. > 47
tahun Jenis
kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
Lama bekerja :
a. < 1
b. 1-2 tahun
c. 3-4 tahun
d. > 5 tahun
Tingkat pendidikan
:
a. SMA
b. D3
c. S1
Status pegawai
:
a. Pegawai Tetap
b. Pegawai
Kontrak Jabatan :
a. KANIT
b. KATIM
c. Perawat Pelaksana
PERTANYAAN:
1. Menurut anda, apakah jumlah tenaga yang ada di unit anda sudah mencukupi
?
2. Berapakah waktu anda bekerja dalam satu hari ?
3. Berapa hari anda bekerja dalam satu minggu ?
4. Apa saja kegiatan pokok yang dibebankan terhadap anda ?
5. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing kegiatan
pokok tersebut ?
76