03 Konsumsi, Produksi, Dan Keseimbangan Umum
03 Konsumsi, Produksi, Dan Keseimbangan Umum
Konsumsi, Produksi,
Keseimbangan Umum
3
Fakultas Pertanian – ULM
Konsumsi, Produksi, Keseimbangan Umum
permintaan konsumen atas barang didasarkan atas adanya utilitas (= nilai guna) yang diberikan barang
tersebut kepada konsumen
utilitas ukuran kepuasan (satisfaction) konsumen atas barang-barang yang dikonsumsinya dinyatakan:
fungsi utilitas, U = U(q1, q2, …, qn)
perilaku konsumen dalam memilih barang atau gugus barang terkait dengan preferensi yang dimilikinya atas
nilai guna (utilitas) barang tersebut
preferensi: ukuran formal mengenai kecenderungan dan kemampuan konsumen dalam menentukan pilihan
=– =– = MRS12
slope kurva indiff.
marginal utility, MU
tambahan utilitas yang diperoleh konsumen per satuan tambahan barang yang dikonsumsi
m = p1q1 – p2q2
m = p 1 q 1 + p 2 q2 →
slope garrs
anggaran
slope kurva indiff.
pemaksimuman utilitas
individu-1 kurva indiff. U01: konsumsi pada titik B tidak optimum Pareto
karena dapat berpindah ke A tanpa menyebabkan kesejah-
teraan individu-2 ( U12) berkurang
kurva indiferen masyarakat: kesembangan umum
Community Indifference Curve
: keseimbangan umum
keoptimuman Pareto
: kedudukan tertentu, mis. titik konsumsi A, yang tidak lagi memungkinkan untuk membuat seseorang better-off, tanpa
menyebabkan yang lain menderita worse-off
pada kedudukan Pareto Optimum tidak mungkin lagi dilakukan Pareto Improvement
output: qf dan qM
F : produk sektor pangan (food)
M : produk sektor manufaktur
KKP menggambarkan locus kombinasi dua output optimal yang dapat dihasilkan dari gugus sumberdaya atau input
yang tersedia
kurva kemungkinan produksi
menurunkan KKP: pendekatan faktor spesifik oleh Samuelson & Jones (1971)
(Krugman & Obstfield, 2000: 42)
bundel input : - tanah (fixed), T
- TK (variabel), L
faktor spesifik: faktor tertentu yang hanya digunakan oleh sektor suatu sektor
t faktor spesifik untuk produksi sektor pangan
k faktor spesifik untuk produksi sektor mnfktur
t, k bersifat tetap
kuadran I : KKP
kuadran II : f. produksi sektor pangan
kuadran IV : f. produksi sektor manufakt.
kuadran III : keseimbangan alokasi peng- penambahan penggunaan tenaga kerja pada salah satu sektor menyebabkan
gunaan TK untuk sektor pengurangan ketersediaan faktor tenaga kerja untuk sektor lainnya
pangan dan manufaktur
menurunkan KKP
: pendekatan keseimbangan umum f. produksi → isoquant
: q1 = F1(k1, L1)
q2 = F2(k2, L2)
input k = k1+k2, kapital
L = L1+L2, labor
keseimbangan produksi dengan menggunakan bundel
input yang tersedia ditunjukkan pada persinggungan
antara isoquant, q1 dan q2
persinggungan berada pada keoptimuman Pareto
- full employment: semua input habis digunakan
untuk memproduksi q1 dan q2
- produksi q1 pada titik A, B tidak optimum Pareto
- produksi q1 pada titik C tidak dapat lagi
ditingkatkan tanpa mengurangi produksi q2
→ optimum Pareto
titik-titik keseimbangan dihu-bungkan → membentuk
kurva kontrak
Kotak Edgeworth-Bowley:: Keseimbangan dalam produksi (Markusen kurva kontrak KKP
et al, 2004: 28, disesuaikan)
fungsi transformasi produk
slope kurva transformasi produk
x = g(q1, q2)
keterangan: x bundel input partial derivative merepr. perubahan
q1, q2 alternatif output penggunaan bundel input, x yang meningkat karena perubahan produksi salah satu
output, qi
inverse dari marginal product.
dx = dq1 + dq2 = =
g(q1, q2) = x
dx = dq1 + dq2 x = x(q1, q2)
0 = dq1 + dq2
f.o.c. = p1 – =0
= p2 – =0
= c – g(q , q ) = 0
1 2
dihasilkan
= = = MRTP12
pemaksimuman revenue terjadi pada saat = MRPT12, yaitu ketika garis isorevenue bersinggungan (tangent)
dengan KTP
kurva transformasi produk
= MRTP12 =
slope KTP
= MRTP12 =
Closed economy
asumsi:
(1) produser memaksimumkan profit, kompetitif
menentukan output pada kondisi tingkat harga komoditas
tertentu sehingga
asumsi:
asumsi:
(1) produser optimization
perdagangan → seimbang
: nilai produksi pada harga dunia
nilai konsumsi
p1*q1p + p2*q2p = p1*q1c + p2*q2c
Û p1*(q1p – q1c) + p2*(q2p – q2c) = 0
Û nilai impor + nilai ekspor = 0
fungsi excess demand