Anda di halaman 1dari 3

1.

Sebagai kegiatan awal sebelum melaksanakan program intervensi dilakukan Musyawarah


Masyarakat Desa (MMD). MMD menghasilkan masukan dan kesepakatan yaitu program
revitalisasi posyandu, KK Binaan, Konseling pada ibu hamil dan pendidikan gizi pada
remaja putri, Program penunjang yang akan dilaksanakan (Pameran gizi, Lomba cipta
kreasi makanan tambahan untuk balita 6-59 bulan dan penyuluhan usia dini dengan
materi gizi seimbang, jajanan sehat, sarapan pagi dan garam beryodium)
2. Asuhan gizi terpadu pada kelompok rawan gizi setiap mahasiswa diberikan 2 KK untuk
dilakukan pembinaan agar berperan dalam pelaksanaan intervensi gizi, melaksanakan
asuhan gizi terpadu pada kelompok rawan gizi di masyarakat, melaksanakan
pendampingan gizi di masyarakat. Jumlah sasaran yang dibina dan diberi edukasi yaitu
sebanyak 32 KK yang memiliki masalah gizi, yaitu diantaranya 12 KK dengan masalah
gizi pada balita, 10 KK dengan masalah gizi pada remaja putri, dan 10 KK dengan
masalah gizi pada orang dewasa.
3. Pemantauan kader memperoleh hasil sebagai berikut inventaris atau kegiatan yang ada di
meja I (Pendaftaran) 100% berjalan atau tersedia. Invertaris atau kegiatan di meja II
(Penimbangan) 75% berjalan dan tersedia, tidak tercapainya 100% karena di setiap
posyandu belum tersedia timbangan bayi atau baby scale. Invertaris atau kegiatan di meja
III (Pencatatan dan Pelaporan) 100% berjalan dan sudah tersedia. Inventaris atau kegiatan
di meja IV (Penyuluhan dan PMT) 50% berjalan dan tersedia, tidak tercapainya 100%
karena di semua posyandu belum tersedia meja untuk penyuluhan. Namun, untuk
ketersediaan PMT sudah berjalan dan tersedia. Inventaris atau kegiatan di meja V
(Pelayanan Kesehatan) 100% tersedia di setiap jadwal dilakukannya kegiatan tersebut
seperti pemberian vitamin A.
4. Berdasarkan Pameran Gizi Sehari diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Semua pejabat yang diundang secara resmi menghadiri pameran gizi sehari
b. Display yang ditampilkan pada pameran gizi sehari ini adalah display, Gizi Ibu
Hamil dan Kurang Energi Kronis, Gizi Ibu Menyusui, Gizi Balita , Gizi Anak
Sekolah, Gizi Untuk Remaja dan Anemia pada Remaja, Gizi Untuk Orang Dewasa,
Gizi Untuk Lansia, Gangguan Akibat Kurang Iodium
c. Penilaian kepuasan dari peserta pameran cukup 2,04%, baik 51,02%, sangat baik
46,93%.
5. Jumlah sasaran ibu hamil yang mendapat konseling sebanyak 20 orang. Sasaran cukup
aktif dan memperhatikan materi yang disampaikan sehingga ibu dapat memahami setiap
materi yang diberikan. Sebelum konseling ibu hamil diberikan pre tes dan setelah
diberikan konseling ibu diberikan post test. Nilai rata-rata pre test yaitu 59,5 dimana
terjadi peningkatan pada nilai rata-rata post test yaitu 86,5.
6. Sasaran yang hadir dalam pemanfaatan pangan lokal atau teknologi pangan tepat guna ini
sangat antusias dalam memperhatikan display serta pemaparan materi yang diberikan.
Sasaran mencoba bertanya seputar kandungan dari buah naga tersebut, serta teknik
pengolahan yang cocok untuk buah naga sehingga sasaran terutama ibu-ibu menjadi ingin
mempraktekkannya dirumah. Adapun materi yang dibawakan yaitu mengenai manfaat
serta tujuan pengolahan dari buah naga.
7. Penyuluhan dilakukan pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 4 Abiansemal. Evaluasi yang
dilakukan yaitu dengan memberikan form pre-post test, dengan harapan, hasil post test
lebih baik dari pada hasil pre test. Sasaran yang hadir sangat antusias dalam
memperhatikan pemaparan materi yang diberikan. Sasaran mencoba bertanya seputar
materi yang telah diberikan dan sesekali penyaji memberikan pertanyaan dan dijawab
dengan benar oleh siswi yang mendapat kesempatan menjawab.
8. Penyuluhan dilakukan pada siswa - siswi SD kelas IV dan V di 4 SD sedesa bongkasa.
Hasil pretes SDN 1 Bongkasa kurang yaitu 95,74%, cukup 4,2% sedangkan hasil postes 74,46%
baik dan 25,53% masih ada yang cukup. Hasil SD N 2 Bongkasa pretes kurang sejumlah 78,04%
dan cukup 21,95% sedangkan hasil postes 65,85% baik dan 34,14% masih ada yang cukup. Hasil
siswa SD N 3 Bongkasa pretes kurang sejumlah 89,36% dan cukup 10,63% sedangkan hasil
postes 76,59% baik dan 23,40% masih ada yang cukup. Hasil siswa SD N 4 Bongkasa pretes
kurang sejumlah 96,87% dan cukup 3,12% sedangkan hasil postes 68,75% baik dan 31,25%
masih ada yang cukup.
9. Peserta yang hadir berasal dari 6 posyandu di Desa Bongkasa yang terdiri dari lima orang
kader dari setiap banjar yang hadir. Peserta yang hadir sangat antusias dalam
mempresentasikan menu modifikasi yang sudah dibuat. Dalam lomba cipta menu, dipilih
3 menu dengan nilai tertinggi untuk menjadi juara. Juara pertama berhasil diperoleh
kader posyandu Banjar Pengembungan, juara kedua diperoleh Banjar Sayan Tua, dan
juara ketiga diperoleh Banjar Sayan Agung. Alasan ketidakikutsertaan empat posyandu
lainnya adalah kader memiliki kesibukan lain sehingga tidak dapat meluangkan waktu
pada saat acara.

Anda mungkin juga menyukai