Begitu pula jika ingin menyampaikan pesan pada orang tua, remaja,
maupun anak-anak, tentu media komunikasi yang digunakan juga
berbeda-beda. Bagi orang tua atau remaja, mereka bisa mengerti pesan
yang disampaikan lewat media surat, tapi bagi anak-anak, mereka
belum tentu mampu menerima isi pesan dalam bentuk surat.
Maka dari itu, pemahaman akan siapa penerima pesan menjadi faktor
nomor satu dalam pemilihan media komunikasi. Hal ini termasuk ke
dalam psikologi komunikasi dimana diperlukan analisis terhadap si
penerima pesan terlebih dahulu sebelum menyampaikan pesan.
3. Isi pesan
Faktor penentu selanjutnya adalah isi pesan. Jika isi pesan yang akan
disampaikan cukup penting, maka gunakan media komunikasi
modern paling cepat, misalnya saja dengan telepon atau video call. Jika
isi pesan bersifat resmi, maka sebaiknya gunakan surat resmi sebagai
media komunikasi.
Jika Anda tidak memiliki begitu banyak anggaran, maka kini juga
telah hadir banyak sekali media komunikasi yang memberikan tawaran
uji coba gratis atau bahkan gratis sepenuhnya. Misalnya saja internet
sebagai media komunikasi berupa video call yang saat ini telah tersedia
banyak di beberapa media sosial. Ponsel yang murah meriah dengan
berbagai fitur juga telah banyak beredar di pasaran sehingga menunjang
aktivitas Anda.
1. Teleconference
Saat ini, untuk dapat melakukan pertemuan atau rapat penting, para
peserta rapat tidak harus berkumpul di satu tempat tertentu.
Teknologi teleconference dapat membantu berlangsungnya pertemuan
anatar beberapa orang yang berada di wilayah yang berjauhan. Pada
pertemuan jarak jauh, para peserta bisa berdiskusi tanpa atau saling
bertatap muka. Peralatan yang digunakan dalam konferensi jarak jauh
tanapa bertatap muka disebut teleconference. Sementara bila mereka
saling bertatap dalam jarak jauh, maka peralatan yang digunakan
disebut video conference.
2. Presentation system
Apabila peserta penemuan berkumpul di satu tempat tertentu, peralatan
presentasi sangat membantu jalannya komunikasi. Contoh peralatan
presentasi mulai dari yang paling sederhana adalah:
· Overhead Projector, alat bantu yang dapat memproyeksikan
secara langsung material presentasi berupa plastik transparan yang
ditulis tangan atau di cetak dengan printer.
· Slide Projector, menggunakan material presentasi berupa film
slide.
· Direct Projector, projektor yang dapat memproyeksikanplain paper
(kertas biasa) secara langsung (tanpa harus dikopi terlebih dahulu ke
plastik transparan).
· LCD Projector, merupakan peralatan proyeksi yang bisa
menggunakan berbagai input,misalnya plain paper, transparancy, video,
audio, CD/VCD player, komputer, dan handycam.
Pemilihan terhadap peralatan presentasi yang akan digunakan
tergantung pada jumlah peserta, jenis material , atau input presentasi ,
luas ruangan, dan keadaan cahaya dalam ruangan pertemuan.
1. Persiapan
Persiapan di sini meliputi pengetahuan kita terhadap persoalan atau hal
yang akan dinegosiasikan. Intinya jangan sampai negosiator tidak
menguasai apa yang akan dia negosiasikan dengan klien. Contoh nyata
misalnya, bernegosiasi dengan pihak sponsorship, maka negosiator
terlebih dahulu paham apa acara yang ingin disponsori sehingga ketika
bernegosiasi negosiator tampak yakin dengan apa yang dia kemukakan
dan juga paham betul tentang desain acara terkait sehingga klien pun
tidak akan ragu menyeponsori acara tersebut.
Mengetahui tipe target ini merupakan salah satu hal terpenting sebab
dengan mengetahui tipenya, maka akan membantu kita bagaimana
bersikap di hadapannya. Selain itu juga akan membuat kita
lebih nyambung dengan obrolan mereka sehingga mampu menciptakan
kedekatan personal. Kedekatan ini diakui atau tidak akan
mempengaruhi keberhasilan negosiasi kita.
3. Banyaklah Mendengar
Berbicara seringkali lebih mudah daripada mendengarkan. Akan tetapi
hanya dengan mendengarlah kita akan menjadi tahu lebih banyak
terkait target atau klien kita. Banyak mendengar ketika melakukan
negosiasi adalah hal yang sangat dianjurkan. Hal ini disebabkan oleh
sifat dasar manusia yang memang suka apabila bicaranya didengarkan.
5. Win-Win Solution
Pada intinya, carilah solusi yang sama-sama menguntungkan kedua
belah pihak agar target atau klien tidak kapok bekerjasama dengan kita.
6. Istirahat
Apabila negosiasi tidak kunjung menemukan titik persetujuan, maka
istirahat merupakan pilihan yang tepat. Istirahat ini berfungsi untuk
memberi waktu bagi diri negosiator mengevaluasi kinerjanya sendiri
serta memberi waktu untuk target atau klien berpikir tentang
penawaran kita. Selain itu, istirahat juga berfungsi meminimalisir emosi
yang tidak diinginkan karena terlalu lelah berdiskusi dengan target atau
klien.