Anda di halaman 1dari 4

Tanggal pelaksanaan paparan

Peserta hadir
Nama pendamping drg. Rahmi Firda Kusumawati
Judul Laporan Prevalensi Karies Remaja di SMK Muhammadyah
Deskripsi program Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan
(Deskripsi singkat program yang dievaluasi, lokus gigi yang umum terjadi di seluruh dunia, termasuk
dan waktu) pada populasi remaja. Karies gigi dapat
menyebabkan rasa sakit, kerusakan gigi, dan
gangguan dalam makan dan berbicara, yang
berpotensi mengganggu kualitas hidup remaja.
Selain itu, karies gigi yang tidak diobati dapat
menyebabkan infeksi dan peradangan yang lebih
serius, mempengaruhi kesehatan gigi dan
keseluruhan kesehatan remaja.

Melakukan survei pemeriksaan karies pada remaja


penting untuk beberapa alasan. Survei, dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
prevalensi karies gigi di kalangan remaja. Data ini
penting dalam mengevaluasi tingkat keparahan
masalah dan mengidentifikasi kelompok remaja yang
berisiko tinggi. Dengan mengetahui sejauh mana
masalah ini menyebar, dapat dirancang upaya
pencegahan dan intervensi yang tepat guna. Survei
ini juga membantu dalam mengidentifikasi faktor
risiko yang berkontribusi terhadap karies gigi pada
remaja. Faktor-faktor seperti kebiasaan makan,
kebersihan gigi yang buruk, akses terhadap
perawatan gigi, dan tingkat fluoridasi air minum
dapat mempengaruhi prevalensi karies gigi. Dengan
memahami faktor-faktor ini, program pencegahan
yang lebih efektif dapat dikembangkan.
Selain itu, survei ini dapat membantu dalam
mengevaluasi keberhasilan program pencegahan
karies gigi yang telah diimplementasikan. Dengan
memantau prevalensi karies gigi secara berkala,
dapat diketahui apakah program-program tersebut
efektif dalam mengurangi angka insidensi karies gigi
pada remaja.

Latar belakang survei pemeriksaan karies pada


remaja juga relevan untuk perencanaan kebijakan
kesehatan gigi. Data yang dikumpulkan dari survei ini
dapat memberikan informasi penting kepada
pembuat kebijakan dalam merancang strategi
pencegahan yang lebih efektif dan alokasi sumber
daya yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan gigi remaja.

Secara keseluruhan, survei pemeriksaan karies pada


remaja adalah langkah penting dalam memahami
masalah karies gigi dan mengembangkan langkah-
langkah pencegahan yang efektif. Dengan
melibatkan remaja dalam survei ini, dapat diambil
tindakan yang tepat untuk meningkatkan kesehatan
gigi mereka, mengurangi beban penyakit karies, dan
meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pertanyaan evaluasi, tujuan, dan manfaat Identifikasi pendataan setiap individu yang diperiksa
evaluasi mencakup nama, umur, kelas dan wawancara
(pertanyaan evaluasi, tujuan evaluasi) mengenai kebiasaan menyikat gigi, kesehatan
rongga mulut, dan pemeriksaan singkat tentang
kesehatan rongga mulut dan kesehatan gigi dan
mulut. Pada pemeriksaan ini diperiksa prevalensi
karies siswa dari kelas 10 sampai kelas 11 dengan
total peserta sebanyak 246 siswa.

Pertanyaan mengenai kebiasaan menyikat gigi


mencakup tentang frekuensi dan waktu menyikat
gigi. Pada saat pemeriksaan juga ditanyakan apakah
terdapat keluhan pada gigi dan mulutnya seperti
sakit gigi, bengkak pada gusi, gusi berdarah, tidak
nafsu makan, demam dan apakah jika
makan/mengunyah ada riwayat nyeri atau tidak
ataupun keluhan-keluhan lain.

Tujuan wawancara dan pemeriksaan ini adalah


untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan
menyikat gigi dan status kesehatan gigi dan mulut di
SMK Muhammadyah. Selain itu, diharapkan dengan
adanya pemeriksaan ini, siswa dan guru semakin
sadar dan memantau perkembangan kondisi gigi dan
mulutnya. Sehingga, apabila terdapat kondisi yang
harus segera dirawat, orang tua dan guru dapat
segera membawa anaknya datang ke puskesmas
untuk mendapat perawatan.
Metode pengumpulan, pengolahan, dan analisis Pengumpulan data dilakukan dengan metode
data convinience sampling, yaitu sample diambil tanpa
(metode pengumpulan data, metode pengolahan kriteria tertentu dan tidak acak. Siapapun yang
data) datang dan bersedia diperiksa, maka dapat menjadi
sample dalam pemeriksaan ini.
Hasil wawancara dan pemeriksaan dicatat dalam
lembar form pemeriksaan. Didapatkan data
pemeriksaan berjumlah 246 siswa baik laki-laki
maupun perempuan. Data kemudian dikumpulkan,
dihitung jumlah dan rata-rata prevalensi karies di
SMK Muhammadyah didapatkan prevalensi karies
sebanyak 81,70%.

Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan


bahwa prevalensi karies di SMK Muhammadyah
sebanyak 81,70%. Dari data tersebut termasuk tinggi
lebih dari 50% siswa di SMK Muhammadyah
mengalami karies.

Kebersihan mulut berpengaruh pada status karies


gigi. Dan kualitas hidup pasien. Semakin buruk
kebersihan mulut seseorang, maka semakin tinggi
kemungkinan mengalami karies.

Faktor yang dapat menyebabkan rendahnya


kebersihan gigi dan mulut yaitu karena perilaku
kesadaran menyikat gigi yang belum baik dan benar.
Perilaku menyikat gigi yang benar yaitu minimal
dilakukan dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur. Sebagian besar masyarakat
yang diwawancarai belum menerapkan kebiasaan
ini. Banyak yang menyikat giginya pagi sebelum
sarapan dan masih sedikit yang sikat gigi malam
sebelum tidur. Padahal, waktu menyikat gigi ini
penting untuk diperhatikan. Menyikat gigi sebelum
sarapan menyebabkan plak dan sisa-sisa makanan
menumpuk kembali setelah dibersihkan. Sikat gigi
sebelum tidur penting untuk menekan pertumbuhan
bakteri di rongga mulut serta menghambat
akumulasi debris plak yang dapat menyebabkan gigi
berlubang.

Pembentukan kebiasaan menyikat gigi dapat dimulai


sejak bayi. Meskipun belum tumbuh gigi, ibu tetap
perlu membersihkan gigi anak-anak dari sisa susu
ataupun asi yang menempel dengan menggunakan
kasa basah dan khususnya sebelum tidur. Dengan
menerapkan kebiasaan ini, anak-anak diharapkan
terbiasa dengan proses pembesihan rongga
mulutnya sejak dini sehingga mereka akan lebih
mudah untuk belajar dan memiliki kebiasaan lebih
rajin dalam menyikat gigi ke depannya.

Saran dan Rekomendasi Hasil pada pemeriksaan ini menunjukan kondisi


kesehatan gigi dan mulut di SMK Muhammadyah.
Guna mendapatkan hasil yang lebih valid dan
representatif, maka survei dan pemeriksaan perlu
dilakukan dengan persiapan yang lebih matang,
memperhitungkan jumlah dan jenis sampel dengan
lebih tepat, serta menyiapkan waktu dan sumber
daya manusia yang lebih memadai. Meskipun begitu,
kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang baik
sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran masyarakat terutama remaja dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.

Anda mungkin juga menyukai