Anda di halaman 1dari 3

Tanggal pelaksanaan paparan

Peserta hadir
Nama pendamping drg. Rahmi Firda Kusumawati
Judul Laporan Evaluasi Hubungan Stunting dengan ODF di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Latar Belakang Stunting adalah masalah kesehatan global yang
mengacu pada pertumbuhan fisik dan
perkembangan yang terhambat pada anak-
anak. Stunting ditandai dengan tinggi badan
anak yang lebih pendek dari tinggi badan rata-
rata anak seusianya. Masalah ini terutama
terjadi pada periode 1.000 hari pertama
kehidupan, yaitu mulai dari kehamilan hingga
usia 2 tahun anak.

Di berbagai negara di dunia, termasuk di


negara-negara dengan Indeks Pembangunan
Manusia rendah, seperti yang termasuk dalam
kategori ODF (Open Defecation Free),
prevalensi stunting cenderung lebih tinggi. ODF
sendiri merupakan status yang diberikan
kepada suatu wilayah atau negara yang telah
berhasil mengurangi atau menghentikan praktik
buang air besar sembarangan.

Pertumbuhan terhambat akibat stunting dapat


memiliki dampak jangka panjang pada
kesehatan dan perkembangan anak. Anak-anak
yang mengalami stunting memiliki risiko lebih
tinggi terkena penyakit infeksi, masalah
perkembangan kognitif dan motorik, serta
penurunan produktivitas di masa dewasa.
Stunting juga berdampak negatif pada
kemampuan belajar anak di sekolah dan
mempengaruhi produktivitas ekonomi suatu
negara.

Salah satu faktor yang berkontribusi pada


tingginya prevalensi stunting di wilayah ODF
adalah kebersihan dan sanitasi yang kurang
memadai. Praktik buang air besar sembarangan
dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan
dengan kuman dan parasit yang menyebabkan
penyakit diare, cacingan, dan infeksi lainnya.
Kurangnya akses terhadap air bersih, fasilitas
sanitasi yang memadai, dan praktik kebersihan
yang buruk dapat memperburuk masalah
kesehatan dan nutrisi anak.

Selain itu, kurangnya pengetahuan dan


kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
praktik kebersihan dan sanitasi yang baik juga
menjadi faktor penentu. Upaya pencegahan
dan penanggulangan stunting perlu dilakukan
melalui pendekatan yang komprehensif,
termasuk peningkatan akses terhadap fasilitas
sanitasi yang aman dan higienis, penyuluhan
mengenai praktik kebersihan, serta peningkatan
akses terhadap layanan kesehatan dan gizi yang
berkualitas.

Dalam rangka mengatasi stunting di wilayah


ODF, kerjasama antara pemerintah,
masyarakat, dan berbagai pihak terkait
sangatlah penting. Pemerintah perlu
mengimplementasikan kebijakan yang
mendorong praktik kebersihan dan sanitasi
yang baik, serta menyediakan sumber daya
yang cukup untuk memastikan akses terhadap
layanan kesehatan dan gizi yang berkualitas.
Masyarakat juga perlu dilibatkan dalam upaya
pengedukasian dan pemberdayaan untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya
praktik kebersihan dan sanitasi yang baik demi
mencegah stunting pada anak-anak.
Permasalahan Di Indonesia, masalah stunting masih menjadi
fokus utama terkait isu di bidang kesehatan
bagi pemerintah Indonesia. Dalam beberapa
tahun terakhir, prevalensi stunting di Indonesia
mengalami penurunan.

Salah satu faktor yang berkontribusi pada


tingginya prevalensi stunting di wilayah ODF
adalah kebersihan dan sanitasi yang kurang
memadai. Praktik buang air besar sembarangan
dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan
dengan kuman dan parasit yang menyebabkan
penyakit diare, cacingan, dan infeksi lainnya.
Kurangnya akses terhadap air bersih, fasilitas
sanitasi yang memadai, dan praktik kebersihan
yang buruk dapat memperburuk masalah
kesehatan dan nutrisi anak.

Berdasarkan data yang didapatkan di kelurahan


Cipadung dan Palasari yang merupakan wilayah
kerja UPT Puskesmas Cipadung, didapatkan
terdapat 10.633 jamban dari 8.162 rumah. Hal
ini berarti memiliki nilai yang baik mengingat
jumlah jamban lebih banyak dari jumlah rumah
yang ada. Namun perlu diperhatikan bahwa dari
data tersebut baru sekitar 1,4 % yang diperiksa
dan dianggap layak, sehingga bisa jadi dari sia
yang belum diperiksa tersebut terdapat jamban
yang belum dianggap layak dan berpotensi
meningkatkan ODF yang dapat mencemari
lingkungan sehingga dapat mempengaruhi
status gizi balita. Masih banyak masyarakat
belum memahami atau bahkan mengenal
mengenai stunting sehingga belum adanya
kesadaran akan masalah stunting ini.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi Pembentukan program dan terus meningkatkan
inovasi dan evaluasi/monitoring berkala
program pemeriksaan kebersihan lingkungan.
Ringkasan Pelaksanaan Sudah dilakukan sosialisasi dan pertemuan
dengan para karang taruna/kader agar
terciptanya program yang berjalan efektif dan
efisian.
Monitoring dan Evaluasi Sudah melakukan pelatihan dan terbentuk
organisasinya, beberapa masyarakat sudah
sadar dan mulai ikut berpartisipasi.

Anda mungkin juga menyukai