Anda di halaman 1dari 4

Kerangka Kompetensi Sosial dan Emosional (CASEL)

Definisi Contoh
Kesadaran Diri:  Dapat menggabungkan identitas
pribadi dan identitas sosial
kemampuan untuk
 Mengidentifikasi kekuatan/aset
memahami perasaan, emosi,
diri dan budaya
dan nilai-nilai diri sendiri, dan
 Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri
bagaimana pengaruhnya pada
 Menunjukkan integritas dan kejujuran
perilaku diri dalam berbagai
 Dapat menghubungkan perasaan, pikiran,
situasi dan konteks kehidupan.
dan nilai-nilai
 Menguji dan
mempertimbangkan prasangka dan bias
 Memupuk efikasi diri
 Memiliki pola pikir bertumbuh
 Mengembangkan minat dan menetapkan arah
tujuan hidup

Manajemen  Mengelola emosi diri


Diri: kemampuan untuk  Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-
mengelola emosi, pikiran, dan strategi pengelolaan stres
perilaku diri secara efektif  Menunjukkan disiplin dan motivasi diri
dalam berbagai situasi dan  Merancang tujuan pribadi dan bersama
untuk mencapai tujuan dan  Menggunakan keterampilan
aspirasi merancang dan mengorganisir
 Memperlihatkan keberanian untuk
mengambil inisiatif
 Mendemonstrasikan kendali diri dan
dalam kelompok

Kesadaran  Mempertimbangkan pandangan/pemikiran


Sosial: kemampuan untuk orang lain
memahami sudut pandang dan  Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain
dapat berempati dengan orang  Mendemonstrasikan empati dan rasa welas
lain termasuk mereka yang kasih
berasal dari latar belakang,  Menunjukkan kepedulian atas perasaan
budaya, dan konteks yang orang lain
berbeda-beda  Memahami dan mengekspresikan rasa syukur
 Mengidentifikasi ragam norma
sosial, termasuk dengan norma-norma yang
menunjukkan ketidakadilan

Keterampilan  Berkomunikasi dengan efektif


Berelasi: kemampuan untuk  Mengembangkan relasi/hubungan positif
membangun dan  Memperlihatkan kompetensi kebudayaan
mempertahankan hubungan-  Mempraktikkan kerjasama
hubungan yang sehat dan tim dan pemecahan
suportif masalah secara kolaboratif
 Dapat melawan tekanan sosial yang negatif
 Menunjukkan sikap
kepemimpinan dalam kelompok
 Mencari dan menawarkan bantuan apabila
membutuhkan
 Turut membela hak-hak orang lain

Pengambilan Keputusan  Menunjukkan rasa ingin


yang Bertanggung tahu dan keterbukaan pikiran
Jawab: kemampuan untuk  Mengidentifikasi/mengenal solusi dari masalah
mengambil pilihan-pilihan pribadi dan sosial
membangun yang berdasar  Berlatih membuat keputusan
atas kepedulian, kapasitas beralasan/masuk akal, setelah menganalisis
dalam mempertimbangkan informasi, data, dan fakta
standar-standar etis dan rasa  Mengantisipasi dan mengevaluasi
aman, dan untuk mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya
manfaat dan konsekuensi dari  Menyadari bahwa keterampilan berpikir
bermacam-macam tindakan kritis sangat berguna baik di dalam maupun di
dan perilaku untuk luar lingkungan sekolah
kesejahteraan psikologis (well-  Merefleksikan peran
being) diri sendiri, masyarakat, seseorang dalam memperkenalkan
dan kelompok kesejahteraan psikologis (well-being) diri
sendiri, keluarga, dan komunitas
 Mengevaluasi dampak/pengaruh dari
seseorang, hubungan interpersonal,
komunitas, dan kelembagaan

Indikator Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional


KELAS Pengajaran eksplisit:
Secara khusus, muurid memiliki kesempatan untuk menumbuhkan,
melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan
cara yang sesuai dan selaras dengan perkembangan budaya yang
dimiliki

Pembelajaran akademik yang terintegrasi KSE:


Tujuan Kompetensi Sosial dan Emosional diintegrasikan ke dalam
konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik,
musik, seni, dan pendidikan jasmani

Pelibatan dan Suara murid:


Seluruh warga sekolah menghormati dan meningkatkan berbagai
perspektif dan pengalaman murid, dengan melibatkan murid sebagai
pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan
SEKOLAH Iklim kelas dan sekolah yang mendukung:
Lingkungan belajar di seluruh sekolah dan kelas mendukung
pengembangan kompetensi sosial dan emosional, responsif secara
budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan
komunitas

Berfokus pada KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK):


Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kesempatan secara reguler
untuk mengembangkan kompetensi sosial, emosional budaya mereka
sendiri, berkolaborasi satu sama lain, membangun hubungan saling
percaya, dan memelihara komunitas yang erat

Kebijakan yang mendukung:


Kebijakan dan praktik pendisiplinan dengan instruksi yang jelas,
restorative, sesuai dengan perkembangan anak dan diterapkan secara
adil

Dukungan terintegrasi yang berkelanjutan:


Pembelajaran sosial dan emosional terintegrasi dengan mulus ke dalam
rangkaian dukungan akademik dan perilaku dengan menyediakan
kesempatan untuk memastikan semua kebutuhan murid terpenuhi

KELUARGA Pelibatan kemitraan dengan orangtua:


& KOMUNITAS Keluarga dan Pendidikan dan tenaga kependidikan sekolah memiliki
kesempatan yang regular dan bermakna untuk membangun hubungan
dan berkolaborasi untuk mendukung perkembangan sosial, emosional
dan akademik, murid

Kemitraan dengan komunitas:


Pendidik dan tenaga kependidikan dan mitra masyarakat
menyelaraskan istilah, strategi, dan komunikasi yang sama seputar
pengupayaan dan inisiatif terkait KSE, termasuk kegiatan di luar
sekolah

Terbentuk sistem dalam upaya peningkatan berkelanjutan:


Data implementasi dan artefak dikumpulkan dan digunakan untuk
memantau progress menuju tujuan dan terusmeningkatkan semua
system, praktik baik, dan kebijakan terkait PSE dengan fokus pada
kesetaraan

langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat pembelajaran sosial emosional


pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah:
1. Memodelkan (menjadi teladan): Mendukung pendidik dan tenaga kependidikan dalam
memodelkan kompetensi dan pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan murid, keluarga
murid, mitra komunitas, dan satu sama lain. Ini dapat meliputi:
● Menerapkan kompetensi sosial emosional dalam peran dan tugas
● Menciptakan budaya mengapresiasi
● Menunjukkan kepedulian

2. Belajar: pendidik dan tenaga kependidikan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional
pribadi dan mengembangkan kapasitas untuk mengimplementasikan kompetensi sosial dan
emosional. Kegiatan ini dapat meliputi:
● Membiasakan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi
● Berkolaborasi di tempat kerja
● Mempelajari kemungkinan adanya bias terkait dengan literasi budaya
● Mengembangkan pola pikir bertumbuh
● Memahami tahapan perkembangan murid
● Meluangkan waktu untuk melakukan self-care (perawatan diri)
● Mengagendakan sesi berbagi praktik baik
3. Berkolaborasi: menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran profesional atau
pendampingan sejawat bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkolaborasi tentang cara
mengasah strategi untuk mempromosikan KSE di seluruh sekolah. Kegiatan dapat meliputi:
● Membuat kesepakatan bersama-sama
● Membuat komunitas belajar profesional
● Membuat sistem mentoring rekan sejawat
● Mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam pelaksanaan rapat guru

Anda mungkin juga menyukai