Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut S. Samsudin (2015:15), kata manajemen berasal dari Bahasa

inggris yaitu “ management “ yang di kembangkan dari kata manag yang

artinya mengatur atau mengelola. Menurut Husaini Usaman (2015: 4),

manajemen juga berasal dari Bahasa latin yaitu asal kata “ manus “ berarti

tangan dan “ agree” berarti melakukan jadi setelah di gabung kata-kata itu

adalah managree yang artinya menangani dan apabila di terjemahkan dalam

Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses yang mencakup

evaluasi terhadap kebutuhan sumber daya manusia, mendapatkan orang-orang

untuk mendapatkan itu dan mengoptimalkan pendayagunaan yang penting

tersebut dengan cara memberikan insentif dan penugasan yang tepat agar

sesuai dengan lebutuhan dan tujuan organisisai dimana sumber daya manusia

itu berada. Widodo (2015:2)

Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai

pendayagunaan sumber daya manusia didalam organisasi, yang dilakukan

melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan

seleksi, pengembangan sumber daya, manusia, perencanaan dan

pengembangan karir, pemberian konpensasi dan kesejahteraan, keselamatan

dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial. (Marwansyah 2016:4).

1
Menurut Sedarmayanti (2017 : 3-4) Berdasarkan beberapa pendapat diatas

dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia memeliki

peranan penting dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia mulai dari

perencanaan hingga pemberhentian sumber daya manusia yang bertujuan

untuk dalam pencapaian tujuan organisasi.

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik

bagi kepentingan organisasi maupun bagi karyawan. bagi organisasi adanya

disiplin kerja akan menjamin terpeliharnya tata tertib dan kelancaran

pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang maksimal. adapun bagi

karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan

menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan

demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran

serta dapat mengembangkan tenaga dan pikiran semaksimal mungkin dengan

terwujudnya tugas organisasi. Jika lingkungan kerja semuanya disiplin maka

seorang karyawan akan ikut disiplin, tetapi jika lingkungan kerja organisasi

tidak disiplin, maka seorang karyawan juga akanm ikut tidak disiplin. Untuk

itu sangat sulit sangat sulit bagi lingkungan kerja yang tidak disiplin tapi ingin

menerapkan kedisiplinan pegawai, karena lingkungan kerja akan menjadi

panutan para pegawai.

Menurut sutrisno (2016:89) Disiplin pegawai adalah perilaku seseorang

dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah

laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis

maupun tidak tertulis.

2
Keberhasilan Perusahaan dalam mengatur dan memberdayakan sumber

daya manusia yang merupakan aset perusahaan dapat meningkatkan

penghasilan sehingga perusahaan dapat bertahan di tengah gempuran

persaingan perusahaan lain yang sejenis. Kunci dari keberhasilan perusahaan

dalam hal ini tidak terlepas dari faktor manusia sebagai variabel yang

mempunyai pengaruh sangat besar dan menentukan maju tidaknya

perusahaan.

Manusia merupakan aset perusahaan yang harus terus dibina dan

diarahkan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Pelaksanannya mengacu

pada tata tertib dan peraturan perusahaan yang telah dirumuskan dan disahkan

oleh manajemen perusahaan. Disiplin adalah suatu hal yang mutlak harus

ditanamkan pada setiap karyawan perusahaan baik ditingkat bawah sampai

ditingkat atas. Hal yang paling dasar adalah kedisiplinan karyawan adalah

manajemen waktu, dalam hal itu yaitu jam kerja. Apabila waktu tersebut

sering dilanggar, dapat dikatakan bahwa para karyawan menjadi tidak di siplin

sehingga mengaklibatkan penurunan produktivitas dan kualitas karyawan. Hal

ini tentu saja berdampak pada pemborosan waktu sehingga waktu yang

dikeluarkan menjadi berlipat-lipat dari biaya yang telah dilanggar.

Kedisiplinan adalah fungsi opratif keenam dari Manajemen Sumber Daya

Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi Opratif Manajemen Sumber Daya

Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin

tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanda disiplin karyawan yang

baikl, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

3
Menurut Hasibuan (2016:193) Disiplin yang baik mencerminkan besarnya

rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan

kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan terwujutnya

tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manager

selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik.

Seseorang manager dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para

bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan

kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang

mempengaruhinnya.

4
Table 1.1
Data Disiplin Kerja Pada PUSKESMAS KOTA TANGERANG

NO
Indikator Keterangan

1 Kehadiran Absensi Kehadiran

Kepatuhan Terhadap Peraturan Yang


2 Ketaatan Pada Peraturan Kerja
Berlaku

Kepatuhan Terhadap Pedoman Kerja Agar


3 Ketaatan Pada Standar Kerja
Kecelakaan Kerja Tidak Terjadi

4 Bekerja Etis Menaati Prinsip Moral dan Sistem Nilai

Sumber : PUSKESMAS KOTA TANGERANG

Dengan demikian disiplin kerja yang di tanamkan pada karyawan dapat

menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaanya karena menyadari

kewajibanya dan mengutamakan hasil kerja dengan baik dan sesuai dengan

standar yang telah di tetapkan.

Menurut Hasibuan Melayu S.P (2016:111) mengemukakan Motivasi

adalah pemberian daya daya penggerak ang menciptakan kegairan kerja

5
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi

dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Menurut Ernest J. McCornick (Mangkunegara, 2015:94) mengemukakan

motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh

membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan

dengan lingkungan kerja. Oleh karna itu dapat juga di katakana bahwa motivasi

berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak atau menggerakan

seseorang atau diri sendiri untuk membuat sesuatu dalam rangka mencapai

suatu kepuasan tujuan. Motivasi kerja dalam sebuah perusahaan atau instansi

bertujuan untuk memacu karyawan agar lebih aktif agar lebih aktif dalam

melaksanakan pekerjaan guna mencapai hasil yang optimal. Pelaksanaan

motivasi kerja menitikberatkan pada factor manusia didalam melaksanakan

altifitasnya yaitu bekerja

Motivasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja yang di hasilkan

oleh karyawan dalam kerja. Jadi, motivasi bukan sekedar mendorong atau

memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang

melibatkan berbagai kemampuan mengenali dan mengelola emosi diri sendiri

dengan orang lain. Paling tidak kita mengetahui bahwa seseorang melakukan

sesuatu karena didiorong oleh motivasinya.

6
Tabel 1.2
Motivasi Kerja

NO Indikator Keterangan

Pemberian Sesuatu Atas Pekerjaan


1 Gaji
yang Diselesaikan Tidak Sesuai

2 Bonus Penghargaan Terhadap Pencapaian

Jaminan Kesejahteraan
3 Asuransi Pekerjaan
Karyawan

4 Perasaan Aman Lingkungan Yang Mendukung

5 Promosi Jenjang Karir

Sumber : PUSKESMAS KOTA TANGERANG

PUSKESMAS KOTA TANGERANG yang berada di daerah Tangerang,

Banten maka harusnya gaji yang diberikan harus sudah mengikuti ketentuan

pemberian gaji sesuai dengan UMK kota Tangerang. Karena gaji yang

diberikan masih dibawah UMK maka kinerja yang diberikan oleh karyawan

masih belum maksimal dikarenakan adanya perbedaan gaji yang diberikan dan

belum mencapai UMK. Pemberian gaji yang belum sesuai ketentuan membuat

kinerja karyawan tidak maksimal, karena tidak sesuai dengan apa yang mereka

berikan kepada perusahaan.

Menurut Rivai (2015:14) kinerja merupakan terjemahan dari kata

performance yang didefinisikan sebagai hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu untuk melaksanakan

tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

7
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah

disepakati bersama.

Anwar A (2016:67) yang menyatakan bahwa Kinerja (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggug jawabyang

diberikan kepadanya.

Samsudin (2016:159) yang memberikan pengertian kinerja sebagai tingkat

pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang dengan menggunakan

kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk

mencapai tujuan organisasi.

Tabel 1.3
Data Kinerja Karyawan Pada PUSKESMAS KOTA TANGERANG

NO Indikator Keterangan

1 Kualitas Hasil Kerja Efektif dan Efisensi Kerja

Jumlah Siklus Aktivitas yang


2 Kuantitas Hasil kerja
Diselesaikan Karyawan

3 Tanggung Jawab Sikap dan Prilaku Dalam Bekerja

Kegiatan Antara Individu dan Kelompok


4 Kerjasama
Untuk Mencapai Tujuan Bersama

5 Inisiatif Ide Pokok Pikiran

Sumber :PUSKESMAS KOTA TANGERANG

8
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk dilakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan pada PUSKESMAS KOTA TANGERANG.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, faktor yang

menyebabkan kurang maksimalnya kinerja karyawan di PUSKESMAS KOTA

TANGERANG:

1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada

PUSKESMAS KOTA TANGERANG

2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PUSKESMAS

KOTA TANGERANG

3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap layawan pada

PUSKESMAS KOTA TANGERANG

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitan ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas hal-hal berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan

PUSKESMAS KOTA TANGERANG

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

PUSKESMAS KOTA TANGERANG

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin dan motivasi

terhadap kinerja karyawan PUSKESMAS KOTA TANGERANG

9
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat diadakannya penelitian ini bagi semua instansi adalah:

1. Bagi Penulis

Dalam penelitian ini sangat berguna bagi penulis karena bahan

penelitian ini merupakan bahan penulisan skripsi yang merupakan salah

satu syarat untuk menempuh sidang Skripsi sarjana (S1) di program studi

manajemen sumber daya manusia yang terdapat di fakultas ekonomi

Universitas Pamulang.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini sangat diharapkan agar dapat memberikan

pengetahuan yang lebih mendalam tentang pengaruh stres kerja dan

motivasi terhadap kinerja karyawan yang telah diterapkan.Bagi Pihak

Lain Penelitian ini juga sangat diharapkan agar bisa menjadi salah satu

informasi yang dapat bermanfaat dan sesuai kebutuhan bagi pihak lain.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi perusahaan

agar dapat membenahi kekurangan-kekurangan yang ada.

10

Anda mungkin juga menyukai