Anda di halaman 1dari 6

Praktikum Fisiologi

Biolistrik dan Homeostasis


Oleh:
dr. Cynthia Wahyu Asrizal, M.Si & Ratna Idayati, S.Si, M.T.
Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

TUJUAN

1. Memahami potensial membran istirahat, potensial aksi, depolarisasi, dan repolarisasi.


2. Memahami penghantaran impuls
3. Memahami peran sinaps,transmisi sinaps, neurotransmitter, peran Ca pada pelepasan
neurotransmitter dalam penghantaran impuls.

PENDAHULUAN

Neuron dan sel otot merupakan jaringan eksitabel. Jaringan eksitabel adalah jaringan atau sel
yang apabila mendapat rangsangan yang adekuat (mencapai nilai ambang) maka akan terjadi
rambatan impuls berupa serangkaian perubahan potensial yang khas dikenal sebagai potensial
aksi. Rangsangan atau pemicu menyebabkan membran mengalami depolarisasi dari potensial
membrane instirahat -70mV.
Neuron berespon terhadap adanya stimulus yang kemudian dirubah menjadi sinyal
listrik. Apabila stimulus tersebut mencapai ambang batas maka akan terbentuk potensial aksi
seperti yang dijelaskan pada gambar 1 dan 2. Pada sel saraf potensial aksi ini akan berjalan
menusuri akson dan diteruskan hingga ke sistem saraf pusat atau berkahir apda sel-sel otot.
Ketika potensial aksi ini mencapai ujung axon akan merangsang vesikel yang berisi
neurotransmiiter untuk docking ke membrane sel dan terjadi eksositosis yang menyebabkan
lepasnya neurotransmiter tersebut. Selain itu Impuls yang diantarkan pada saat di ujung axon
akan merangsang terbukanya voltage gate channel Ca2+,yang diperlukan untuk dapat
melepaskan neurotransmitter tersebut.

Gambar 1. Berbagai perubahan membran potensial pada neuron


Gambar 2. Potensial aksi dan threshold
Perubahan sinyal listrik pada sel saraf atau sel otot apda saat terjadinya depolarisasi ini
dikarenakan adanya perubahan ion yang melewati membran sel. Perubahan ion yang melewati
membrane sel ini dikarenakan adanya perubahan permeabilitas sel terhadap ion tertentu setelah
adanya suatu stimulus/trigger. Umumnya diperiksa untuk mengetahui perubahan ini bukan lalu
lintas ionnya melainkan perbedaan voltage membran atau disebut membrane potensial dengan
satuan millivolts (mV). Perubahan ion saat istirahat dan potensial aksi dapat dilihat pada
gambar 3.

Gambar 3: Perubahan potensial membran


Pada otot rangka untuk dapat menghasilkan kontraksi diperlukan stimulus listrik dan
saraf. Neuromuscular junction (NMJ) adalah suatu sinaps antara ujung axon saraf motoric
dengan membran sel otot rangka (sarkolema). Neurotransmitter asetilkolin dari ujung axon
mengikat reseptor nikotinik pada NMJ. Ikatan tersebut akan membuat terbukanya saluran
natrium dan influx natrium ke dalam sel. Influx ion natrium akan merubah potensial membrane
menjadi threshold/ ambang batas untuk selanjutnya terjadi potensial aksi di NMJ. Potensial
aksi yang terjadi di NMJ akan dihantarkan ke seluruh sarkolemaa dan selanjutnya terjadi
kontraksi otot. Threshold voltage adalah ambang batas minimal yang diperlukan untuk
membentuk potensial aksi dan kontraksi otot. Semakin besar voltage maka akan semakin
banyak serat otot yang akan teraktivasi dan akan semakin besar kekuatan otot. Namun ada batas
voltage yang dapat meningkatkan kekuatan otot disebut dengan maksimal voltage. Stimulus
yang lebih besar dari maksimal voltage tidak akan meningkat kekuatan otot lagi.

Gambar 4. Motor unit

PROSEDUR KERJA DAN HASIL PENGAMATAN


1. Memahami potensial membran istirahat, depolarisasi, dan repolarisasi.

1) Memperhatikan video percobaan terkait perubahan voltage terhadap mulai


teraktivasinya kontraksi otot dan mencatat hasil percobaan dilembar kerja.
2) Memperhatikan video percobaan terkait perubahan voltage dari mulai
teraktivasinya kontraksi otot hingga mencapai maksimal kontraksi dan
mencatat hasil percobaan dilembar kerja.
3) Membuat grafik dari data
4) Membuat kesimpulan dan pembahasan
Voltage Lenght Active Forece Passive Force Total Force
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0
75 0

2. Memahami penghantaran impuls


1) Memperhatikan video percobaan terkait transmisi impuls pada serabut saraf A dengan
karakteristi diameter besar, termielinisasi tebal, mencatat hasilnya dilembar kerja dan
menhitung hasilnya.
2) Memperhatikan video percobaan terkait transmisi impuls pada serabut saraf B dengan
karakteristik diameter sedang, termielinisasi tipis, mencatat hasilnya dilembar kerja dan
menghitung hasilnya.
3) Memperhatikan video percobaan terkait transmisi impuls pada serabut saraf C dengan
karakteristik diameter tipis, tidak termielinisasi, mencatat hasilnya dilembar kerja dan
menhitung hasilnya.
Stimulus Jarak antara Waktu antara R1 dan Kecepatan
Tipe R2
Mielinisasi Voltage R1 dan R2 Konduksi
Akson
(mV) (dalam m) msec sec (m/sec)

3. Memahami peran sinaps,transmisi sinaps, neurotransmitter, peran Ca pada pelepasan


neurotransmitter dalam penghantaran impuls.
1) Memperhatikan video percobaan terkait pelepasan neurotransmitter apabila diberi
Ca2+ dan mencatat hasilnya dilembar kerja.
2) Memperhatikan video percobaan terkait pelepasan neurotransmitter apabila tidak diberi
Ca2+ mencatat hasilnya dilembar kerja
3) Memperhatikan video percobaan terkait pelepasan neurotransmitter apabila hanya
sedikit diberi Ca2+ dan mencatat hasilnya dilembar kerja
4) Memperhatikan video percobaan terkait pelepasan neurotransmitter apabila diberi
Mg2+ mencatat hasilnya dilembar kerja.
5) Membuat kesimpulan dan pembahasan

Jumlah neurotransmitter
Ion Intensitas
yang dilepaskan di sinaps
Ion Ca2+ Intensitas rendah

Intensitas tinggi

Tanpa ion Ca2+ Intensitas rendah


Intensitas tinggi

Sedikit ion Ca2+ Intensitas rendah

Intensitas tinggi

Ion Mg2+ Intensitas rendah

Intensitas tinggi

DAFTAR PUSTAKA

1. Ganong, W. F. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC.
2. Guyton, L. and Hall, J. E. 2014.Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 12th

edn, Igarss doi: 10.1007/s13398-014-0173-7.2.


3. Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. JakartaL. 2014.
Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta

4. Silverthorn, Dee Unglaub.2010. Human Phisiology an integrated Approach Fifth


Edition. Pearson education Inc :USA

5. Physioex 9.0

Anda mungkin juga menyukai