Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH HIPERTENSI

Dosen Pengampu: Martini Listrikawati,M.Kep

Anggota Kelompok 1 :
1. Ashyfa Intan Nugraheny (P22114)
2. Atika Pamilih Nur Saputri (P22116)
3. Azka Karimatu Afifah (P22121)
4. Devida Cornelia Ningtias (P22125)
5. Dina Putri Kusuma Dewi (P22128)
6. Erna Yunita (P22131)
7. Fitriana (P22132)
8. Fransisca Dita Kusuma Putri (P22134)
9. Hasna Khairunnisa R (P22137)
10. Muhammad Iqbal (P22147)
11. Rofiana Umzatur Rimawati (P22158)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul...................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan masalah...................................................................... 1
C. Tujuan …………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. DEFINISI HIPERTENSI………………………………………………………… 4
B. GEJALA HIPERTENSI………………………………………………………… 4
C. PENYEBAB HIPERTENSI……………………………………………………. 4
D. PENGOBATAN HIPERTENSI…………………………………………………. 5
E. CARA MENCEGAH HIPERTENSI………………………………………. 11
BAB III TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………… 12
BAB IV HASIL ASKEP ROLE PLAY………………………………………………. 24
BAB V PENUTUP.................................................................................... 28
Daftar Pustaka......................................................................................
Lampiran...............................................................................................
.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini adalah salah stu jenis penyakit
yang sangat berbahaya.
Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta orang.
Sebanyak 10-30 % dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap Negara. Berdasarkan data
Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia terus meningkat.
Di India, penderita hipertensi mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3
juta orang pada tahun 2025. Di China, 98,5 juta orang dan bakal jadi 151,7 juta orang pada tahun
2025. Di bagian lain di Asia, tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan
diperkirakan menjadi 67,4 juta orang tahun 2025. Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi
penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi.(wir-nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-
rokok-dan-tekanan-darah.html) Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15
juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang
dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak
mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.
Hari hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini ditetapkan oleh
WHO sejak 2005.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi ?
2. Apa saja gejala hipertensi ?
3. Apa penyebab hipertensi ?
4. Bagaimana pengobatan hipertensi ?
5. Bagaimana pencegahan hipertensi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi

1
2. Untuk mengetahui gejala hipertensi
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi
4. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi
5. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam arteri. Arteri
adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan dialirkan ke seluruh jaringan
dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi) bukan berarti emosi yang berlebihan,
walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu.
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg dan
tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena hipertensi tidak hanya dengan
1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada waktu yang berbeda. Waktu yang paling baik saat
melakukan tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan berat >180 >105
Hipertensi sistolik terisolasi >140 <90
Hipertensi sistolik 140-160 <90
perbatasan

sedangkan berdasarkan The Sixth Report Of the Joint National Committee on


Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload Pressure,1997 klafisikasi
hipertensi yaitu
Kategori Sistolik Diastolik Rekomendasi
(mmHg) (mmHg)
Normal <130 <85 Periksa ulang dalam 2 tahun
Perbatasan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1 tahun
Hipertensi 140-159 90-99 Konfirmasi dalam 1/2 bulan.
tingkat 1 Anjurkan modifikasi gaya hidup

3
Hipertensi 160-179 100-109 Evaluasi/rujuk dalam 1 bulan
tingkat 2
Hipertensi ≥180 ≥110 Evaluasi/rujuk segera dalam 1
tingkat 3 minggu berdasarkan kondisi medis

Hipertensi adalah salah satu faktor resiko untuk terjadinya stroke, serangan
jantung,gagal jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung kronis.
Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah. Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun, sedangkan tekanan darah
diastolic terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,kemudian berkurang secara perlahan/bahkan
menurun drastis.

B. GEJALA HIPERTENSI
Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun demikian
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud adalah sakit kepala,pendarahan
dari hidung,pusing,wajah kemerahan dan kelelahan .
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala berikut :
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sesak nafas
- Gelisah
- Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,mata,jantung
dan ginjal
Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi
pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti hipertensif yang memerlukan penanganan
segera.

C. PENYEBAB HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :

4
1. Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui penyebabnya,
disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti
genetik,lingkungan,hiperativitis susunan simpatis,system renin-angiotensis,defek dalam ekskresi
Na,peningkatan Na dan Ca intraselular,dan factor-faktor yang meningkatkan risiko,seperti
obesitas, alcohol,merokok serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder . Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui seperti
penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular renal,hiperaldosteronisme primer,dan
sindrom cushing,feokromositomo,koarktasio aorta, hipertensi yang berhubung dengan
kehamilan, dan lain-lain.

D. PENGOBATAN HIPERTENSI
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga
isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah
sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/
mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan
mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
a. Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga
pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan
pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat
dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah :
1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan
asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini hendaknya tidak
dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada
pengobatan farmakologis.

5
3. Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat
mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-
4 kali seminggu.
5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alcohol
6. Perbanyak maknan yg mengandung kalsium,kalium dan magnesium
7. Perbanyak makanan yg mengandung serat
8. Menjaga berat badan
9. Hindari kebiasaan minum kopi berlebihan
b. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini.
Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.

- Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing)
sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi
lebih ringan.
Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
- Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada
saat kita beraktivitas ).
Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
- Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis
betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan
seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.
Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia
(kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya

6
bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran
pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati.
- Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot
pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek
samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan
pusing.
- Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul
adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.

- Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung
(kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil.
Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
- Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya
yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam
golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit
kepala, pusing, lemas dan mual. Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari
faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
Berikut adalah 13 cara alami tanpa obat yang jitu untuk menurunkan tekanan
darah seperti:
1. Biasakan berjalan kaki
Pasien hipertensi yang membiasakan diri berjalan dapat menurunkan tekanan darahnya
dengan cepat sebanyak sekitar 6 mmHg sampai 8 mmHg. Berjalan akan membuat jantung lebih
banyak menggunakan oksigen dengan lebih efisien, sehingga tidak berupaya keras memompa
darah.

7
Lakukan latihan kardio sedikitnya 30 menit setiap hari dalam seminggu. Cobalah tingkatkan
kecepatan atau jaraknya sehingga membuat badan tetap langsing.
2. Tarik napas panjang
Pernapasan yang lambat dan melakukan meditasi seperti qigong, yoga dan tai chi akan
menurunkan hormon stres kortisol yang dapat mengangkat renin, enzim dari ginjal yang
meningkatkan tekanan darah.
Lakukan latihan pernapasan selama 5 menit di pagi dan malam hari. Tarik napas dalam-
dalam dan perluas perut. Buang napas dan lepaskan semua ketegangan.
3. Pilih produk kaya kalium
Kandungan kalium yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran merupakan bagian
penting dalam program penurunan tekanan darah. Usahakan untuk mendapatkan asupan kalium
dari 2.000 sampai 4.000 mg per hari," kata Linda Van Horn, PhD, RD, profesor kedokteran
preventif di Northwestern University Feinberg School of Medical.
Sumber makanan yang kaya kalium antara lain ubi jalar, tomat, jus jeruk, kentang, pisang,
kacang merah, kacang polong, melon, semangka dan buah-buahan kering seperti kismis.
4. Batasi konsumsi garam
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi lebih besar
kemungkinannya memiliki tekanan darah tinggi, terutama yang sensitif terhadap garam atau
sodium. Tapi karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah seseorang sensitif terhadap sodium,
maka setiap orang harus mengurangi asupan sodiumnya," kata Eva Obarzanek, PhD, ahli gizi
penelitian di National Heart, Lung, dan Darah Institute.
Batasi penggunaan garam adalah 1.500 mg per hari. Sedangkan setengah sendok teh
garam mengandung sekitar 1.200 mg sodium. Perhatikan juga kadar garam atau sodium dalam
makanan olahan, sebab di situlah sebagian besar asal muasal sodium dalam makanan. Bumbui
makanan dengan rempah-rempah, jamu, lemon, dan jangan ditambahi garam.
5. Makan cokelat hitam
Coklat hitam mengandung flavanol yang membuat pembuluh darah menjadi lebih elastis.
Dalam sebuah penelitian, 18% pasien yang makan cokelat hitam setiap hari mengalami
penurunan tekanan darah. Ada baiknya memakan 1/2 ons cokelat hitam setiap hari-hari. Pastikan
coklat hitam yang dimakan mengandung setidaknya 70% kakao.
6. Minum suplemen

8
Dalam kajian dari 12 penelitian, para peneliti menemukan bahwa koenzim Q10
mengurangi tekanan darah hingga 10 mmHg sampai 17 mmHg. Antioksidan diperlukan untuk
memproduksi energi dan melebarkan pembuluh darah. Konsultasikan dengan dokter tentang
pemakaian suplemen 60 mg sampai 100 mg untuk 3 kali sehari.
7. Minum sedikit saja alkohol
Menurut kajian dari 15 penelitian, semakin sedikit minum alkohol, semakin sedikit
tekanan darah yang dapat diturunkan. Sebuah penelitian di rumah sakit Boston's Brigham and
Women menemukan bahwa minum alkohol dalam taraf ringan, yaitu seperempat sampai
setengah minuman per hari untuk wanita, dapat mengurangi tekanan darah lebih banyak daripada
yang tidak minum setiap hari.
Yang dimaksud satu minuman adalah 12 ons bir, atau 5 ons anggur atau 1,5 ons alkohol.
Penelitian lain juga menemukan bahwa minum satu gelas sehari pada wanita dan dua gelas sehari
untuk pria dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
"Dalam jumlah tinggi, alkohol jelas merugikan. Tapi konsumsi alkohol dalam taraf
sedang adalah pelindung jantung, jika diminum dalam porsi yang cukup," kata Obarzanek.
8. Minum kopi tanpa kafein
Para ilmuwan telah lama memperdebatkan efek kafein terhadap tekanan darah. Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa kafein tidak mempengaruhi tekanan darah, tapi suatu
penelitian dari Duke University Medical Center menemukan bahwa konsumsi kafein 500 mg
atau sekitar tiga 8 ons cangkir kopi, dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 4 mmHg.
Efeknya berlangsung hingga menjelang tidur.
"Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dengan mengencangkan pembuluh darah dan
mempembesar efek stres. Ketika sedang stres, jantung memompa darah lebih banyak dan
meningkatkan tekanan darah. Dan kafein akan memperkuat efek itu," kata sang peneliti Jim
Lane, PhD, profesor riset di Duke University.
Lane kemudian merekomendasikan untuk mengganti kopi biasa dengan kopi tanpa kafein
untuk melindungi jantung. Sebagai perbandingan, 8 ons kopi biasa mengandung 100 sampai 125
mg. Dalam jumlah yang sama, teh mengandung 50 mg kafein dan cola sekitar 40 mg kafein.
9. Minum teh herbal
Dalam sebuah penelitian oleh Tufts University, peserta yang meminum 3 cangkir teh
hibiscus setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 7 poin dalam rata-rata 6

9
minggu. Hasil ini setara dengan obat resep. Peserta yang meminum minuman plasebo hanya
mengalami penurunan tekanan darah sebesar satu poin.
Bahan fitokimia dalam hibiscus atau kembang sepatu nampaknya dapat banyak
mengurangi tekanan darah tinggi. Dalam teh herbal, banyak terkandung kembang sepatu.
Lihatlah campuran bahan-bahan yang terkandung dalam produk teh, dan pilihlah produk yang
banyak mengandung kembang sepatu dalam setiap porsinya.
10. Kurangi lembur
Bekerja lebih dari 41 jam setiap minggu di kantor akan meningkatkan risiko hipertensi
sebesar 15%, demikian menurut penelitian oleh University of California, Irvine terhadap 24.205
orang warga California.
Sebabnya, kerja lembur membuat tubuh jarang berolahraga dan makan sehat. Usahakan
menyelesaikan pekerjaan pada jam yang tepat sehingga dapat mengunjungi pusat kebugaran atau
lebih sering memasak makanan sehat.
11. Bersantai dengan musik
Untuk menurunkan tekanan darah, disamping dibantu oleh obat, juga bisa dibantu dengan
merubah gaya hidup. Menurut para peneliti di University of Florence di Italia, lagu-lagu yang
tepat dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Peneliti meminta 28 orang dewasa yang sudah mengggunakan pil hipertensi
mendengarkan musik klasik, Celtic, atau musik India selama 30 menit setiap hari sambil
bernapas perlahan-lahan. Setelah seminggu, para peserta rata-rata mengalami penurunan tekanan
darah sistolik sebesar 3,2 poin. Sebulan kemudian, angkanya turun sebanyak 4,4 poin.
12. Mengatasi ngorok saat tidur
Dengkuran yang kencang adalah salah satu gejala utama sleep apnea obstruktif (OSA).
Peneliti dari Universitas Alabama menemukan bahwa penderita apnea tidur banyak memiliki
kadar aldosteron yang tinggi, hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah. Bahkan,
diperkirakan bahwa separuh dari semua orang yang mengalami sleep apnea memiliki tekanan
darah tinggi.
Penderita apnea tidur biasanya mengalami banyak gangguan tidur yang berpotensi
mengganggu pernapasan dan mengancam nyawa saat tertidur. Selain mendengkur dengan keras,
kelelahan yang berlebihan di siang hari dan sakit kepala pada pagi hari juga adalah pertanda
apnea tidur.

10
Jika memiliki tekanan darah tinggi, tanyakan kepada dokter apakah apnea tidurnya dapat
disembuhkan. Mengobati apnea tidur dapat menurunkan kadar aldosteron dan memperbaiki
tekanan darah tinggi.
12. Banyak makan kedelai
penelitian yang dimuat Journal of American Heart Association menemukan untuk
pertama kalinya bahwa mengganti karbohidrat olahan dengan makanan kaya protein kedelai atau
susu, seperti susu rendah lemak, dapat menurunkan tekanan darah sistolik penderita hipertensi
atau prehipertensi

E. CARA MENCEGAH HIPERTENSI


Sebelum penyakit hipertensi menyerang kita akan lebih baik jika kita mencegahnya
terlebih dahulu. Cara yang tepat untuk mencegah hipertensi yaitu :
1.Tidak merokok karena nikotin dalam rokok dapat mengakibatkan jantung berdenyut
lebih cepat dan menyempitkan pembuluh darah kecil yang menyebabkan jantung
terpaksa memompa lebih kuat untuk memenuhi keprluan tubuh kita
2. Kurangi konsumsi garam karena garam berlebih dalam darah dapat menyebabkan
lebih banyak air yang disimpan dan ini mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi
3. Kurangi lemak, lemak yang berlebih akan terkumpul di sekeliling pembuluh darah
dan menjadikannya tebal dan kaku
4.Pertahankan berat badan ideal
5.Olahraga secara teratur
6.Hindari konsumsi alkohol
7.Konsumsi makanan sehat,rendah lemak,kaya vitamin dan mineral alami

11
TINJAUAN PUSTAKA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA Ny. R
DI DESA KALIWUNGU SURAKARTA

I. PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : Selasa,9 Mei 2023 jam 12.00

Tanggal Pengkajian : Rabu,10 Mei 2023 jam 14.00

1. IDENTITAS KLIEN
a. Data Demografi
Nama : Ny D
Status Lahir : Surakarta , 10 Maret 1950 (64 thn)
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan Sebelumnya : IRT
Pekerjaan Saat ini : Tidak ada
Keluarga Terdekat : Ari Puko (suami)

2. RIWAYAT KESEHATAN

21 Kelihan Utama: Priking

22-Riwayat Penyakit Sekarang

Pada saat melakukan pengkajian klien datang ke posyandu dengan keluhan sakit kepala sejak 3
hari yang lalu, klien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk, sakitnya
datang sewaktu-waktu, klien tampak memegang kepalanya, sebelumnya klien pernah berobat ke
dukun tetapi tidak ada perubahan, klien juga mengatakan nyeri sendi dan penglihatannya kabur.

12
klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, dan saat ini penyakit yang di rasakan oleh klien adalah
hipertensi

23 Riwayat Penyakit Dahulu

Klien juga pernah merasakan pusing, nyeri sendi dan gatal-gatal 3 bulan terakhir ini,

3 STATUS FISIOLOGIS

3.1 Postur tulang belakang postur tulang belakang klien saat berjalan tegap

32 Tanda-tanda vital klien


TD 170/120 mmHg
N : 88/menit
S : 37°C
RR : 20 menit
BB: 45 kg

33 Pengkajian Head to Toe

a. Kepala
Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada laka tidak ada nyeri tekan
pada kepala dan tidak ada benjolan

b.Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor,
penglibatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan kacamata, tidak ada nyeri dan
tidak ada benjolan.

c. Hidung

13
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret pada hidung, tidak
ada nyeri tekan penciuman masih cukup baik

d.Mulut dan Tenggorokan


Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan, gigi tampak
kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang tiga, mengalami kesulitan saat
mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.

e. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, tidak nyeri tekan
pada bagian belakang telinga (mastoideus), tidak ada benjolan, pendengaran masih bagus

f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena jugularis, klien
mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).

g. Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.

h.Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.

i. Genetalia
Tidak terkaji

j. Ekstremitas
Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4

k. Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada kulit.

14
4. PENGKAJIAN PERKEMBANGAN UNTUK LANSIA

4.1 Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

Klien mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan saat bangun dari tempat duduk baik kursi
maupun lantai, dan tampak klien tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. Setelah berdiri klien
berhenti sejenak lalu berjalan, saat duduk klien tampak duduk secara perlahan, pandangan mata
kabur, klien mengeluh pusing dan terasa berat di leher bagian belakang saat mengambil sesuatu
klien tampak perlahan-lahan dan terkadang dibantu, klien merasakan nyeri pinggang saat
membungkukkan badan.

4.2 Komponen gaya berjalan dan gerakan


Klien tampak berjalan dengan perlahan-lahan tanpa alat bantu seperti tongkat, melangkah secara
hati-hati dan perlahan, jalan tampak sempoyongan.

5.PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-anaknya
karena ke empat anaknya tinggal bersama, klien juga mengatakan terkadang berinterakasi
dengan tetangga sekitar rumahnya.Komunikasi dengan tetangga sekitar masih bagus dan baik,
emosi terkadang tidak stabil jika banyak pikiran, klien kooperatif saat diajak bicara dan
memberikan umpan balik dari sesuatu yang sedang dibicarakan.

II. DIAGNOSA

NO.DX Data fokus Problem Etiologi Paraf

(D0077) Ds : - Klien mengeluh Nyeri akut - Agen pencedera K1


sakit kepala fisiologis ( hipertensi)
- Sakit kepala
berdenyut
denyut
- Klien
mengatakan

15
sakit kepala
sewaktu waktu
- Klien mengeluh
penglihatan
kabur
- Sulit tidur

DO: - TTV :
TD : 170/120mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/ment
SB : 37 OC
- Klien tampak
sering
memegang
kepala
- Klien tampak
lemah dan
gelisah
- Skala nyeri 5
(D.0074) DS : - klien mengatkan Gangguan - Gejala penyakit K1
terasa kaku saat rasa aman - Kurang pengendalian
berbaring tidur nyaman situasional/lingkungan
- Klien mengeluh
sulit tidur
- Klien
mengatakan
tidak bisa rileks
- Klien mengeluh
mual
- Klien mengeluh
kedinginan/
kepanasan
DO: - klien tampak
sering memegangi
kepalanya
- Klien terlihat
sering
berpindah posisi
tidur
TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 88 x/menit
R : 20 x/ment
SB : 37 OC
- Klien tampak

16
sering memegang
kepala
- Klien tampak
lemah dan gelisah
- Skala nyeri 5

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan Klien mengeluh
sakit kepala ,Sakit kepala berdenyut denyut, Klien mengatakan sakit kepala sewaktu
waktu, Klien mengeluh penglihatan kabur, Sulit tidur, TTV : TD : 160/100 mmH N :
88 x/menit R : 20 x/mennt, SB : 370C, Klien tampak sering memegang kepala, Klien
tampak lemah dan gelisah, Skala nyeri 5.
2. Gangguan rasa aman nyaman berhubungan dengan gejala penyakit, kurang pengendalian
situasional/lingkungan ditandai dengan klien mengatkan terasa kaku saat berbaring tidur,
Klien mengeluh sulit tidur, Klien mengatakan tidak bisa rileks, Klien mengeluh mual,
Klien mengeluh kedinginan/ kepanasan, TD : 160/100 mmHg, N : 88 x/menit , R :
20 x/ment, SB : 370C, Klien tampak sering memegang kepala, Klien tampak lemah dan
gelisah, Skala nyeri 5.

III. INTERVENSI

No. Hari/tanggal SDKI SLKI SIKI TTD


DX Jam
(D.0077) Rabu,10 Mei Nyeri akut (D.0077) Setelah dilakukan Management nyeri K1
2023 jam 14.00 berhubungan tindakan (I.08238)
dengan agen keperawatan Observasi
pencedera selama 1x 24 jam - Identifikasi
fisiologis. keluhan nyeri lokasi,karakteristik,
menurun(L.08066) Durasi,frekuensi,
dengan kriteria Kualitas,intesitas
hasil: Nyeri.
- Keluhan - Identifikasi skala
nyeri nyeri
menurun - Identifikasi faktor

17
- Kesulitan yang memperberat
tidur dan memperingan
menurun nyeri
- Gelisah Terapeutik
menurun - Berikan teknik non
- Tekanan farmakologis untuk
darah mengurangi rasa
menurun nyeri
- Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat an
tidur
Edukasi
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
- Pemberian analgetik
jika perlu

(D.0074) Rabu, 10 Mei Gangguan rasa Setelah dilakukan Management nyeri K1


2013 jam 14.00 nyaman (D.0074) tindakan (I.08238)
berhubungan keperawatan Observasi
dengan Gejala selama 1x24 jam - Identifikasi
penyakit,kurang status kenyamanan lokasi,karakteristik,
pengendalian meningkat Durasi,frekuensi,
situasional atau (L.08064)dengan Kualitas,intesitas

18
lingkungan kriteria hasil: Nyeri.
- Kesejahteraan - Identifikasi skala
fisik nyeri
meningkat - Identifikasi faktor
- Rileks yang memperberat
meningkat dan memperingan
- Keluhan tidak nyeri
nyaman Terapeutik
menurun - Berikan teknik non
- Keluhan sulit farmakologis untuk
tidur mengurangi rasa
menurun nyeri
- Keluhan - Kontrol lingkungan
kedinginan yang memperberat
menurun rasa nyeri
- Keluhan - Fasilitasi istirahat an
kepanasan tidur
menurun Edukasi
- Mual - Jelaskan strategi
menurun meredakan nyeri
Merintih menurun - Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
- Pemberian analgetik
jika perlu

19
IV. IMPLEMENTASI

No.DX Hari/Tanggal Implementasi Respon TTD


jam
Rabu,10 Mei Management nyeri S: K1
(D.0077) 2023 jam Pasien mengatakan
(I.08238)
14.00 nyeri sedikit berkurang
Observasi setelah mendapatkan
tindakan keperawatan
- Mengidentifikasi
lokasi,karakteristik, O:
Pasien terlihat masih
Durasi,frekuensi, menahan nyeri
Kualitas,intesitas P : tiap bergerak
Q :seperti tertusuk
Nyeri. R :abdomen
- Mengidentifikasi S :4
T :hilang timbul
skala nyeri
- mengidentifikasi
faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
- Memberikan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
- Mengkontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
- Memfasilitasi
istirahat an tidur
Edukasi
- Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
- Mengajarkan teknik
non farmakologis

20
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Memberikan
analgetik jika perlu

Rabu,10 Mei Management nyeri S: K1


(D.0074) 2023 jam Pasien mengatakan
(I.08238)
14.00 nyeri sedikit berkurang
Observasi setelah mendapatkan
tindakan keperawatan
- Mengidentifikasi
lokasi,karakteristik, O:
Pasien terlihat masih
Durasi,frekuensi, menahan nyeri
Kualitas,intesitas
Nyeri.
- Mengidentifikasi
skala nyeri
- Mengidentifikasi
faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
- Memberikan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
- Mengkontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
- Memfasilitasi
istirahat an tidur
Edukasi
- Menjelaskan strategi

21
meredakan nyeri
- Mengajarkan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Memberikan
analgetik jika perlu

V. EVALUASI
NO.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi TTD

(D.0077) Rabu,10 Mei 2023 S: - Klien mengatakan sakit K1


Jam 14.00 kepala berkurang
- Klien mengatakan tidurnya
membaik
- Klien mengatakan
penglihatannya sudah
membaik
O: - Pasien Nampak lebih rileks
skala nyeri 4
- TD 160/110 mmHg
- Nadi 88 x/menit
- Suhu 37 derajat C
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
(D.0074) Rabu, 10 Mei 2023 S : - Klien mengatakan sudah bisa K1
Jam 14.00 rileks
- Klien mengatakan keluhan
mual menurun
- Klien mengatakan keluhan
kedinginan/kepanasan
membaik
O : - Pasien sudah tidak tampak
sering memeganggi kepala
- Pasien sudah terlihat lebih
bugar/tidak pucat
- TD 160/110 mmHg
- Nadi 88 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

22
23
HASIL ASKEP ROLE PLAY

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN LANSIA DENGAN HIPERTENSI

NARASI KASUS

Seorang pasien perempuan bernama Ny. D dirawat di rumah sakit umum surakarta demgan
keluhan sakit kepala berdenyut-denyut, sakit kepala datang sewaktu-waktu, penglihatan
kabur, sulit tidur, pasien mengatakan badan terasa kaku saar berbaring, mengatakan tidak bisa
rileks dan mengeluh kedinginan dan kepanasan. Klien tampak memegangi kepala, dengan
TD:170/120 MmHg, RR : 20x/mnt, N : 88x/mnt, S : 37°C. Dengan skala nyeri 5 dan klien
terlihat sering berpindah posisi tidur.

1.Fase Pra Interaksi


Dua orang perawat akan melakukan pemeriksaan dan melihat perkembangan kondisi
pada pasien lansia yang bernama Ny.Dita. Ny.Dita menderita penyakit hipertensi yang
dirawat diruang melati Rumah Sakit Umum Surakarta.

2.Fase Orientasi
Perawat 1 dan Perawat 2 mendatangi pasien Ny.D di ruang perawatan.
P1 dan P2 : Assalamu’alaikum.
Keluarga : Wa’alaikum salam.
P1 dan P2 : Selamat pagi nek (sambil tersenyum)
Keluarga : Pagi juga ….!!
Ny.D sedikit kebingungan melihat kedatangan perawat.
P1 dan P2 : Pagi nek…!! Gimana kabar nenek hari ini,, sehat ??
Ny.D : Pagi…!!Alhamdulillah sudah agak lumayan. Ini siapa ya…??
Ny.D masih tampak kebingungan dan tampak berfikir..
P1 : Nek … perkenalkan saya perawat Hasna dan ini perawat Fitri

24
Perawat 1 dan perawat 2 mencoba melakukan pendekatan kepada Ny.D dan juga juga
keluarganya.
P2 : Kami berdua yang bertugas untuk merawat nenek pada hari ini. Nenek sudah
makan belum pagi ini….??
Ny.D : Sudah…!!
P2 : Makan nya banyak atau sedikit nek …??
Ny.D : Cuma sedikit karena saya kurang selera makan mbak. Saya masih merasa aga
k mual…!!
P1 : Pagi ini obat nya sudah diminum nek …??
Ny.D :Iya sudah…!!
Keluarga : Iya mbak obat nya tadi sudah diminum semua…
Setelah bertanya kepadaa Ny.D , perawat mencoba menjelaskan Asuhan Keperawatan yang
akan diberikan kepada Nenek dan juga keluarganya.
P1 : Baiklah Bu!! Kami disini akan melakukan pemeriksaan kepada nenek.
Apakah ibu (Keluarga), bersedia…??
Keluarga : iya baiklah kalau begitu kami mohon lakukan yang terbaik ya mbak..!!
P2 : Iya mbak terimakasih, kami akan mencoba melakukan yang terbaik buat
orang tua ibu. Kami juga mohon kerja samanya nanti dalam pemeriksaan.
P1 : Kalau begitu kami mau permisi sebentar untuk mempersiapkan alatnya,
kurang lebih 5 menit kami akan kembali lagi.
Keluarga : Iya mbak silahkan..!!
P1 dan P2 : Mari bu… (Sambil berjalan pergi untuk mengambil alat).
Setelah itu perawat meninggalkan kamar pasien untuk menyiapkan alat yang akandigunakan
dalam tindakan yang akan diberikan.

3.Fase Kerja
(Lima menit kemudian, perawat kembali ke kamar pasien)
P1 dan P2 : Assalamu’alaikum…
Keluarga :Wa’alaikumsalam…

Perawat masuk dan langsung mendekati pasien untuk melakukan tindakan.


P1 : Permisi nek..!! maaf ya nek, nenek tiduran saja ya biar nenek lebih santai.
Ny.D : (Langsung tiduran)

25
Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada nenek.
P1 : Nek. tolong tangan kirinya sedikit diangkat ya nek …!!

(perawat 1 memasang manset tensi, kemudian mengukur tekanan darah)


P1 : Cucu nenek sudah berapa kini? (perawat mencoba mengajak
komunikasi pada nenek)
Ny.D : Eeehm,, sudah 3 mbak, sudah besar-besar semua.
P1 : Ooh sudah berkeluarga semua??
Ny.D : Yang 1 orang sudah, terus yang duanya lagi masih kuliah dan masih kuliah.
Mereka cantik dan ganteng-ganteng mbak.
P1 : Ya iya dong. Seperti neneknya. (perawat dan nenek ketawa)
Sambil menunggu perawat 1 mengukur tekanan darah, perawat 2 menyiapkan termometer
untuk mengukur suhu nenek.
P2 : Nek … maaf ya… tolong nenek angkat sedikit tangan kanannya…!!
Ny.D : (Mengangkat sedikit tangan kanan nya)
P2 : (Setelah nenek mengangkat tangannya, perawat langsung memasang
termometer).
P2 : Nek … Langsung dijepit tangannya ya nek … dan jangan dulu dilepas
sebelum saya suruh..
Ny.D : (hanya mengangguk)
Setelah beberapa menit kemudian tekanan darah dan suhu sudah selesai diukur,kemudian
peralatan dilepas kembali, dan setelah itu perawat 1 dan perawat 2 melanjutkan untuk
memeriksa nadi dan pernapasannya.

4. Fase terminasi
Setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan, hasil pemeriksaan dicatat oleh perawat dan
semua peralatan dirapikan
Keluarga : Bagaimana mbak…??
P1 : Keadaannya sudah membaik dari kemaren, tapi orang tua ibu harus banyak
minum air putih dan juga makan sayur-sayuran
P2 : Orang tua ibu harus banyak istirahat dan juga jangan dulu banyak
pikiran, biar Nenek cepat sembuh..!!
Keluarga : Alhamdulillah
P2 : Kalau begitu kami juga permisi dulu ya bu …!!

26
Nenek kami permisi dulu ya Nek …
Nenek cepat sembuh ya Nek …
Nanti kalau ada perlu bantuan panggil kami di ruang perawat…!!
Keluarga: Ya mbak.. terima kasih…!!
P1& P2 : Mari bu,…!! Mari Nek ….!!
Keluarga : Ya Mbak…!!
Akhirnya setelah perawat berpamitan, perawat langsung pergi meninggalkan ruangan kamar
Ny.Dita.

27
PENUTUP

Kesimpulan
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg
dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit yang berbahaya karena
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya
dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang
tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh
penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit
koartasio aorta.

Refleksi Diri
Risiko untuk mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan :
1. Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
2. Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit per hari
minimal 5x/minggu)
3. Tidak merokok dan menghindari asap rokok
4. Diet dengan Gizi Seimbang
5. Mempertahankan berat badan ideal

28
LAMPIRAN

Link Video Roleplay :


https://drive.google.com/file/d/17nZI8NsEXimXl0uf6FUsO9TDLoYw9b1_/view?
usp=drivesdk

29

Anda mungkin juga menyukai