Anda di halaman 1dari 2

Chapter 05 : End of LDR

Akhirnya hadiahku untuk Devan sudah selesai, Aku tersenyum puas saat melihat beberapa karyaku.

Sebenarnya niatku untuk izin tidak masuk hari ini. Karena Devan datang hari ini, namun aku tidak
bisa karena Sebagian teman-temanku bekerja outdoor. Devan mengatakan kalau ia akan sampai
sekitar pukul 5 sore, sedangkan aku pulang bisa sampai pukul 7 atau 8 malam. Aku hanya berharap
pekerjaanku bisa selesai tepat waktu.
Devan sudah berangkat dari inggris pukul 8 malam waktu setempat dan ia memilih pesawat tanpa
transit.
“loh Aylin kamu nggak izin? Bukannya Devan datang hari ini?” tanya Kalandra yang melintas di
depan meja kerjaku.
“nggak bisa izin Kalandra. Soalnya kamu lihat sendiri sepi kan disini. Sebagian mereka bekerja
outdoor” ujarku lemah. Aku meletakkan kepalaku di meja dan meluruskan tangan kananku.
“Devan Samudra Aramis. Kangen kamu banget. Aaaa mau ketemu, mau nyambut kamu di bandara”
ujar ku pelan.
“jangan sedih gitu, kan mau ketemu Devan” ujar Kalandra yang mengambil posisi duduk di depanku
“Gimana ketemunya? masa iya aku nyuruh dia nunggu di bandara sampai aku pulang kerja.
Kalandraaaaa” keluhku sedikit manja.
“atau aku aja yang jemput dia bawa kesini?” ujarnya spontan.
Aku langsung menegakkan posisi dudukku. “jangan bercanda Kalandra. Dia pasti capek. Ntar aku
tanya dia aja bisa ketemu dimana. Biar aku yang susul” aku kembali meletakkan kepalaku di meja.
Lalu Kalandra meninggalkanku karena ia mendapat telpon dari seseorang.
Kemudian sekitar pukul 5 lewat Devan menghubungiku kalau ia sudah sampai di Incheon dan
sedang menunggu bagasi untuk mengambil kopernya lalu akan mengurus kedatangannya di bagian
imigrasi.
“by aku belum pulang kerja. Jam 7 an aku baru pulang, jadi gimana?” tanyaku manja.
“nggak apa-apa by. kita langsung dinner aja nanti dimana, kamu yang atur aja. Aku ngikut kamu by”
ujar Devan lembut.
“ya udah ntar kamu kasi tahu aku dimana, aku langsung jemput kamu terus kita dinner. See you
soon by” aku pun mereservasi sebuah tempat makan malam, karena hanya aku berdua Devan jadi
aku memilih ruangan tertutup agak privasi kami lebih terjaga. Aku ingin melepas rindu padanya.
Sena mengirimku sebuah foto. Betapa terkejutnya aku dia memfoto Devan saat di bandara.

Anda mungkin juga menyukai