Objektif Subjektif
Konsep Mutu didasarkan atas persepsi Konsep Mutu didasarkan atas
terhadap wujud karakteristik produk kemampuan yang dirasakan dari suatu
atau jasa secara terukur atau dapat produk atau jasa dalam memenuhi
dinilai dengan istilah absolut, seperti: berbagai kebutuhan dan aspirasi.
ukuran, kesesuaian desain, ketahanan Persepsi setiap individu dapat
dan performa bervariasi mengenai produk atau
layanan yang sama
Mutu – Definisi dengan 5-klasifikasi
(Garvin, 1986)
Definisi Mutu,
5 klasifikasi
Transendental Kualitas dilihat dari perspektif 'sifat abstrak', dievaluasi dengan
pengetahuan bawaan yang diperoleh dari pengalaman. Dengan
kata lain, “Saya dapat mengetahui kualitas ketika saya
melihatnya”. Dalam konteks ini, penentuan kualitas bersifat
subjektif dan didasarkan pada 'pandangan individu', pandangan
ini dikembangkan dengan pengalaman.
Mutu – Definisi dengan 5-klasifikasi
(Garvin, 1986)
Definisi Mutu,
5 klasifikasi
Berbasis- Kualitas dilihat dari perspektif 'sifat abstrak', dievaluasi dengan
Produk pengetahuan bawaan yang diperoleh dari pengalaman. Dengan
kata lain, “Saya dapat mengetahui kualitas ketika saya
melihatnya”. Dalam konteks ini, penentuan kualitas bersifat
subjektif dan didasarkan pada 'pandangan individu', pandangan
ini dikembangkan dengan pengalaman.
Mutu – Definisi dengan 5-klasifikasi
(Garvin, 1986)
Definisi Mutu,
5 klasifikasi
Berbasis- Kualitas dilihat dari perspektif 'kepuasan klien/pelanggan‘
Pengguna (client/customer satisfaction). Dengan kata lain, kualitas
berhubungan dengan sejauh mana kepuasan kebutuhan/
keinginan klien/pelanggan dipuaskan oleh 'kesesuaian dengan
penggunaan' produk atau jasa.
Mutu – Definisi dengan 5-klasifikasi
(Garvin, 1986)
Definisi Mutu,
5 klasifikasi
Berbasis- Kualitas dilihat dari perspektif 'kepatuhan terhadap proses
Produksi manufaktur‘ (manufacturing compliance) . Dengan kata lain,
'kesesuaian produk dengan persyaratan yang ditentukan'.
Produk diproduksi dalam lingkup varians yang dapat ditoleransi.
Di mana produk diproduksi di luar cakupan varians yang dapat
ditoleransi, produk tersebut dihapus atau dikerjakan ulang.
Mutu – Definisi dengan 5-klasifikasi
(Garvin, 1986)
Definisi Mutu,
5 klasifikasi
Berbasis-Nilai Kualitas dilihat dari perspektif 'utilitas ekonomi'. Dengan kata
lain, apakah layanan atau produk memiliki value for money
(ekonomis, efektif, efisien)? Penentuan apakah nilai tercapai
adalah penilaian subjektif dari klien/pelanggan. Klasifikasi
kualitas 'berbasis nilai' ini memberikan landasan untuk
penelitian sektor jasa ke dalam 'kesenjangan kualitas'.
Pemetaan Mutu Berdasarkan Perspektif
(Zhang, 2001), based on Gravin (1986) classification
Dimensi Mutu - Produk
(Parasuraman et al. (1988)
Dimensi
Aesthetics Penilaian subjektif produk berdasarkan tampilan, perasaan,
suara, rasa, atau bau
Conformance Kesesuaian karakteristik suatu produk dengan standar fisik dan
kinerja yang telah ditentukan
Features Sifat-sifat yang berbeda dari suatu produk
Perceived Penilaian subjektif kualitas produk. Hal ini dipengaruhi oleh
Quality nama merek produk, image, dan iklan terkait.
Dimensi Mutu - Produk
(Parasuraman et al. (1988)
Dimensi
Performance Karakteristik utama produk yang menjadi perhatian ketika
mempertimbangkan penggunaan atau pengoperasian produk.
Misalnya, ‘Km-liter' mungkin menjadi salah satu karakteristik
saat mempertimbangkan membeli mobil, kejernihan gambar
dan suara saat membeli televisi
Reliability Kemampuan produk untuk memenuhi standar yang disyaratkan,
dalam kondisi penggunaan yang dinyatakan, selama periode
waktu tertentu
Serviceability Mudah dan cepat dalam perawatan dan perbaikan
Dimensi Mutu - Jasa
(Parasuraman et al. (1988)
Dimensi
Assurance Pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan karyawan untuk
menginspirasi kepercayaan dan keyakinan
Emphaty Kemampuan karyawan untuk memberikan perhatian individual
yang penuh kepada pelanggan
Reliability Kemampuan untuk memberikan layanan yang dijanjikan dengan
andal dan akurat
Responsiveness Kemampuan untuk memberikan layanan dengan segera
Tangibles Terkait dari fasilitas, peralatan dan personil
Pioner Scientists - Mutu
(W Edwards Deming, 1900 - 1993)
W Edwards Deming
Joseph Juran
Kaoru Ishikawa
Armand V Feigenbaum
Genichi Taguchi
Philip Crosby
Masaaki Imai
Quality
Movements
Deming’s key contributions to quality theory
(W Edwards Deming, 1900 - 1993)
PDCA as
Methodology for
Problem Solving
14 Poin Deming’s
Menciptakan keteguhan tujuan menuju
peningkatan produk dan jasa, dengan
maksud untuk menjadi kompetitif dan
tetap dalam bisnis, dan untuk
menyediakan lapangan kerja
14 Poin Deming’s
Hentikan ketergantungan pada inspeksi
untuk mencapai kualitas. Hilangkan
kebutuhan massal dengan membangun
kualitas ke dalam produk
14 Poin Deming’s
Tingkatkan selalu sistem produksi dan
layanan untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas, juga untuk mengurangi
biaya
14 Poin Deming’s
Perkuat kepemimpinan; Pengawasan
harus bisa membantu perbaikan
pekerjaan; buat perubahan pengawasan
manajemen dan pekerja produksi
14 Poin Deming’s
Hilangkan slogan, himbauan, dan target
untuk tenaga kerja yang meminta nol
cacat dan produktivitas tingkat baru
Hilangkan standar kerja yang
menetapkan kuota. Ganti dengan
kepemimpinan
Hilangkan manajemen dengan tujuan,
dengan angka atau numerik. Ganti
dengan kepemimpinan
Deming’s key contributions to quality theory
(W Edwards Deming, 1900 - 1993)
14 Poin Deming’s
Singkirkan penghalang yang merampas
hak pekerja untukmencapai kebanggaan
dalam kerja (seperti: pekerja per jam;
peringkat tahunan atau prestasi,
manajemen berdasarkan tujuan)
Singkirkan penghalang yang merampas
hak orang-orang dalam manajemen dan
rekayasa untuk mencapai kebanggaan
dalam pengerjaan
Deming’s key contributions to quality theory
(W Edwards Deming, 1900 - 1993)
14 Poin Deming’s
Perkuat program pendidikan dan
perbaikan diri yang kuat
Tempatkan semua orang dalam organisasi
untuk bekerja mencapai transformasi.
Transformasi adalah tugas semua orang
Deming’s key contributions to quality theory
(W Edwards Deming, 1900 - 1993)
Rencana-aksi 7 Perubahan
Deming’s
Manajemen berjuang atas 14 Poin,
Penyakit Mematikan dan hambatan dan
menyetujui makna dan arah rencana.
Manajemen bangga dan mengembangkan
keberanian untuk arah baru.
Deming’s key contributions to quality theory
(W Edwards Deming, 1900 - 1993)
Rencana-aksi 7 Perubahan
Deming’s
Manajemen menjelaskan kepada orang-orang
di perusahaan mengapa perubahan
diperlukan.
Bagilah setiap aktivitas perusahaan ke dalam
tahap-tahap, identifikasi pelanggan dari setiap
tahap. Perbaikan metode yang berkelanjutan,
dan harus dilakukan pada setiap tahap secara
bersama sama dalam menuju kualitas.
Deming’s key contributions to quality theory
(W Edwards Deming, 1900 - 1993)
Rencana-aksi 7 Perubahan
Deming’s
Mulai sesegera dan secepat mungkin
membangun organisasi dalam memandu
peningkatan kualitas yang berkelanjutan.
Setiap orang dapat mengambil bagian
dalam tim untuk meningkatkan input dan
output dari setiap tahap.
Mulai mengkonstruksi organisasi untuk
kualitas.
Deming’s key contributions to quality theory
(W Edwards Deming, 1900 - 1993)