Anda di halaman 1dari 5

NAMA:ORNELLA ARNIA FLORENSIA

NIM:223010208011

TELAAH KURIKULUM

1.PERBEDAAN SUPERVISI,EVALUASI,ASESMEN

A.SUPERVISI
Secara etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision” yang masing-masing
kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis supervisi berarti penglihatan
dari atas. Pengertian semacam itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu
posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi daripada yang dilihat.

Dalam pendidikan istilah supervisi sering ditafsirkan sebagai “supervision of instruction”,


dalam bahasa Indonesia supervisi pengajaran. Bila disebut istilah supervisi, sering
asosiasi pembaca atau pendengar lari kepada bidang pengajaran, padahal supervisi itu
ada pada tiap kegiatan dalam pendidikan

Supervisi adalah aktivitas dan kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh seorang
professional untuk membantu guru dan tenaga pendidikan lainnya dalam memperbaiki
bahan, metode dan evaluasi pengajaran dengan melakukan stimulasi, koordinasi dan
bimbingan secara kontinyu agar guru menjadi lebih profesional dalam meningkatkan
pencapaian tujuan sekolah.Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision
yang artinya pengawasan, pemeriksaan.Orang yang melakukan supervisi disebut
supervisor. Terdapat beberapa istilah yang hampir sama dengan supervisi, antara lain:
pengawasan, pemeriksaan, dan inspeksi. Supervisi merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan sekadar pengawasan fisik

terhadap fisik material. Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik


yang berupa proses belajar mengajar,pengawasan terhadap guru dalam mengajar
,pengawasan terhadap situasi yang menyebabkannya.

 Menurut Mulyasa (2002), supervisi adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-
guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi,
menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan metodemetode mengajar serta evaluasi
pengajaran.
 Menurut Sagala (2009), supervisi adalah bantuan dan bimbingan profesional bagi guru dalam
melaksanakan tugas instruksional guna memperbaiki hal belajar dan mengajar dengan
melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinu untuk meningkatkan
pertumbuhan jabatan guru secara individual maupun kelompok.
 Menurut Bafadal (2005), supervisi adalah suatu layanan profesional berbentuk pemberian
bantuan kepada personel dalam meningkatkan kemampuannya sehingga lebih mampu
mempertahankan dan melakukan perubahan penyelenggaraan sekolah dalam rangka
meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.
 Menurut Manullang (2005), supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa
yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Supervisi merupakan usaha
memberi pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani
peserta didik.
 Menurut Masaong (2010), supervisi adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi, dan
membimbing pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara individu maupun kelompok,
dengan tenggang rasa dan tindakan-tindakan pedagogis yang efektif sehingga mereka
lebih mampu menstimulasi dan membimbing sehingga siswa lebih mampu berpartisipasi
dalam masyarakat yang demokratis

pendapat saya:s upervisi adalah istilah yang merujuk pada pengawasan, pemeriksaan Supervisi
pada hakekatnya merupakan tindakan pengawasan yang bertujuan untuk mengawasi suatu hal
agar mencapai tujuan dengan baik. Proses supervisi merupakan rangkaian kagiatan yang
dilaksanakan ketika melakukan supervisi. Proses supervisi ada tiga tahapan yaitu : perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi
B.EVALUASI
Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan,
menginterpretasikan, dan menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai
dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya (Widoyoko,
2012:6). Sedangkan menurut pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan

dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan” (Yunanda, 2009). Evaluasi juga merupakan suatu
riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai objek
evaluasi, selanjutnya menilainya dan membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya
dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi tersebut (Wirawan, 2012:7).

Menurut Wirawan (2012: 22-23) ada beberapa tujuan evaluasi diantaranya adalah:

1. Menilai apakah objek evaluasi telah dilaksanakan sesuai rencana.


2. Mengukur apakah pelaksanaan objek evaluasi sesuai dengan standar.
3. Evaluasi objek dapat mengidentifikasi dan menentukan kekurangan
4. dari objek evaluasi.
5. Pengembangan pengguna dari objek yang dievaluasi.
6. Mengambil keputusan mengenai objek yang dievaluasi

Pendapat saya: Evaluasi adalah suatu proses penilaian atau penaksiran terhadap suatu hal, baik
itu produk, layanan, kegiatan, atau gejala. Evaluasi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
berbagai faktor yang relevan dan kemudian memberikan penilaian atau nilai terhadap hal
tersebut. Evaluasi dapat dilakukan secara teknis dan ekonomis
C.ASESMEN
Menurut Ridwan Abdullah Sani (2014:201), penilaian dan evaluasi adalah usaha untuk mengumpulkan
data yang kemudian diolah untuk pengambilan kebijakan suatu program pendidikan. Dalam kegiatan
belajar mengajar, guru melakukan penilaian dengan mengumpulkan fakta dan dokumen belajar peserta
didik untuk melakukan perbaikan perencanaan pembelajaran. Oleh sebab itu, kegiatan penilaian proses
dan hasil belajar membutuhkan informasi yang bervariasi dari setiap peserta didik atau kelompok
peserta didik. Assessment yang tepat dapat memberikan refleksi peristiwa pembelajaran yang dialami
oleh peserta didik. Beberapa jenis penilaian yang sering dikenal adalah penilaian formatif

dan penilaian sumatif. Penilaian formatif dilakukan untuk menilai kemajuan peserta didik pada waktu
tertentu ketika masih belajar dalam memperbaiki pembelajaran. Tujuan penilaian formatif untuk
menjamin akuntabilitas proses pembelajaran. Untuk peserta didik, penilaian formatif bertujuan sebagai
umpan balik peserta didik untuk meningkatkan uasaha belajarnya serta meningkatkan motivasi peserta
didik. Bagi guru, penilaian ini bertujuan sebagai umpan balik bagi guru terhadap pembelajaran yang
dilakukannya.

Berikut adalah beberapa cara melakukan persiapan untuk asesmen:

1. Memahami jenis asesmen yang akan dilakukan, seperti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM),
Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar[1].
2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti LPMP Provinsi Jambi[2].
3. Memulai melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk memahami kompetensi awal murid
sebagai dasar penyusunan rencana pembelajaran[3].
4. Memastikan satuan pendidikan memilih mode pelaksanaan AN yang sesuai dengan
kondisinya[4].
5. Mempersiapkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) [5].
6. Melaksanakan asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar
sebagai mutu pendidikan pada seluruh siswa[6].

Dalam melakukan persiapan asesmen, penting untuk memahami jenis asesmen yang akan dilakukan dan
melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Selain itu, memulai melakukan asesmen di awal
pembelajaran dan memastikan satuan pendidikan memilih mode pelaksanaan yang sesuai dengan
kondisinya juga merupakan hal yang penting. Terakhir, mempersiapkan ANBK dan melaksanakan
asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar sebagai mutu pendidikan
pada seluruh siswa juga harus dilakukan(KEMENDIKBUD)
Pendapat saya: Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik, yang juga dapat
diterapkan dalam lingkup kerja untuk menilai kinerja pendidik dan peserta didik ,Asesmen dilakukan
dengan teknik ujian atau penugasan Asesmen merupakan bagian dari proses penilaian atas individu atau
situasi yang bisa merefleksikan berhasil tidaknya dalam mencapai suatu tujuan Asesmen dapat
memberikan peningkatan performa bagi peserta didik dan pendidik

KESIMPULAN

dari penjelasan di atas adalah bahwa supervisi adalah pengawasan dan pembinaan untuk
meningkatkan kualitas pengajaran dalam pendidikan, evaluasi adalah proses pengumpulan dan
penilaian data untuk membuat keputusan dan perbaikan dalam program atau layanan, dan
asesmen adalah proses pengumpulan informasi untuk menilai kebutuhan belajar,
perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Semua tiga konsep ini memiliki
peran penting dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai