apa definisi dan ciri ciri orang yang mengalami stress akademik
Faktor Eksternal
1)Waktu dan uang, merupakan sumber daya yang dimiliki individu yang
dapat mempengaruhi cara seseorang menghadapi stressor
2) Pendidikan, latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap cara
individu dalam menghadapi kondisi stress,
3)Standar hidup, standar yang diterapkan pada masing-masing individu
berbeda antara satu dengan lainnya, hal ini berpengaruh pada seseorang
menghadapi keadaan penuh stress,
4)Dukungan sosial, merupakan kenyamanan secara fisik dan psikologis yang
diberikan oleh oranglain dengan adanya orang-orang disekitar akan
membantu orang-orang tersebut menemukan alternatif cara coping dalam
menghadapi stressor,
5) Stessor dalam kehidupan termasuk peristiwa besar dalam kehidupan dan
masalah sehari-hari, merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi cara
seseorang menghadapi kondisi penuh stres
Faktor Internal
1) Kepribadian yang meliputi
a) Afek, afek negative dapat mempengaruhi kondisi stres dan kesakitan.
b) Kepribadian hardiness (kepribadian tahan banting), kepribadian tahan
banting meliputi komitmen terhadap diri sendiri, kepercayaan bahwa
dirinya dapat mengontrol apa yang terjadi dalam kehidupan serta
kemampuan untuk mengubah dan mengkonformasi dengan aktifitas baru.
c) Optimisme, Optimisme dapat membuat seseorang lebih efektif dalam
menghadapi kondisi yang stresful serta dapat menurunkan resiko dan
kesakitan.
d) Kontrol psikologis, perasaan seseorang dapat mengontrol kondisi yang
stresfull serta membantu dalam menghadapi stres secara lebih efektif,
e) Harga diri, dapat menjadi moderator antara stres dan kesakitan.
f) Strategi coping Coping atau strategi mengatasi stress berarti mengelola
situasi yang berat, menguatkan usaha untuk mengatasi permasalahan hidup
dan mencari cara untuk mengatasi atau mengurangi tingkat stres. Jenis
coping ada dua, yaitu coping yang berorientasi pada masalah dan coping
yang berfokus pada emosi.
Oktavia, W. K., Fitroh, R., Wulandari, H., & Feliana, F. (2019, November).
Faktor-faktor yang mempengaruhi stres akademik. In Prosiding Seminar
Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (pp. 142-149).
Barseli, Mufadhal, Ifdil Ifdil, and Linda Fitria. "Stress akademik akibat Covid-19." JPGI
(Jurnal Penelitian Guru Indonesia) 5.2 (2020): 95-99.
8. rafa) bagaimana jika program yang diberikan konselor tidakberjalan dengan baik
Konseling individual dapat memperkuat keyakinan mahasiswa terhadap
kemampuan mereka untuk menghadapi dan mengatasi stres akademik
sehingga jika program konseling yang diberikan konselor tidak ada
peningkatan secara signifikan maka mahasiswa akan mengalami stress
akademik yang berkelanjutan,
sertamahasiswa cenderung mempunyai pikiran atau perspektif negatif te
rhadap tujuan atau masa depanyang akan dihadapi.
Konselor dapat membantu mahasiswa memperoleh sumber dukungan sosial yang tepat,
seperti melalui program mentoring atau kelompok pendukung.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa seeorang konselor
menjadi sarana pendekatan yang efektif dalam membantu mahasiswa mengelola stress
akademik. Konselor dinilai
lebih ahli untuk memberikan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi
mahasiswa untuk menjelajahi dan memahami faktor penyebab stres serta
mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatasinya.
Fuadi, A., Suprapti, F., Pranawukir, I., & Taupiq, T. (2023). Strategi Konseling Individual Untuk
Mengatasi Stres Akademik Pada Mahasiswa. Journal on Education, 6(1), 2987-2995.
https://doi.org/10.31004/joe.v6i1.3341
12.bagaimana yang terjadi jika di dunia ini tidak adanya ilmu psikologi atau
ilmu konselor karna pada dasarnya manusia punya naluri manajemen stress?
Peran psikologi dalam konseling membantu individu yang bermasalah
sehingga melegakan jiwanya danjuga membantu mengambil suatu keputusan
atau perilaku sebagai proses penyelesaian masalahnya. Penelitian ini
bertujuan, agar klien mampu mengambil keputusan dengan baik dan bijak
serta bisa membuat jiwanya tenang dalam menghadapi masalah. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kategori penelitian
kepustakaan (library research).Pada keilmuan psikologi dimana
menggabungkan antara jiwa dan perilaku manusia. Konseling dalam psikologi
diharapkan mampu membantu individu yang bermasalah sehingga melegakan
jiwanya dan juga membantu mengambil suatu keputusan atau perilaku
sebagai proses penyelesaian dari masalahnya. Psikologi Konseling adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Psikologi
Konseling pada hakikatnya membantu menyelesaikan masalah klien dan
sebagai proses psikologis yang mana klien menghadapi suatu masalah dan
konseling membantu memperbaiki
Sugiarto, Sambas, Prayitno Prayitno, and Yeni Karneli.
"Peran Psikologi Dalam Konseling." KENDURI: Jurnal Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat 1.1 (2021): 27-30.
Gejala secara psikologis individu yang mengalami stress, antara lain dita
ndai oleh: perasaan selalu gugup dan cemas, peka dan mudah tersinggung, g
elisah, kelelahan yang hebat, enggan melakukan kegiatan, kemampuan kerja
dan penampilan menurun, perasaan takut, pemusatan diri yang berlebihan, hil
angnya spontanitas, mengasingkan diri darikelompok, dan pobia (Waitz,
Stromme, Railo, 1983:41-
50). Perasaan selalu gugup dan cemas, merupakan indikasiindividu yang men
galami stress saat menghadapipermasalahan.
Jika individu selalu gugup setiap menghadapimasalah antara lain seperti saat
akan ujian mid semester, ujian, menghadap pimpinan, di
mana kondisi tersebutmerupakan indikasi dari perasaan stress. Individu yang
mengalami stress perasaannya menjadi peka dan mudahtersinggung (sensitif)
. Setiap hal yang adadisekitarnyadirasakan selalu mengawasi individu yang m
engalami stress.
Pada hal kondisi lingkungan semua berjalanbiasa dan tidak ada syak wasang
ka terhadap individu yang sedang stress tersebut. Kondisi seperti itu dapat me
nyebabkanindividu yang mengalami stress selalu gelisah perasaannya, di
mana gejala secara fisik diwujudkan dengan berjalan mondar-mandir tanpa tuj
uan yang jelas.
Sukadiyanto, Sukadiyanto."Stress
dan caramenguranginya." Jurnal Cakrawala Pendidikan 1.1 (2010).
15.Mengapa
mahasiswa dengan emosional yang matangmasih sulit mengatur waktu?