Anda di halaman 1dari 35

Penyuluhan kesehatan bagi karyawan/ti PT.

AI-HO :

PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN


HIV/AIDS
DI TEMPAT KERJA

Oleh :
dr. Handayani

Agustus 2006
Pendahuluan
• Terdapatnya kecenderungan meningkatnya kasus
HIV/AIDS di Indonesia dari waktu ke waktu
• Sebagian besar penderita kasus HIV/AIDS terdapat
pada kelompok usia produktif Æ dpt berdampak
terhadap produktifitas perusahaan

Perlunya upaya pencegahan &


penanggulangan yg optimal utk antisipasi
dampak HIV/AIDS di tempat kerja

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 2/35
Pendahuluan (1)
• Penemuan kasus HIV/AIDS pertama kali
terjadi sekitar tahun 1981 oleh ahli kesehatan
di Kota Los Angeles, AS.
• Virus HIV baru diketahui sekitar tahun 1983
oleh Lug Montaigneur -seorang ahli
mikrobiologi Perancis. Pada 1984, mikrobiolog
asal Amerika Serikat, Robert Gallo
mengumumkan pula penemuan yang sama.
• Di Indonesia penemuan kasus HIV/AIDS
diperkirakan baru diketahui pada tahun 1987,
yaitu pada seorang turis asal Belanda.

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 3/35
Pendahuluan (2)
• Diperkirakan sekitar 38,6 juta penderita HIV di
seluruh dunia
• Jumlah orang yang baru terinfeksi HIV
mencapai hampir 4,1 juta orang
• Hampir 2,8 juta orang meninggal karena
penyakit yang berhubungan dengan AIDS
pada tahun 2005
• Di Indonesia diperkirakan 90.000-130.000
orang penderita HIV/AIDS pada akhir tahun
2003.
• Kemiskinan merupakan faktor penyebab
utama kerentanan terhadap AIDS.

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 4/35
Pendahuluan (3)
• Pada tahun 1999 tingkat penularan HIV di
antara pemakai narkoba suntik di beberapa
daerah meningkat dg sangat pesat.
• Pada tahun 2002, lebih dari 42 juta orang
menderita HIV/AIDS, lebih dari 3 juta
meninggal. Sekitar 14.000 orang terinfeksi
HIV/AIDS dlm tiap harinya, dan 12.000
(85,7%) dari mereka adalah pekerja dg usia
produktif 15-49 tahun.
• Pada akhir tahun 2002, peningkatan jumlah
kasus sebanyak 671 orang dgn komposisi
80% pria dan 20% wanita.

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 5/35
Sebaran

Di Indonesia terdapat 4 kantong epidemi yg diperkirakan


memiliki tingkat penularan HIV-nya tinggi yaitu : Merauke-
Papua, Jakarta, Denpasar-Bali dan Tanjung Balai Karimun-Riau.

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 6/35
Dimensi Jender thdp HIV/AIDS (1)
Perempuan lebih rentan daripada laki-laki a.l karena :
• Adanya subordinasi seksual & ekonomi dlm
perkawinan atau dlm hub sosial
• Ketimpangan kekuasaan di tempat kerja
• Perempuan adalah mayoritas penduduk miskin di
dunia
• Buta huruf membuat akses perempuan thdp pesan &
informasi pencegahan HIV terhalang
• Dominasi perempuan dlm jumlah migran di banyak
negara

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 7/35
Dimensi Jender thdp HIV/AIDS (2)
• Beban merawat anggota keluarga/komunitas
• Sistem hak milik,warisan,adat sering tidak adil secara
jender
• Sejumlah pekerjaan yg banyak dilakukan oleh
perempuan termasuk pekerjaan di sektor informal yg
tdk tercakup dlm perlindungan jaminan
sosial/asuransi kesehatan
• Laki-laki lebih sering stereotip yg menggiring pola
hub seksual tanpa pengaman atau tanpa persetujuan

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 8/35
Pencegahan &
Penanggulangan HIV/AIDS
di Tempat Kerja

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 9/35
Regulasi
1. UU No. 1 thn 1970 ttg Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 thn 2003 ttg Ketenagakerjaan
3. Kepres RI No. 36 thn 1994 ttg Komisi Penanggulangan
AIDS di Indonesia
4. Permenakertrans No. Per-02/Men/1980 ttg Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja
5. Permenakertrans No. Per-03/Men/1982 ttg Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja
6. Kepmenakertrans No. Kep.68/Men/IV/2004 ttg
Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat
Kerja
7. Pedoman Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
(Depnakertrans, 2003)

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 10/35
Penerapan di AI-HO
• Adanya kebijakan managemen tentang kesehatan
kerja sebagaimana tertuang dlm Kebijakan LK5 PT.
Astra International Tbk – Head Office.
• Adanya program kesehatan kerja AI-HO yg meliputi
penyuluhan ttg HIV/AIDS di tempat kerja

Penekanan pd upaya promotif & preventif


di bidang kesehatan kerja

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 11/35
Definisi
• Human Immunideficiency Virus (HIV) adalah virus yg
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia & kemudian
menimbulkan AIDS.
• Aqcuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah
suatu kondisi medis berupa kumpulan tanda & gejala yg
diakibatkan oleh menurunnya atau hilangnya kekebalan tubuh
k/ terinfeksi HIV, sering berwujud infeksi yg bersifat ikutan
(oportunistik) & belum ditemukan vaksin serta obat
penyembuhannya.
• Pencegahan & penanggulangan HIV/AIDS adalah upaya
yg dilakukan u/ mencegah penularan HIV dan menanggulangi
dampak negatif HIV/AIDS.
• Pekerja dgn HIV/AIDS adalah pekerja/buruh yg terinfeksi
HIV dan atau mempunyai gejala AIDS.
dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 12/35
Kewajiban & Hak (1)
Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004

• Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan &


penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja. (pasal 2
ayat 1)
• Dalam bentuk : (pasal 2 ayat 2)
– Mengembangkan kebijakan ttg upaya pencegahan
& penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
– Mengkomunikasikan kebijakan tsb
– Memberikan perlindungan kpd pekerja/buruh dg
HIV/AIDS dari tindak & perlakuan diskriminatif
– Menerapkan prosedur K3 khusus utk pencegahan
& penanggulangan HIV/AIDS
dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 13/35
Kewajiban & Hak (2)
Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004

• Pekerja/buruh dg HIV/AIDS berhak mendapatkan pelayanan


kesehatan kerja yg sama dg pekerja/buruh lainnya. (pasal 3)
• Pengusaha/pengurus dilarang melakukan tes HIV utk
digunakan sbg prasyarat suatu proses rekrutmen atau
kelanjutan status pekerja/buruh atau kewajiban pemeriksaan
kesehatan rutin. (pasal 5 ayat 1)
• Tes HIV hanya dpt dilakukan thdp pekerja/buruh atas dasar
kesukarelaan dg persetujuan tertulis dr pekerja/buruh yg
bersangkutan. (pasal 5 ayat 2)
• Apabila tes HIV dilakukan, maka pengusaha/pengurus wajib
menyediakan konseling kpd pekerja/buruh sebelum atau
sesudah dilakukan tes HIV. (pasal 5 ayat 3)

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 14/35
Kewajiban & Hak (3)
Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004

• Testing dapat dilakukan bg pekerja yg dipekerjakan pd lingkungan


kerja yg mungkin menimbulkan pajanan thdp HIV seperti :
laboratorium, fasilitas kesehatan & terhadap pasien yg akan
dilakukan tindakan medis oleh tenaga medis & dicurigai ada indikasi
terinfeksi HIV.
• Testing dpt dilakukan utk tujuan survei pemantauan epidemiologi dg
memenuhi berbagai syarat yaitu anonim, mematuhi prinsip2 etika
riset, ilmiah serta profesi & tetap melindungi kerahasiaan & hak2
seseorang.
• Pekerja/buruh dg HIV/AIDS hendaknya didorong utk
menginformasikan kpd pengusaha/pengurus thdp status HIV mereka
jika pekerjaan yg akan dilakukan menimbulkan potensi risiko thdp
penularan HIV.
• Pelayanan kesehatan kerja thdp pekerja/buruh dg HIV/AIDS tidak
wajib menyediakan obat2an anti virus HIV.
dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 15/35
Mengapa di Dunia Kerja ?
• Dunia kerja merupakan salah satu titik terpenting
dan efektif utk terjadinya penularan epidemik, k/
merupakan tempat pekerja berkumpul,
berlangsungnya komunikasi, serta struktur &
fasilitas dpt digunakan utk pencegahan,
penanganan & dukungan.
• Penderita HIV/AIDS sebanyak 85,7% menyerang
usia produktif (15-49 tahun).

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 16/35
Dampak HIV/AIDS pd dunia kerja (1)
Dampak terhadap dunia kerja :
• Penurunan jumlah pekerja & tingkat penghasilan
• Penurunan jumlah pekerja yg terdidik & terlatih
• Penurunan produktifitas di berbagai sektor
• Peningkatan biaya bisnis yg disebabkan peningkatan utk kebutuhan
rekruitmen, pelatihan & pendidikan pekerja
• Timbulnya stigma & diskriminasi terhadap penderita HIV

Dampak lainnya :
- Kekacauan produksi
- Diskriminasi pekerjaan
- Memperparah fenomena buruh anak
- Tekanan pada sistem jaminan sosial dan kesehatan
- Ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan kerja

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 17/35
Dampak HIV/AIDS pd dunia kerja (2)

Kehilangan penghasilan & benefit


Dampak thdp Munculnya stigma & diskriminasi
pekerja
Tekanan dari keluarga,
permasalahan dg pasangan

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 18/35
Situasi Kerja yg Cenderung Beresiko (1)

• Pekerjaan yg mengharuskan perpindahan (hidup


terpisah dari keluarga & pasangannya).
• Bekerja di lingkungan geografis yg terisolasi dgn
interaksi sosial & fasilitas kesehatan yg terbatas.
• Buruh/pekerja laki-laki dg status lajang atau yg
pekerjaan & kehidupannya mengharuskan mereka
tinggal bersama laki-laki.
• Situasi pekerjaan yg membuat buruh/pekerja tdk dpt
melakukan pengendalian & perlindungan diri sendiri
thdp infeksi HIV/AIDS

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 19/35
Situasi Kerja yg Cenderung Beresiko (2)

• Situasi pekerjaan yg didominasi oleh laki-laki, dimana


perempuan adalah minoritas
• Berbagai jabatan/pekerjaan beresiko, misalnya k/
adanya kontak dgn darah, berbagai produk darah
dan cairan tubuh manusia, luka k/ jarum suntik dan
terpapar darah yg sudah terinfeksi, dimana prinsip
Kewaspadaan Universal tidak dipenuhi

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 20/35
10 Prinsip Kaidah ILO
tentang HIV/AIDS & Dunia Kerja
1. Pengakuan HIV/AIDS sbg persoalan dunia kerja
2. Non diskriminasi
3. Kesetaraan Jender
4. Kesehatan Lingkungan
5. Dialog Sosial
6. Larangan Skrining dlm Proses Rekrutmen & Kerja
7. Kerahasiaan
8. Kelanjutan Status Hubungan Kerja
9. Pencegahan
10. Kepedulian & Dukungan

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 21/35
INFORMASI KESEHATAN TENTANG
HIV/AIDS

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 22/35
Pendahuluan
• Penyakit HIV/AIDS disebabkan oleh infeksi
virus HIV yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia.
• Serokonversi (perubahan daya kebal tubuh
dari negatif menjadi positif) terhadap HIV
terjadi 1-3 bln setelah infeksi
• Rata-rata masa dari infeksi HIV sampai
masuknya ke dalam masa AIDS sekitar 8-10
tahun.

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 23/35
Cara Penularan (1)
1. Hubungan seksual (risiko 0,1-1% tiap hub)
2. Melalui darah :
– Transfusi darah yg mengandung HIV (risiko 90-98%)
– Tertusuk jarum yg mengandung HIV (risiko 0,03%)
– Terpapar luka yg mengandung HIV (risiko 0,0051%)
3. Transmisi dari ibu ke anak :
– Selama kehamilan
– Saat persalinan (risiko 50%)
– Melalui air susu ibu (risiko 14%)

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 24/35
Cara Penularan (2)
Modus penularan HIV/AIDS di Indonesia berdasar hasil
survey Depkes RI tahun 2001 umumnya melalui :
• Hubungan heterokseksual (53,7%)
• Narkoba suntik (20,9%)
• Homo-biseksual (13,7%)
• Ibu hamil (1,3%)
• Transfusi darah (0,4%)
• Hemofilia (0,1%)
• Lainnya (9,8%)

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 25/35
Cara Penularan (3)
Hal-hal yang tidak berpotensi menularkan
adalah :
– Bersalaman,
– Cium pipi,
– Batuk/bersin,
– Menggunakan telepon umum/kloset umum,
tempat duduk, alat makan/minum,
– Berenang,
– Tinggal serumah dengan penderita HIV, dan
– Gigitan nyamuk.

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 26/35
Sekilas virus HIV
Virus ini "senang" hidup dan berkembang
biak pada sel darah putih manusia. HIV
akan ada pada cairan tubuh yang
mengandung sel darah putih, seperti
darah, cairan plasenta, air mani atau
cairan sperma, cairan sumsum tulang,
cairan vagina, air susu ibu dan cairan
otak.
HIV menyerang salah satu jenis dari sel-
sel darah putih yang bertugas
menangkal infeksi. Sel darah putih
tersebut termasuk limfosit yang disebut
"sel T-4" atau disebut juga "sel CD-4".

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 27/35
Penegakan Diagnosis
• Pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) / pembiakan virus u/
mendeteksi antibodi HIV pd masa jendela, dikonfirmasi dg tes
Western Blot
• Indikasi tes antibodi HIV :
– Melakukan hubungan seks yg tidak aman
– Pecandu narkotika suntikan
– Penderita Penyakit Menular Seksual
– Pasien hemofilia (gg. Pembekuan darah)
– Tertusuk jarum yg telah digunakan penderita HIV
– Bayi yg lahir dari ibu penderita HIV
• Diagnosis AIDS :
– Tes antibodi HIV positif
– Terdapat gejala2 klinis
– Jumlah CD4 <200
dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 28/35
Diagnosa kasus AIDS
Sekurang2nya tdpt 2 gejala mayor yg bkaitan dg 1 gejala minor, & bukan k/
keadaan2 yg tdk bkaitan dg infeksi HIV, atau ditemukan sarkoma Kaposi atau
pneumonia yg mengancam jiwa berulang.
Gejala Mayor :
– Berat badan turun >10% dlm 1 bulan
– Diare kronik > 1 bulan
– Demam panjang > 1 bulan
– Penurunan kesadaran & gg. Syaraf
– Demensia/ensefalopati (radang otak) HIV
Gejala Minor :
– Batuk menetap > 1 bulan
– Dermatitis (kelainan kulit) menyeluruh yg gatal
– Herpes zoster (cacar ular) berulang
– Jamur pd tenggorokan
– Herpes simpleks yg kronis & progresif
– Pembesaran kelenjar getah bening menyeluruh
– Infeksi jamur berulang pd vagina
dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 29/35
Gambaran Klinis
Gambaran klinis infeksi HIV dibagi dlm tahap2 bdasar keadaan klinis & jumlah CD4.
• Infeksi Retroviral Akut (frekuensi 50-90%)
Gejala klinis : demam, pbesaran kelenjar, pbesaran hati & limpa, nyeri
tenggorok, pegal, kemerahan spt campak, sariawan, diare, pnurunan sel darah
putih, tdapat sel limfosit atipik. Sindroma ini biasanya sembuh sendiri tanpa
pengobatan.
• Masa Asimtomatik (5-7 tahun)
Pasien tidak menunjukkan gejala, ttp dpt tjd pmbesaran kelenjar getah bening
umum. Penurunan CD4 tjd bertahap.
• Masa Gejala Dini
Jumlah CD4 bkisar 100-300. Gejala : akibat infeksi pneumonia k/ bakteri, jamur
pd vagina, sariawan, herpes zoster (cacar ular), penurunan trombosit & tjd
bercak merah kulit, TBC paru. Dulu disebut ARC (AIDS Related Complex).
• Masa Gejala Lanjut
Jumlah CD4 <200. Penurunan daya tahan lanjut msebabkn risiko tinggi tjd
infeksi berat & keganasan.

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 30/35
Penatalaksanaan
1. Pengobatan suportif
Nutrisi & vitamin yg cukup, pandangan hidup yg positif,
lakukan hobi & bekerja, dukungan psikologis & sosial
2. Pencegahan & pengobatan infeksi oportunistik & kanker
3. Pengobatan antiretroviral

Prognosis biasanya buruk !

Æ PENCEGAHAN lebih baik !!!

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 31/35
Pencegahan
Pada dasarnya adalah perubahan perilaku
dikenal dg ABCD yg meliputi :
• Penundaaan pengalaman seksual pertama
s/d usia matang Æ a.l dg melakukan puasa
(Abstinence), menjauhkan dari hal2 yg
bersifat merangsang/ pornografi.
• Bersikap setia (Be faithful) terhadap
pasangan, hindarkan berganti2 pasangan
seksual.
• Peningkatan penggunaan kondom
(Condom)
• Hindarkan pemakaian obat suntik/narkoba
(Drug) bersama

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 32/35
Kesimpulan
• Terjadinya peningkatan kasus HIV/AIDS yang
sekarang ini semakin melonjak perlu menjadi
awareness, terutama banyaknya penderita HIV/AIDS
pada usia produktif.
• Kasus HIV/AIDS membawa dampak pada dunia kerja
antara lain dengan terjadinya penurunan
produktifitas kerja serta peningkatan biaya produksi
baik langsung maupun tidak langsung.
• Upaya pencegahan HIV/AIDS perlu disosialisasikan
kepada tenaga kerja sebagai upaya antisipasi,
maupun dilakukan penanggulangan terhadap kasus
HIV/AIDS di tempat kerja untuk mencegah
penyebarannya.
dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 33/35
Referensi
1. Yanri Z. Himpunan Peraturan Perundangan
Kesehatan Kerja. Jakarta, 2002.
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan tentang
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di
Tempat Kerja. Publikasi ILO Jakarta.
3. ILO. Kaidah ILO tentang HIV/AIDS di Tempat Kerja.
Cetakan ke 3 Edisi Revisi. Jakarta, 2004.
4. Masnjoer A dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke
3 Jilid 1. MA FKUI. Jakarta, 1999.
5. Situs2 berkaitan dg HIV/AIDS.

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 34/35
Pencegahan lebih baik
daripada terlambat !

Turut menyebarkan informasi


“Üpaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja”

Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office


Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter – Jakarta Utara
E-mail to : handayani@ai.astra.co.id, agus.iwan@ai.astra.co.id, diah.febrianti@ai.astra.co.id

dr. Handayani - Klinik PT. Astra International Tbk – Head Office 35/35

Anda mungkin juga menyukai