Anda di halaman 1dari 2

dapat menciptakan suasana santai (Henri J.M. Nouwen).

Hospitality dalam pengertian ini dimaknai


sebagai bentuk kata kerja.

Sedangkan dalam bahasa Inggris hospilality didifinisikan sebagai kata friendly yang artinya “ramah”
yang murah hati atau dermawan dan memberikan hiburan kepada tamu atau orang baru. Kadang-
kadang sering digunakan untuk memberikan perlakuan istimewa terhadap tamu yang tinggal dan
menggunakan fasilitas. Adapun industry hospitality dapat diartikan sebagai bentuk perusahaan yang
terlibat dalam penyediaan jasa untuk tamu (Concierge Oxford Dictionary).

Hospitality yaitu keramah-tamahan, kesukaan/kesediaan menerima tamu (Kamus Inggris-Indonesia,


John M. Echols dan Hasaan Shadily).

Hospitality merupakan interaksi antara tuan rumah dengan tamu pada saat yang bersamaan
mengkonsumsi makanan dan minuman serta akomodasi (Webster 1913).

Hospitality adalah sikap keramah-tamahan dalam artian merujuk pada hubungan antara guest/tamu
dan host/tuan rumah/penyedia jasa dan juga merujuk pada aktivitas/kegiatan keramahtamahan yaitu :
penerimaan tamu, dan pelayanan untuk para tamudengan kebebasan dan kenyamanan (Yudik B).

Menurut Robert Christie Mill (1990) :“The hospitality of an area is the general feeling of welcome that
tourists receive while visiting the area. People do not want to go where they do not feel welcome.” Jika
diartikan secara bebas adalah tempat dimana wisatawan dapat merasa diterima ketika mengunjungi
tempat itu. Orang-orang tidak akan datang jika mereka merasa tidak diterima.

Hospitality memiliki arti keramah-tamahan, kesopanan, keakraban dan juga rasa saling menghormati.
Jika dikaitkan dengan industry pariwisata, dapat diibaratkan bahwa hospitality merupakan roh, jiwa,
semangat dari pariwisata. Tanpa adanya hospitality dalam pariwisata, maka seluruh produk yang
ditawarkan dalam pariwisata itu sendiri seperti benda mati yang tidak memiliki nilai untuk dijual (S.
Pendit, 2017 : 152). Merangkum beberapa pengertian diatas maka pelayanan hospitality dapat
didefinisikan kembali sebagai pengetahuan, sikap/ etika dan keterampilan dalam pelayanan, yang wajib
diberikan oleh pelaku usahajasa (selakutuan rumah)kepada penerima jasa/ konsumen (sebagai tamu)
yangmencerminkan pelayanan yang penuh kehangatan dan keramahtamahan sehinggapelanggan
merasa nyaman dan puas, merasadihargai sebagai jiwa manusia seutuhnya. Selain ditinjau dari dimensi
perbuatan, hospitality juga dapat dimaknai sebagai objek/benda. Sehingga hospitality juga dapat berarti
berbagai bentuk usaha jasaakomodasi, usaha jasa restoran food and beverage, atraksi wisata dan
rekreasi, healty and spaserta bentuk-bentuk usaha jasa lain yang mengadopsi keramah-tamahan dalam
pelayanan didalamnya, serta yang paling penting didalamnya masih terdapat kontak yang dominan dari
manusia ke manusia(people to people),oleh pelaku usaha kepada pelanggan. Usaha jasa hospitality pada
dasarnya tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dibandingkan bidang pelayanan jasa lain. Jika harus
dibedakan, maka perbedaan usaha hospitality dengan bidang usaha jasa lain adalah dalam 2 hal berikut.

Adanya kontak langsungmanusia kepada manusia yang sangat dominan atau lebih dikenal
sebagai“host” (tuan rumah/ penyedia jasa/ produsen jasa) dan “guest” (tamu/ penerima jasa/
konsumen). Dalam dunia bisnis modern dikenal dengan instilah hubungan/ koneksi M2M (Machine to
machine), B2B (business to Busines), P2P (people to people). Bentuk hubungan yang terakir

Anda mungkin juga menyukai