Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadiarat Allah yang maha esa atas rahmat
dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Forum Konsultasi Publik
(FKP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes Tahun
2021.
Atas pemikiran tersebut maka Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan
Kabupaten Brebes selaku penyelenggara forum konsultasi publik kepada masyarakat
melakukan kerjasama dengan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Brebes selaku pembina untuk melakukan Forum Konsultasi Publik (FKP) pada Dinas
Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes selaku Penyedia Forum
Konsultasi Publik.
MeIalui forum ini, diharapkan agar menjadi motivasi dalam peningkatan kualitas
pelayanan publik pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten
Brebes dalam mewujudkan kinerja penyelenggaraan pemerintah dan meningkatkan
akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Brebes
khususnya Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes dimasa
yang akan datang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah
banyak membantu hingga tersusunnya Laporan Forum Konsultasi Publik Tahun
2021. Akhirnya harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat
umum, khususnya Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes
dalam mendukung proses percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik yang
telah diprogramkan oleh pemerintah.

Brebes, Juli 2021

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Dasar Pelaksanaan 7
C. Maksud dan Tujuan 7

BAB II ANALISIS MASALAH 9

1. 1 Pelaksanaan
A. Pra Pelaksanaan 9

B. Pelaksanaan 10
C. Pasca Pelaksanaan 11

BAB III PENUTUP 12


A. Kesimpulan 12

B. Rekomendasi 12

C. Lampiran 13

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan


Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UndangUndang
Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, mengamanatkan penyelenggara
wajib mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik
sebagai upaya membangun system penyelenggaraan Pelayanan Publik yang adil,
transparan, dan akuntabel. Peran serta masyarakat dalam kegiatan penyelenggaraan
pelayanan publik diwujudkan dalam bentuk kerjasama, pemenuhan hak dan
kewajiban masyarakat, serta peran aktif dalam penyusunan kebijakan pelayanan
public yang dimulai sejak penyusunan kebijakan sampai dengan evaluasi kebijakan.
Dalam rangka pelaksanaan partisipasi masyarakat tersebut, perlu adanya koordinasi
antara pemerintah (penyelenggara pelayanan) dengan masyarakat sebagai pengguna
layanan yang diwadahi dalam bentuk Forum Konsultasi Publik.
Kegiatan FKP diselenggarakan dengan komunikasi dua arah, dimana
masyarakat dapat mengusulkan, memberikan masukan dan saran kepada
penyelenggara pelayanan publik atas layanan yang diterima selaku pengguna
layanan.
Tujuan dilakukan FKP untuk memperoleh pemahaman hingga solusi,
antara penyelenggara pelayanan dan masyarakat, antara lain: pembahasan
rancangan, penerapan, dampak, dan evaluasi kebijakan yang ditetapkan oleh
penyelenggara pelayanan sehingga diperoleh kebijakan yang efektif dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Sedangkan Manfaat dari dilaksanakannya FKP secara umum, seperti:
1. Menyelaraskan kemampuan penyelenggara layanan dengan harapan
publik, atau meminimalisir dampak kebijakan yang merugikan publik.
2. Manfaat FKP khusus bagi penyelenggara pelayanan :
a. memperoleh masukan dari publik terhadap kebijakan yang akan
ditetapkan;
b. memperoleh bahan masukan dari publik dalam rangka perumusan
maupun perbaikan kebijakan;
c. mengajak dan mendidik publik sebagai pengguna layanan untuk
mengetahui kebijakan yang ditetapkan penyelenggara;
d. mengajak dan mendidik publik untuk turut ·serta dalam rangka
pengawasan pelaksanaan kebijakan;
e. sebagai fungsi monitoring dan evaluasi penyelenggara pelayanan
untuk mengetahui efektifitas dari kebijakan yang ditetapkan dalam
memberikan layanan kepada publik;
FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 3
f. memperoleh masukan dari publik tentang dampak kebijakan.
3. Manfaat FKP khusus bagi publik :
a. ruang partisipasi masyarakat yang dijamin haknya oleh UndangUndang
Pelayanan Publik
b. memperoleh pengetahuan terkait berbagai kebijakan yang akan atau
sudah ditetapkan penyelenggara layanan;
c. memperoleh kepastian layanan melalui pengawasan yang dilakukan;
d. menyelaraskan antara harapan publik dengan kemampuan
penyelenggara layanan;
e. meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik.
Adapun yang menjadi Ruang lingkup dalam penyelenggaraan FKP
meliputi:
1. · Penyusunan kebijakan Pelayanan Publik;
2. Penyusunan Standar Pelayanan;
3. Pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan Pelayanan Publik;
4. Pemberian penghargaan;
5. Survei kepuasan masyarakat; dan
6. Kebijakan lain terkait pelayanan publik.
Substansi pelayanan publik selalu dikaitkan dengan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang atau instansi tertentu untuk
memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam rangka mencapai
tujuan tertentu. Pelayanan publik ini menjadi semakin penting karena senantiasa
berhubungan dengan khalayak masyarakat ramai yang memiliki keaneka ragaman
kepentingan dan tujuan. Oleh karena itu institusi pelayanan publik dapat dilakukan
oleh pemerintah maupun non-pemerintah. Jika pemerintah merupakan organisasi
birokrasi dalam pelayanan publik, maka organisasi birokrasi pemerintahan
merupakan organisasi terdepan yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam
hal institusi pemerintah memberikan pelayanan, maka yang terpenting adalah.
bagaimana memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan kepentingannya.
Suatu pelayanan bermutu yang diberikan kepada masyarakat menuntut
adanya upaya dari seluruh pegawai, dan bukan hanya dari petugas di "Front Office".
Jadi, upaya itu tidak hanya dituntut dari mereka yang berhadapan langsung dengan
masyarakat dalam menghasilkan pelayanan yang mencerminkan kualitas sikap
pegawai terse but, tetapi juga dari para pegawai di "Back Office" yang
menghasilkan layanan di belakang layar yang tidak kelihatan oleh masyarakat.
Mengapa dalam konsep pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh lnstansi
Pemerintah harus dilakukan oleh seluruh pegawai ? Karena, tugas apa saja yang

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 4


dilakukan oleh setiap pegawai mengandung unsur pelayanan yang pada gilirannya
akan mempengaruhi mutu pelayanan jasa produk dari instansi dimana pegawai
tersebut bekerja yang diterima oleh masyarakat.
Pelayanan masyarakat mencerminkan pendekatan seutuhnya dari seorang
pegawai pada instansi pemerintah kecamatan. Inti dari pelayanan masyarakat adalah
sikap menolong, bersahabat, dan profesional dalam memberikan pelayanan jasa atau
produk dari suatu instansi yang memuaskan masyarakat dan menyebabkan
masyarakat datang kembali untuk mohon pelayanan instansi tersebut. Pelayanan
masyarakat menuntut setiap unsur di dalam lembaga tersebut untuk berempati
kepada masyarakat. Empati mengandung pengertian sebagai kesanggupan dari
birokrat pemerintah untuk menempatkan dirinya dari pihak masyarakat dan melihat
hal-hal atau masalah-masalah dari sudut pandangan masyarakat. Melalui empati
yang dilakukan oleh pegawai itu akan menuntut kesabaran dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Dalam pembahasan ini, pelayanan publik dalam pemerintahan yang baik
harus memenuhi kualitas yang harus dipenuhi. Pelayanan publik yang ada harus
berfungsi untuk mengurangi (bahkan meng.hilangkan) kesenjangan peran antara
organisasi pusat dengan organisasi-organisasi pelaksana yang ada dilapangan.
Jumlah staf/aparat yang ada sesuai, tidak kurang dan tidak pada level menengan dan
level atas agar pelayanan publik dapat tepat sasaran. pelayanan yang diberikan juga
harus mendekatkan birokrasi dengan masyarakat pelanggan.
Tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas publik,
antarala lain:
1. Konteks monopolistik, dalam hal ini karena tidak adanya kompetisi dari
penyelenggara pelayanan publik non pemerintah, tidak ada dorongan yang
kuat untuk meningkatkan jumlah, kualitas maupun pemerataan pelayanan
tersebut oleh pemerintah
2. Tekanan dari lingkungan, dimana faktor lingkungan amat mempengaruhi
kinerja organisasi pelayanan dalam transaksi dan interaksinya antara
lingkungan dengan organisasi publik.
3. Budaya patrimonial, dimana budaya organisasi penyelenggara pelayanan
publik di Indonesia masih banyak terikat oleh tradisi-tradisi politik dan
budaya masyarakat setempat yang seringkali tidak kondusif dan melanggar
peraturan-peraturan yang telah ditentukan.
Beberapa prinsip pokok (lrfan lslamy 1999) yang harus dipahami oleh
aparat birokrasi publik, maka prinsip-prinsip dalam pelayanan publik antara lain:
1. Prinsip Aksestabilitas, dimana setiap jenis pelayanan harus dapat dijangkau
secara mudah oleh setiap pengguna pelayanan (misal: masalah tempat, jarak
dan prosedur pelayanan)

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 5


2. Prinsip Kontinuitas, yaitu bahwa setiap janis pelayanan harus secara terus
menerus tersedia bagi masyarakat dengan kepastian dan kejelasan ketentuan
yang berlaku bagi proses pelayanan tersebut.
3. Prinsip Teknikalitas, yaitu bahwa setiap jenis pelayanan proses
pelayanannya harus ditangani oleh aparat yang benar-benar memahami
secara teknis pelayanan tersebut berdasarkan kejelasan, ketepatan dan
kemantapan sistem, prosedur dan instrumen pelayanan
4. Prinsip Profitabilitas, yaitu bahwa proses pelayanan pada akhirnya harus
dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien serta memberikan keuntungan
ekonomis dan sosial baik bagi pemerintah maupun bagi masyarakat luas.
5. Prinsip Akuntabilitas, yaitu bahwa proses, produk dan mutu pelayanan yang
telah diberikan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat
karena aparat pemerintah itu pada hakekatnya mempunyai tugas
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Begitu pentingnya profesionalisasi pelayanan publik ini bagi setiap lini
organisasi pemerintahan di Indonesia, pemerintah melalui Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan suatu kebijaksanaan Nomor
81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum yang perlu
dipedomani oleh setiap birokrasi publik dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat berdasar prinsip-prinsip pelayanan sebagai berikut :
1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur dan tata cara pelayanan perlu
ditetapkan dan dilaksanakan secara mudah, lancar, cepat, tepat, tidak
berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat
yang meminta pelayanan.
2. Kejelasan dan kepastian, dalam arti adanya kejelasan dan kepastian dalam
hal prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan pelayanan baik teknis
maupun administratif, unit kerja pejabat yang berwenang dan bertanggung
jawab dalam meberikan pelayanan, rincian biaya atau tariff pelayanan dan
tata cara pembayaran, dan jangka waktu penyelesaian pelayanan.
3. Keamanan, dalam arti adanya proses dan produk hasil pelayanan yang dapat
memberikan keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum bagi masyarakat.
4. Keterbukaan, dalam arti bahwa prosedur dan tata cara pelayanan,
persyaratan, unit kerja pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan, waktu
penyelesaian, rincian biaya atau tarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui
dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.
5. Efesiensi, dalam arti bahwa persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-
hal yang berkaitan langsung dengan pericapaian sasaran pelayanan dengan
tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 6


pelayanan.
6. Ekonomis, dalam arti bahwa pengenaan biaya atau tarif pelayanan harus
ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan: nilai barang dan jasa
pelayanan, kemampuan masyarakat untuk membayar, dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
7. Keadilan dan Pemerataan, yang dimaksudkan agar jangkauan pelayanan
diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan adil bagi
seluruh lapisan masyarakat.
8. Ketepatan Waktu, dalam arti bahwa pelaksanaan pelayanan harus dapat
diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya peran serta masyarakat dalam kegiatan penyelenggaraan
pelayanan publik diwujudkan dalam bentuk kerjasama, pemenuhan hak dan
kewajiban masyarakat, serta peran aktif dalam penyusunan kebijakan pelayanan
publik yang dimulai sejak penyusunan kebijakan sampai dengan evaluasi kabijakan.
Dalam rangka pelaksanaan partisipasi masyarakat tersebut, perlu adanya koordinasi
antara pemerintah (penyelenggara pelayanan) dengan masyarakat sebagai pengguna
layanan yang diwadahi dalam bentuk Forum Konsultasi Publik.
B. Dasar Pelaksanaan
Dasar Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Dinas Koperasi, Usaha Mikro
dan Perdagangan Tahun 2021 yang di realisasikan dalam rapat koordinasi adalah :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
2. Kesepakatan Antara PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan
Pemerintah Kabupaten Brebes Tentang Pemberdayaan Pembinaan dan
Pengembangan Dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di
Kabupaten Brebes.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud terselenggaranya Forum Konsultasi Publik Dinas Koperasi, Usaha
Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes tahun 2021 yang direalisasikan dalam
bentuk Rapat Koordinasi dalam Kesepakatan Antara PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk
dengan Pemerintah Kabupaten Brebes adalah untuk meninggkatkan, memberdayakan,
pembinaan dan pengembangan dalam usaha mikro di Daerah Kabupaten Brebes.
Tujuan pelaksanaan Forum Konsultasi Publik di Dinas Koperasi, Usaha Mikro
dan Perdagangan Kabupaten Brebes adalah :
1. Meningkatkan silahtuhrahmi antara Bupati Brebes, Pejabat
Pemerintahan di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan
Kabupaten Brebes dengan pelaku usaha mikro di wilayah Kabupaten
Brebes.

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 7


2. Maksud Kesepakatan Bersama ini adalah untuk pelaksanaan
kemitraan dengan pola perdagangan umum serta pembinaan dan
pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten
Brebes.
3. Tujuan Kesepakatan Bersama ini adalah :
a. Meningkatkan peran serta pelaku usaha took modern dalam
meningkatkan daya saing produk-produk Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM);
b. Meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha,
meningkatan kualitas sumber daya kelompok Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM), peningkatan skala usaha
dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan
usaha kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
4. Menyatukan pendangan dalam rangka menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan
sesuai dengan yang di harapkan.

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 8


BAB II
ANALIS MASALAH

A. PRA PELAKSANAAN

Ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam forum konsultasi publik


yang diralisasikan dalam Rapat Koordinasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan
Perdagangan Kabupaten Brebes diawali dengan rapat internal bersama Bupati Brebes
membahas Pemasaran Produk UMKM di Toko Modern dalam rangka meningkatkan
akses pemasaran produk UMKM dengan Toko Modern di Kabupaten Brebes.

1. Tema Forum Konsultasi Publik

Tema Forum Konsultasi Publik yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi,


Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes adalah Kesepakatan Bersama
antara PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan Pemerintah Kabupaten Brebes.

2. Ruang Lingkup Forum Konsultasi Publik

Ruang lingkup Forum Konsultasi Publik yang diselenggarakan oleh Dinas


Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes adalah Pelaksanaan
kemitraan dengan pola perdagangan umum serta pembinaan dan pengembangan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Brebes.
Adapun Ruang Lingkup Kesepakatan Bersama terdiri dari :
1. Kerjasama pemasaran;
2. Penyediaan Lokasi atau tempat usaha;
3. Penyediaan Pasokan;
4. Pemenuhan Kebutuhan Barang dan Jasa, dan
5. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

3. Analisis Masalah

Pemerintah daerah dalam menjalin kerjasama dalam meningkatakan


pemberdayaan pembinaan dan pengembangan dalam Usaha Mikro Kecil dan
Menengah dan Meningkatkan akses Pemasaran produk UMKM Kabupaten Brebes
pada Toko Modern khususnya di gerai Alfamart/Alfamidi yang tersebar di Kabupaten
Brebes. Pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan diatur lebih lanjut dalam bentuk
naskah Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama tersendiri yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini. Hal ini sejalan dengan upaya penigkatan
produk-produk UMKM di Kabupaten Brebes agar bisa bersaing dan unggul dengan
akses masuk ke Toko Modern agar bisa dikenal oleh masyarakat umum baik dari
dalam maupun luar daerah.
Pentingya kesepakatan yang di buat oleh kedua belah pihak bagi kelancaran
para pelaku UMKM daerah, maka perlu pengawasan secara khusus dan berkala baik

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 9


dari pihak UMKM maupun dari Alfamart/Alfamidi dalam memberikan produk-
produk unggulan dari Kabupaten Brebes.

4. Bentuk Penyelenggara Forum Konsultasi Publik

Bentuk penyelenggara Forum Konsultasi Publik yang diselenggarakan oleh


Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes adalah Tatap
muka dalam bentuk Rapat Koordinasi.

5. Pihak Yang Terlibat

Pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik adalah :


a. Bupati Brebes
b. Sekretariat Daerah Kabupaten Brebes
c. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten
Brebes
d. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.

6. Jadwal Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik

Hari/Tanggal : Senin, 29 Maret 2021


Pukul : 07.30 s.d Selesai

B. PELAKSANAAN

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Forum Konsultasi Publik yang dilaksanakan dalam bentuk Rapat Koordinasi


Pemberdayaan Pembinaan dan Pengembangan dalam Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Kabupaten Brebes dilaksanakan pada Tanggal 29 Maret 2021 di
Pendopo Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, di mulai dari pukul 07.30 sd Selesai.

2. Pembahasan Forum Konsultasi Publik :

Dalam rangka meningkatkan akses pemasaran produk UMKM Kabupaten


Brebes pada toko modern khususnya di gerai Alfamart yang tersebar danada di
Kabupaten Brebes, dengan ini disampaikan kepada Ibu Bupati Brebes sebagai berikut
:
a. Telah dilakukan Pertemuan awal antara Dinas Koperasi, Usaha Mikro
dan Perdagangan Kabupaten Brebes dengan pimpinan manajemen
Alfamidi Jakarta, Pimpinan Manajemen Alfamart Regional Plumbon (
yang melingkupi wilayah Cirebon, Kuningan, Brebes Pantura dan
Tengah dan kota Tegal ) serta Pimpinan Alfamart Regional Cilacap (
yang membawahi Brebes Selatan )
b. Bahwa Alfamart grup siap menerima produk UMKM di Kabupaten
FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 10
Brebes dengan disediakan tempat khusus untuk produk untuk produk
UMKM di gerai Alfamart.
c. Akan diadakan pertemuan berikutnya dengan tim dari Alfamart untuk
menseleksi produk-produk UMKM yang bisa masuk di Alfamart
dengan syarat antara lain sudah memiliki perjanjian ( IUMK, PIRT,
Halal, dll ) packing yang sudah bagus dan produk yang layak di
pasarkan di took modern Alfamart grup.

C. PASCA PELAKSANAAN

Penyelenggara Forum Konsultasi Publik yang diselenggarakan oleh Dinas


Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes dengan melakukan Rapat
Koordinasi Pemberdayaan Pembinaan Dan Pengembangan Dalam Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah Di Kabupaten Brebes diakhiri dengan :

1. Kesepakatan Bersama antara PT. SUMBER ALFARIA, Tbk Dengan


Pemerintah KABUPATEN BREBES;
2. Melakukan seleksi produk UMKM oleh Alfamart grup.
3. Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes
melalui Bidang Usaha Mikro akan melakukan kegiatan monitoring
dan evaluasi bersama pelaku UMKM di Kabuapten Brebes.

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 11


BAB III
PENUTUP

Forum Konsultasi Publik dalam bentuk Rapat Koordinasi Pemberdayaan


Pembinaan Dan Pengembangan Dalam Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Di
Lingkungan Kabupaten Brebes Tahun 2021 Menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dengan adanya kesepakatan bersama membuat peluang pelaku
UMKM di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Brebes semakin
berkembang dan berdaya saing;
2. Pihak Alfamart yang tersebar di wilayah Kabupaten Brebes sangat
mendukung produk UMKM di gerai Alfamart;
3. Kedepan produk UMKM Kabupaten Brebes bisa dikenal di
masyarakat umum maupun di luar daerah;
4. Meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, meningkatkan
kualitas sumber daya kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), peningkatan skala usaha dalam rangka menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan usaha kelompok Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM).

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 12


LAMPIRAN

FKP Dinkopumdag 2021 Halaman 13

Anda mungkin juga menyukai