Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN FAVORITISME ORANG TUA DENGAN SIBLING RIVALRY

Nola Aulia Tasya

Mahasiswa S1 Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat

Jalan Ahmad Yani KM.36, Banjarbaru, 70712, Indonesia

E-mail : 2010914120023@mhs.ulm.ac.id

Abstrak : Orang tua merupakan pondasi utama bagi anak untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Pola asuh orang tua yang tepat akan menciptakan karakter dan
kepribadian anak yang baik. Bagi orang tua yang memiliki lebih dari satu anak pasti akan
menemukan bahwa mereka merasa lebih selaras dengan satu anak daripada yang lain. Orang
tua akan cenderung menyukai salah seorang anak karena kepintaran maupun tampilan fisik.
Sikap inilah yang sering disebut sebagai favoritisme orang tua. Kemudian akan timbul rasa
tidak suka atau bersaing dengan saudara kandung. Anak yang kurang perhatian biasanya akan
melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perlakuan yang sama dari orang tuanya. Maka
akan timbul sibling rivalry, yaitu pertentangan yang terjadi antar saudara kandung. Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan favoritisme orang tua dengan sibling
rivalry. Penulisan ini menggunakan metode kajian literatur dimana mengumpulkan data
dengan mencari atau menggali data dari berbagai literatur seperti buku, jurnal ilmiah maupun
sumber tulisan yang lain terkait dengan apa yang dimaksudkan dalam rumusan masalah.
Hasil yang didapat dari penulisan ini adalah sibling rivalry terjadi karena pola asuh orang tua
yang mengistimewakan salah seorang anak, perbedaan usia, jumlah saudara, jenis kelamin
dan lainnya.

Kata kunci : favoritisme orang tua, sibling rivalry, persaingan

Abstract : Parents are the main foundation for children for their growth and development.
The right parenting style will create a good character and personality of the child. Parents of
more than one child will undoubtedly find that they feel more in tune with one child than
another. Parents will tend to like a child because of intelligence and physical appearance.
This attitude is often referred to as parental favoritism. Then there will be feelings of
resentment or competition with siblings. Children who don't pay attention usually will do
various ways to get the same treatment from their parents. Then there will be sibling rivalry,
namely conflicts that occur between siblings. The purpose of this paper is to determine the
relationship between parental favoritism and sibling rivalry. This writing uses the literature
review method which collects data by searching or extracting data from various literatures
such as books, scientific journals and other sources of writing related to what is meant in the
formulation of the problem. The results obtained from this paper are that sibling rivalry
occurs because of the parenting styles of parents who prefer one of the children, differences
in age, number of siblings, gender and others.

Keywords : parental favoritism, sibling rivalry, competition

1
PENDAHULUAN Pikiran atau kemampuan berpikir , apalagi
pola pikir, ditentukan raupan informasi.
Orang tua atau keluarga adalah tempat Seseorang yang tiada henti membelajarkan
pertama bagi anak, karena dengan orang diri maka dapatan informasinya akan
tua pertama kali anak memulai berinteraksi menentukan raupan atau kadar raupan
serta mendapat pengalaman-pengalaman informasi selanjutnya. (Abbas & Erlyani,
baru di hidupnya. Pendidikan anak dalam 2020) [3]. Orang tua harus mengambil
keluarga merupakan awal dan pusat bagi sikap yang terbaik untuk anaknya.
seluruh pertumbuhan dan perkembangan
anak untuk dewasa, dengan demikian Pada sisi lain, banyak juga orang tua yang
menjadi hak dan kewajiban orang tua pola asuhnya tidak berjalan dengan baik,
sebagai penanggung jawab yang utama terutama pada keluarga yang memiliki
dalam mendidik dan mengasuh anaknya. lebih dari satu anak. Terdapat perbedaan
(Ansyah, Safitri, & Zwagery, 2020) [1]. jenis kelamin dan karakter yang berbeda
pada setiap anaknya dan terkadang salah
Peran masing-masing orang tua, baik ayah seorang anak memiliki sikap yang tidak
maupun ibu sangat berpengaruh kepada bersesuaian dengan orang tuanya serta
anak. Ayah berperan sebagai pemimpin timbul konflik yang beragam. Hal ini
yang dapat memberi perlindungan, rasa menyebabkan orang tua memiliki
aman dan nyaman bagi anak, memenuhi kecenderungan menyukai salah satu anak
kebutuhan ekonomi, mendisiplinkan, dan daripada yang lain.
memberikan nilai moral dari kehidupan.
Ibu berperan merawat, memahami, Favoritisme orang tua adalah adanya
mengerti akan kebutuhan dan suasana hati perbedaan perlakuan yang diberikan oleh
anak serta mengabdikan hidupnya untuk orang tua pada anak. Favoritisme orang tua
keluarga terutama anak. Orang tua harus terjadi ketika salah satu atau kedua orang
menerapkan pola asuh yang sesuai untuk tua menunjukkan sikap pilih kasih yang
menciptakan keluarga yang dinilai ideal konsisten terhadap satu anak daripada
dan harmonis. yang lain. Hal ini akan memicu terjadinya
pertentangan antar saudara kandung atau
Pengasuhan anak akan lebih baik bila ayah disebut juga sibling rivalry. Sibling rivalry
dan ibu menjalankan pengasuhan secara merupakan kompetisi atau persaingan
bersama (coparenting) yaitu apabila yang dilakukan antara saudara kandung
orangtua saling mendukung dan bekerja untuk mendapatkan perhatian, cinta kasih,
sama sebagai suatu tim, bukan pengakuan maupun perlakuan yang sama
bertentangan, ayah dan ibu sebaiknya dari kedua orang tuanya.
diberikan porsi seimbang dalam hal
pengasuhan dan tidak lagi menitikberatkan Terdapat berbagai macam reaksi sibling
pada peran ibu saja. Peran sosok ayah dan rivalry seperti munculnya perilaku agresif.
keterlibatan ayah dalam mengasuh Anak akan mencubit, memukul,
anaknya dapat masuk kedalam kesadaran menendang, mendorong, menangis yang
anak melalui persepsi. (Huda, Safitri, & meledak, manja, rewel, menangis tanpa
Zwagery, 2020) [2]. sebab, dll. Sibling rivalry biasanya terjadi
ketika anak memiliki rentang usia yang
sama atau berdekatan dan memiliki jenis

2
kelamin yang sama. Sibling rivalry yang dari suatu buku, jurnal, maupun sumber
tidak ditangani pada usia dini maka akan tulisan yang lain. Terdapat beberapa
menyebabkan delayed effect, dimana pola prosedur yang digunakan dalam penulisan
perilaku akan tetap tersimpan pada bagian ini. Pertama, mencari literatur yang
alam bawah sadar, pada usia 12 – 18 tahun relevan dengan permasalahan yang
dan dapat muncul kembali pada tahun dibahas, mengorganisasi literatur yang
selanjutnya dalam bentuk dan perilaku akan ditinjau, menyatukan hasil organisasi
psikologikal yang merusak (Boyle, 2004) literatur menjadi suatu ringkasan yang
[4]. padu dengan mencari keterkaitan antar
literatur.
Anak yang mengalami sibling rivalry tidak
mau membantu, tidak mau berbagi, tidak Membaca, bukan hanya membaca buku
mau bermain atau mengasuh saudaranya, atau yang tertulis saja. Membaca yang
jika dipaksa akan menimbulkan sikap tertulis, yang tersurat, haruslah diimbuhi
agresif terhadap saudaranya dan merusak. dengan yang tersirat. Tidak kalah penting,
(Hurlock, 1989) [5]. membaca alam, orang, masyarakat,
tempat-tempat yang unik dan seterusnya.
Sibling rivalry yang disebabkan rasa (Abbas, 2020) [6]. Dalam menggunakan
cemburu biasanya berasal dari rasa takut metode ini kita tidak hanya membaca tapi
dan dicampur marah karena adanya perlu untuk menganalisis dan memahami
ancaman terhadap harga diri seseorang. permasalahannya.
Orang tua yang tidak dapat menangani
persaingan antar saudara kandung ini maka PEMBAHASAN
akan terjadi berbagai dampak yang lebih
serius. Orang tua adalah faktor utama munculnya
sibling rivalry dan berperan untuk
METODE mengatasi hal tersebut. Konflik dan
pertengkaran antar orang tua dapat
Penulisan ini menggunakan metode kajian mengganggu pola kelekatan yang aman
literatur dimana mengumpulkan data pada diri anak dan membuat anak
dengan mencari atau menggali data dari kebingungan dengan dasar-dasar bagi
berbagai literatur seperti buku, jurnal hubungan yang sehat. (Saturrosidah,
ilmiah maupun sumber tulisan yang lain. Mayangsari, & Hidayatullah, 2020) [7].
Data-data yang telah didapatkan dari
berbagai literatur dikumpulkan sebagai Sibling rivalry adalah suatu persaingan
suatu kesatuan yang digunakan untuk diantara anak-anak dalam keluarga yang
mendapatkan landasan teori yang bisa sama untuk memperoleh afeksi atau cinta
mendukung pemecahan masalah yang kasih orang tua. ( Kartono, & Gulo, 2000)
sedang dikaji. Analisis data adalah upaya [8]. Sibling rivalry adalah pertentangan
menyusun atau menata secara sistematis saudara kandung baik adik dan kakak laki-
data yang telah terkumpul untuk laki, adik dan kakak perempuan, atau adik
meningkatkan pemahaman akan kasus atau perempuan dan laki-laki, pertentangan
permasalahan yang dikaji. Analisis data antar saudara ini terjadi karena iri hati atau
yang digunakan dalam penulisan ini adalah terdapat perbedaan minat bakat. (Chaplin,
anotasi yang berarti kesimpulan sederhana 2000) [9].

3
Sibling rivalry terjadi karena perbedaan fisik. (Farah, Rachmah, & Mayangsari,
reaksi dari orang-orang yang berada di 2020) [10].
sekelilingnya, termasuk ayah dan ibunya.
Perasaan iri yang diwarnai dengan Sebagai manusia, kita memiliki kapasitas
perselisihan yang akan mengakibatkan untuk merefleksikan pengalaman termasuk
timbulnya sibling rivalry, selalu berjalan emosi. Emosi berubah seiring dengan
pada suatu alasan yaitu anak sedang perubahan dalam hubungan pribadi-
melakukan pencarian tentang siapa diri lingkungan seperti yang dirasakan dan
mereka dan mereka merasa mendapatkan dievaluasi. Emosi negatif muncul ketika
jumlah perhatian yang tidak adil dari orang suatu peristiwa tidak sesuai dengan tujuan,
tuanya. Walaupun orang tua telah fokus atau harapan positif seseorang. Salah
memberikan perlakuan yang sama dan adil satu bentuk dari emosi negatif adalah
terhadap anaknya, namun anak seringkali kekecewaan. Kekecewaan sering dikaitkan
berpikir bahwa perlakuan tersebut tetap dengan kurangnya kontrol atas situasi.
tidak adil. (Rahimi, Erlyani, & Mayangsari, 2020)
[11]. Anak biasanya belum bisa
Ada beberapa hal yang memicu terjadinya mengendalikan rasa emosi pada dirinya
pertentangan antar saudara adalah rasa dan rasa kecewa memicu timbulnya sibling
cemburu yang mendalam, kebencian, rasa rivalry.
iri, dan perasaan ingin berkompetisi atau
bersaing sehingga tidak mau kalah. Penampilan fisik yang menarik merupakan
Berbagai kecemburuan dapat sebuah potensi yang menguntungkan dan
diekspresikan dengan berbagai macam dapat dimanfaatkan untuk memperoleh
cara seperti aduan kepada ayah atau hasil yang menyenangkan dalam suatu
ibunya mengenai kesalahan yang telah interaksi sosial. Penampilan fisik yang
diperbuat oleh kakak maupun adiknya. Hal menarik biasanya memberikan kepuasan
yang paling membahayakan ketika anak terhadap diri individu. Adanya citra tubuh
sudah berani bertindak secara agresif memiliki pengaruh yang besar terhadap
seperti memukul, mencubit, mendorong bagaimana individu menghadapi dirinya
maupun menendang kepada saudaranya. dan menjalani kehidupan sehari-hari.
(Santoso, Fauzia, & Rusli, 2020) [12].
Perilaku agresif adalah perilaku yang Terkadang antar saudara perempuan sering
berniat untuk menyakiti orang lain, baik muncul rasa minder akan penampilan fisik
secara fisik maupun psikologis untuk yang membuat rasa iri.
mengekspresikan perasaan negatifnya
sehingga dapat mencapai tujuan yang Anak yang mengalami sibling rivalry akan
diinginkan. Tujuan utama dari perilaku mengalami kerenggangan dengan
agresif adalah luapan perasaan negatif saudaranya sehingga tidak mau saling
seperti kecewa, tegang, marah, serta pada bercerita, tidak mau saling membantu,
saat mengatasi suatu keinginan atau tidak mau saling bermain serta mudah
masalah yang mengganggu dalam marah.
memperoleh sesuatu. Perilaku agresif Sibling rivalry terjadi karena adanya
dilakukan dengan dua bentuk yaitu persamaan jenis kelamin, memiliki rentang
perilaku agresif berbentuk verbal maupun usia yang relatif sama, ia juga mengatakan

4
faktor lain yang mempengaruhi adalah jumlah saudara yang besar maka jarang
kepribadian anak, respon orang tua pada adanya interaksi yang berkualitas antar
anak, nasehat yang diberikan orang tua saudara kandung. Jenis disiplin, terdapat
pada anak ketika berkumpul bersama tiga jenis disiplin yang sering diterapkan
keluarga, ruang gerak dan kebebasan pada oleh orang tua yaitu permisif, demokratis
setiap anak. (Walker, 2010) [13]. dan otoriter. Keluarga dengan jenis
disiplin otoriter, orang tua mengendalikan
Faktor yang mempengaruhi sibling rivalry secara ketat hubungan antara saudara dan
yaitu sikap orang tua, biasanya anak bersifat memaksa sehingga bukan
pertama yang memiliki waktu lebih keinginan anak, kebebasan berekspresi
banyak bersama orang tua sehingga lebih dibatasi. Jika orang tua menerapkan
hubungan yang terbangun lebih erat dan jenis disiplin permisif maka anak akan
anak cenderung bisa memenuhi apa yang melakukan segala hal dengan sesuka
orang tua inginkan daripada anak tengah hatinya tanpa kontrol dari siapapun.
maupun anak bungsu. Urutan posisi, dalam Dengan demikian jenis disiplin yang
sebuah keluarga yang memiliki lebih dari paling bagus untuk diterapkan adalah
satu anak, maka setiap anak memiliki disiplin demokratis dimana anak lebih
tugasnya masing-masing dan peran yang disiplin dalam melakukan hal karena
sesuai dengan kodratnya. Seperti anak aturan-aturan dibuat bersama agar dapat
perempuan pertama harus membantu ibu belajar dan memahami antar anggota
dalam mengerjakan urusan rumah, tetapi keluarga. Pengaruh orang luar, orang yang
anak perempuan ini menolak karena berada pada luar rumah atau lingkungan
merasa adiknya juga bisa membantu. Jenis sekitarnya dapat mempengaruhi hubungan
kelamin, anak laki-laki dan perempuan antar saudara, bisa akan kehadiran orang
memiliki reaksi yang berbeda terhadap luar ke rumah, tekanan dari orang luar
saudara kandungnya yang sesama jenis terhadap keluarga, dan perbandingan anak
maupun berbeda jenis. Biasanya kakak oleh orang luar rumah. Orang luar dapat
perempuan sering mengatur adik laki- memberikan suasana yang tidak kondusif
lakinya. Perbedaan usia antar saudara dan membuat ketegangan di dalam rumah.
kandung juga mempengaruhi cara bersikap (Hurlock, 1989) [14].
satu sama lain dan cara orang tua
memperlakukan mereka. Anak yang lebih Interaksi teman sebaya mempunyai arti
tua biasa dipilih orang tua untuk dijadikan sangat penting karena mampu
contoh bagi adik-adiknya. Anak yang lebih meningkatkan kemampuan anak dalam
muda harus mengikuti dan mematuhi anak mengenali emosi orang lain, membangun
yang lebih tua. Jumlah saudara, jika dalam hubungan dengan orang lain, membantu
sebuah keluarga kecil maka akan peranan sosial yang baru dan mengajarkan
meminimalisasi pertentangan atau mobilitas sosial. (Kurniawan, Akbar, &
persaingan antar saudara kandung. Hal ini Rusli, 2020) [15]. Anak yang mengalami
disebabkan keluarga dengan jumlah sibling rivalry akan timbul berkurangnya
saudara yang sedikit maka akan lebih rasa percaya pada orang tua dan
banyak waktu berkumpul, berkomunikasi saudaranya. Jadi dengan adanya teman
serta interaksi antar saudara yang berjalan sebaya anak dapat bertukar cerita dan
baik. Sedangkan pada keluarga dengan mungkin akan menemukan solusi atau cara

5
agar membuat keadaan dirinya menjadi Optimisme juga membuat anak
lebih baik. mempunyai energi baik dan memperkecil
kemungkinan untuk mengalami gangguan
Dalam hubungan persahabatan tidak hanya fisik, depresi, menghadapi permasalahan.
akan menimbulkan keakraban, tetpai juga (Hariska, Akbar, & Erlyani, 2020) [18].
menimbulkan ikatan emosional antar
individu yang bersahabat yaitu dengan DAFTAR PUSTAKA
kelekatan. Gaya kelekatan mengacu pada
sistem motivasi yang mendasari hubungan [1] Ansyah, R., Safitri, J., & Zwagery,
sosial yang menjelaskan bagaimana R. V. (2020). HUBUNGAN
individu berhubungan dengan orang lain. PERSEPSI CO-PARENTING
(Putri, Anward, & Zwagery, 2020) [16]. DENGAN INTERAKSI TEMAN
SEBAYA PADA SISWA
KESIMPULAN SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 2
Orang tua diharapkan dapat menerapkan MARTAPURA. Kognisia prodi
pola asuh yang adil bagi anaknya. Pola Psikologi FK ULM, 2(1), 15-25.
asuh yang dipilih harus tepat dengan
tahapan dan perkembangan anak. [2] Huda, N., Safitri, J., & Zwagery, R.
V. (2020). HUBUNGAN
Dukungan sosial dapat berarti sebagai ANTARA PERSEPSI
kualitas dukungan yang dirasakan oleh KETERLIBATAN AYAH
seseorang, dimana seseorang percaya dan DALAM PENGASUHAN
merasakan ada dukungan yang diberikan DENGAN KETERIKATAN
oleh keluarga, orang tua, saudara, dan PESERTA DIDIK KELAS IX
lainnya. Dukungan sosial orang tua PADA SEKOLAH DI SMPN 1
memberikan pengaruh yang cukup besar BANJARBARU. Kognisia prodi
bagi anak karena menjadi solusi dan Psikologi FK ULM, 1(2), 119-123.
menumbuhkan harga diri yang positif.
(Effendi, Akbar, & Rachmah, 2020) [17]. [3] Abbas, E. W., & Erlyani, N.
(2020). Menulis di Kala Badai
Dukungan sosial sangat dibutuhkan pada Covid-19.
saat seseorang sedang mengalami masalah,
karena dukungan sosial dapat secara [4] Boyle, W. A. (2011). Sibling
efektif mengurangi stres yang dialami oleh rivalry and why everyone should
anak. care about this age old problem.

Diperlukan kekuatan individu untuk [5] Hurlock, E. 1989. Perkembangan


mampu bertahan menghadapi kesulitan Anak Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
atau yang disebut kecerdasan adversitas.
Anak harus menumbuhkan kesadaran pada [6] Abbas, E. W. (2020). Menulis
dirinya untuk selalu berpikir positif dan Mudah, Menulis Ala Ersis Writing
yakin bahwa bisa melalui berbagai Theory.
masalah yang dihadapi karena segala hal [7] Saturrosidah, A., Mayangsari, M.
yang terjadi juga ada esensinya sebagai D., & Hidayatullah, M. S. (2020).
proses perkembangan dan pendewasaan. PENGARUH KELEKATAN
6
DENGAN ORANGTUA [13] Walker, Kathy. 2010. Parenting a
TERHADAP KECERDASAN practical guide to raising
ADVERSITAS PADA REMAJA preschool and primary-school
KORBAN children. Australia:Penguin Group.
PERCERAIAN. Kognisia prodi
Psikologi FK ULM, 1(2), 21-27. [14] Hurlock, E. 1989. Perkembangan
Anak Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
[8] Kartono, K., & Gulo, D.
(1987). Kamus psikologi. Pionir [15] Kurniawan, D. R., Akbar, S. N., &
Jaya. Rusli, R. (2020). HUBUNGAN
INTERAKSI TEMAN SEBAYA
[9] James, P. Chaplin. 2002. Kamus DENGAN KEJENUHAN
Lengkap Psikologi. BELAJAR PADA SANTRI
ALIYAH PONDOK PESANTREN
[10] Farah, V. T., Rachmah, D. N., & AL FALAH PUTRA
Mayangsari, M. D. (2020). BANJARBARU. Kognisia prodi
PENGARUH KESEPIAN Psikologi FK ULM, 1(1), 48-54.
TERHADAP PERILAKU
AGRESIF PADA REMAJA [16] Putri, L. A., Anward, H. H., &
LAKI-LAKI YANG TINGGAL DI Zwagery, R. V. (2020).
PANTI ASUHAN X. Kognisia PERBEDAAN KUALITAS
prodi Psikologi FK ULM, 1(2), PERSAHABATAN DITINJAU
137-142. DARI GAYA KELEKATAN
PADA MAHASISWA
[11] Rahimi, R. N., Erlyani, N., & PSIKOLOGI FAKULTAS
Mayangsari, M. D. (2020). EFEK KEDOKTERAN ULM. Kognisia
INTERPERSONAL DARI prodi Psikologi FK ULM, 1(1), 23-
EKSPRESI EMOSI KECEWA 28.
TERHADAP PERILAKU
PROSOSIAL PADA SISWA [17] Effendi, M. F., Akbar, S. N., &
SEKOLAH MENENGAH ATAS Rachmah, D. N. (2020).
DI KECAMATAN HUBUNGAN ANTARA
GAMBUT. Kognisia prodi DUKUNGAN SOSIAL ORANG
Psikologi FK ULM, 2(2), 126-133. TUA DENGAN KESADARAN
DIRI PADA SISWA SMPN 8
[12] Santoso, M. V., Fauzia, R., & BANJARMASIN. Kognisia prodi
Rusli, R. (2020). HUBUNGAN Psikologi FK ULM, 2(1), 61-65.
ANTARA KEPUASAN CITRA
TUBUH DENGAN [18] Hariska, C., Akbar, S. N., &
KECENDERUNGAN BODY Erlyani, N. (2020). HUBUNGAN
DYSMORPHIC DISORDER OPTIMISME DENGAN
PADA WANITA DEWASA KECERDASAN ADVERSITAS
AWAL DI KOTA PADA MASYARAKAT YANG
BANJARBARU. Kognisia prodi TINGGAL DI DAERAH RAWA
Psikologi FK ULM, 2(1), 55-60. DESA PANDAHAN

7
KECAMATAN BATI-
BATI. Jurnal Kognisia: Jurnal
Mahasiswa Psikologi Online, 3(1),
6-14.

Anda mungkin juga menyukai