BEDAH PLASTIK
- Plasticos --->Memperbaiki (dari yang tidak normal akibat suatu hal {kecelakaan} menuju normal)----> CAKUPAN ----> Rekonstruksi (akibat cacat dsb) & estetika
dasar prinsip rekonstruksi --->prinsip penyembuhan luka, aplikasi tandur/graft---->penerapan ----> cacat lahir (bibir sumbing ,palatoschisis).hipospadia
hemangioma ,sclerotherapy,cryotherapy
dasar prinsip estetika ----------> untuk menimilasiri proses penuaan (face lift,blefaroplasti) mammoplasti (payudara),sedot lemak (liposuction)
- LUKA BAKAR ---> kerusakan yang disebabkan api/air panas/kimia , yang merusak lapisan kulit --->perlu pendinginan segera agar tidak meluas (tdk bermanfaat jika sdh luas)
Zona luka bakar dibagi menjadi 3 : sentral (zona koagulasi) Tengah (Zona stasis) Luar (Zona Hiperemis)
Derajat Luka bakar dibagi menjadi 3 juga yaitu :
a. Derajat I (hanya di superficia/epidermal , hiperemis tanpa bulla, membaik dalam 48-72 jam)
b. Derajat II (HINGGA SEBAGIAN DERMIS ,ada BULLA)
c. Derajat III ( TIDAK NYERI (SARAF NYERI RUSAK), ABU ABU,TANPA BULLA,DALAM)
Luka bakar pada usia <3 dan >60th lebih berisiko morbiditas
• Berat kritis
• Derajat 2 lebih 25 %
• Derajat 3 lebih 10 % atau di wajah,kaki,tangan
• Luka bakar disertai trauma jalan nafas atau jaringan
lunak luas atau fraktur
• Luka bakar akkibat listrik
PENANGANAN PERTAMA :
- Jauhkan sumber,lanjut ABC
- Bilas air mengalir
Indikasi Rawat Inap pasien LUKA BAKAR -----------> Umum : Jika Luka bakar derajat 2 >15% /derajat 3 > 3% - Analgetik dan anti tetanus profilaksis
- Antibiotik IV tidak perlu
usia <10 th atau >40 th : derajat 2 >10% /derajat 3 =3%
Luka bakar di WAJAH,EKSTREMITAS,PERINEUM atau karena LISTRIK Bullae >5cc di aspirasi ,
- Infus cairan jika derajat kritis
CARA HITUNG KEBUTUHAN CAIRAN PASIEN (METODE PARKLAND PALING DI REKOMENDASI)
- Dewasa : 3-4 cc kristaloid x kgBB X %LB
- Anak : 3-4 cc kristaloid x kgBB x % LB + MAINTENANCE (DEXTROSE 5% + NS 0,45%) Dalam 24 jam pertama
PEMBERIAN CAIRAN : 1/2 VOLUME CAIRAN DALAM 8 JAM + 1/2 SISANYA DALAM 16 JAM BERIKUTNYA
- Monitor kateter urine,cvp
• Dws---------> 0,5ccxkgBB/jam
• anak,30kg--> 1cc/kgBB/jam
MIKROBIOLOGY
(GAMBARAN UMUM INFEKSI JAMUR)
- Karakteristik fungi : terdistribusi luas, >400.000, eukariot >kompleks dari bakteri, anaerob/aerob fakultatif, nutrisi melalui absorbsi,kemotropik
MYCOSIS
DIAGNOSA JAMUR ---------->DIRECT (KOH 10%,INDIA INK,METILEN BLUE) KULTUR (SDA <SABOURAUD DEXTROSE AGAR> utk aseksual) SEROLOGY
ANTIGEN (CRYPTOCOCCOSIS)
TERAPI
- POLYENES -----------------> Mengikat MEMBRAN SEL (STEROL) dan menghancurkannya ------->contoh : Ampothericin B (Fungisidal,banyak efek), nystatin (topikal saja)
- AZOLES---------------------> Menghambat SINTESIS ERGOSTEROL (fungistasis) --->efek utama ke G.I Tract dan hepar) ---->contoh : ketokonazol (jarang dipake),flukonazol (utk
kriptokokus), itrakonazol (utk aspergillosis)
- ANTI-METABOLIT ---->Menghambat /mengganggu SINTESIS DNA , --->contoh :5-florositosin ,dapat mengurangi efek toksis amphotericin B
- ALLYLAMINES---------->Menghambat sintesis ERGOSTEROL---------->TERBINAFIN
- ECHINOCANDIN------------>Jika ASPERGILLOSIS BERULANG,atau CANDIDIASIS ESOFAGUS----------->hambat SINTESIS DINDING SEL(GLUKAN)
- GRISEOFULVIN------->ANTIBIOTIK SEKALIGUS ANTIJAMUR
LARVA MIGRANS
Infeksi larva cacing pada host yang tidak biasa/tidak sepantasnya tumbuh
a. CLM (Cutaneus Larva Migrans) /creeping eruption---->Ancylostoma braziliense/caninum----->Treatment : Spray Chloretyl/Thiabendazol P.O 25mg/kg 2x1 dlm 3 hr
b. VLM (Visceral Larva Migrans) --->Toxocara sp.
c. VLM + Subcutaneus ---->Gnathostoma sp.
d. CNS ---->Angiostrongylus
Manifestasi pediculosis :
- Gatal
- Papul eritem (bintik merah)
- Krusta (infeksi sekunder)
Treatment :
Pediculus humanus corporis : Bedak DDT 10% Diberikan 1 minggu satu kali, atau Bubuk Malathion 1%
Pediculus humanus capitis : Salep Lindane 1%, bedak DDT 10%, Benzoas Benzylicus Emulsion
Pthyriasis Pubis : Salep Lindane 1%, Bedak DDT 10%
SKABIES
- Disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, sering menyerang pada populasi asrama,pemakaian alat mandi/sandal bersama, ciri khasnya : bintik gatal DIANTARA JARI
Life Cycle (8-15 hari) : Telur--->Nimfa--->Dewasa (masa inkubasi 2-6 minggu)
Diagnosis : menemukan telur/parasit betina di tempat infeksi dengan mineral oil ,atau dengan selofan tip
Inspeksi : THREAD-LIKE LESION (LESI SEPERTI BENANG) ,Utamanya di INTERDIGITUS, atau MUKA dan SCALP pada BAYI
Jika TIDAK DIOBATI akan menyebabkan NORWEGIAN SCABIES/CRUSTED SCABIES (HIPERINFEKSI RIBUAN PARASIT DI TUBUH)
TREATMENT :
a. Untuk mengurangi ITCHING (GATAL)--------->CALADIN /GAMMA BENZENA HEXACHLORIDE 1% 1-2x seminggu
b. Pada anak kecil ----------> N-Ethyl-O Crotonotoluide 10% (EURAX) 1X SEHARI
c. DRUG OF CHOICE---->PERMETHRIN
MYASIS
- Penyakit yang disebabkan oleh FASE TELUR-LARVA dari ordo DIPHTERA pada jaringan host (sifat parasit Obligat)
- Klasifikasi MYASIS :
a. Spesifik (Sifat PARASIT OBLIGAT yang hanya hidup dalam host--->meletakkan telur-larva di jaringan kulit)------>furuncular myasis, wound myasis
- Furuncular myasis disebabkan oleh :
a. Dermatobia hominis (HUMAN botfly)------>bagian muka berwarna kekuningan ,dengan telur oval memanjang (14-25 telur)
Siklus ; Telur--->Larva--->Pupa--->Dewasa
Telur : SAUSAGE-SHAPED
b. Semi-spesifik
- Seringnya Parasit FAKULTATIF(Bisa hidup di jaringan /organ yang telah mati), sering di SAYUR/BUAH
- Misalnya family SARCOPHAGIDAE----->SARCOPHAGA sp.
Cirinya : Terdapat 4 strip/garis hitam-putih di bagian thorax dan bintik hitam-putih di abdomen
c. Accidental
- Deposisi telur/larva di organ yang telah mati (decay)/kotoran hewan
- Contoh : Musca domestica
TUNGIASIS
- Penyakit yang berasal dari golongan FLEAS (PINJAL)
- Ciri umum Pinjal (FLEAS) :
a. Holometabolus (4 fase perkembangan)
b. Larva tanpa kaki,dan sayap dan ekor
c. Obligat parasit
Treatment :
- Cryotherapy------->membekukan larva/parasit
- Topikal-------->Ivermectin topikal
- Oral------>Niridazole
- Eksisi dengan forseps
TREATMENT :
Tiabendazole 50 mg/kgBB 2X1 selama 2 hari
Atau
Albendazole 400 mg selama 3 hari
Tambahan :
Spray --->etyl chlorida (larvasidal)
B. Ancylostoma Ceylanum
- Bentuk C Pencegahan : PAKE SENDAL
- Memilki mulut dengan lubang bulat (2 pasang gigi ventral)
C. Ancylostoma braziliense
- Bentuk C
- Mulut oval ,2 pasang gigi ventral
PEDICULOSIS CAPITIS
- Infeksi akibat parasit di kulit kepala-------->Paling banyak pada ANAK-ANAK
- Ciri khas parasit ; GARIS THORAX JELAS,LEBIH GELAP
3 segment Thorax
3 pasang kaki
Treatment :
Pedikulosida----->Malathion 0,5% lotion------->diamkan 1 menit
----->Permethrin 1% ---------------->diamkan 2 jam
Hati hati penggunaan pedikulosida pada anak usia <2 th
FILARIASIS
A. FILIARIASIS LIMFATIK
- Disebabkan oleh cacing : Wuchereria bancrofti, Brugiya malayi, dan Brugiya timori dengan transmisi melalui gigitan nyamuk
- Habitat dewasa di pembuluh limfe ,sedangkan habitat microfilaria di pembuluh perifer
- Host definitive : MANUSIA Host intermediet : Nyamuk
- SIKLUS HIDUP : Stadium Larva di dalam nyamuk (1,2,3)------->Mikrofilaria di pembuluh darah-------->Dewasa di limfe stadium larva 3 adalah stadium infektif
- Betina nya bisa menghasilkan mikfrofilaria sebanyak 50.000 /hari
- Jenis paling banyak di indonesia adalah : Brugiya malayi
C. Mansonella ozardi
- Distribusi utama di AMERIKA TENGAH dan selatan
- Siklus mirip onchocerca namun dengan tambahan vektor Culicoides
- Patologis : Akantokeilonemiasis
- SEROMA-------->CAIRAN SEROSA + DARAH di lapisan Sub-perikondrium auricula ------>lakukan aspirasi (jarum 18G) untuk mengatasinya
Tujuan tatalaksana
- Inflamasi di Ganglion geniculatum dari NVII mengakibatkan gangguan nervus VII dan VIII
- Tanda khas : herpes auditori + paralisis wajah
- Muncul sekitar 1-3 bulan pasca infeksi dermatome oleh virus, histopatolgi: granulamatosa
- Diagnosis ; Tzanck Test, PCR,Kultur
- Treatment : Kortikosteroid (kurangi inflamasi tapi tidak mengurangi durasi sakit)
Acyclovir (kurangi keparahan jika akut, dan mengurangi kejadian PHN)
KOMPLIKASI : PHN (Post Herpes Neuralgia) ,terutama usia tua
Treatment : Topikal --->KAPSAICIN,LIDOKAIN SALEP
Oral ----->NSAID, Tricyclic antidepresant
Injeksi -->Lidokain,Steroid
F. HERPES ZOSTER DI KEPALA
- Seringkali karena inflamasi di Ganglion Gasserian N.V -------> N.V1 ---->Ke opthalmic N.V2--->Ke maxilla N.V3 -->ke mandibule
G. FISTULA PRE-AURICULAR
- Penyakit Kongenital yang berasal dari arkus brachialis 1 & 2
- Adanya lubang di depan auricula dan mengeluarkan sekret berbau
- Sebagian besar bermuara di depan helix
H. OTITIS EKSTERNA
- Infeksi di Liang Telinga (Bakteri/jamur)----->Pars cartilago & pars osseus---------->Kronis jika >8 minggu
- Disebabkan karena berenang di air keruh, kebiasaan mengorek telinga
- Jenisnya : sirkumskripta(furunkulosis),difusa,otomikosis,maligna
- Gejalanya : Gatal di liang telinga (utamanya yang furunkulosis0, rasa penuh di telinga. Nyeri tenggorok
- Pemfis : Nyeri tarik auricula ,nyeri tekan tragus, CAE edema,hiperemis dan ada sekret, refleks cahaya +
Terapi :
- Ear toilet (bersihin rutin)
- Antibiotik topikal dan oral
(quinolone)
- analgesik
Treatment :
- Toilet ear
- Topikal : cotrimoxazol 1% ,4 tetes 3x1 (1 bulan)
atau
cotrimoxazol krim 1%, 1x sehari selama 2 minggu
atau
asam borat 2 mgg
atau
ketokonazole otic sol. 1 mgg
SISTEMIK : Ketokonazole P.O
- OTITIS EKSTERNA MALIGNA
- Disebabkan adanya nekrosis di otic eksterna akibat otitis eksterna berulang /kronis------>terutama pasien DM/imunosupresi/leukimia
- Bakteri utama penyebabnya : Pseudomonas aeruginosa neurotoksin---->penyebab neuroopati
B. BAROTRAUMA
- Keadaan yang terjadi akibat perubahan tekanan udara di luar telinga secara tiba-tiba
- PATO :Adanya perubahan tekanan ---> cairan keluar dari pembuluh darah mukosa tuba--->dapat ruptur--->cairan terkumpul di cavum tympani
- Gejala klinis : Otalgia, rasa penuh,AUTOFONI,, Tinitus (berdenging), vertigo
- Treatment : Dekongestan lokal ,perasat Valsava (jika tdk ada infeksi), jika menetap lakukan myringotomy/pasang pipa gromet
- Cegahnya : kunyah permen karet/valsava manuever saat mau naik pesawat
C. OTOSKLEROSIS
- Kakunya os.stapes sehingga hantaran /getaran suara tidak diteruskan secara baik, kemungkinan karena keturunan
- Gejala klinis:
a. Turunnya pendengaran perlahan hingga 30-40dB
b. Sering di usia muda (11-45 th)
c. Tinitus
- Pemfis : dbn , atau ada Schwarte sign (dilatasi pembuluh darah promontorium)
D. OTITIS MEDIA
- Radang di sepanjang mukosa telinga tengah, tuba,antrum mastoid dan sel mastoid
- Jenisnya:
a. Otitis media Akut (OMA)
- Adanya SUMBATAN di TUBA ,.........Lihat riwayatnya :didahului ISPA
- Biasanya pada anak <5 th (akibat infeksi bakteri pyogenik)
- Stadium OMA:
1). Stadium Oklusi---->retraksi tuba eusthacius------->treatmet: buka ulang pake efedrin Hcl tetes hidung + antibiotik
2). Stadium Hiperemis---->sekret serosa dan edema-->treatment :sama seperti stadium 1 ,ditambah analgesik
3). Stadium Supuratif---->sudah ada demam,otalgia-->treatment : antibiotik + myringotomi utk cegah perforasi
4). Stadium Perforasi--->adanya lubang MT, Nanah keluar dari cavum ke telinga luar,demam turun-->Tx : Cuci telinga H202 3-5 hari,tampon
telinga + antibiotik
5).Stadium Resolusi---->jika tdk ada perforasi akan normal kembali,jika ada perforasi bisa jadi OMSK(dalam 2 bulan ,meski sdh diobati)--->Tx:
jika masih ada sekret ,lanjut antibiotik hingga 3 minggu
- Gejala klinis : sesuai stadium
- Gejala Klinis :
a. Otorhea >2-6 mgg
b. Perforasi MT
c. Otalgia + Vertigo
d. Gangguan pendengaran (Tipe Konduktif/sensoneural)
e. KOLESTEATOMA (Tipe BAHAYA)
Tipe perforasi :
a. Sentral
b. Marginal
c. Atik
- Treatment :
a. Konservatif : Ear Toilet
b. Non medikamentosa ; Cuci telinga H202 3% Selama 3-5 hari + tampon telinga pada OMSK Aktif
c. Medikamentosa : obat tetes telinga (antibiotik quinolone + steroid)
d. Surgery jika type MALIGNA-->Mastoidektomi + timpanoplasti
Treatment :
- Vasokonstriktor lokal (tetes hidung)
- Antihistamin
- Perasat Valsava
- Jika menetap 2 mgg, lakukan myringotomi jika perlu,jika belum
membaik pasang pipa gromet
4. GLUE EAR
- Kronis,banyak pada anak-anak, adanya gangguan dengar hingga 40-50dB
- Otoskopi : MT utuh,retraksi dan suram keabu-abuan
- Tatalaksana : Medikamentosa 3 bulan ,kalo belum membaik lakuin myringotomi,kalo masih belum membaik ya pasang pipa gromet
- Myringotomi --------->Insisi pars TENSA,UTK DRAINASE SEKRET
“true vertigo” = ap. Vestibularis --> vertigo vestibuler ----->85% perifer (lesi di labirin & N.VIII) ,15% di sentral (cereberal)
“dizziness” = ap. Non vestibularis--> vertigo non vestibularis
A. Meniere's Disease
- Tanda khas ---->TRIAS MENIERE (Vertigo Episodik,Tinitus,Tulis sensoneurial)
- Etio ------->Hydrops endolymphe (paling sering),autoimmune,ROS
- Pemfis --->DBN (karena kelainan di dalam)
- Px. Penunjang ---->AUDIOMETRI : tipe sensoneurial ,tuli frekuensi rendah
Tes Fungsi Vestibular : Tes Kalori, dan adanya Nystagmus spontan
- Treatment :
a. General----->diet rendah garam + berikan diuretik (seringnya HCT)
b. Spesifik----->Antivertigo (dramamin) dan penenang (diazepam)
c. Operatif (Irradiasi jendela oval /Labyrinthectomy
4. GANGGUAN PENDENGARAN
- Implus akustik adalah suara ,ada 2 jenis suara : Suara murni (alam) dan suara putih (buatan)
- Suara yang dapat didengar telinga manusia adalah :
a. Ber-Intensitas : 0-120 Db
b. Ber-Frekuensi : 25-16.000 Hz (ada sumber lain : 20-20.000Hz
- Telinga dalam berfungsi untuk transmisi dan transduksi suara
Transmisi
Penerusan impuls suara dari basis stapedia perilimfe membrana vestibuli
dan membrana basalis endolimfe organon corti
Transduksi
Mengubah energi getaran suara menjadi energi listrik di organo corti ---> n.
Spiralis--->n. Koklearis--->gyrus temporalis
• Penilaian:
6/6 : ideal 3-2/6 : KP sedang
5/6 : normal 1/6 : KP berat
4/6 : KP ringan 1/3/6 : KP berat sekali
B. TEST GARPUTALA (TUNING FORK TEST)
- Manfaat : bisa tentuin jenis Gangguan pendengaran (konduksi atau sensoneural)
- 1 set garputala terdiri : 128Hz,256Hz,512Hz,1024Hz,dan 20148Hz
- Frekuensi Bicara adalah : 512-1048Hz ,dimana batas nada rendah dan tinggi terletak di 1024Hz
- Ada 3 jenis test : Rinne,weber dan schwabach test
1. Tes Rinne
- Prinsip : bandingkan AC & BC dengan
cara membandingkan hantaran suara
di depan auricula vs tulang mastoid
Nilainya :
AC>BC --->Normal
AC<BC--->Konduktif
2. Test Schwabach
- Prinsip : Bandingin BC penderita &
pemeriksa
- Nilainya :
Kalo memanjang (pasien masih
dengar padahal sudah tidak
bergetar)-->KONDUKTIF
Kalo memendek --->sensoneural
3. Test Weber
Prinsip : bandingin BC di kedua sisi
Untuk nilai ada lateralisasi atau tdk
Nilainya : Ipsilateral --->konduktif
kontralateral--->sensoneural
3. AUDIOMETRI
- Alat uji PALING RELEVAN (GOLD STANDARD)
- Jenis pemeriksaan audiometri :
a. Pure Tone Audiometry----->intensitas : 0-110dB ,frek :125-8000Hz, Nilai ambang adalah nilai terendah yang dpt didengar
b. Speech Audiometry
Jenis yang lebih Objektif :
a. Impedance
b. Barkesy
c. BERA
- Interpretasi grafik Audiometri :
a. Konduktif bila ada GAP di AB
b. Sensoneurial jika ,AC BC turun tidak ada GAP di AB
Kekurangan AUDIOMETRI NADA MURNI : Kurang valid karena suara dibuat (BUKAN ALAMI) sehingga bias psikologis bisa terjadi, Tidak dapat bedakan
Sensoneural Koklear dan Retrokoklear
Kelebihannya : Bisa tentukan derajat gagguan dengar (test garputala tidak)
Urutan pemeriksaannya :
1. Tentukan SRT ------->Normal atau ada gangguan, jika ada berapa derajatnya
2. Tentuka SDS Max------>jika sampai 100% (NORMAL/KNDUKTIF),jika tidak maka
Sensoneural
3. Ada tidaknya fenomena roll over (tanda retro koklear)
OTOSKLEROSIS-------->kalsifikasi di tulang osseus media telinga (terutama basis stapes), banyak di wanita,usia 20-25 th dan ibu hamil, PASTI TULI
KONDUKTIF/MIX BILATERAL, tapi pas d keramaian MALAH DENGER
TULI KONGENITAL-------->Etio : Infeksi TORCH,Riwayat keluarga, BBLR <2500gr,prematur, Hiperbilirubinemia,asfiksia
---->Normalnya reflek bayi pada rangsang suara disesuaikan dengan usia :
a. Usia 0-4 Bulan ------>REFLEK MORO/AUTOPALPEPBRA (BUKA MATA SPONTAN)
b. 4--7 BULAN --->NENGOK SAMPING DOANG
c. 8-13 BULAN---> BAWAH KANAN KIRI
d. 13-21--->ATAS BAWAH KANAN KIRI
e. 21-24 --->SEMUA SUDUT
Treatment :
- Habitilasi ----->optimal jika usia <6 bulan
- ADB
KELAINAN HIDUNG
A. ANATOMI HIDUNG
- Hidung Luar (externa) dari atas ke bawah : - Hidung luar terdiri atas 2 bagian penyusun ; pars kartilago dan pars osseus
a. Pangkal hidung a. Pars osseus nasal terdiri atas (os. Nasal, processus frontalis os maxilla, proc. Nasalis os
b. Batang hidung (dorsum nasi) frontal
c. Apex nasi b. Pars kartilago terdiri atas cartilago nasi lateralis ,cartilago septi nasi ,ala mayor dan
d. Ala nasi (sinistra et dextra) minor
e. Collumella
f. Nares anterior
- Hidung Dalam dari depan ke belakang : nares anterior, vestibulum nasi (banyak kelenjar sebasea,dan rambut vibrisae) , cavum nasi, nares posterior (choana),
nasopharynx
- Dinding media hidung (septum nasi) terdiri atas : lamina perpendicularis os ethmoid, vomer,krista nasalis os maxilla, krista nasalis os palatina.
- Dinding lateral hidung ada 4 konka yang dipisahkan meatus
a. Meatus nasi inferior------->ada duktur nasolacrimal
b. Meatus nasi media--------->ada muara sinus frontalis,maxillaris dan ethmoidalis anterior
c. Meatus nasi superior--->muara sinus ethmoid posterior
- Atap hidung : lamina kribiformis,os ethmoid--->masuka saraf olfactorius
- Lantai hdiung : os maxilla dan os palatina
- Vaskularisasi hidung
- Rongga atas : a. Ethmoidalis anterior et posterior, cabang dari a.ophtalmica dari a.carotis interna
- Dasar rongga : a. Sfenopalatina dan a.palatina mayor
- Anastomosis Plexus Kiesselbach--->gampamg pecah ,darah ke anterior (dari a.palatina mayor,a.ethmoidal anterior,labialis superior,dan sfenopalatina)
- Anastomosis Woodward -----> di posterior
- Saraf :
- Depan dan atas rongga : cabang N.V1 ophtalmicus
- Sebagian besar : N.V2 (maxillaris)----->autonom
- Atap : N.I (olfactorius)
POLIP NASI
- Merupakan Massa LUNAK berisi CAIRAN akibat INFLAMASI KRONIS MUKOSA
- Ciri : PUTIH KE ABU-ABUAN,LICIN,BERTANGKAI, TIDAK NYERI
- Lokasi ; paling sering di KOM
- Ada 2 jenis polyp nasi :
a. Tipe eosinofilik
b. Tipe neutrofilik
- Tanda gejala : Rasa penuh /hidung tersumbat menahun. Anosmia menahun,rasa nyeri di
kepala daerah frontal. Pasien bernafas via mulutnya.
- Penunjang : Rhinoskop anterior-------->Massa pucat bertangkai,mudah digerakan
Stadium polyp :
1. Terbatas di meatus media
2. Masuk rongga hidung
3. Polip masif (obstruksi di rongga)
INFEKSI DI HIDUNG
A. RHINOSINUSITIS
- Peradangan pada hidung + sinus paranasal
- Gejala : hidung tersumbat ,adanya sekret (anterior/post nasal drip),nyeri wajah
- Pemeriksaan rhinoskopi : dapat ditemukan polyp ,sekret mukopurulen,edema mukosa
- Kriteria diagnosis :
Tumor Non-Neoplasma :
a. KISTA----------->benjolan berisi cairan atau setengah padatan (misal : atheroma (non neoplasma) misal kista sebasea, dan cysto sarcoma phylloides (neoplasma)
b. Radang ----->benjolan karena edema akibat vasodilatasi dan infiltrat sel radang
c. Hipertrofi---->ukurannya bertambah
d. Hiperplasia---->jumlah sel bertambah
e. Displasia ----->hipertrofi+hiperplasia dari jaringan yang berbeda
Tumor Neoplasma-------->Benjolan berupa JARINGAN BARU yang berbeda dari jaringan asalnya(akibat mutasi & transformasi), akibat kerusakan /kesalahan pengaturan gen
Beberapa jenis onkologi THT KL
a. Menurut WHO
WHO 1 ----->Keratinized
WHO 2 ----->Non - Keratinized
WHO 3 -----> Undifferentiated
- Gejala khas : Tinitus prgresif,rasa penuh di telinga,OMSK berulang akibat oklusi tuba, Hidung tersumbat progresif , sekret berdarah hidung, NYERI KEPALA (Invasi ke foramen
lacerum (NIII,N.IV,N.V) sehingga ada diplopia/ptosis + benjolan di leher level II
3. CA SINO-NASAL
- Tumor TERSERING KEDUA SETELAH CA NASOFARING
- Menyerang laki-laki, usia 50-70 th
- Berkaitan dengan pekerjaan (INDUSTRI KAYU,NIKEL,TEKSTIL dll)
- Gejala :
Nasal----->Epistaksis,rhinorea progresif/kronis
Orbital----->diplopia
Oral------->penonjolan palatum,gigi goyah
Fasial----->penonjolan pipi,nyeri,paresthesia
Jenis histopatology :
a. Benigna ------->epitelial : papilloma (ada 2 type <vestibular dan schneiderian>,adenoma
type schneiderian inverted--->PALING INVASIF,Mirip Polyp tp >vaskular
CT Scan ---> Erosi tulang
-------->Non-epitelial : kondroma,fibroma
b. Intermediet -->Angiofibroma
c. Maligna -------> epitelial : SCC (PALING SERING,Utamanya di SINUS MAKSILLARIS), Olfactory
neuroblastoma /ESTHESIONEUROCYTOMA (dari sel basal epitel olfactory)
--------> Non epitel : kondrosarcoma
STADIUM (Berdasarkan UICC)
Tatalaksana : rhinotomy lateral / maksilotomy parsial/total
Stad I : Terbatas di sinus tertentu TANPA EROSI
Stad II : Ada erosi
Stad III : Stad II + Invasi ke posterior sinus + fossa pterygoidea
Stadi IV : Invasi ke intratemporal,sinus sigmoid
4. CA LARYNX
- Paling SERING KETIGA di THT (jika di AS no.1)
- Menyerang usia 50-60 th ,laki laki dominan
- Etio : Rokok,polusi udara pabrik,radiasi leher
- Lokasi tersering : di GLOTTIS (65%)
INERVASI DI LEHER
- Ganglion vagus ---->superior
---->inferior--------->N, Laryngeus internus et externus (reflek batuk)
- Ganglion cervicale ------>superior
------->mediana
- 4 nervus yang ada di leher (N.IX, N.X,N.XI, dan N.XII)
Daerah Ia (Sub-mentale )
Aferen : Dagu,Bibir,Pipi,Gusi, 1/3 bawah lidah
Eferen : Kel. Limfa Sub-Mandibulare
Daerah Ib (Sub-Mandibulare)
Aferen : Gland. Sub mandibula,Bibir atas,Lateral ,rongga hidung,Medial kelopak mata,2/3 lidah depan
Eferen : Kel. Limfa Jugularis Interna Superior
KELAINAN DI LEHER
1. Fistula Pre-auricularis
- Merupakan kelainan KONGENITAL akibat KEGAGALAN PENUTUPAN ARKUS BRANKIAL 1 & 2 pd mgg ke-4
- Tatalaksana ------->jika ada infeksi saja --->Fistulektomi
2. Kista Branchial
- Kelainan Kongenital akibat tidak sempurnanya penutupan APPARATUS BRANKIALIS (terutama ARCUS BRANKIALIS 2)
- Banyak pada dewasa muda ,laki laki : perempuan (3:2)
- Manfiestasi klinis : Massa licin DI LATERAL LEHER,Bulat TIDAK NYERI (kecuali jika terinfeksi), kadang mengeluarkan sekret (dari sinus servikalis) terletak di 1/3 atas s.d 2/3
bawah Anterior M.STM
FISTULOGRAFI
3. Hygroma Colli
- TUMOR BERISI AIR YANG JERNIH DILAPISI ENDOTEL
- AKIBAT KELAINAN SISTEM LIMFE
- Faktor risiko : INFEKSI PARVOVIRUS ,Atau sindroma turner STADIUM :
4. Tortikolis
- Artinya LEHER BERPUTAR
- Kondisi ketika dagu mengarah ke arah bahu ,sedangkan kepala miring ke arah berlawanan "WRY NECK"
- Perempuan lebih sering, ada yang acquired (usia >40 th)
- Etiologi : Lokalis (kongenital yg disebabkan trauma ketika lahir dimana M.Sternocleidomastoid memendek akibat fibrosis,refluks esofagus,tumor spinal,)
sentralis (Distonia torsi, atau disebabkan obat <Metoklopramide,fenitoin dan carbamazepine>)
kompensasi (Strabismus dengan paresis nervus 4)
Treatment : DOC--->NSAIDS/Acetaminophen + injeksi IM toxin botulinum
Non farmako--->thermotherapy,maasase
Bedah (usia 1-4 th)--->bedah pemanjangan otot STM
OFTALMOLOGY
1. Kelainan Pada Palpebra
A. Anatomi Palpebra
B. HORDOLEUM ---> INFLAMASI supurative akut di bagian gland. Meibom ,zeiss dan Moll
--->etiologi : infeksi karena stafilokokus (paling sering)
Dibagi menjadi 2 : Hordoleum Eksterna (palp. Anterior,superficial ,gland, zeiss/Moll) & Interna
(gland. Meibom, Palp. Posterior)
Hordoleum eksterna
MANAJEMEN HORDOLEUM :
- Kompres hangat, bersihkan palpebra
- Antibiotik+antiinflamasi topikal
- Antibiotik sistemik : Doksisiklin
- Jika sulit ----->injeksi steroid
- Jika massive--->insisi drainase
Hordoleum interna
Tanda & Gejala : Palpebra melunak, Massa nodul merah, hangat & nyeri, edema
D. BLEFARITIS
- Inflamasi kronik palpebra tepi ,terutama ANAK-ANAK
- Etiologi : infeksi stafilokokus dan atau dermatitis seboroik
- Ada 2 bentuk ; blefaritis skuamosa (berkaitan dengan dermatitis seboroik, keras, dasar bersih) dan ulseratif (dasar membentuk luka,krusta susah hilang)
- Gejala : iritasi ,fotofobia,palpebra susah dibuka saat bangun
- Treatment : isolasi dan uji sensitivitas penyebab (swab), irigasi kompres hangat, antibiotik topikal
- type skuamosa---->KERATOLITIK (Natrium bikarbonat 3%, asam salisilat topikal)
- type ulseratif---> antibiotik topikal 3x sealama 2-3 mgg
- DACRIOCYSTITIS
A. Konjunctivitis
Klasifikasi :
a. Konjunctivitis Bakterial (Gonokokus,pneumokokus,difteri dll)
b. Konjunctivitis viral (Adenovirus type 3,7 (EKC) dan 8,19 .
c. Konjunctivitis klamidia trachomatis
d. Konjunctivitis alergi (vernal,atopik,)
- Konjunctivitis kataral
a. Akut
Ciri khasnya adalah PINK EYE + sekret mukopurulen
Disebabkan oleh pneumokokus (jika iklim sedang ), dan H.Aegyptus (iklim panas)
b. Kronis
Ciri khasnya SEKRET KE-ABU-ABUAN SEPERTI BUSA
Disebabkan oleh S. Aureus ,ada hubungannya dengan Dermatitis
- Konjunctivitis Purulen
a. Gonokokus
- Jika terjadi pada neonatus disebut------>Oftalmia neonatorum (akibat ibu terkena servisitis gonorhea)
Terapi :
a. ISOLASI AGAR RANTAI PENULARAN TERPUTUS
b. Antibiotik sistemik
- Dewasa : CEFTRAXON 1 Gram/Hari I.M selama 5 hari + IRIGASI MATA RUTIN ,atau
Penicillin G 10 jt/hari selama 5 hari (alternatif)
- Anak : CEFOTAXIME 25 mg/kgBB tiap 8-12 jam selama 7 hari + IRIGASI MATA RUTIN atau
Penicilin G 100.000 U/KgBB selama 7 hari (alternatif)
Dapat ditambah : Tetrasiklin 4x500mg /hari selama 7 hari atau doksisiklin 2x100mg/hari
selama 7 hari
b. Antibiotik Topikal -->SALEP BASITRASIN tiap 2 jam pada 2 hari pertama,selanjutnya 5x/hari
- Konjunctivitis Membran
a. Membran sejati (True Membran)----->melewati epitel Konjunctiva sehingga jika dilepas/diangkat akan MUDAH BERDARAH--->pada kasus DIFTERI
b. Keratokonjunctivitis Epidemi
- Bilateral, akibat adenovirus type 8 dan 19
- Terapat keratitis superficial+perdarahan sub-knjunctiva
- Konjunctivitis herpes simpleks
- Sering pada anak, UNILATERAL
- Nyeri dan banyak vesikel berisi cairan
- Sekret mukoid
- Konjunctivitis Flikten
- Akibat REAKSI TYPE 4 (LAMBAT) terhadap TUBERKULOPROTEIN
- Lesi KECIL,MENONJOL,KERAS diiringi daerah HIPEREMIS
- Terapi : kortikosteroid topikal
- Konjunctivitis Vernal
- Merupakan konjunctivitis alergi musiman
- Ada hubungan dengan rumput & iklim panas
- Gejalanya MEMBURUK KETIKA MUSIM PANAS,dan membaik ketika musim dingin
- Ada 3 bentuk Konjunctivitis Vernal :
a. Bentuk palpebralis--------->ciri khasnya COBBLE STONE di palpebra
- Trachoma
- Disebabkan Chlamydia trachomatis serotype A-C
- Merupakan jenis Konj. Kronis folikular
- Klasifikasi TRACHOMA berdasarkan Mc Callan :
a. Stad. Insipiens (insidius)------->papil-papil kecil mulai terbentuk Terapi :
b. Stad. akut /nyata--->ada HIPEREMIS,Hiperttofi papil - Topikal ------->Salep tetracyclin/eritromisin 4x sehari selama 6 mgg
c. Stad. Sikatriks -->membentuk garis putih halus (harbet pits) - Sistemik---->tetrasiklin 1-1,5 gr/hari selama 3-4 mgg
d. Stad. Penyembuhan atau
- Klasifikasi TRACHOMA menurut WHO : (F-I-S-T-O) doksisiklin 2x100 selama 3 mgg
a. Trakoma FOLLIKULER Prognosis baik ,merupakan penyakit dengan terapi cukup lama
b. Trakoma INTENSE(INFLAMASI)
c. Trakoma SIKATRIKS
d. Trakoma TRIKIASIS
e. Korneal Occluder
- PTERIGIUM
- WING SHAPED di konjunctiva bulbi------->puncaknya MENGARAH KE KORNEA
- Faktor terpapar sinar UV dalam waktu lama-->degenerasi KOLAGEN
- Hampir SELALU DIDAHULUI OLEH PINGUEKULA (Puncaknya menjauhi kornea)
- Tatalaksana : eksisi jika sudah mengganggu visus
Stadium pterigium :
Stad I ------->hanya sampai limbus
Stad II-------->Lewati limbus ,belum sampai 1/2 nya ke kornea
Stad III------->Sampai di kornea
Stad IV------>Menutupi kornea
- Perdarahan SUB-Konjunctiva
- Perdarahan akibat rapuhnya pembuluh darah diantara konjunctiva dan sklera
- Paling banyak usia 30 th dengan tipe spontan ,biasa pada anak yang batuk terus menerus (pertussis),atau hipertensi,
- Seringkali ASIMPTOMATIK--------->akan di REABSORBSI (self limitting disease) dalam 1-3 mgg
- Jika perlu berikan Vasokontriktor------->NAFZOLIN HCl atau asam traneksamat untuk koagulasi darah
- nekrotik--------> ,dengan inflamasi (BENTUK PALING SERING) atau tanpa inflamasi (scleromalacia perforans krn RA kronis & penipisan sklera)
--------> Bisa sbabkan komplikasi okuler dan KEBUTAAN (40%)
-------->treatment : Steroid topikal, Immunosupresive (methyl prednisolone + siklofosfamide)
- non nekrotik
- nekrotik dengan inflamasi
- TRIAS KERATITIS------->FOTOFOBIA,LAKRIMASI,BLEFAROSPASME
- KERATITIS FUNGIDALIS
- YEAST------------>Membentuk koloni seperti bakteri (bulat-bulat tanpa septa)-------->misal : candida albicans dan cryptococcus sp.--->treatment : amphotericin B
salep
- MOLD------------>Membentuk tepi berfilamen,bersepta ------------>misal : fusarium sp, penicillium sp---------->treatment : natamycin salep
- KERATITIS VIRAL
- Herpes virus
Ciri khas :
- Membentuk cabang cabang (dendritik ) khas pada herpes simpleks virus
- Fotofobia, visus turun, hiperemia konjunctiva
Prinsip terapi :
- Sesuai kausa,jika herpes ------->berikan acyclovir 5x200 selama 7 hari
- Symptomatis-------->air mata buatan ,dan steroid topikal jangka pendek (kurangi inflamasi)
- KERATOKONJUNCTIVITIS VERNAL
- Sifatnya REKUREN, akibat hipersensitifitas (alergi),serta seringnya BILATERAL
- Khas : tampakan COBLE STONE
- Treatment : Antihistamine, + kompres dingin
- KERATITIS INTERSTISIAL
- Merupakan bentuk Reaksi Alergi Type II(Ag-Ab) terhadap virus hidup
- ULKUS KORNEA
- Rusaknya lapisan epitel kornea dengan ditemukannya KOLAGENASE (akibat peradangan lama)
- Disebabkan oleh defisiensi vit. A, Alergi, infeksi atau lagoftalmus
- Ada 3 jenis :
a. Ulserasi sentral
b. Ulserasi perifer (marginal)------>Hipersensitifitas terhadap EKSOTOSIN STAFILOKOKUS
c. Ulkus Moren------>progresif menahun, dari tepi kornea ke tengah hingga akhirnya seluruhnya mengalami ulser--->hipersensitif terhadap protein
Tuberkulosis---->menghancurkan MEMBRAN BOWMAN + STROMA
- Tanda dan gejala : mata nyeri hebat, fotofobia, jika diberikan pewarnaan fluoresense pada kornea,akan tampak defek berwarna hijau
- Ciri ulkus berdasarkan penyebabnya :
a. Kokus gram (+)/PNEUMOKOKUS---------->ulkus BULAT-BULAT,berwarna PUTIH KE ABU-ABUAN, tanpa infiltrasi sel radang ,HIPOPION (-),Disebut juga ULKUS
SERPENS------>Treatment : eritomisin,sefazolin salep/tetes mata
b. Pseudomonas ----------> MELEBAR SECARA PROGRESIF DAN CEPAT, berwana KUNING-HIJAU, HIPOPION (+)-->treatment : tobramycin/gentamycin
c. Jamur---------------------> FENOMENA SATELIT
d. Virus----------------------> berbentuk DENDRITIK
- TERAPI :
a. Bersihkan sekret 4x sehari
b. Antibiotik sesuai kausa bakter ,atau acyclovir jika HSV dan antifungi jika jamur sebagai penyebabnya
c. Siklopegik
d. Atropin 1% utuk mengistirahatkan iris,melebarkan pupil, ----->hati hati pada lansia (terutama pasien glaukoma )
- PEMBEDA DENGAN GLAUKOMA AKUT ADALAH, pada glaukoma,sangat nyeri,pandangan sangat kabur,pupil MIDRIASIS,REFLEKS PUPIL (-),dan TIO
meningkat.
- Treatment :
a. Atropin 1% ---->bermanfaat untuk istrahatkan badan siliaris, dan melepaskan sinekia (jika ada)
b. Steroid topikal
c. Bebat mata
d. Jika membandel ,tambahkan immunosupresif (siklofosfamide)
- Komplikasi : glaukoma akibat sinekia berlanjut , katarak akibat kekeruhan & eksudasi, ablasio retina
- Pada jenis uveitis non granulamatosa--------->akibat hipersensitivitas (protein tuberkulin,atau lainnya) --->respon pada terapi steroid
3. VKH Syndrome ---->paling banyak adalah orang asia ,merupakan bentuk OFTALMIA SYMPATIKA dengan vitreous yang keruh. + adanya vitiligo
--->treatment : steroid + immunosupresif
5. GLAUKOMA
- Aqueus humour------->cairan yang diproduksi oleh epitel badan siliar , sebagai hasil metabolisme (Na-K ATP-ase dan karbonik anhidrase)-->menuju kanal schlemm
- GLAUKOMA-------> Merupakan neuropathy optikum dengan karakteristik adanya tampakan defek di diskus optikus yang terkadang berkaitan dengan kenaikan TIO.
- PENYEBAB TERSERING KEDUA KEBUTAAN pada orang tua
- TIO---->Normalnya 11-21 mmHg yang diukur dengan TONOMETER SCHIOTZ
- LAPANG PANDANG------>dinilai dengan menggunakan HUMPHREY PERIMETRY--->Menilai karakteristik defek lapang pandang, yaitu
a. Skotoma parasentral
b. Skotoma nasalis
c. Skotoma arkuatus
d. Skotoma periferal
- Diskus optikus normal vs glaukoma
- GONIOSKOP---------->Alat untuk melihat atau menilai struktur anterior mata (khususnya CAMERA OCULI ANTERIOR)
- KLASIFIKASI GLAUKOMA :
1. Glaukoma primer
a. Glaukoma sudut terbuka primer/POAG (glaukoma kronis simpleks)
- Seringnya bilateral, onset dewasa, TIO >21 mmHg (uji diurnal dengan fluktuasi >5 mmHg), defek di fovea centrais N.II, COA terbuka.
- Patogenesis : Kenaikan TIO------>Metabolisme glutamine dan influks kalsium ke badan sel------->sel ganglion mati--->apoptosis di retina (defek)
- Manajemen : Timolol maleat ,atau analog prostaglandin (Latanoprost). Jika berat ,dilakukan trabeculectomy
- Type sub-akut
- Adanya oklusi akibat blokade pupil secara intermittent
- Tanda : Visus turun dengan adanya tampakan HALO pada visus, edema kornea, sakit kepala frontal,dan sudut COA sempit
- Treatment : Laser iritectomy profilaksis
- Type kronis
- Ada 3 type berdasarkan patogenesisnya :
a. Type 1 (creeping)-->gradual namun progresif yang menyebabkan synechia akibat iris plateu
b. Type 2 (intermittent)-->blokase pupil
c. Type 3 mixed---->berbagai jenis
- Tanda mirip POAG , treatment : laser iritectomy
2. Glaukoma sekunder
a. Glaukoma sudut terbuka sekunder
- Pre-trabecular--------->obstruksi jalur aqueous oleh membran yang melapisi trabekula, yaitu :
---> endotel iridokorneal (ICE SYNDROME) --->Jaringan fibrovaskular (glaukoma neovaskular)
- Trabecular------------->obstruksi disebabkan oleh trabekular meshwork yang mengalami Clogging up
--> pigment glaukoma --> red cell glaukoma (akibat RBC) ---> protein (pada hipertensi uveitis)
- Post- Trabecular-----> akibat KENAIKAN TEKANAN VENA EPISKLERA------->Misal : syndroma vena cava superior
b. Glaukoma sudut tertutup sekunder
- IRIS BOMBE --------->Adanya tekanan mendadak dari iris (dari arah posterior) ke trabekula sehingga sudut sklem menutup
- LATE NEOVASCULAR Glaukoma--->Adanya tekanan mendadak dari arah anterior oleh KONTRAKSI INFLAMASI
3. Glaukoma kongenital
- Terjadi terutama pada bayi laki laki
- Patogenesis : akibat DISGENESIS TRABEKULAR
- Tanda : edema kornea ,BUPHTALMOS (Mata membesar) akibat TIO naik (sklera menipis ,berwarna kebiruan)
Jenisnya :
- True primer ------->terjadi peningkatan TIO saat masih dalam intrauterina,
- Infantile glaukoma->terjadi pada usia <3 th
- Juvenile glaukoma-->terjadi pada usia 3-16 th
- Treatment : Trabeculectomy,goniotomy
4. Hipertensi Okular
- Adanya peningkatan TIO >21 mmHg TANPA adanya tanda glaukoma
- Tidak perlu penanganan , kecuali yang berisiko tinggi (delay terjadinya POAG) ,yaitu :
a. TIO >30 mmHg
b. TIO >26 mmHg + ketebalan kornea sentral <555 um
c. Adanya defek serat optik
5. Normal tension glaukoma--------->glaukoma sudut terbuka,dengan TIO <21mmHg DENGAN adanya tanda glaukoma, biasanya ada migraine,
---------->ada tanda SPLINTER HEMORHAGIC pada fundus opticus
------>treatment : target turunkan TIO 30% dengan betaxolol (drug of choice) , atau dengan Nifefipine (pada anak-remaja dengan
spasme perifer)
6. STRABISMUS
- Kelainan gerakan bola mata , ada 2 jenis :
1. EKSOTROPIA
- Strabismus DIVERGEN dengan mata berputar ke arah temporal (luar) ,sedangkan fovea berputar ke arah nasal
- Ada beberapa jenis berdasarkan keparahannya :
a. Latent (hetero-propia)-->masih bisa di kontrol oleh binocular vision,tidak perlu tatalaksana
b. Intermittent-->masih terkontrol ,tapi lebih parah dari latent, PALING BANYAK DITEMUKAN,onset ketika usia 1-5 th, DEVIASI TERJADI KETIKA KONDISI
LELAH/MENGANTUK
-->Treatment : reseksi M.Rectus Lateral dengan limbal approach, namun ada risiko esodeviasi dan diplopia
reseksi M.Rectus lateral sesuai Wright dimulai ketika 15 derajat -->40 mm, selanjutnya tiap kenaikan 5 derajat ,ditambah 10 mm
c. Manifest (hetero-tropia)/konstan-->sering pada DEWASA, DEVIASI INTERMITTEN TIDAK TERKOMPENSASI .
--> terapi : Reseksi M.rectus lateralis dengan pengencangan M.Rectus medialis
- Membentuk 2 pola :
a. Pola A------->keatas 10-30 derajat , kebawah 30 derajat
b. Pola V-------> keatas 15-30 derajat, ke bawah 30 derajat
- Klasifikasi :
a. Duane------>Kelebihan divergen, kekurangan konvergen
b. Eksopropia konstan, eksotropia intermintten,dan eksotropia konstan
- Pseudoeksotropia------>seperti terlihat eksotropia yang sebenarnya pandangan lurus ,sudut kappa (+),jauhnya jarak antar pupil
- Eksotropia kongenital-->muncul ketika usia <6 bulan karena kegagalan/defek neurologis. Ada potensi menjadi stereopsis
- Eksotropia sensorik--->jika salah satu mata mengalami penurunan visus ,maka bisa menjadi eksotropia jenis ini
- Eksotorpia konsekutif---> mengikuti strabismus jenis esotropia
- Paralysis konvergen-----> lesi di intra kranial (korpora quadrigerminal/nukleus N.III)-->pasien tidak mampu memakai prisma base-out--->kontra jika di operasi otot
mata
e. Esotropia akomodasi
- Terjadi pada usia 6 bulan hingga 7 tahun (paling banyak 2,5 th), berupa deviasi KONVERGEN,sering asymptomatik
f. Esotropia akomodas refraktif------->jika hiperopia 4-7 Dioptri------->treatment : siklopentolat
g. Esotropia akomodasi Non Refraktif-->esotropia meningkat ketika melihat DEKAT, mengalami hipermetrop-------->treatment : kacamata bifokal, atau reseksi m.
rect.medial (apabila hipermetrop >+4 Dioptri)
k. Esotropia Incommitant----->paralisis N.VI (abdusens)-->paralisi M.Rect. Lateralis, kepala miring, dan adanya lesi di intrakranial
l. Duane syndrome--->disfungsi di BATANG OTAK ------->>Retraksi bola mata,gangguan bicara,tuli
7. KELAINAN REFRAKSI
- Refraksi--->peristiwa PEMBIASAN CAHAYA oleh media refraksi akibat PERBEDAAN KERAPATAN
- Hukum fisika :
a. Jika cahaya datang dari arah Indeks Bias RENDAH KE TINGGI------->Cahaya dibiaskan MENDEKATI SUMBU NORMAL
b. Jika cahaya datang dari arah Indeks Bias TINGGI Ke RENDAH----->MENJAUHI SUMBU NORMAL
c. Jika berimpit--->TIDAK DIBIASKAN
- Refraksi mata ---> 58-60 Dioptri (Kornea 48, Lensa 10-12 dioptri)
- Emetrop -->Kemampuan refraksi MATA NORMAL (mampu fokuskan sinar dengan jarak 23 mm didepan kornea)
- Ametropia--->Kelainan refraksi (Miop, Hipermetrop, Astigmat)
-->dapat terjadi akibat : kelainan kurvatura , perubahan indeks bias, perubahan atau kelainan aksis bola mata (anteroposterior)
a. Miopi
- Sinar jatuh DIDEPAN RETINA, Akibat refraksi mata terlalu KUAT dibanding jarak fokus retina
- Klasifikasi Miopi :
1. Berdasarkan bentuk klinis
- Miop simpleks----->jarang bertambah ,tidak sampai -6 Dioptri
- Miop progresif /maligna--->HEREDITER, dapat mencapai 20-30 Dioptri
2. Berdasarkan derajatnya
- Ringan (<3 D) - Sedang (3-6 D) - Berat : >6 D
3. Berdasarkan kausa /anatomisnya
- Kurvatura---->Lengkung kornea BERLEBIHAN (keratoconus/globus)
- Indeks------->Indeks Bias BERTAMBAH (DM Tak terkontrol)
- Aksial------> jarak antara kornea dan retina memanjang (Makroftalmus)
- Pseudomiop-->spasme M.Ciliaris
- Gejala klinik : Penglihatan Jauh KABUR, COA Dalam,pupil Midriasis
- Oftalmoskop : Miop Cresent di temporal N.II
- TREATMENT : LENSA SFERIS KONKAV (-) TERKECIL sehingga visus kembali 6/6. atau LASIK /FRK tujuannya mengurangi derajat KELENGKUNGAN kornea
Ekstraksi Lensa jika tujuannya untuk MENGURANGI KEKUATAN REFRAKSI
- Komplikasi : Strabismus Konvergen (jika perbedaan visus 2 mata < 3 Dioptri) ,Strabismus Divergen (jika selisih >3 Dioptri)
MACULAR DISEASE (Paling sering,dapat menyebabkan kebutaan)
b. Hipermetrop
- Sinar jatuh DIBELAKANG RETINA,akibat kekuatan refraksi TERLALU LEMAH, atau kelengkungan kornea terlalu PIPIH
- Klasifikasi Hipermetrop :
a. Berdasarkan klinis
- Total------>Tanpa akomodasi, kelumpuhan M. Ciliaris
- Manifest->dengan akomodasi-------->terdiri atas :
a. Fakultatif-->Dapat kembali normal (visus 6/6) DENGAN AKOMODASI saja,tanpa koreksi lensa
b. Absolut--->harus dengan koreksi lensa sferis kovergen (+)
c. Latent : Total-manifest
- Gejala klinik : Pandangan dekat KABUR + gejala astenopia (nyeri mata, sakit kepala frontal,fotofobia), COA Dangkal
- Funduskopi : Pseudopapiledema
- TREATMENT : Berikan Lensa sferis (+) TERKUAT ,atau tambah kelengkungan kornea (Keratopakia,keratomileusis)
- Komplikasi : strabismus konvergen, Glaukoma sekunder (COA dangkal)
c. Astigmatism
- Sinar jatuh pada DI LEBIH DARI 1 TITIK FOKUS Retina, Akibat permukaan kornea TIDAK BERATURAN
- Jika 2 meridian sinar SALING TEGAK LURUS----->REGULAR ASTIGMATISM
- Jika TIDAK BERATURAN -->IRREGULER-->Tidak bisa dikoreksi dengn LENSA,HARUS DENGAN HARD KONTAK LENS (MENGUBAH KELENGKUNGAN KORNEA)
- Klasifikasi astigmatisma , BERDASARKAN JATUHNYA SINAR :
a. SIMPLEKS
- Astigmatisma MIOP simpleks---->koreksi : Lensa Cilinder (-)
- Astigmatisma HIPERMETROP Simpleks ---->koreksi : Lensa Cilinder (+)
b. COMPOUND
- Astigmatisma MIOP Compound------->Koreksi : Lensa Cilider (-) dan Sferis (-)
- Astigmatisma HIPERMETROP Compound-->Koreksi : Lensa Cilinder (+) dan sferis (+)
c. MIX
8. KELAINAN PADA LENSA
- Lensa mengandung 66% air,dan 33% protein (Cristalyne) yang sifatnya larut air (penyusun 70%)--------->berdiferensiasi ke zona bow-->jadi insoluble (fiber lens)
- Protein lensa berkaitan dengan kejadian katarak :
a. Katarak brunescent (warna nukleus lensa cokelat)----->akibat peningkatan kadar PROTEIN INSOLUBLE (>30%)
b. Katarak kortikal --------->disebabkan KENAIKAN KRISTALIN ALPHA ,sedangkan kristalin beta menurun
1. KATARAK
- Kondisi keruhnya lensa akibat protein Kristalin --->berasal dari istilah arab (blokade of flow)
- Semakin menua, kadar protein lensa yang sifatnya INSOLUBLE makin naik--->membentuk partikel-->menutupi cahaya masuk
- Kadar gluthation turun, dan kadar natrium serta kalsium naik (presitipasi)
- Jenis-jenis katarak :
a. Kongenital--------->Sudah ada sejak lahir
e. Membranous ------->jika protein lensa di absorbsi dan ada fusi antara kapsul anterior dan posterior
b. Kortikal
- BILATERAL,Gangguan Visus tergantung lokasi kekeruhan,
- Khasnya : Adanya GLARE (car headlight)
- Slit Lamp : ditemukan vacuole dan WATER CLEFT (pemisahan kortikal akibat adanya cairan-->membengkak) dan CUNEIFORM OPACITIES (dari perifer)
- Berubah menjadi mature cataract jika seluruh korteks Nya mengalami opasitas
- Katarak Morgagni---->Korteks lensa MENCAIR dan berada di bawah kantong lensa
c. Sub-Kapsular Posterior
- Sering pada usia MUDA,ketika ada CAHAYA TERANG---->timbul GLARE + Penurunan visus akibat blokade apertura pupil oleh sub-kapsular posterior
- Penurunan visus utamanya pada VISUS DEKAT
- Histopatologi -->EPITEL LENSA BER-MIGRASI
c. Dislokasi/Luksasi/Subluksasi lensa
d. Perforasi
- Benda asing yang dapat menyebabkan katarak ------->CUPRUM (Chalcosis) dan FERRUM (siderosis bulbi)
KATARAK METABOLIK
- Diakibatkan oleh Diabetes Mellitus type 2 , ada 2 jenis :
Diabetic cataract /Snowfake cataract--------->visus turun progresif,usia muda dengan DM tidak terkontrol
Senescent cataract---->meningkat sesuai usia
SYNDROME EKSFOLIASI
- True exfoliasi----->terjadi pada peniup kaca (pekerja peniup kaca panas------>paparan radiasi dan suhu panas menyebabkan pengelupasan epitel lensa
- Pseudo-eksfoliasi-->akibat adanya FIBROGRANULAR yang mirip membran basal di lensa,kornea,iris
KATARAK SENILLIS
- Merupakan katarak yang sering pada usia tua , terdiri atas :
a. Stadium Insipien
b. Stadium Immature
c. Stadium mature
d. Stadium hipermature
- Treatment katarak :
a. Couching -------->tertua, banyak komplikasi
b. Soft aspirasi dengan jarum (abad 12 dan 13)
c. Ekstraksi katarak ekstra kapsular--->abad 17 ,insisi kornea inferior--->kornea d angkat--->insisi kapsul lensa anterior--->keluarkan nukleus + kuret (TANPA
ANESTHESI)
d. Ekstraksi katarak INTRA kapsular--->1753 di london-----> insisi limbus kornea-->tekan dengan ibu jari-->kapsul lensa intak?
------> menggunakan cryoprobe ,atau gunakan enzim alpha-chymotripsin (melarutkan zonula fiber lensa)
e. Modern ekstraksi katarak EKSTRA kapsular---->Insisi limbus superior--->kapsulotomi--->aspirasi lensa--->irigasi sisa nukleus lensa--->pasang lensa Intra okular in the
sulcus
f. PACHEO-EMULSIFIKASI -------->th 1967------>merupakan alat ultrasonik-->untuk keluarkan nukleusnya (sebelumnya diawali oleh hydrodiseksi (pisahin kapsul dan
korteks lensa) dan hydrodeliniasi (pisahkan korteks dan nukleus lensa)-------->Kelebihan : bisa dipake untuk anak <6 bulan. kekurangannya MAHAL------->Alternatif :
SICS (Small Incision Catract Surgery)
A. DIABETIK RETINOPATHY
- Kemerahan : hemorhagic
- Bintik kuning : hard nodule
Treatment : LASER FOTOKOAGULASI --->Sinar kuat -->diserap jaringan target--->dikonversi jadi thermal energi (65 C)--->mengkoagulasi jaringan yang rusak
- Hemorhagic hanya ada di SALAH SATU KUADRAN (tidak semuanya) sesuai cabang mana yang oklusi
- Faktor predisposisi:
a. Usia tua (dekade 6 dan 7)
b. Hipertensi kronis
c. Peningkatan TIO
- Yang paling diserang adalah lapisan ganglion,
- Akibat adanya oklusi (kolesterol di jantung,thrombus,emboli )
- Komplikasi : edema makular dan glaukoma neovaskular
- Prognosis : tergantung besar dan letak oklusi ,biasanya dalam 6 bulan sebanyak 50 % telah terbentuk peredaran kolateral ,dan adanaya perbaikan visus
F. RETINAL DETACHMENT
G. RETINITIS PIGMENTOSA
- Inherited disease (akibat genetik)
- Karakteristik : night blindness (buta senja) dan gangguan lapang pandang
- Trias retinitis pigmentosa :
a. Pigmentasi spikula
b. Diskus yang pucat (waxy disk pallor)
c. Arteriolar attenuation
H. MACULAR DEGENERATION
- Diakibatkan usia tua
- Manifestasi awal ----->adanya DRUSEN dan Lesi kuning kecokelatan di outer retina
- Klasifikasi : eksudatif dan non eksudatif