Anda di halaman 1dari 6

Judul:

Analisis Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif melalui Pendekatan Creative Problem
Solving pada materi hukum newton di SMA 1 Semarang

LBM

Pendidikan merupakan fondasi penting bagi pengembangan potensi siswa


dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam era modern yang dipenuhi dengan
tantangan kompleks, siswa tidak hanya perlu memahami konsep-konsep
akademis, tetapi juga harus dilengkapi dengan keterampilan berfikir kreatif
yang mendalam. Keterampilan berfikir kreatif memungkinkan siswa untuk
melihat masalah dari berbagai sudut pandang, merumuskan solusi inovatif,
dan mengembangkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan.

Salah satu mata pelajaran yang memiliki potensi besar untuk


mengembangkan keterampilan berfikir kreatif adalah fisika. Dalam konteks
pendidikan fisika di SMA, pemahaman konsep dasar seperti hukum Newton
menjadi landasan penting bagi pemahaman lebih lanjut tentang prinsip-
prinsip fisika. Namun, pembelajaran hukum Newton tidak hanya tentang
menghafal rumus dan konsep, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk
menerapkan keterampilan berfikir kreatif dalam menganalisis situasi fisika
yang kompleks.

Pendekatan Creative Problem Solving (CPS) merupakan suatu metode


pembelajaran yang fokus pada pengembangan keterampilan berfikir kreatif
siswa. Dengan mengintegrasikan CPS dalam pembelajaran fisika, siswa
diharapkan tidak hanya menguasai konsep hukum Newton, tetapi juga
mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam konteks dunia nyata. SMA 1
Semarang sebagai lembaga pendidikan memiliki peluang untuk
memperkenalkan pendekatan CPS dalam pembelajaran hukum Newton.

Namun, penting untuk menganalisis secara mendalam bagaimana model


mental siswa berkembang dalam memahami dan mengaplikasikan konsep
hukum Newton melalui pendekatan CPS. Selain itu, perlu juga untuk
menganalisis bagaimana keterampilan berfikir kreatif siswa berkembang
melalui pendekatan ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis model mental siswa dan pengembangan keterampilan berfikir
kreatif melalui pendekatan CPS pada materi hukum Newton di SMA 1
Semarang.

Dengan menggali potensi pendekatan CPS dalam mengembangkan


keterampilan berfikir kreatif dalam pembelajaran hukum Newton, penelitian
ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi pengembangan strategi
pembelajaran yang lebih efektif, sehingga siswa dapat lebih siap menghadapi
tantangan fisika modern dan masyarakat yang kompleks.

## Latar Belakang

Pendidikan di era modern semakin mengakui pentingnya pengembangan


keterampilan berfikir kreatif dan analisis mendalam sebagai bagian integral
dari proses pembelajaran. Keterampilan ini tidak hanya mempersiapkan siswa
untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang, tetapi juga
membantu mereka menjadi individu yang lebih adaptif dan inovatif. Dalam
konteks ini, analisis model mental dan keterampilan berfikir kreatif menjadi
fokus utama untuk mendukung pengembangan siswa secara holistik.

Keterampilan berfikir kreatif, yang melibatkan kemampuan untuk


menghasilkan gagasan-gagasan baru, solusi alternatif, dan sudut pandang
yang tidak konvensional, semakin diakui sebagai keahlian yang sangat
berharga dalam dunia modern. Hal ini karena masalah dan tantangan yang
dihadapi masyarakat saat ini sering kali kompleks dan tidak memiliki solusi
yang jelas. Oleh karena itu, kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan
mengembangkan solusi inovatif menjadi sangat penting.

Model mental, di sisi lain, mencakup cara individu mengorganisasikan


pengetahuan, menghubungkan konsep, dan memahami dunia di sekitarnya.
Model mental yang kuat dan mendalam memberikan dasar yang baik untuk
keterampilan berfikir kreatif, karena pemahaman yang mendalam tentang
konsep-konsep memungkinkan individu untuk melihat hubungan yang lebih
kompleks dan menghasilkan ide-ide yang lebih inovatif.

Namun, dalam konteks pendidikan, terutama dalam pembelajaran mata


pelajaran ilmu pengetahuan seperti fisika, sering kali siswa menghadapi
kesulitan dalam mengembangkan keterampilan berfikir kreatif dan memahami
konsep-konsep yang kompleks. Materi hukum Newton dalam fisika, misalnya,
sering kali dianggap abstrak dan sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu,
diperlukan pendekatan yang lebih efektif dalam mengajarkan materi ini
sehingga siswa tidak hanya memahami konsep secara mekanis, tetapi juga
mampu mengembangkan keterampilan berfikir kreatif yang diperlukan untuk
menerapkan konsep-konsep tersebut dalam situasi nyata.

Dalam konteks tersebut, analisis tentang bagaimana model mental siswa


berkembang dan bagaimana keterampilan berfikir kreatif dapat ditingkatkan
melalui pendekatan Creative Problem Solving (CPS) menjadi sangat relevan.
Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan pemahaman
yang lebih dalam terhadap konsep fisika dan secara aktif melibatkan
keterampilan berfikir kreatif dalam memecahkan masalah.

Oleh karena itu, penelitian tentang analisis model mental dan keterampilan
berfikir kreatif melalui pendekatan CPS pada materi hukum Newton di SMA 1
Semarang diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana
pendekatan inovatif ini dapat mempengaruhi perkembangan kognitif siswa,
membuka peluang untuk penerapan metode pembelajaran yang lebih efektif,
dan memperkuat relevansi pendidikan dengan dunia nyata.

Dengan demikian, melalui analisis mendalam terhadap model mental dan


keterampilan berfikir kreatif, diharapkan bahwa pendekatan pendidikan yang
lebih holistik dan adaptif dapat diterapkan dalam rangka menghasilkan
individu yang mampu berpikir kreatif, inovatif, dan mampu menghadapi
tantangan masa depan dengan lebih siap dan percaya diri.

Daftar pustaka

1. Guilford, J. P. (1950). Creativity. American Psychologist, 5(9), 444-454.


2. Torrance, E. P. (1962). Guiding creative talent. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice-Hall.
3. Treffinger, D. J., Isaksen, S. G., & Dorval, K. B. (2006). Creative problem
solving: An introduction (4th ed.). Waco, TX: Prufrock Press.
4. Bahar, M., John, R. R., & Kempa, R. F. (1999). The development of
concepts and strategies for solving the equation of motion with
constant acceleration. Physics Education, 34(5), 271-278.
5. Kholiq, A., & Lutfiya, F. (2018). The effectiveness of creative problem
solving learning model to improve mathematical creative thinking ability
of junior high school students. International Journal of Instruction, 11(1),
179-194.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Keterampilan Berfikir Kreatif
2.1.1 Definisi dan Karakteristik
2.1.2 Teori dan Model Pengembangan Keterampilan Berfikir Kreatif
2.2 Creative Problem Solving (CPS)
2.2.1 Konsep dan Prinsip
2.2.2 Langkah-langkah dalam Pendekatan CPS
2.3 Materi Hukum Newton
2.3.1 Konsep Dasar Hukum Newton
2.3.2 Tantangan dalam Pemahaman Materi Hukum Newton
2.4 Hubungan Antara CPS dan Pembelajaran Hukum Newton

3. Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Desain Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
3.6 Analisis Data

4. Implementasi Pendekatan CPS dalam Pembelajaran Hukum Newton


4.1 Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan CPS
4.2 Pelaksanaan Pembelajaran
4.3 Pengamatan dan Dokumentasi
4.4 Analisis Hasil Implementasi

5. Analisis Model Mental Siswa dalam Pembelajaran Hukum Newton


5.1 Identifikasi Model Mental Awal
5.2 Penggunaan Pendekatan CPS dalam Merancang Model Mental Alternatif
5.3 Perbandingan dan Analisis Model Mental

6. Pengembangan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa


6.1 Identifikasi Keterampilan Berfikir Kreatif Awal
6.2 Penggunaan Pendekatan CPS dalam Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif
6.3 Evaluasi Pengembangan Keterampilan Berfikir Kreatif

7. Diskusi
7.1 Analisis Hasil Implementasi
7.2 Hubungan Antara Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif
7.3 Implikasi Hasil Penelitian

8. Kesimpulan
8.1 Ringkasan Temuan
8.2 Implikasi dan Rekomendasi
8.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya

9. Daftar Pustaka

## Bab 2: Analisis Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif melalui Pendekatan Creative Problem Solving pada Materi
Hukum Newton di SMA 1 Semarang

### 2.1 Konsep Keterampilan Berfikir Kreatif

Keterampilan berfikir kreatif merupakan kemampuan kognitif yang memungkinkan individu untuk menghasilkan gagasan-gagasan
baru, solusi inovatif, dan sudut pandang yang tidak konvensional terhadap masalah yang dihadapi. Guilford (1950) mengidentifikasi
beberapa aspek kunci dalam keterampilan berfikir kreatif, termasuk fluensi ide, fleksibilitas pemikiran, orisinalitas ide, dan elaborasi.
Teori Torrance (1962) juga menyoroti pentingnya kemampuan berfikir divergen dan mengembangkan kemampuan untuk melihat
berbagai solusi yang mungkin.

### 2.2 Pendekatan Creative Problem Solving (CPS)

Pendekatan Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu metode yang mendorong individu untuk menghadapi masalah secara
sistematis, mengembangkan alternatif solusi, dan memilih solusi terbaik. CPS melibatkan serangkaian langkah seperti identifikasi
masalah, pengembangan ide, pemilihan ide terbaik, dan implementasi solusi. Treffinger et al. (2006) menjelaskan bahwa CPS
merangsang berpikir kreatif dan membantu memperluas pandangan dalam mencari solusi.

### 2.3 Materi Hukum Newton dan Tantangannya

Materi hukum Newton adalah dasar dalam memahami prinsip dasar fisika, terutama tentang gerak dan interaksi benda. Namun,
konsep-konsep ini sering dianggap abstrak oleh siswa dan sulit untuk dipahami. Bahar et al. (1999) mencatat bahwa banyak siswa
menghadapi kesulitan dalam mengaitkan konsep-konsep hukum Newton dengan situasi dunia nyata. Hal ini menunjukkan bahwa
ada kebutuhan untuk pendekatan yang lebih efektif dalam mengajarkan dan memahami hukum Newton.

### 2.4 Penerapan CPS dalam Pembelajaran Hukum Newton

Penerapan pendekatan CPS dalam pembelajaran hukum Newton di SMA 1 Semarang dapat menjadi solusi yang efektif untuk
mengatasi kesulitan pemahaman siswa terhadap konsep ini. Melalui CPS, siswa diajak untuk melihat masalah fisika dari berbagai
sudut pandang, mengembangkan berbagai alternatif solusi, dan mengintegrasikan konsep dalam konteks dunia nyata. Pendekatan
ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika dan keterampilan berfikir kreatif siswa (Kholiq & Lutfiya,
2018).

### 2.5 Hubungan Antara Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif

Hubungan antara model mental siswa dan keterampilan berfikir kreatif adalah kompleks. Model mental yang kuat dapat mendukung
pengembangan keterampilan berfikir kreatif dengan memberikan landasan yang baik untuk menghasilkan ide-ide baru dan solusi
inovatif. Dalam konteks pembelajaran hukum Newton, pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep fisika dan kemampuan
untuk melihat masalah dari berbagai perspektif dapat mendukung proses kreatif dalam memecahkan masalah.

Dalam Bab 2 ini, Anda telah membahas konsep keterampilan berfikir kreatif, pendekatan Creative Problem Solving (CPS),
tantangan dalam materi hukum Newton, penerapan CPS dalam pembelajaran fisika, dan hubungan antara model mental dan
keterampilan berfikir kreatif. Pastikan untuk merujuk pada sumber-sumber yang relevan untuk mendukung setiap konsep yang Anda
bahas.
### 2.5 Hubungan Antara Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif

Hubungan antara model mental siswa dan keterampilan berfikir kreatif merupakan aspek penting dalam konteks pendidikan. Model
mental mencakup pemahaman individu tentang konsep, pengetahuan sebelumnya, dan cara mengorganisasikan informasi dalam
pikiran. Model mental yang kuat dan mendalam memberikan dasar yang kokoh untuk keterampilan berfikir kreatif.
Pada konteks pembelajaran hukum Newton, model mental yang baik tentang konsep-konsep fisika memungkinkan siswa untuk
lebih mudah mengaitkan informasi, mengenali pola-pola, dan mengembangkan hubungan antara berbagai elemen. Hal ini dapat
merangsang kemampuan berfikir kreatif karena siswa memiliki fondasi yang solid untuk menghasilkan ide-ide alternatif dan solusi
yang tidak terbatas pada pendekatan konvensional.

Keterampilan berfikir kreatif, di sisi lain, melibatkan proses pemikiran yang fleksibel, asosiatif, dan inovatif. Kemampuan untuk
melihat masalah dari berbagai perspektif dan menghubungkan konsep yang berbeda dapat ditingkatkan oleh adanya model mental
yang kuat. Dalam pembelajaran hukum Newton, keterampilan berfikir kreatif dapat termanifestasi dalam kemampuan siswa untuk
mengajukan pertanyaan inovatif, merancang eksperimen yang tidak konvensional, dan mengembangkan pemahaman yang
mendalam melalui analisis yang mendalam.

Oleh karena itu, pengembangan model mental yang mendalam dan keterampilan berfikir kreatif yang kuat dapat saling mendukung.
Penerapan pendekatan CPS dalam pembelajaran hukum Newton dapat menjadi jembatan yang menghubungkan keduanya, karena
CPS merangsang siswa untuk berpikir luas dan mengeksplorasi konsep secara mendalam, sekaligus mendorong kreativitas dalam
proses pemecahan masalah.

Dalam Bab 2, Anda telah membahas hubungan antara model mental siswa dan keterampilan berfikir kreatif. Pastikan untuk
memberikan contoh konkret dan merujuk pada literatur yang relevan untuk mendukung argumen Anda tentang bagaimana kedua
aspek ini saling berinteraksi dalam konteks pembelajaran hukum Newton di SMA 1 Semarang.

Anda mungkin juga menyukai