Analisis Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif melalui Pendekatan Creative Problem
Solving pada materi hukum newton di SMA 1 Semarang
LBM
## Latar Belakang
Oleh karena itu, penelitian tentang analisis model mental dan keterampilan
berfikir kreatif melalui pendekatan CPS pada materi hukum Newton di SMA 1
Semarang diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana
pendekatan inovatif ini dapat mempengaruhi perkembangan kognitif siswa,
membuka peluang untuk penerapan metode pembelajaran yang lebih efektif,
dan memperkuat relevansi pendidikan dengan dunia nyata.
Daftar pustaka
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Keterampilan Berfikir Kreatif
2.1.1 Definisi dan Karakteristik
2.1.2 Teori dan Model Pengembangan Keterampilan Berfikir Kreatif
2.2 Creative Problem Solving (CPS)
2.2.1 Konsep dan Prinsip
2.2.2 Langkah-langkah dalam Pendekatan CPS
2.3 Materi Hukum Newton
2.3.1 Konsep Dasar Hukum Newton
2.3.2 Tantangan dalam Pemahaman Materi Hukum Newton
2.4 Hubungan Antara CPS dan Pembelajaran Hukum Newton
3. Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Desain Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
3.6 Analisis Data
7. Diskusi
7.1 Analisis Hasil Implementasi
7.2 Hubungan Antara Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif
7.3 Implikasi Hasil Penelitian
8. Kesimpulan
8.1 Ringkasan Temuan
8.2 Implikasi dan Rekomendasi
8.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya
9. Daftar Pustaka
## Bab 2: Analisis Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif melalui Pendekatan Creative Problem Solving pada Materi
Hukum Newton di SMA 1 Semarang
Keterampilan berfikir kreatif merupakan kemampuan kognitif yang memungkinkan individu untuk menghasilkan gagasan-gagasan
baru, solusi inovatif, dan sudut pandang yang tidak konvensional terhadap masalah yang dihadapi. Guilford (1950) mengidentifikasi
beberapa aspek kunci dalam keterampilan berfikir kreatif, termasuk fluensi ide, fleksibilitas pemikiran, orisinalitas ide, dan elaborasi.
Teori Torrance (1962) juga menyoroti pentingnya kemampuan berfikir divergen dan mengembangkan kemampuan untuk melihat
berbagai solusi yang mungkin.
Pendekatan Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu metode yang mendorong individu untuk menghadapi masalah secara
sistematis, mengembangkan alternatif solusi, dan memilih solusi terbaik. CPS melibatkan serangkaian langkah seperti identifikasi
masalah, pengembangan ide, pemilihan ide terbaik, dan implementasi solusi. Treffinger et al. (2006) menjelaskan bahwa CPS
merangsang berpikir kreatif dan membantu memperluas pandangan dalam mencari solusi.
Materi hukum Newton adalah dasar dalam memahami prinsip dasar fisika, terutama tentang gerak dan interaksi benda. Namun,
konsep-konsep ini sering dianggap abstrak oleh siswa dan sulit untuk dipahami. Bahar et al. (1999) mencatat bahwa banyak siswa
menghadapi kesulitan dalam mengaitkan konsep-konsep hukum Newton dengan situasi dunia nyata. Hal ini menunjukkan bahwa
ada kebutuhan untuk pendekatan yang lebih efektif dalam mengajarkan dan memahami hukum Newton.
Penerapan pendekatan CPS dalam pembelajaran hukum Newton di SMA 1 Semarang dapat menjadi solusi yang efektif untuk
mengatasi kesulitan pemahaman siswa terhadap konsep ini. Melalui CPS, siswa diajak untuk melihat masalah fisika dari berbagai
sudut pandang, mengembangkan berbagai alternatif solusi, dan mengintegrasikan konsep dalam konteks dunia nyata. Pendekatan
ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika dan keterampilan berfikir kreatif siswa (Kholiq & Lutfiya,
2018).
### 2.5 Hubungan Antara Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif
Hubungan antara model mental siswa dan keterampilan berfikir kreatif adalah kompleks. Model mental yang kuat dapat mendukung
pengembangan keterampilan berfikir kreatif dengan memberikan landasan yang baik untuk menghasilkan ide-ide baru dan solusi
inovatif. Dalam konteks pembelajaran hukum Newton, pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep fisika dan kemampuan
untuk melihat masalah dari berbagai perspektif dapat mendukung proses kreatif dalam memecahkan masalah.
Dalam Bab 2 ini, Anda telah membahas konsep keterampilan berfikir kreatif, pendekatan Creative Problem Solving (CPS),
tantangan dalam materi hukum Newton, penerapan CPS dalam pembelajaran fisika, dan hubungan antara model mental dan
keterampilan berfikir kreatif. Pastikan untuk merujuk pada sumber-sumber yang relevan untuk mendukung setiap konsep yang Anda
bahas.
### 2.5 Hubungan Antara Model Mental dan Keterampilan Berfikir Kreatif
Hubungan antara model mental siswa dan keterampilan berfikir kreatif merupakan aspek penting dalam konteks pendidikan. Model
mental mencakup pemahaman individu tentang konsep, pengetahuan sebelumnya, dan cara mengorganisasikan informasi dalam
pikiran. Model mental yang kuat dan mendalam memberikan dasar yang kokoh untuk keterampilan berfikir kreatif.
Pada konteks pembelajaran hukum Newton, model mental yang baik tentang konsep-konsep fisika memungkinkan siswa untuk
lebih mudah mengaitkan informasi, mengenali pola-pola, dan mengembangkan hubungan antara berbagai elemen. Hal ini dapat
merangsang kemampuan berfikir kreatif karena siswa memiliki fondasi yang solid untuk menghasilkan ide-ide alternatif dan solusi
yang tidak terbatas pada pendekatan konvensional.
Keterampilan berfikir kreatif, di sisi lain, melibatkan proses pemikiran yang fleksibel, asosiatif, dan inovatif. Kemampuan untuk
melihat masalah dari berbagai perspektif dan menghubungkan konsep yang berbeda dapat ditingkatkan oleh adanya model mental
yang kuat. Dalam pembelajaran hukum Newton, keterampilan berfikir kreatif dapat termanifestasi dalam kemampuan siswa untuk
mengajukan pertanyaan inovatif, merancang eksperimen yang tidak konvensional, dan mengembangkan pemahaman yang
mendalam melalui analisis yang mendalam.
Oleh karena itu, pengembangan model mental yang mendalam dan keterampilan berfikir kreatif yang kuat dapat saling mendukung.
Penerapan pendekatan CPS dalam pembelajaran hukum Newton dapat menjadi jembatan yang menghubungkan keduanya, karena
CPS merangsang siswa untuk berpikir luas dan mengeksplorasi konsep secara mendalam, sekaligus mendorong kreativitas dalam
proses pemecahan masalah.
Dalam Bab 2, Anda telah membahas hubungan antara model mental siswa dan keterampilan berfikir kreatif. Pastikan untuk
memberikan contoh konkret dan merujuk pada literatur yang relevan untuk mendukung argumen Anda tentang bagaimana kedua
aspek ini saling berinteraksi dalam konteks pembelajaran hukum Newton di SMA 1 Semarang.