Anda di halaman 1dari 3

[00:00:15.

100] - Speaker 1
Dari praktikum promosi kesehatan dan sesi ini adalah sesi public speaking. Jadi public speaking adalah
seni berbicara di muka umum. Bagaimana caranya kita bisa terampil berbicara di muka umum? Maka itu
adalah sebuah kompetensi yang wajib dan mesti dimiliki oleh Sarjana Kesehatan Masyarakat. Kenapa
wajib dimiliki? Saya ulang lagi ya. Karena pesan pesan kesehatan itu harus sampai ke tengah tengah
masyarakat. Untuk menguap perilaku, masyarakat harus paham dan harus tahu ya tentang informasi
kesehatan. Nah informasi kesehatan ini tentu saja bisa sampai kalau ada yang membawanya dan
membawanya itu bisa dilakukan dengan langsung dan tidak langsung tidak langsung dengan media
langsung adalah dengan cara public speaking dan bicara public speaking maka tenaga kesehatan berarti
mutlak memiliki kemampuan public speaking agar pesan pesan kesihatan ini bisa sampai sebagai kunci
keberhasilan dari program program kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah. Nah sekarang kita
masuk apa sih sebenarnya itu public speaking? Public speaking adalah kemampuan atau seni berbicara
di muka umum. Anda tahu bahwa ketika seorang yang sudah ahli melakukan public speaking ini, tentu
saja keahlian itu tidak muncul dengan sendirinya. Keahlian ini muncul dengan apa? Keahlian ini muncul
dengan latihan. Bisa karena biasa, biasakanlah walaupun itu terpaksa. Dan ketika kita terpaksa, diawali
dengan pengalaman pertama.

[00:01:40.350] - Speaker 1
Dan setiap pengalaman pertama yang dilakukan oleh public speaker, maka ada kesan tersendiri yang
mungkin momen ini adalah momen istimewa. Kita akan melihat bahwa pernah mungkin kita grogi ketika
pertama kali kita menjadi public speaker. Pernah mungkin kita punya kekurangan di sana sini ketika kita
menjadi public speaker. Itu adalah hal yang wajar. Namanya pengalaman pertama. Dan pengalaman
pertama ini, ya jadikanlah ini sebagai jembatan atau tangga untuk melatih kompetensi dan melatih
keterampilan untuk menjadi lebih baik. Jadi pengalaman pertama itu jelek tidak apa apa ya, tapi
berdekatlah bahwa pengalaman pertama ini saya mengambil pelajaran agar pengalaman kedua, ketiga,
dan seterusnya itu jauh lebih baik dari pengalaman pertama saya. Nah, selanjutnya, tentu saja ketika kita
melakukan public speaking itu sebenarnya adalah hal yang mudah. Kenapa dikatakan mudah? Karena
sebenarnya kita sudah melakukannya sehari hari. Cuma namanya berbeda mungkin ya. Jadi kita bicara
dengan orang, kita bicara dengan sahabat, teman, orang tua, guru kita, itu adalah seni menyampaikan
pesan. Hanya bedanya kalau public speaking, kita bicaranya itu di orang banyak. Tapi sebenarnya sama,
kita menyampaikan apa yang kita pahami kepada orang lain. Kenapa di percakapan sehari hari kita tidak
pernah gagal? Semua orang paham dengan apa yang kita maksudkan. Karena kita pahami apa yang kita
mau sampaikan.

[00:03:07.380] - Speaker 1
Oleh karena itu, maka ya kalau Anda mau public speaking yang Anda lakukan itu berhasil, maka Anda
juga harus memahami pesan apa yang ingin anda sampaikan, ya walaupun audiensnya berbeda.
Kemudian berikutnya, nah sekarang kita akan masuk ke kunci dan tips bagaimana caranya kita menjadi
pembicara yang sukses. Yang pertama ya, pembicara sukses itu dia harus menyampaikan apa yang dia
pahami. Untuk memahami sesuatu berarti anda butuh persiapan, belajar, pahami, mengerti, ya.
Kemudian anda berusaha untuk, apa namanya, mengerti dan pelajari itu apa yang anda ingin sampaikan
ya karena apa ya, karena kalau orang yang kita sampaikan itu dia lebih tahu daripada kita itu tentu saja
bosan itu orang mendengar jadi, ok lah ya mungkin dia lebih tau tapi kita mungkin bisa menyampaikan
dengan bahasa yang berbeda kita mungkin menyampaikan dari sudut pandang yang berbeda nah,
sesuatu yang berbeda ini akan kita temui kalau kita banyak melakukan persiapan "oh, kayaknya saya
harus bahas dari sisi ini" karena mungkin sisi ini akan menarik perhatian pendengar oh saya harus
membahas fakta terbaru tentang itu mungkin kalau saya bahas fakta terbaru dengan sudut pemahaman
yang saya pahami mungkin itu bisa berbeda dari apa yang kebanyakan selama ini mereka dengar
dengan pemahaman seperti ini, fakta terdekat yang anda pahami seperti ini itu akan membuat audiens itu
tidak bosan intinya apa?

[00:04:37.370] - Speaker 1
Intinya ketika kita memahami sesuatu maka ketika kita menyampaikan apa yang kita pahami insyaallah
tidak akan ada kesulitan di dalamnya Nah, berikutnya ya, persiapan ketika ingin menyampaikan public
speaking, sekali lagi, suatu hal yang mutlak, ya mungkin saja kita mau menulis, kita mau menulis poin
poin besar apa yang ingin saya sampaikan. Kita mau membuat resume atau kerangkuman dari apa yang
ingin saya sampaikan atau bahasanya bisa juga, apa tuh namanya, bahasanya bisa juga, apa tuh
namanya, bahasanya bisa juga dengan kerangka kita pakai kerangka, kerangka, usang sampekan yang
pertama kemudian ini, ini, itu ditulis. Menulisnya itu bisa dalam catatan yang kecil, bisa dalam catatan
yang besar, itu terserah kita dan semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kalau kita memiliki
catatan kecil itu kan lebih soft kelihatan tidak terlalu gentara kalau kita melihat, kalau kita misalnya
bingung kita lihat kembali catatan kita itu tidak terlalu kentara ya jadi catatan kayak kartu hanya
kekurangannya kita hanya bisa menuliskan itu kecil kecil saja tidak bisa banyak yang kita tuliskan ya tapi
kalau Anda pahami materi Anda dan Anda hanya butuh sedikit saja untuk lebih menyegarkan nah ini
boleh salah satu cara yang ingin ditempuh atau misalnya Anda butuh juga memakai kertas yang lebih
besar atau polio, ya salah saja, itu bukan masalah dan boleh dibolehkan.

[00:06:03.700] - Speaker 1
Kenapa? Karena bisa saja kita menulis poin poin besarnya, kemudian dengan poin poin kecilnya, karena
kertasnya kalau kartu kecil kita pakai kertas APES yang lebih besar, hanya kekurangannya kalau kita
membaca ketika kita menyampaikan apa yang kita pahami tadi, kita baca itu kelihatan sekali kasar sekali
ya, kelihatan kalau Anda bicara baru Anda baca, baru Anda sampaikan ke orang lain itu tidak bagus
kelihatannya. Jadi ketika kita berbicara itu misalnya kebanyakan menikmati naskah itu kan kayaknya
tidak bagus ya, jadi ada kelebihan dan kekurangannya. Lihat sekilas, Anda pahami, nah itu lebih bagus
ya. Tapi intinya semuanya adalah persiapan. Jadi kalau persiapan jadi kalau persiapan anda bagus, mau
itu kertasnya kecil, mau itu kertasnya besar, tidak ada masalah. Itu semua pilihan yang opsional, bisa
dilakukan. Mau pilih yang mana, semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Nah berikutnya, berikutnya
ya. Latihan. Nah, latihan ini kita harus pahami durasi yang akan diberikan kepada kita. Kamu misalnya
dikasih waktu 7 sampai 10 menit. Jadi, latihanlah menggunakan waktu itu seefisien mungkin. Kalau
misalnya, ya Anda latihan, masuk 15 menit baru selesai, berarti Anda butuh latihan lagi. Kurangi apa
yang perlu dikurangi dan tambahkan hal menurut Anda, mewakili yang Anda tinggalkan tadi dari yang 15
menit. Anda latihan pertama 15 menit, kemudian latihan lagi 12 menit, latihan lagi 10 menit, latihan lagi 8
menit anda putuskan, oh 8 menit cukup karena waktunya 7 sampai 10 menit waktu 10 menit saya cukup
karena waktunya pas pas di situ sudah cukup masuk di situ pembukaan, isi dan penutup jadi jangan nanti
di tempat anda dan misalnya ya public speaking kan dikasih waktu 7 sampai 10 menit nanti tempatnya
ujian baru anda mulai bicara dan anda tidak pernah ukur waktunya akhirnya belum selesai anda bicara
sudah disuruh turun, akhirnya pesan anda tidak sampai jadi kalau anda tahu dikasih waktu misalnya

[00:07:59.690] - Speaker 1
dalam sebuah seminar saya dikasih waktu 10 menit maka gunakan 10 menit itu dengan mengukur apa
yang ingin anda sampaikan itu secara latihan. Jadi caranya sekali lagi dengan latihan. Nah berikutnya
apa? Berikutnya tips yang kedua adalah ketika anda melakukan public speaking selain persiapan maka
anda harus melakukan kontak audiens. Jadi kontak audiens itu apa? Misalnya anda menatap yang anda
sampaikan, anda tersenyum Jangan bicara dengan tembok Anda melihat ke langit, ke binding, ke bawah,
ke lantai Anda harus melakukan kontak audiens kepada orang yang mendengarkan Anda. Jadi, tata
matanya, tersenyum, setelah itu baru Anda mulai pembicaraan Anda. Makanya, mengenali audiens itu
adalah hal yang penting. Misalnya kita berbicara di depan mahasiswa, teman teman Anda, itu tentu
berbeda ketika Anda berbicara di depan ibu ibu. Tentu berbeda juga ketika Anda berbicara di depan,
misalnya, remaja, SMA, SMP. Itu tentu saja berbeda. Maka, kenali audiens Anda. Jadi, siapa yang akan
saya temui di tempat saya menjadi pembicara maka Anda harus mengenal audiens, bahkan anda kalau
perlu anda keliti audiens anda sehingga anda memberikan contoh contoh itu yang nyambung dengan apa
yang ingin anda sampaikan. Jadi kontak audiens itu penting ya. Tetapan mata, kemudian senyuman,
kemudian memahami secara baik audiens anda itu adalah suatu hal yang penting.

[00:09:29.350] - Speaker 1
Ya kemudian ya, ini sudah ya, kemudian ya kontak audiens itu misalnya juga anda ini ya, berdiri tegak,
kemudian anda menggunakan mikrofon. Jadi terserah anda ya kalau anda Ada orang berbicara dia suka
menggerakkan tangannya, dia suka gerakan untuk lebih memahamkan dia, mungkin dia lebih ekspresif.
Atau dia suka menggunakan mic, karena mic juga mungkin menutupi kegerogiannya dia, itu terserah
kamu ya.

Anda mungkin juga menyukai