Anda di halaman 1dari 3

Tema : PUBLIC SPEAKING DAN CARA PERSUASIF

BICARA SAJA ADA SENINYA, LEBIH-LEBIH PUBLIC SPEAKING

Sebagai seorang milenial apalagi menyandang gelar mahasiswa dan tentunya


memiliki peran sebagai agent of change untuk masyarakat, tentunya public speaking menjadi
skill kewajiban bagi mahasiswa. Lalu apa sebenarnya public speaking itu? Apakah
sesederhana berbicara didepan umum? Jadi public speaking sendiri merupakan sebuah seni
dalam berbicara, bagaimana caranya untuk mampu menyampaikan, mengemukakan pendapat
didepan orang lain, tak hanya sekedar mampu namun juga paham bagimana bentuk
penyampaian yang benar hingga tujuan dari apa yang ingin disampaikan dapat tercapai, kita
harus mampu mempengarungi pendengar kita, meyakinkan apa yang kita sampaikan dan
tentunya untuk sampai diposisi menjadi public speaker yang baik harus didukung dengan
tingkat kepercayaan diri serta isi otak yang mumpuni. Karena mesipun memiliki tingkat
kepedan yang tinggi untuk mampu berdiri didepan khalayak banyak, tapi jika kita tidak
menguasai materi, dalam artian otak kita kosong sama saja mempermalukan diri didepan
orang. Public speaking juga bukan sebuah seni yang mampu kita kuasai hanya dengan belajar
dari teori maupun kita-kiat, namun lebih kepada improvisasi atau praktik langsung.

Namun, sebelum melangkah ke improvisasi tetap kita butuh ilmu dasar untuk
diimplementasikan, lalu bagimana dan apa saja sih yang harus diperhatikan dalam public
speaking agar mampu mempengaruhi orang lain melalui kata-kata yang kita paparkan.

1. Isi Otak

Menurut saya hal dasar seseorang mampu berbicara didepan khalayak banyak adalah
memiliki pengetahuan yang luas, karena tidak menutup kemungkinan dalam berinteraksi
dengan lawan jenis kadang ada saja pertanyaan yang diluar dari materi yang telah kita kuasai.
Jadi setidaknya meskipun tidak memahami betul ada yang bisa kita sampaikan sebagai
bentuk feedback. Dan hal ini tentunya bisa didapatkan dari membaca buku, koran, berita, atau
bisa juga dengan menonton dan mendengar.

2. Belajar untuk percaya diri


Hal kedua yang perlu kamu miliki adalah kepercayaan diri, jika kamu percaya diri dalam
membawakan materi maka penyampaian kamu bisa stabil dan lawan bicara mampu
dipengaruhi dengan baik karena melihat pembawaan kita yang juga percaya diri. Hal ini
tentunya tidak bisa didapatkan hanya dari sekedar membaca atau belajar teori tapi di
praktikkan langsung, bisa diawali dengan berbicara didepan kaca sembari memperhatikan
bagaimana posisi dan gaya kita yang kelihatan bagus, jika sudah ditahap ini kamu bisa belajar
berbicara didepan orang lain entah itu saudara, teman maupun keluarga. Jika sudah selesai
dan mampu ditahap ini maka kamu sudah bisa naik ke level selanjutnya untuk berbicara
didepan orang banyak, dan kuncinya adalah latihan terbentur, terbentur, baru terbentuk.

3. Pahami Audiens atau Lawan Bicara

Dalam memulai pembicaraan kita didepan umum, hal yang pertama yang harus kita tahu
adalah siapa lawan bicara kita, agar kita bisa mempersiapkan materi yang sesuai bagi audiens
serta menyesuaikan cara penyampainnya, contohnya misal kita akan bebricara didepan anak
TK dan didepan para politisi tentu topik materi antar keduanya jauh berbeda, jika kita
bawakan materi politik didepan anak TK mereka tidak akan mengerti, begitupun sebaliknya
jika kita bebicara materi anak TK tentang permainan dan sebagainya didepan para politisi
yang ada kita dianggap meremehkan mereka. Selain masalah materi penyampaian juga perlu
diperhatikan untuk menyesuaikan audiens, untuk berbicara didepan anak TK tentunya kita
tidak bisa dengan pembawaan yang terlalu formal karena akan membosankan bagi mereka,
dan penyesuaian ini harus diterapkan untuk semua jenis audiens, agar apa yang kita
sampaikan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara kita.

4. Tulis materi berbentuk point-point

Setelah menentukan materi, selanjutnya kita perlu membuat point-point materi karena
tentunya sebagai manusia kadang ada saatnya kita bleng, bingung melanjutkan pembicaraan
dengan apa, sehingga adanya point-point ini menjadi pengingat bagi kita yang kemudian
dapat kita improvisasikan, hal ini juga bertujuan untuk membantu lawan bicara kita
memahami topik apa yang sekarang kita bahas jika hal tersebut dalam bentuk power point.

5. Pembawaan materi

Dalam membawakan materi apapun tentunya perlu menyesuaikan pembawaan kita


sebagai speaker mulai dari gestur, intonasi, diksi, volume dan mimik wajah. Hal ini
disesuaikan dengan materi yang kita bawakan jika membawakan materi yang kesannya ceria
misal dalam sebuah festival maka tentunya mimik muka juga harus ceria. Hal ini juga berlaku
pada intonasi kapan kita harus menekankan kata tertentu, atau kapan kita harus menaikkan
volume untuk kata yang harus dinotice oleh lawan bicara.

6. Feedback

Agar pembawaan materinya lebih terbuka, harusnya kita memberikan kesempatan untuk
lawan bicara memberikan feedback atau umpan balik untuk apa yang telah kita sampaikan,
dan dari sini juga kita bisa paham seberapa paham mereka terkait materi kita.

7. Berdoa

Sebagai makhluk beragama, doa tetap menjadi keharusan untuk memulai segala hal,
setingkat Najwa Shihab dalam orasinya pun kadang pernah lupa, salah, dan sebagainya jadi
sehebat-hebatnya kita, kita tetap butuh tuhan.

Beberapa tips and trick diatas tidak ada gunanya jika kita tidak mengimplementasikannya,
jadi ayo improve skill public speaking mu dengan berlatih. Seorang mahasiswa akan sulit
menuntaskan perannya sebagi agent of change kalau tidak mampu menjadi public speaker
yang baik, jangankan di external di internal saja akan kewalahan misalnya dalam presentasi
ataupun dalam hal organisasi.

Anda mungkin juga menyukai