Anda di halaman 1dari 35

PEMBIMBING :

dr. Besse Sarmila Sp. A (K)


BRONCHITIS
PENYUSUN
Husnul Hatima - 10550421111422

LAPORAN KASUS-PEDIATRIC
01
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Anak merupakan kelompok beresiko tinggi terkena banyak


masalah terutama masalah kesehatan yaitu anak mengalami berbagai
penyakit saluran pernafasan atas dan bawah. Salah satu penyakit yang
sering terjadi adalah Bronkitis pada anak yang dapat menyebabkan
masalah serius pada anak. Biasanya didahului oleh infeksi virus pada
saluran nafas atas selama 3-4 hari, kemudian anak mengalami batuk
kering dan kasar yang sering dan intens (backing cough) dan pada
waktu batuk anak kadang mengeluh sakit dada. Batuk dapat
bertambah dengan adanya polusi udara disekitar berupa asap rokok
atau lokasi yang berdebu.
02
BAB II LAPORAN
KASUS
A. Identitas Pasien

Nama : An. N.D


Tanggal Lahir : 16-05-2012
Umur : 11 tahun 7 bulan 20 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Dr.
Ratulangi I No. 43 C
Agama : Islam
B. Identitas Orang Tua/Wali

Ayah
Ibu
Nama : Tn. Rahman
Nama : Ny. Ika
Umur : 39 tahun
Rahayu
Pekerjaan : Wiraswasta
Umur : 38
Kesehatan : Sehat
tahun
Pekerjaan : IRT
Kesehatan : Sehat
1. Keluhan Utama : Sesak
2. Riwayat penyakit sekarang : C. Anamnesis
Ibu pasien mengatakan anaknya batuk berdahak berwarna
putih sejak 2 minggu yang lalu (+), namun tiba-tiba dilarikan ke
rumah sakit karena sesak, keluhan disertai dengan demam (+)
selama 2 hari disertai mual (+) muntah (+) frekuensi 8x bercampur
makanan. Kejang (-), sakit kepala (-), flu (+), lemas (+), sakit
tenggorokan (-), nyeri dada sesekali (+) saat batuk, nyeri perut
daerah umbilical dengan kebiasaan menahan buang air kecil, nafsu
makan sedikit menurun (+), nafsu minum baik, tidur cukup
meskipun kadang terganggu batuk (+), BAK dan BAB saat masuk
kesan normal.
Riwayat Pasien

• Riwayat pengobatan : Obat demam


• Riwayat penyakit :-
• Riwayat penyakit dahulu :-
• Riwayat Keluarga :-
- Adik pasien terdiagnosis bronchopneumonia, dengan gejala
demam dan batuk.
- Teman main pasien juga mengeluh batuk lama
• Riwayat Imunisasi : Lengkap
• Riwayat Lingkungan Sosial :
- Teman main pasien juga mengeluh batuk lama
- Ayah pasien merupakan perokok aktif
D. Pemeriksaan Fisik
1. Status presentasi
a. Keadaan umum
- Sakit : Sedang
- Gizi :
b. Tanda Vital
- BB : 22 kg TD :
- PB (TB) : 145 cm Suhu : 37.2 ºC
- BB/TB : Gizi Buruk HR : 102x/ menit
- BB/U : Underweight <P5
RR : 24x/ menit
- TB/U : Normal P 25-50
SpO2 : 98 %
- GCS : E4V5M6  15
c. Kepala
d. Mata
Bentuk : Simetris, Deformitas (-)
Ukuran : Normochepal Palpebra : edema (-/-)
Muka : Simetris, pucat (+) Alis & bulu mata : tidak mudah dicabut
Rambut :
Warna : Hitam Konjungtiva : anemis (-/-)
Tebal/tipis : Tebal, sukar di Sklera : tidak ikterik
cabut
Alopesia : tidak ada Refleks cahaya : +/+
Kornea : jernih

D. Pemeriksaan Fisik
D. Pemeriksaan Fisik
e. Telinga
Bentuk : simetris f. Hidung
Sekret : tidak ada Bentuk : simetris
Serumen : minimal Epistaksis : tidak ada
Nyeri : tidak ada Sekret
Otorrhea : tidak ada : ada berwarna jernih
Rhinorrhea : ada
g. Mulut

Bibir : Sianosis (-), pucat (-), kering


(-) h. Tonsil
Gigi : ada
Caries : (-) Warna : tidak ada kelainan
Gusi : perdarahan (-)
Pembesaran : tidak ada
Stomatitis : tidak ada
Abses : tidak ada

D. Pemeriksaan Fisik
D. Pemeriksaan Fisik

i. Leher
J. Thorax
Kelenjar getah bening : tidak ada
Inspeksi
pembesaran
Bentuk : simetris antara kiri dan kanan
Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran Buah dada : simetris
Kaku kuduk : tidak ada Retraksi : tidak ada

Massa : tidak ada Dispnea : tidak ada


K. Paru -paru
• Palpasi
D. Pemeriksaan Fisik
Fremitus : simetris (+)
Nyeri tekan : (-)
• Auskultasi
• Perkusi
Paru : sonor dextra sinistra Bunyi pernapasan :
Batas paru depan kanan : ICS VI dextra Vesikular
Batas paru belakang kanan : vertebra thoracalis IX
Bunyi tambahan :
dextra posterior
Batas paru belakang kiri : vertebra thorakalis X Wheezing (+/+), ronchi (+/+)
sinistra posterior
l. Jantung
m. Abdomen
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak • Inspeksi : cembung, ikut gerak napas
• Palpasi : ictus cordis tidak teraba,
• Palpasi : nyeri tekan (+), pada regio umbilical
thrill (-)
• Perkusi : pekak, batas jantung dan hipogastric, lien tidak teraba pembesaran,
dalam batas normal
hepar tidak teraba pembesaran, massa tidak
• Auskultasi : bunyi jantung I/II murni
regular, bising (-) ada ditemukan
• Perkusi : timpani, Shifting dullness (-),
kembung (-)
D. Pemeriksaan Fisik • Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
D. Pemeriksaan Fisik

n. Alat kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan

o. Anus rectum : tidak dilakukan pemeriksaan

p. Ekstremitas : akral hangat, edema pretibial (-/-), jari-


jari ....................................... lengkap

q. Kol. Vertebralis : scoliosis (-), gibbus (-)

r. Kulit : turgor kulit baik, scar BCG (-)


E. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
WBC 12.50 x 103 /uL 4.5 - 13.5 103 /uL
RBC 4,76 x 106 /uL 4.74 - 6.32 106 /uL
HGB 12.1 g/dl 12.0 - 15.0 g/dl
HCT 35,8 % 35.0 - 48 %
PLT 304 x 103/uL 185 – 398 103 /uL
NEUT 76.61% 37-72.0 %
F. Pemeriksaan Radiologi

FOTO THORAX AP :
- Pulmo : Corakan bronkovaskuler kedua
paru prominent
- Cor : Bentuk dan ukuran dalam batas
normal
- Kedua sinus costophrenicus normal dan
kedua diaphragma normal
- Tulang tulang intak

Kesan : Bronkhitis
F. Pemeriksaan Radiologi

USG ABDOMEN :

- Hepar : Parenkim normal, Vaskular dan saluran empedu normal


- Lien : Tidak membesar, parenkim normal, hilus normal
- GB : Dinding normal
- Pankreas : Parenkim normal, Ductus Pancreaticus normal
- Ginjal dextra : Sinus dan cortex normal, PCS Normal
- Ginjal sinistra : Sinus dan cortex normal, PCS normal
- VU : Dinding regular, Uterus normal
- Tampak echo cairan bebas pada cavum douglasi

Kesan : PID
G. Diagnosis

Berdasarkan hasil anamnesis,


pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan
penunjang, pasien di diagnosis bronchitis
dan PID.
H. Follow Up Pasien
H. Follow Up Pasien
03
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Penyakit ini dapat didefinisikan sebagai penyakit


pernapasan menular, umumnya disebabkan oleh virus, yang
berlangsung selama 1-3 minggu dan terjadi pada orang dewasa
sehat dengan batuk sebagai gejala utama. Bronkhitis adalah
peradangan yang terjadi pada saluran utama pernafasan atau
bronkus. Bronkhitis ditandai dengan munculnya gejala batuk
yang berlangsung selama satu minggu atau lebih
B. Klasifikasi
Klasifikasi bronkitis b. Bronkitis kronis
menurut Alifariki (2019) ada 2
jenis, yaitu : Bronkitis kronis yaitu
suatu kondisi dimana terjadi
a. Bronkitis akut peradangan atau inflamasi berlanjut
Bronkitis akut adalah pada bronkus. Faktor utama dari
infeksi yang terjadi pada bronkitis krinis adalah merokok,
saluran pernapasan bawah baik itu sebagai perokok atau yang
yang terjadi secara akut terkena asap rokok (Ikawati, 2016).
Biasanya terjadi dalam waktu Bronkitis kronis dapat berlangsung
yang singkat, sekitar 2 – 3 dari 3 bulan sampai 2 tahun
minggu (Karunanayake, et al., (Widysanto dan Mathew, 2021).
2017).
C. Etiologi

Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronchus yang


disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri,
maupun parasit.

 Infeksi virus: influenza virus, parainfluenza virus, respiratory


syncytialvirus (RSV), adenovirus, coronavirus, rhinovirus, dan lain-
lain.
 Infeksi bakteri: Bordatella pertussis, Bordatella
parapertussis,Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae,
atau bakteri atipik (Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumonia,
Legionella).
 Jamur
 Noninfeksi: polusi udara, rokok, dan lain-lain.Penyebab bronkitis
akut yang paling sering adalah infeksi virus yakni sebanyak 90%
sedangkan infeksi bakteri hanya sekitar < 10% (Jonssonet al, 2008).
D. Epidemiologi
Di Amerika Serikat prevalensi rate untuk bronkitis adalah
berkisar 4,45% atau 12,1 juta jiwa dari populasi perkiraan yang
digunakan 293 juta jiwa.. Untuk daerah ASEAN, negara Thailand adalah
salah satu negara yang merupakan angka ekstrapolasi tingkat prevalensi
bronkitis kronis yang paling tinggi yaitu berkisar 2.885.561 jiwa dari
populasi perkiraan yang digunakan sebesar 64.865.523 jiwa, untuk
negara Malaysia berada di kisaran 1.064.404 jiwa dari populasi
perkiraan yang digunakan sebesar 23.552.482 jiwa (WHO, 2011).
Negara Indonesia 2 sebanyak 1,6 juta orang terinfeksi bronkitis (Kharis,
dkk, 2017).
E. Gejala Klinis

Tanda dan gejala pada bronkitis akut biasanya batuk, terdengar ronkhi,
suara yang berat dan kasar, wheezing, menghilang dalam waktu 10 – 14 hari
demam, produksi sputum. Kemudian untuk tanda dan gejala bronkitis
kronis yaitu: batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab,
sering mengalami infeksi saluran napas seperti pilek atau flu yang disertai
dengan batuk, gejala bronkitis akut lebih dari 2-3 minggu, demam tinggi,
sesak napas jika saluran tersumbat, produksi dahak bertambah banyak
berwarna kuning atau hijau. (Nurarif & Kusuma, 2016).
Pemeriksaan Diagnostik Tes diagnostik yang dilakukan pada klien
bronkhitis adalah meliputi rontgen thoraks, analisa sputum, tes fungsi paru dan
pemeriksaan kadar gas darah arteri. (Manurung, 2008).

H. Pemeriksaan Penunjang
I. Tatalaksana

Sebagian besar terapi bronkitis akut disebabkan oleh virus,


dan biasanya hampir 90% kasus akan self limited disease, hanya saja
tetap diperlukan istirahat yang cukup. Untuk beberapa kasus bronchitis
akut memasukan cairan yang adekuat serta pemberian obat
simptomatik sudah cukup. Antibiotik biasanya baru akan diberikan bila
batuk sudah lebih dari 6 hari, atau bila dicurigai adanya infeksi bakteri
dan telah dibuktikan dengan pemeriksaan penunjang lainnya.
Pemberian antibiotik berdasarkan terapi empiris biasanya disesuaikan
dengan usia, jenis organisme yang biasa menginfeksi dan sensitivitas di
komunitas tersebut
J. Pencegahan
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita bonkitis,
yaitu :
- Menghindari paparan asap rokok
- Hindari papaparan zat berbahaya ataupolusi di udara dengan selalu menggunakan
masker, khususnya bila harus berinteraksi dengan orang yang memiliki gejala
- Istirahat yang cukup, terutama bila terkena batuk, pilek, ataupun demam
- Konsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap
selesai beraktivitas
- Hindari berbagi pakai barang pribadi, terutama peralatan makan dan minum dengan
orang lain.
- Lakukan vaksinasi flu dan pneumonia.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
• Masturoh I, Anggita N. Bronchitis pada anak. 2018;(23):1–12.
• Maghfiroh M, Dwirahayu Y, Mashudi S. Studi Literatur : Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Anak Dengan Bronkitis Dengan Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif. Heal
Sci J. 2021;5(1):35.
• Dwi Ambarwati Rizqiana, Heri Susanti Indri. Asuhan Keperawatan Bersihan Jalan NafasTidak
Efektif Pada Pasien Bronkhitis Fisiotrapi Dada Di Ruang Edelweis Atas RSUD Kardinah kota
Tegal. J Inov Penelit. 2022;3(3):1–4.
• Kosanke RM. Penjelasan Penyakit Bronkitis. 2019;7–16.
• Masturoh I, Anggita N. Bronchitis pada anak. 2018;(23):1–12.
• Maghfiroh M, Dwirahayu Y, Mashudi S. Studi Literatur : Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Anak Dengan Bronkitis Dengan Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif. Heal
Sci J. 2021;5(1):35.
• Dwi Ambarwati Rizqiana, Heri Susanti Indri. Asuhan Keperawatan Bersihan Jalan NafasTidak
Efektif Pada Pasien Bronkhitis Fisiotrapi Dada Di Ruang Edelweis Atas RSUD Kardinah kota
Tegal. J Inov Penelit. 2022;3(3):1–4.
Daftar Pustaka

• Kosanke RM. Penjelasan Penyakit Bronkitis. 2019;7–16.


• Fadilah P. Asuhan keperawatan gangguan kebutuhan oksigenasi bersihan jalan napas tidak
efektif pada Bapak S keluarga Bapak S dengan bronkitis kronis di Desa Kota Gajah
Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021. Https://MediumCom/.
2021;5–27.
• Cahyati. Bronchitis Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016. 2016;
• Kartika I. Pengelolaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien bronkitis kronis.
Univ Ngudi Waluyo. 2018;2018(2015):1–7.
• Wicaksana A. Penyebab Bronkitis Pada Saluran Pernapasan Yang Menyebabkan Inflamasi
Pada Bronkus Dan Trakea. Politek kesehatan, bhakti husada Https//MediumCom/ [Internet].
2016;3(3):5–37. Available from: https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-
a7e576e1b6bf
• Okay OE. Pemeriksaan Bronchitis. Int J Dev Manag Rev [Internet]. 2010;5(1):212–24.
TERIMAKASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai