Anda di halaman 1dari 16

MELEJITKAN POTENSI KOMUNIKASI PUBLIK SEBAGAI SALAH SATU KUNCI

KEBERHASILAN PROGRAM PROGRAM KESEHATAN

Dari praktikum promosi kesehatan dan sesi ini adalah sesi public speaking. Jadi public speaking
adalah seni berbicara di muka umum. Bagaimana caranya kita bisa terampil berbicara di muka
umum? Maka itu adalah sebuah kompetensi yang wajib dan mesti dimiliki oleh sarjana
kesehatan masyarakat. Kenapa wajib dimiliki? Saya ulang lagi ya. Karena pesan pesan kesehatan
itu harus sampai ke tengah tengah masyarakat.

Untuk menguap perilaku, masyarakat harus paham dan harus tahu ya tentang informasi
kesehatan. Nah informasi kesehatan ini tentu saja bisa sampai kalau ada yang membawanya dan
membawanya itu bisa dilakukan dengan langsung dan tidak langsung tidak langsung dengan
media langsung adalah dengan cara public speaking dan bicara public speaking maka tenaga
kesehatan berarti mutlak memiliki kemampuan public speaking agar pesan pesan kesihatan ini
bisa sampai sebagai kunci keberhasilan dari program program kesehatan yang dicanangkan oleh
pemerintah.

Slide 1
Nah sekarang kita masuk apa sih sebenarnya itu public speaking? Public speaking adalah
kemampuan atau seni berbicara di muka umum. Anda tahu bahwa ketika seorang yang sudah
ahli melakukan public speaking ini, tentu saja keahlian itu tidak muncul dengan sendirinya.
Keahlian ini muncul dengan apa? Keahlian ini muncul dengan latihan. Bisa karena biasa,
biasakanlah walaupun itu terpaksa. Dan ketika kita terpaksa, diawali dengan pengalaman
pertama.

Dan setiap pengalaman pertama yang dilakukan oleh public speaker, maka ada kesan tersendiri
yang mungkin momen ini adalah momen istimewa. Kita akan melihat bahwa pernah mungkin
kita grogi ketika pertama kali kita menjadi public speaker. Pernah mungkin kita punya
kekurangan di sana sini ketika kita menjadi public speaker. Itu adalah hal yang wajar. Namanya
pengalaman pertama. Dan pengalaman pertama ini, ya jadikanlah ini sebagai jembatan atau
tangga untuk melatih kompetensi dan melatih keterampilan untuk menjadi lebih baik. Jadi
pengalaman pertama itu jelek tidak apa apa ya, tapi berdekatlah bahwa pengalaman pertama ini
saya mengambil pelajaran agar pengalaman kedua, ketiga, dan seterusnya itu jauh lebih baik dari
pengalaman pertama saya.

Slide 2
Nah, selanjutnya, tentu saja ketika kita melakukan public speaking itu sebenarnya adalah hal
yang mudah. Kenapa dikatakan mudah? Karena sebenarnya kita sudah melakukannya sehari
hari. Cuma namanya berbeda mungkin ya. Jadi kita bicara dengan orang, kita bicara dengan
sahabat, teman, orang tua, guru kita, itu adalah seni menyampaikan pesan.

Hanya bedanya kalau public speaking, kita bicaranya itu di orang banyak. Tapi sebenarnya sama,
kita menyampaikan apa yang kita pahami kepada orang lain. Kenapa di percakapan sehari hari
kita tidak pernah gagal? Semua orang paham dengan apa yang kita maksudkan. Karena kita
pahami apa yang kita mau sampaikan.

Oleh karena itu, maka ya kalau anda mau public speaking yang anda lakukan itu berhasil, maka
anda juga harus memahami pesan apa yang ingin anda sampaikan, ya walaupun audiensnya
berbeda.

Slide 3

Kemudian berikutnya, nah sekarang kita akan masuk ke kunci dan tips bagaimana caranya kita
menjadi pembicara yang sukses. Yang pertama ya, pembicara sukses itu dia harus
menyampaikan apa yang dia pahami. Untuk memahami sesuatu berarti anda butuh persiapan,
belajar, pahami, mengerti, ya.

Kemudian anda berusaha untuk, apa namanya, mengerti dan pelajari itu apa yang anda ingin
sampaikan ya karena apa ya, karena kalau orang yang kita sampaikan itu dia lebih tahu daripada
kita itu tentu saja bosan itu orang mendengar jadi, ok lah ya mungkin dia lebih tau tapi kita
mungkin bisa menyampaikan dengan bahasa yang berbeda kita mungkin menyampaikan dari
sudut pandang yang berbeda nah,

Sesuatu yang berbeda ini akan kita temui kalau kita banyak melakukan persiapan "oh, kayaknya
saya harus bahas dari sisi ini" karena mungkin sisi ini akan menarik perhatian pendengar oh saya
harus membahas fakta terbaru tentang itu mungkin kalau saya bahas fakta terbaru dengan sudut
pemahaman yang saya pahami mungkin itu bisa berbeda dari apa yang kebanyakan selama ini
mereka dengar dengan pemahaman seperti ini, fakta terdekat yang anda pahami seperti ini itu
akan membuat audiens itu tidak bosan intinya apa?

Intinya ketika kita memahami sesuatu maka ketika kita menyampaikan apa yang kita pahami
insyaallah tidak akan ada kesulitan di dalamnya
Slide 4 & 5

Nah, berikutnya ya, persiapan ketika ingin menyampaikan public speaking, sekali lagi, suatu hal
yang mutlak, ya mungkin saja kita mau menulis, kita mau menulis poin poin besar apa yang
ingin saya sampaikan. Kita mau membuat resume atau rangkuman dari apa yang ingin saya
sampaikan atau bahasanya bisa juga, apa tuh namanya, bahasanya bisa juga, apa tuh namanya,
bahasanya bisa juga dengan kerangka kita pakai kerangka, kerangka, usang sampekan yang
pertama kemudian ini, ini, itu ditulis. Menulisnya itu bisa dalam catatan yang kecil, bisa dalam
catatan yang besar, itu terserah kita dan semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kalau kita memiliki catatan kecil itu kan lebih soft kelihatan tidak terlalu gentara kalau kita
melihat, kalau kita misalnya bingung kita lihat kembali catatan kita itu tidak terlalu kentara ya
jadi catatan kayak kartu hanya kekurangannya kita hanya bisa menuliskan itu kecil kecil saja
tidak bisa banyak yang kita tuliskan ya tapi kalau anda pahami materi anda dan anda hanya butuh
sedikit saja untuk lebih menyegarkan nah ini boleh salah satu cara yang ingin ditempuh atau
misalnya anda butuh juga memakai kertas yang lebih besar atau polio, ya salah saja, itu bukan
masalah dan boleh dibolehkan.

Kenapa? Karena bisa saja kita menulis poin poin besarnya, kemudian dengan poin poin kecilnya,
karena kertasnya kalau kartu kecil kita pakai kertas hvs yang lebih besar, hanya kekurangannya
kalau kita membaca ketika kita menyampaikan apa yang kita pahami tadi, kita baca itu kelihatan
sekali kasar sekali ya, kelihatan kalau anda bicara baru anda baca, baru anda sampaikan ke orang
lain itu tidak bagus kelihatannya.

Jadi ketika kita berbicara itu misalnya kebanyakan menikmati naskah itu kan kayaknya tidak
bagus ya, jadi ada kelebihan dan kekurangannya. Lihat sekilas, anda pahami, nah itu lebih bagus
ya. Tapi intinya semuanya adalah persiapan. Jadi kalau persiapan jadi kalau persiapan anda
bagus, mau itu kertasnya kecil, mau itu kertasnya besar, tidak ada masalah. Itu semua pilihan
yang opsional, bisa dilakukan. Mau pilih yang mana, semua memiliki kelebihan dan kekurangan.
Slide 6

Nah berikutnya, berikutnya ya. Latihan. Nah, latihan ini kita harus pahami durasi yang akan
diberikan kepada kita. Kamu misalnya dikasih waktu 7 sampai 10 menit.

Jadi, latihanlah menggunakan waktu itu seefisien mungkin. Kalau misalnya, ya anda latihan,
masuk 15 menit baru selesai, berarti anda butuh latihan lagi. Kurangi apa yang perlu dikurangi
dan tambahkan hal menurut anda, mewakili yang anda tinggalkan tadi dari yang 15 menit. Anda
latihan pertama 15 menit, kemudian latihan lagi 12 menit, latihan lagi 10 menit, latihan lagi 8
menit anda putuskan, oh 8 menit cukup karena waktunya 7 sampai 10 menit waktu 10 menit saya
cukup karena waktunya pas pas di situ sudah cukup masuk di situ pembukaan, isi dan penutup
jadi jangan nanti di tempat anda dan misalnya ya public speaking kan dikasih waktu 7 sampai 10
menit nanti tempatnya ujian baru anda mulai bicara dan anda tidak pernah ukur waktunya
akhirnya belum selesai anda bicara sudah disuruh turun, akhirnya pesan anda tidak sampai jadi
kalau anda tahu dikasih waktu misalnya dalam sebuah seminar saya dikasih waktu 10 menit
maka gunakan 10 menit itu dengan mengukur apa yang ingin anda sampaikan itu secara latihan.
Jadi caranya sekali lagi dengan latihan.
Slide 7 & 8

Nah berikutnya apa? Berikutnya tips yang kedua adalah ketika anda melakukan public speaking
selain persiapan maka anda harus melakukan kontak audiens. Jadi kontak audiens itu apa?
Misalnya anda menatap yang anda sampaikan, anda tersenyum jangan bicara dengan tembok
anda melihat ke langit, ke binding, ke bawah, ke lantai anda harus melakukan kontak audiens
kepada orang yang mendengarkan anda. Jadi, tata matanya, tersenyum, setelah itu baru anda
mulai pembicaraan anda. Makanya, mengenali audiens itu adalah hal yang penting.

Misalnya kita berbicara di depan mahasiswa, teman teman anda, itu tentu berbeda ketika anda
berbicara di depan ibu ibu. Tentu berbeda juga ketika anda berbicara di depan, misalnya, remaja,
sma, smp. Itu tentu saja berbeda. Maka, kenali audiens anda. Jadi, siapa yang akan saya temui di
tempat saya menjadi pembicara maka anda harus mengenal audiens, bahkan anda kalau perlu
anda keliti audiens anda sehingga anda memberikan contoh contoh itu yang nyambung dengan
apa yang ingin anda sampaikan. Jadi kontak audiens itu penting ya. Tetapan mata, kemudian
senyuman, kemudian memahami secara baik audiens anda itu adalah suatu hal yang penting.

Slide 9

Ya kemudian ya, ini sudah ya, kemudian ya kontak audiens itu misalnya juga anda ini ya, berdiri
tegak, kemudian anda menggunakan mikrofon. Jadi terserah anda ya kalau anda ada orang
berbicara dia suka menggerakkan tangannya, dia suka gerakan untuk lebih memahamkan dia,
mungkin dia lebih ekspresif. Atau dia suka menggunakan mic, karena mic juga mungkin
menutupi kegerogiannya dia, itu terserah kamu ya. Terserah anda menggunakan yang mana
semua orang itu punya beda beda. Ada yang standing mic, dia mau menggunakan mic yang
berdiri atau dia mau menggunakan mic yang berjalan, yang dibawah itu boleh.

Ya, semua boleh ya. Bedanya, kalau standing mic itu tidak bisa pindah ke tempat. Tapi kalau mic
berdiri kita bisa berjalan ke sana kemari untuk lebih menyapa audiens sebagai bentuk misalnya
perhatian kita kita ajak bicara, kita tanya apa kabar, kemudian bagaimana hari ini, sihat atau
tidak. Nah, dengan seperti itu, maka audiens itu akan kita bawa dalam suasana yang kita
inginkan. Kalau kontak audiensi sebenarnya kita membawa audiens ke suasana yang ingin kita
inginkan.
Slide 10

Nah, berikutnya humor ini additional boleh atau tidak? Karena semua orang pintar untuk
membuat orang tertawa jadi kalau kamu pintar melucu berikan joke yang menurut anda menarik
tapi jangan bilang saya akan bercerita sesuatu hal yang lucu" jangan.

Tapi cerita saja nanti kalau orang tertawa berarti lucu kalau tidak tertawa berarti pandai anda
untuk mengalihkan. "oh ternyata selera umur saya terlalu rendah ya, jadi saya menganggap itu
lucu padahal tidak lucu" jadi kadangkala yang seperti itu penting dalam sebuah suasana ya,
karena kadangkala kan kalau siang kita bicara kemudian orang pada mengantuk.

Tapi kalau kita memberikan joks joks yang segar itu bisa memberikan hawa atau udara segar
dalam materi yang ingin kita sampaikan jadi humor itu penting tapi tidak selalu harus ada ya bisa
ada bisa tidak, kan tergantung anda paham ya atau tidak untuk melakukannya.
Slide 11

Nah kemudian berikutnya sound of speaking jadi bahasanya sound, ini yang kita dengar ya yang
kita dengar ketika kita melakukan public speaking kita harus mengontrol volume suara kita
volume suara kita ini harus bisa kita pastikan semua orang yang ada di ruangan itu bisa
mendengar dengan baik.

Tidak mendayu dayu, tidak terlalu pelan suaranya. Volume suara itu perlu dilatih. Kemudian
apalagi tempo. Saya, kalau kayak saya ini, contohnya kalau kayak saya ini, salah satu
kekurangan saya ketika menjadi presenter itu adalah, berada di jepang umum itu adalah, saya
berbicara kadang terlalu cepat. Dan itu perlu kadang kadang kita tanya, "apakah saya bicara
terlalu cepat?" nah, "apakah saya bicara terlalu cepat?" "oh iya, berarti kurang sedikit temponya
ya." makanya perlu yang seperti ada dengan kontak audiensi. Kita mengukur suasana dari apa
yang ingin kita sampaikan. Kita bisa mengendalikan audiensi kita.
Slide 12

Nah, kemudian apa lagi selain volume suara dan tempo suara. Intonasi, naik turunnya suara,
namanya intonasi

Slide 13
Ya kemudian yang terakhir itu adalah fluency atau kefasian kita dalam berbicara kita tiap
punggir bahwa ada beberapa bahasa yang mungkin sangat lekat atau melekat dengan kita, lokat
tertentu ya. Nah tentu saja ini harus dilatih ya, kenapa harus dilatih? Biasanya, jadi kalau anda
berbicara di konteks lokal, nah itu tidak menjadi masalah ya, tapi kalau anda sudah menjadi
presenter yang, apa namanya, presentase misalnya di tingkat nasional, anda bawa karya tulis
ilmiah anda sebagai mahasiswa ataukah sebagai lomba, atau sebagai presenter apapun itu,
sekarang kan kita sudah normal, tidak lagi membawa dialek yang tidak pasif.

Kenapa? Karena itu bisa mempengaruhi audiens. Tapi kecuali mungkin memang dibutuhkan ya.
Tapi kalau misalnya normalnya ya kita harus terus melatih, melatih dan melatih agar kadang
dalam penyebutan misalnya kata atau misalnya kalimat, kita masih menggunakan diksi tertentu
yang bisa membuat interpretasi tertentu. Nah itu harus dilatih.

Slide 14

Nah kemudian juga kita harus percaya diri atau beyourself

Jadi apa yang kita sampaikan itu harus kita percaya diri dengan karakteristik kita, karena tiap
orang itu berbeda. Tiap orang itu berbeda beda, tiap orang itu berbeda beda ketika menjadi
presenter terdepan umum, semua orang memiliki gaya tersendir dan gaya kita itu kita akan
temukan dengan latihan yang terus menerus dan latihan yang kontinu, menjadi sebuah
keterampilan.

Misalnya contoh saya, saya bisa sekali itu kalau bicara saya duduk. Terus tidak ngapa ngapain.
Jadi kalau saya menjadi presenter, saya harus berdiri. Kenapa? Kalau saya berdiri saya merasa
lebih percaya diri.

Kenapa? Saya bisa patah matanya audiens, saya bisa lebih interaktif dengan audiens, kemudian
bisa lebih melihat audiens itu perhatian apa tidak, kemudian kita bisa lebih mengendalikan
suasana. Nah, itu semua kita ketahui kelebihan dan kekurangan kita itu dengan latihan dan
latihan

Slide 15

Dan berikutnya apa? Bahasa tubuh bahasa tubuh ini bicara ekspresi wajah gerakan tubuh ini juga
hal yang penting ada orang yang berbicara jaga pegang terus hidungnya ada orang yang
berbicara jaga pegang terus rambutnya ada orang berbicara dia kasih masuk tangannya di
kantongnya ada orang berbicara dia perbaiki terus lipatan bajunya atau macam macam ya pegang
kancing baju dan sebagainya nah ini semua anda tidak sadari anda lakukan dan itu anda bisa
kontrol dengan latihan jadi misalnya bahasa tubuh ekspresi wajah orang yang biasanya senyum
kita harus latihan senyum ya itu memang diperlukan kenapa?
Karena bahasa tubuh itu kita itu bisa diartikan orang ya sebagai bentuk yang memiliki
interpretasi tertentu. Kayak misalnya, ada orang yang bicara dia pegang terus hidungnya berarti
orang ini grogi ada orang yang bicara misalnya dia pegang terus rambutnya, berarti mungkin dia
tidak nyaman dengan apa yang ada di depannya nah itu adalah suatu hal bentuk bahasa tubuh
yang sudah dipahami oleh semua orang jadi pentingnya kita menjaga bahasa tubuh kita di depan
umum itu ketika kita melakukan public speaking karena kita adalah pusat dari sebuah suasana.
Ibaratnya anda menjadi ketika semua mata tertuju kepada anda. Jadi itu ya, jadi harus memahami
bahasa tubuh dalam public speaking

Slide 16

Kemudian apa lagi? Kemudian sentuhan. Kadang kita perlu berbicara, bernanya dan perlu ya
kalau ya tapi saya akan bukan sebuah sebuah angin ya, sentuhan ini ya kalau perempuan ya sama
perempuan bertanya, "dek, kamu begini, kenapa begini?" misalnya dikasih contoh, anda minta
pendapatnya, "kenapa misalnya, bu, kalau begini?" kita kasih pendapat, dan anda pamah ya?
Jadi, untuk pesur tubuh, jangan membungkuk ya, tegakkan badanmu, ya. Tegakkan badanmu.
Kalau orang membungkuk itu orang tidak percaya diri biasanya. Kalau kita membungkuk ya,
tapi kalau kita tegak berarti kita percaya diri, ya. Itu adalah bahasa tubuh yang dipahami.
Slide 17

SELAMAT BELAJAR, ADA-ADA JI ITU

Anda mungkin juga menyukai