Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PPM

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang mempunyai beban tuberkulosis (TB) yang


tinggi dan menempati posisi ke-3 di dunia saat ini. Selain itu, kasus TB-MDR, TB-HIV,
TB-DM,TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya juga semakin bertambah dan
menjadi tantangan. Berdasarkan Laporan Global TB tahun 2018, estimasi insiden
kasus TB di Indonesia sebanyak 842.000 kasus (termasuk 36.000 kasus TB-HIV) dan
23.000 kasus TB-RR/MDR. Dari total kasus tersebut, hanya 446.732 kasus TB (53%)
yang dilaporkan sehingga masih terdapat 395.268 kasus TB yang belum ditemukan
dan dilaporkan (missing cases). Terdapat lebih dari 15.000 fasilitas kesehatan
(faskes) yang terdiri atas rumah sakit (RS) pemerintah dan swasta, Balai Besar/Balai
Kesehatan Paru Masyarakat (B/BKPM), puskesmas, Dokter Praktik Mandiri (DPM),
klinik dan lain-lain. Sebanyak 75% dari total RS pemerintah dan hampir semua
puskesmas sudah terlibat dalam Program Nasional TB (National TB Program/NTP).
RS pemerintah dan puskesmas berkontribusi dalam tatalaksana kasus TB masing-
masing sebesar 27% dan layanan swasta sebesar 42%. Angka notifikasi kasus TB
dari RS pemerintah (18%), puskesmas (72%), RS swasta (8%) dan DPM (1%)
(Laporan JEMM 2017).
Berdasarkan Studi Patient Pathway Analysis tahun 2017, data pola
masyarakat dengan gejala TB dalam hal mencari pengobatan awal lebih memilih
fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta (74%) dibanding puskesmas dan
RS pemerintah (24%).
Hal ini mungkin dikarenakan masyarakat lebih mudah menuju akses swasta (private)
dibandingkan publik. Rasio pencarian pengobatan di fasyankes swasta paling besar
ada di farmasi/apotek (52%), DPM (19%) dan RS (3%). Studi yang dilakukan Boston
Consulting Group di tahun 2018 menunjukkan 65% kasus TB memperoleh diagnosis
TB di FKTP termasuk 44% di puskesmas, namun 82% kasus TB menyelesaikan
pengobatan di rumah sakit, di mana 79% nya di RS swasta.
Dari kondisi di atas yang menunjukkan tingginya prevalensi TB di Indonesia dan
angka penemuan kasus yang rendah, diperlukan adanya penguatan jejaring layanan
dengan melibatkan fasyankes pemerintah maupun swasta (Public-Private Mix/PPM).
Indonesia menganut asas desentralisasi pemerintahan, di mana wewenang
pemerintahan berada di tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan asas tersebut, urusan
bidang kesehatan termasuk penanggulangan TB adalah tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota.

Oleh karena itu, diperlukan jejaring layanan TB berbasis kabupaten/kota. Jejaring


Layanan TB di Fasilitas Kesehatan Pemerintah-Swasta Berbasis Kabupaten/Kota
atau District-Based Public-Private Mix (DPPM) merupakan pendekatan komprehensif
untuk melibatkan secara sistematis semua fasyankes, baik pemerintah maupun
swasta dalam penanggulangan TB di kabupaten/kota. Dalam penerapan DPPM
tersebut, diperlukan

B. TUJUAN
1. Terwujudnya penerapan jejaring layanan TB di fasilitas kesehatan pemerintah dan
swasta yang berbasis kabupaten/kota (DPPM).
2. Peningkatan komitmen pemerintah daerah dalam kepemimpinan (regulasi serta
kebijakan), ketersediaan anggaran dan pembiayaan terhadap Program
Penanggulangan TB di kabupaten/kota.
3. Peningkatan peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai coordinator dan
pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan DPPM di wilayahnya.
4. Peningkatan peran organisasi profesi (Koalisi Organisasi Profesi Indonesia/KOPI
TB) sebagai penggerak DPPM.
5. Percepatan penemuan kasus TB di wilayah kabupaten/kota.
6. Peningkatan layanan TB yang berkualitas dan sesuai standar di seluruh fasyankes
kabupaten/kota.
7. Pemanfaatan teknologi dan inovasi sesuai dengan kondisi masing-masing
kabupaten/kota.

C. SASARAN KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah Rumah Sakit – Rumah Sakit Swasta yang ada di
wilayah Kabupaten Kampar. Pada kegiatan ini adalah RS. MESRA dan RS. BUNDA
ANISA.

D. JADWAL KEGIATAN

NAMA RUMAH NAMA ALAMAT TANGGAL NAMA


NO SAKIT PIMPINAN RUMAH SAKIT PELAKSANAAN PETUGAS TIM
KEGIATAN P2TB
RUMAH SAKIT
KABUPATEN
1 1.Joni HIdayat,
SKM
2.Dini Oktafianti,
SKM
2 1.Joni Hidayat,
SKM
2.Dini Oktafianti,
SKM

Anda mungkin juga menyukai