MENJADI GENERASI MILLENNIAL YANG KRITIS, KREATIF, DAN
BERWAWASAN GLOBAL
Indonesia telah menginjak angka 78 dalam kemerdekaannya.
Kemerdekaan yang dicapai dari persatuan para pemuda. Para pemuda berjuang tidak hanya mengandalkan semangat, namun juga menggunakan strategi dan akal. Persatuan dan perjuangan pemuda tidak berhenti pada titik kemerdekaannya, namun juga patut diteruskan demi menjaga kebhinekaan Indonesia yang kini tengah diperkuat oleh hadirnya teknologi.Teknologi sudah sangat umum digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Generasi muda adalah generasi penerus kemerdekaan Indonesia. Segala ide, kreatifitas, dan pemikiran baru akan lahir dari kaum generasi muda. Sayangnya, generasi muda sekarang kurang memiliki semangat dalam berpikir kritis dan kreatif. Kemalasan generasi muda dalam berpikir kritis dan kreatif disebabkan oleh teknologi yang menjadikan segala sesuatu menjadi serba mudah. Tidak hanya kemalasan, namun kemudahan ini juga menghadirkan berbagai dampak negatif. Dapat dilihat dari tersebarnya kabar-kabar hoax pada internet atau media sosial. Kabar hoax yang terus tersebar dapat mengancam kebhinekaan Indonesia. Terutama ketika informasi tersebut diterima secara mentah tanpa mengetahui kebenarannya. Selain itu, sifat tak acuh terhadap lingkungan sekitar yang terus bertumbuh dalam diri anak muda juga menjadi masalah. Segala sesuatu yang serba mudah menimbulkan kepribadian yang cuek sehingga berdampak pada jiwa kritis dan kreatif anak muda. Mereka akan berpikir bahwa segala sesuatu dapat diselesaikan oleh teknologi seperti internet atau media sosial, sehingga kaum generasi muda tak perlu berperan dalam menyelesaikan masalah. Hal inilah yang menyebabkan ketergantungan. Ketergantungan banyak terjadi pada penggunaan internet dan media sosial. Banyak generasi muda yang terbiasa menyelesaikan masalahnya menggunakan internet, media sosial, atau kecerdasan buatan seperti chat gpt atau meet journey, sehingga kurangnya kemampuan mereka dalam menyelesaikan dan membuat solusi untuk masalahnya sendiri. Bagaimana dengan perkembangan Indonesia? Perkembangan Indonesia akan terhenti apabila masalah ini terus-menerus terjadi pada diri anak muda. Tidak selamanya masalah dapat diselesaikan oleh internet atau media sosial, karena informasi di dalamnya adalah mutlak. Segala sesuatu yang mutlak tidak akan pernah memunculkan inovasi atau ide baru tanpa ada pihak yang mencetuskannya. Maka dari itu seharusnya, generasi muda tidak sekadar menjadi pengguna teknologi, namun juga menjadi personil dari perkembangannya. Generasi muda Indonesia perlu menumbuhkan kesadaran akan kejamnya dampak teknologi yang dapat menghambat perkembangan Indonesia. Kesadaran generasi muda bahwa Indonesia akan berkembang sesuai langkah dan cita-cita mereka sangat diperlukan. Kerjasama generasi muda dalam memiliki sikap kritis dalam mengolah informasi yang diterima, serta sifat kreatif dalam menggunakan media sosial dapat membantu perkembangan Indonesia. Internet dan media sosial dapat digunakan sebagai sarana berliterasi. Personal branding dapat dikembangkan melalui media sosial. Dengan ini, terwujudlah slogan “Melaku demi Indonesia Maju”.
Peran Generasi Millenial Dalam Meningkatkan Literasi Digital Untuk Menyemangati Hasrat Membuka Jendela Dunia Yang Semakin Maju Dalam Mewujudkan Indonesia Emas