Anda di halaman 1dari 7

Meneladani Allah

SWT Melalui
Asmaul-Husna
BAB V
KELOMPOK 4

Nama ketua= Muhammad irzam ramadhan


Anggota = Ahlan Rizky
Fawaz al ghifari annajib
Mutiara dwi agustina
Reksa maulana awaludin
PENGERTIAN ASMAUL HUSNA
Al-Asma’ul-Husna menurut bahasa berarti nama nama yang
01 baik. Sedangkanmenurut istilah, Asmaul Husna adalah nama-
nama baik baik yang di milikiallah swt sebagai bukti
keagungan dan kemuliannya.

Rasulullah saw menjelaskan bahwa Al-Asma’ul-Husna


jumlahnya 99,sebagaimana diterangkan dalam hadis
”Sesungguhnya Allah mempunyai Sembilan puluh Sembilan
02 nama, yaitu seratus kurang satu, barang siapamenghitungnya,
niscaya ia masuk surga”
(HR Bukhari dan Muslim)
Al Qur’an, khususnya dalam QS Al
A’raf: 180 menegaskan agar kita
memohon kepada Allah Swt.
dengan menggunakan Asmaul
Husna.
Keutamaan Membaca dan Mengamalkan
Asmaul Husna
1. Doa dengan Asmaul Husna akan dikabulkan oleh Allah SWT
2. Rasulullah menganjurkan mempelajarinya
3. Dijanjikan surga

Manfaat Menghafalkan dan Memahami Asmaul


Husna
1.Takut Kepada Allah SWT
2.Mendapatkan Ketenangan Hati
3.Hidup Untuk Beribadah
Maulana Muhammad Ali dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yang
dimaksud Asmaul Husna adalah nama-nama yang menampakkan
sifat-sifat paling baik dari Zat Allah. Yang dimaksud dengan fad’uhu
biha (berdoalah atau mohonlah Dia dengannya) adalah bahwa manusia
harus menyimpan sifat-sifat Ilahi dalam pikirannya dan berusaha
memiliki sifat-sifat tersebut. Hanya dengan itu ia dapat mencapai
kesempurnaannya. Selain itu, Al Jili menafsirkan amanah yang
diasongkan kepada manusia setelah bumi dan langit enggan menerimanya
(QS Al Ahzab: 72) adalah amanat untuk merealisasikan sifat-sifat
Allah Azza wa Jalla di muka bumi.
● Sejatinya, itulah pertemuan terindah antara manusia dengan Allah
melalui sifat-sifat-Nya, yaitu pada saat sifat-sifat itu menjadi rujukan
dan tolok ukur dalam pengembangan kepribadiannya. Di sinilah
manusia mendekatkan diri kepada-Nya, mengidentifikasikan diri dan
perilakunya kepada sifat-sifat Allah sebatas jangkauan kemanusiaan
dan batas-batas yang ditetapkan oleh Allah sendiri.

● Pemancaran kembali sifat-sifat Allah dalam wujud akhlak insani


diperintahkan secara tersirat oleh Allah dan Rasul-Nya.

● “Berbuat baiklah kamu sebagaimana Allah telah berbuat baik


kepadamu (QS Al Qashash, 28: 77).

● Rasulullah saw. menguatkan, “Berakhlaklah kamu dengan akhlak


Allah.” Wallâhu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai