Anda di halaman 1dari 2

1.

Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah pandangan hidup yang lebih terbuka,tidak
kaku, dinamis, serta fleksibel, yang dapat bertumbuh atau
berkembang seiring perkembangan zaman.
Ciri khas ideologi terbuka adalah bersifat inklusif, tidak totaliter dan
tidak dapat melegitimasi kekuasaan sekelompok orang, sehingga
hanya ada dalam sistem pemerintahan yang demokratis.
Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia, sebagai ideologi
termasuk bersifat terbuka.
Pancasila sebagai ideologi terbuka dipandang sebagai ideologi yang
dinamis dan mencerminkan keterbukaan pemikiran.
Keterbukaan sendiri tidak berarti dapat mengubah nilai-nilai
Pancasila, melainkan lebih membuka wawasan yang lebih konkret,
sehingga dapat menghadapi berbagai masalah baru.
Pancasila sebagai ideologi terbuka sudah ada sejak masa
kepemimpinan Presiden Soeharto.
Ideologi terbuka memiliki nilai dan cita-cita yang digali dari kekayaan
rohani, budaya, dan moral masyarakat, tidak diciptakan oleh negara.
Pancasila hadir sebagai ideologi negara Indonesia melalui proses
musyawarah dari berbagai golongan masyarakat.

Disebut sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyesuaikan diri


menghadapi berbagai zaman tanpa harus mengubah nilai
fundamentalnya. Lantas, apa arti sebenarnya dari Pancasila sebagai
ideologi terbuka?

Melalui artikel “Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era


Reformasi” dalam Jurnal Office (Vol.2, No.2, 2016), A. Aco Agus
mengungkapkan, ideologi Pancasila tidak kaku dan tidak tertutup,
akan tetapi reformatif, dinamis, dan terbuka.
Dengan kata lain, Pancasila bisa hidup di berbagai zaman dan mampu
mengatur kondisi dinamika masyarakat yang sering mengalami
perubahan. Akan tetapi, keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti
mengubah nilai yang ada di dalamnya.

Namun, hanya mengembangkan konsep penerapan dari nilai tersebut


agar bisa memecahkan masalah yang berkembang dan terjadi di
kehidupan masyarakat Indonesia.

Kaelan dalam Negara Kebangsaan Pancasila : Kultural, Historis,


Filosofis, Yuridis dan Aktualisasinya (2013) menjelaskan mengenai
beberapa nilai yang terkandung di Pancasila sebagai ideologi terbuka.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi Tertutup Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan yang
menentukan tujuan-tujuan serta norma politik dan sosial yang sudah
tidak boleh dipermasalahkan lagi serta harus dituruti. Ideologi tertutup
bersifat dogmatis, sehingga tidak dapat diubah atau dimodifikasi
berdasarkan pengalaman yang ada. Oleh sebab itu, ideologi tertutup
tidak menerima pandangan atau nilai-nilai lain. Salah satu contoh
ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme, ideologi yang
dikembangkan oleh Karl Marx. Nilai-nilai yang diajarkan Marxisme-
Leninisme ialah hakikat realitas alam, makna sejarah, norma-norma
masyarakat yang perlu diperbaiki, serta legitimasi monopoli. ideologi
tertutup diberikan oleh negara dengan asal dari cita-cita sebuah
kelompok, sehingga tidak kaya dan tidak menganut
unsur keberagaman.

Anda mungkin juga menyukai