Anda di halaman 1dari 10

KISI KISI ASAH TERAMPIL KELOMPOK TANI

1. Klompok Tani : beberapa orang petani atau peternak yang menghimpun diri dalam
suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan, motif, dan minat. Kelompok
tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dibentuk dengan tujuan sebagai wadah
komunikasi antarpetani
2. GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) : kumpulan beberapa kelompok tani yang
bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha
3. PSLUHDES (Pos Penyuluh Pedesaan)
Pedesaan) : unit kerja nonstruktural yang di bentuk dan
dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama,
utama, adanya posluhdes dapat sebagai wadah
Penyuluh PNS,Penyuluh Swasta,Penyuluh Swadaya serta pelaku utama dan Pelaku UsahaUs aha
di pedesaan sebagai tempat Berdiskusi ,merencanakan, melaksanakan dan memantau
kegiatan penyuluhan
penyuluhan di Desa/Kelurahan
Desa/Kelurahan masing masing.Namun pada dasarnya adalah
meletakkan tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan
Kehutanan(SP3K)mengamanatkan bahwa Pemerintah (Pemerintah Pusata) dan
Pemerintah Daerah untuk mengadakan penataan kembali terhadap Penyelenggaraan
Penyuluhan
4. KWT (Kelonmpok Wanita Tani) : pelibatan kaum perempuan secara langsung dalam
usaha-usaha peningkatan hasil pertanian, seperti menjadi bagian dari motivator dalam
adopsi dan pengenalan teknologi tani
5. Kelompok P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air): Perkumpulan Orang yang
Mengelola air dan jaringan irigasi pada tingkat jaringan sekunder, agar dapat
dimanfaatkan oleh anggotanya secara tepat guna dan berhasil guna dengan
memperhatikan unsur keadilan di antara sesama anggota
6. Kelompok UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan) : suatu lembaga ekonomi di
pedesaan yang bergerak di bidang pelayanan
pelayanan jasa dalam rangka optimalisa
optimalisasi
si penggunaan
alsintan untuk mendapatkan keuntungan usaha. UPJA melayani jasa alsintan mulai dari
alsintan pra panen seperti traktor dan pompa air, alsintan panen seperti power thresher
dan alsintan pasca panen seperti RMU. Usaha ini dikelola oleh seorang manajer yang
membawahi para operator
7. Tujuan/Fungsi Kelompok Tani :
1. Untuk mengembangkan usaha tani.
2. Memperluas pemasaran hasil.
3. Memperoleh informasi pertanian /inovasi teknologi secara berkelanjutan.
4. Bertukar pengalaman dan fikiran antar sesama anggota.
5. Memecahkan masalah yang dihadapi anggota.

8. 1.
Manfaat
WadahKelompok Tani memimpin
proses belajar : dan meningkatkan tanggungjawab.
2. Wadah mengembangkan kerjasama.
3. Melatih anggota berfikir dan bermusyawarah.
4. Mempererat ikatan silaturrahmi antara anggota.
5. Meningkatkan kepercayaan dari pihak luar.
9. ADART (Anggaran Dasar Dasar Anggaran Rumah Tangga) Kelompok
Kelompok Tani :
- AD/ART berfungsi untuk menggambarkan mekanisme kerja suatu organisasi
- AD berfungsi juga sebagai DASAR pengambilan sumber peraturan/hukum dalam konteks
tertentu dalam organisasi
- ART berfungsi menerangkan hal-hal yang belum spesifik pada AD atau yang tidak
diterangkan dalam AD, Karena AD hanya mengemukakan pokok-pokok mekanisme
organisasi saja.
- ART adalah perincian pelaksanaan AD
- Ketentuan pada ART relatif lebih mudah dirubah daripada ketentuan pada AD
10. Adminstasi Poktan :
- Buku Daftar Anggota
- Buku Kegiatan Kelompok
- Buku Tamu
- Buku Notulen Rapat
- Buku Produktivitas dan Hasil Produksi
- Buku Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar
- Buku Ekspedisi
- Buku Kepemilikan Sarana/ Prasarana Anggota
- Buku Luas Lahan Garapan
- Buku Pengurus
- Buku Daftar Hadir
- Buku Kas
- Buku Iuran Anggota
- Buku Inventaris
11. RDKK dan RDK :
RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) : adalah pesanan kelompok tani terhadap
sarana produksi pertanian dan biaya lainnya untuk satu musim tanam sebagai hasil dari
musyawarah Kelompok tani yang memuat jenis, jumlah, jadwal waktu yang dibutuhkan
dan sumber dana untuk pembeliannya (baik swadana atau kredit)
RDK (Rencana Definitif Kelompok) : rencana kegiatan Kelompok tani untuk satu tahun
yang disusun berdasarkan kesepakatan kerjasama sebagai hasil dari musyawarah
Kelompok tani. RDK berisi kegiatan Kelompok tani dalam melaksanakan usahataninya
yang memuat data Kelompok tani, sasaran areal dan produktivitas intensifikasi.
rencana kebutuhan sarana produksi, modal usaha taninya dan jadwal kegiatan serta

pelaksana/penanggung
Kelompok tani jawab kegiatan dan Iain-lain yang mengikat semua anggota
12. PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) : merupakan petugas dari Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) Kecamatan yang diperbantukan untuk memberikan pengarahan,
pembinaan, dan penyuluhan di bidang pertanian dengan basis administrasi pedesaan
sampai tingkat kecamatan
13. Teknik Tumpang Sari : suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa
pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang
bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah
penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya
yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah
14. Hutan Rakyat : hutan-hutan yang dibangun dan dikelola oleh rakyat, kebanyakan
berada di atas tanah milik atau tanah adat; meskipun ada pula yang berada di atas tanah
negara atau kawasan hutan negara
15. CPCL (Calon Petani Calon Lokasi) : Anggota tani yang terdaftar di kelompok tani
untuk di data luas lahannya serta kebutuhan bibit atau pupuk
16. Struktur Organisasi POKTAN : Ketua, Sekretaris, bendahara, seksi sarana dan prasarana,
seksi budidaya dan seksi pemasaran
17. PTT (Pengelolaan Tanaman Secara Terpadu) : cara budidaya yang baik, untuk
memperoleh hasil dan keuntungan yang lebih tinggi, dengan menerapkan beberapa
teknologi tepat lokasi, secara TERPADU
- Teknologi dasar
- Teknologi penunjang
18. Panca Usaha Tani : lima usaha petani yang ditujukan untuk mendapatkan hasil yang
berkualitas dan mampu menghasilkan pertanian yang optimal
1. Pemilihan Bibit Unggul
2. Pengolahan tanah yang baik (sempurna)
3. Pemupukan yang tepat dan berimbang
4. Pengendalian hama dan penyakit

5. Pengairan/irigasi yang baik


19. Sapta Usaha Tani : langkah lanjutan dari panca usaha tani. Apabila panca usaha tani
fokus pada pengolahan lahan hingga perawatan (on farm). Maka sapta usaha tani adalah
langkah-langkah mengenai penanganan pasca panen dan pengolahan hasil panen
- Panen dan pasca panen
- Pemasaran hasil
20. 5 Alat Pertanian : Hand Traktor/Pembajak Sawah, Cultivator /Pembajak Darat,
Transplanter/Mesin Tanam, Combain Harvester/Mesin Panen dan Power
Threser/Perontok Padi
21. Swasembada Pangan : Kemampuan memenuhi kebutuhan pangan dari hasil pertanian
sendiri tanpa harus mengimpor dari negara lain
22. Ketahanan Pangan : ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk
mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika
penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan
23. UPSUS (Upaya Khusus) PAJALE (Padi Jagung Kedelai) : Strategi/Program
Pemerintah dalam upaya peningkatan produksi pertanian khususnya 3 komoditas
24. Sistem Tandur Jajar Legowo : cara tanam padi dengan mengatur jarak tanam dimana
antara barisan tanaman diberi jarak yang agak lebar, sehingga ada barisan kosong antara
barisan tanaman, namun tidak mengurangi jumlah rumpun per satuan luas bahkan bisa
lebih banyak
- Kebutuhan benih system tegel 160.000 rumpun/ha
- Kebutuhan benih system legowo 213.330 rumpun/ha
25. Perbedaan Hama dan Penyakit
- Hama : perusak tanaman pada akar, batang, daun atau bagian tanaman lainnya

- sehingga :tanaman
Penyakit sesuatu tidak
yang dapat tumbuh dengan
menyebabkan sempurna
gangguan atau mati.
pada tanaman sehingga tanaman
tidak bereproduksi atau mati secara perlahan – lahan
26. Pupuk Kompos : jenis pupuk alami yang terbuat dari bahan organik yang merupakan
sisa buangan makhluk hidup (tanaman dan hewan)
27. KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan)
28. BPP (Balai Penyuluhan Pertanian)
29. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)
30. Pupuk Dasar
31. MOL (Mikro Organisme Lokal) : larutan hasil proses fermentasi dari berbagai jenis
bahan-bahan organik. Larutan MOL mengandung bakteri, perangsang pertumbuhan,
unsur hara mikro dan makro, dan sebagai agens hayati pengendali hama dan penyakit
tanaman
Hama
Hama pada tumbuhan adalah makhluk hidup yang terdiri atas hewan yang biasanya menyerang atau
mengganggu tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal. Adapun macam-macam hama adalah sebagai berikut :

1. Tikus

Tikus merupakan hewan yang menduduki peringkat


pertama pada kategori hama yang sering merugikan para petani. Mengapa demikian ? Hal ini terjadi
dikarenakan tikus memiliki mobilitas, daya adaptasi serta perkembangbiakkan yang sangat tinggi.

Jangka waktu reproduksi tikus antara reproduksi pertama dan kedua sangatlah singkat. Biasannya, tikus
akan bergerak menyerang tumbuhan pada malam hari. Adapun bagian-bagian tumbuhan
t umbuhan yang paling
diserang adalah bagian biji dan batangnya, dimana biasanya tikus sering penyerang tanaman padi.

Gigi yang dimiliki tikus ini begitu tajam, sehingga mereka sangat kuat untuk memakan biji
biji-bijian
-bijian padi.
Biasanya para tikus ini membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara semak-semak.

Artikel terkait : Perkembangbiakan Hewan – Cara Berkembang Biak Hewan

Adapun cara menganggulangi hama tikus


tikus adalah sebagai beriku
berikutt :

 Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian dan
menangkapnya.
 Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus. ( baca : Ular Terbesar di
Dunia )
 Tanamlah tanaman tersebut secara bersamaan agar tikus tidak mendapatkan makanan setelah masa
panen.
 Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun yang berupa potongan ubi jalar yang sebelumnya
sudah direndam air campuran fosforus, akan tetapi cara ini diterapkan secara hati-hati agar tidak salah
sasaran.

2. Wereng

Wereng adalah sejenis serangga kecil yang biasanya


disebut sebagai kepik. Wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan sehingga
menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng ini menjadi salah satu vektor penyebar
virus yang menyebabkan penyakit tungro. ( baca : Peranan Virus yang Menguntungkan dan Merugikan
Makhluk Hidup )

Adapun cara untuk menangani hama wereng


wereng adalah sebagai berik
berikut
ut :

 Mengatur Pola Tanam

Mengatur pola tanam pada tanaman dengan melakukan penaman secara bersamaan ataupun secara
bergilir. Pergiliran ini dimaksudkan agar dapat memutuskan siklus hidup hama wereng. Caranya adalah
dengan menanam tanaman jenis palawija atau membiarkan tanah kering selama 1-2 bulan. ( baca : Cara
Perkembangbiakan Tumbuhan )

 Menggunakan Predator

Menggunakan predator untuk memangsa atau mengusir wereng. Adapun predator tersebut diantaranya
adalah kepik Micovelia douglasi, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-
laba Lycosa Pseudoannulata. ( baca : Laba-laba Terbesar di Dunia )

 Kendali Kimia

Pengendalian secara kimia adalah dengan menggunakan insektisida. Pengendalian kimia ini dilakukan
apabila 2 cara sebelumnya tidak dapat berfungsi secara efektif. Akan tetapi kendali kimia ini perlu
diperhatikan lebih agar tetap efisien dan tetap menjaga lingkungan.

Artikel terkait : Ciri-ciri Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat

3. Walang Sangit

Walang sangit dengan nama latin Leptocorisa


acuta adalah hama ketiga yang sering meresahkan para petani. Cara walang sangit merusak tanaman
adalah dengan berloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau
yang tidak sedap.

Pada waling sangit yang masih muda (nifma) gerakannya lebih aktif bila dibangdingkan dengan walang
sangit dewasa (imago), akan tetapi walang sangit dewasa dapat merusak tanaman lebih parah
dibandingkan dengan yang masih muda meskipun gerakannya tidak gesit.

Adapun cara mengendalikan hama walang


walang sangit adalah sebagai ber
berikut
ikut :

 Menerapkan sistem tanam serentak


 Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
 Menangkap walang sangit
 Menggunakan predator seperti laba-laba
 Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
 Menggunakan insektisida

Artikel terkait : Ciri-ciri Makhluk Hidup


4. Ulat

Ulat merupakan hewan pengganggu yang asalnya dari


kupu-kupu yang meletakkan telurnya dibagian bawah daun yang nantinya telur tersebut menetas dan
menjadi larva. Larva inilah yang kemudian disebut sebagai ulat.

Biasanya larva tersebut akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini sering kita temui di
lingkungan sekitar kita, maka dari itu perlu diberantas agar tidak merugikan berbagai pihak. ( baca : Daur
Hidup Kupu Kupu )

Adapun cara memberantasnya adalah sebagai berikut :

 Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkan
 Genangilah tempat persemaian tersebut dengan air agar ulat tersebut naik ke atas dan mudah untuk
dibasmi
 Apabila cara sebelumnya tidak
tidak efektif, maka opsi terakhir
terakhir adalah dengan menggunakan pesti
pestisida
sida

Selain yang dijelaskan diatas, terdapat pula macam hama sebagai berikut :

1. Kutu Kecil (Tungau)


2. Babi Hutan
3. Burung Pipit
4. Belalang
5. Lalat Buncis
6. Kumbang
7. Lalat Buah

Artikel terkait : Cara Mencegah Hama

Penyakit
Penyakit pada tumbuhan umumnya disebabkan oleh mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur.
Tumbuhan yang terserang penyakit akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya, bahkan terkadang terdapat pula yang mengalami pertumbuhan tidak normal. Akan
tetapi, penyakit yang menyerang tumbuhan tidak hanya diserang oleh mikroorganisme saja, melainkan
juga dikarenakan kekurangan
kekurangan unsur hara atau unsur tanah lainnya. ( bac
baca
a : Pencemaran Tanah )
Adapun penyakit yang menyerang
menyerang tumbuhan adalah sebagai beri
berikut
kut :

1. Penyakit Tungro

Penyakit tungoro yang sering terjadi pada tanaman


padi adalah salah satu penyakit akibat produksi pada padi nasional karena sudah kehilangan hasil yang
mengakibatkan tinggi. Sehingga penyakit ini sudah menyebar di seluruh Indonesia.

Penyakit tungro ini diakibatkan dari 2 jenis virus yang juga memiliki bentuk yang berbeda yaitu berbentuk
batang dan juga berbetuk bulat seperti berikut ini :

 Rice Tungro Bacilliform Virus


 Rice Tungro Spherical Virus

Dari kedua jenis virus yang berbentuk batang dan bulat di atas tidak mempunyai keker
kekerabatan
abatan serologi
yang bisa menginfeksi tumbuhan dengan cara bersama – sama. Dari virus diatas maka virus tungro bisa

menularmultiplikasi
terjadi melalui wareng yang
di dalam berwarna
tubuh hijau
wareng yaituhal
bahkan wareng yang
ini tidak berperan
akan sebagai
turun ke vektor
generasi dan tidak
penerus dari akan
wareng tersebut. Artikel terkait : Peranan Virus bagi Kehidupan Manusia

Gejala Penyakit Tungro :

 Muncul seminggu sesudah inokulasi


 Adanya diskolorasi berwarna
berwarna kuning
 Adanya klorisi pada daun

Berikut adalah penjelasan dari penyakit turngo sehingga jika anda menemui hal seperti yang diatas maka
berhati – hatilah karena akan mempengaruhi jumlah hasil panen anda.

2. Penyakit Embun Tepung

Penyakit embun tepung adalah penyakit yang


menyerang biji hingga mati. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang bernama Peronospora parasitica.
Selain menyerang biji tumbuhan, biasanya jamur ini juga menyerang daun dan juga kecambahnya yang
menyebabkan tumbuhan menjadi kerdil.
Selain membuat tumbuhan menjadi kerdil, jamur ini juga
ju ga meninggalkan titik-titik hitam pada daun
sehingga terlihat tidak sehat. Sehingga apabila anda melihat hal seperti ini pada tumbuhan anda maka
anda segera membasminya.
Faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi :
Faktor penyakit embun tempung ini sering terjadi di daerah
da erah yang lembab yaitu di pegunungan sehingga
jika tanaman masih berusian
berusian 1 – 2 tahun bisa menjadi rusak bahkan tanaman bisa gundul atau tidak
memiliki daun sedikitpun. Dan jika tanaman sudah memiliki umur yang tua maka lama kelamaan akan
melemah. Selain itu cuaca di pagi hari juga merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan
tanaman terkena penyakit embun tepung.

Cara mengatasi :

 Eksklusi potagen pada tumbuhan



Eradikasi
 Memberikan perlindungan pada inangnya
 Mengembangkan inang yang masih bertahan

Cara diatas bisa berhasil jika kita menggantungkan terhadap beberapa jenis potagen, inang tumbuhan
dan juga interaksi dengan tumbuhan sehingga antara satu pohon dengan pohon yang lainnya memiliki
cara yang berbeda untuk menanganinya. Artikel terkait : Macam-macam Jamur

3. Penyakit Layu Cabai

Penyakit layu cabai adalah penyakit yang disebabkan


oleh bakteri yang biasanya menyerang cabai. Ciri dari cabai yang terserang penyakit ini adalah daunnya
menjadi mudah layu disertai daunnya yang berubah menjadi warna kuning. Penyakit layu cabai ini
umumnya terbagi atas 2 macam, yaitu layu fusarium dan layu bakteri. ( baca : Klasifikasi Bakteri )

 Layu Fusarium

Layu fusarium merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan bernama Fusarium oxysporum.
Penyakit ini merupakan penyakit yang sering ditakuti oleh para petani kebun, karena apabila suatu
tanaman sudah terinfeksi maka tanaman tersebut tidak dapat diobati dan menjadi gagal panen. Penyakit
ini bisa menyerang tumbuhan kapan saja, tidak tergantung oleh cuaca. Akan tetapi, intensitas munculnya
penyakit ini sering terjadi pada musim hujan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, hal ini dikarenakan
fusarium oxysporum akan cepat berkembang dan menyebar pada musim hujan.

Cara Pengendalian
Olahlah lahan dengan sebaik mungkin, jangan sampai tidak terurus, lakukan sanitasi dengan baik untuk
mencegah terserang penyakit layu fusarium, ketika menanam gunakanlah benih yang memiliki ketahanan
terhadap serangan fusarium, gunakanlah plastik mulsa untuk melindungi buah.

 Layu Bakteri

Layu bakteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bernama Pseudomonas solanacearum,
bakteri ini merupakan sejenis bakteri parasit. Biasanya layu bakteri ini menyerang pangkal batang, bagian
tunas, daun bahkan area akar pada tanaman cabai. Proses persebaran bakteri ini dibantu oleh air,
dimana pada saat tanah memiliki kelembaban tinggi maka bakteri ini akan cepat menyebar dan
berkembangbiak.
Pengendalian

 Lakukan pergiliran tanaman


 Gunakan plastik mulsa, utamanya pada musim hujan
 Gunakan semprotan bakterisida
 Memusnahkan tanaman yang sudah terinfeksi
 Gunakan benih yang tahan terhadap serangan bakteri Pseudomonas solanacearum

4. Penyakit Hawar Daun Kentang

Penyakit hawar daun kentang adalah penyakit yang


disebabkan karena cendawan bernama Phytophthora infestans, dimana awal mulanya disebut sebagai
Botrytis infestans Mont.

Adapun gejala awal suatu tumbuhan


tumbuhan terserang penyakit ini adal
adalah
ah terdapat bercak yang
yang dapat ditemukan
dibagain tepi dan ujung pada daun, lama kelamaan bercak tersebut akan membesar dan menjadi
berwarna kecoklatan.

Dalam bercak tersebut terdapat massa sporangium yang memiliki warna putih dan kehijauan. Awal
mulanya memang menyerang bagian daun saja, akan tetapi lama kelamaan akan menyerang bagian
batang bahkan hingga bagian umbi. Biasanya penyakit ini akan berkembang cepat pada suhu sekitar 18-
20 derajat Celcius.

Pengendalian

 Lakukanlah rotasi tanaman yang bertujuan untuk memotong cadangan makanan bagi virus tersebut.
 Lakukan pemberoan lahan yang bertujuan untuk mengosongkan lahan agar penyakit tersebut tidak
penyebar.
 Lakukan pemotongan dan pembakaran pada bagian yang terinfeksi.
 Lakukan pemangkasan pada daun yang terinfeksi dengan cara kimia.

Artikel terkait : Tumbuhan yang Hidup di Lingkungan Lembab

5. Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik adalah penyakit yang biasanya
menyerang tumbuhan tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic
Virus atau sering disingkat sebagai TMV. Penyakit ini dulu sering disebut sebagai Marmor tabaci Holmes
atau Nicotana virus 1 (Mayer) Smith. Dalam penelitiannya, virus ini mempunyai titik inaktivasi panas pada
suhu 94 derajat Celcius, dengan perbandingan titik pengeceran terahir 1 : 1.000.000 yang menyebabkan
virus ini dapat bertahan lama bahkan hingga puluhan tahun.

Adapun gejala tanaman yang terserang


terserang penyakit ini adalah pada daunnya terdapat ber
bercak
cak hijau muda
atau kuning yang tersebar, apabila semainya terinfeksi maka tidak lama kemudian semai tersebut akan
mati, ukuran buahnya menjadi kecil, pada batangnya terdapat garis hitam yang menandakan bahwa
terdapat jaringan yang mati.

Selain yang disebutkan diatas, terdapat pula penyakit yang menyerang tanaman lainnya yaitu :

1. Penyakit Daun Berlubang


2. Penyakit Semai Roboh
3. Penyakit Pembusukkan Bawang
4. Penyakit VSD (Vascular Streak Diaback)
5. Penyakit Bubuk Coklat

Anda mungkin juga menyukai