Anda di halaman 1dari 16

BAB V

PEMBAHASAN PENELITIAN

5.1 Strategi Komunikasi Independen Pemilihan Umum (KIP) dalam

menurunkan angka Golongan Putih (GOLPUT) pada pemilihan Umum

serentak 2019 di kabupaten Aceh Barat

Strategi merupakan perencanaan (planning) dan manajemen (management)

untuk mencapai suau tujuan. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi

tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan untuk menunjukkan arah saja, tetapi juga

harus bias menunjukkan bagaimana taktik operasional agar semua tujuan dapat

tercapai dengan maksimal. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang

merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning)

manajemen komunikasi (management communication) untuk mencapai suatu

tujuan tersebut (Effendy : 1992:18).

Perencanaan komunikasi merupakan suatu kondisi awal yang memiliki

peranan penting dalam melaksanakan sebuah kegiatan dengan melibatkan

berbagai komponen dan elemen masyarakat, dengan menetapkan berbagai

kebijakan sehingga memberikan dampak positif sekaligus perubahan terhadap

khalayak umum, terutama khalayak bersifat multidimensi atau heterogen.

Rancangan berbagai program harus diimplementasikan sekaligus

tersampaikan dengan simultan. Komunikasi massa menjadi sangat penting di

mana komunikasi ini bersifat satu arah, kepada khalayak ramai dengan tujuan

mempersusif, medidik, menghibur dan memberikan informasi. Sebelum

88
89

pelaksanaan program hal yang menjadi dasar merupakan sebuah strategi

komunikasi, yang dapat dijadikan sebuah pendekatan untuk mengkampanyekan

dan mensosialisasikan programnya.

Setelah pelaksanaan penelitian selama kurang lebih tiga 3 lamanya, sang

peneliti berhasil mengumpulkan hasil melalui observasi dilapangan dengan

mengumpulkan data primer melalui wawancara dengan informan serta data

sekunder yang diperoleh dari berbagi dokumen, buku, jurnal, skripsi, media on-

line. Sehingga peneliti memiliki referensi yang banyak untuk meneliti tentang

Strategi Komunikasi Independen Pemilihan Umum (KIP) dalam menurunkan

angka Golongan Putih (GOLPUT) pada pemilihan Umum serentak 2019 di

kabupaten Aceh Barat. Sebagaimana terlihat dari hasil penelitian yang sudah di

deskripsikan diatas, dan akan dibahas lebih lanjut pada Bab V inii.

Dalam sebuah perencanaan strategi komunikasi ada bebrapa tahapan yang

dilalui antara lain menganalisis, membangun koalisi, melaksanakan program,

pengecekan ulang serta membangun sebuah jembatan yang dapat terus

menghubungkan program ini agar tidak hilang dan berhenti, hal ini merupakan

salah satu hal yang perlu di perhatikan dalam penentuan program yang bersifat

membangun, demi tercapainya tujuan institusi.

Dalam hal ini Komisi Independen Pemilu (KIP) Aceh Barat memiliki

jenjang organisatoris ditingkat pusat yaitu Komite Pemilihan Umum (KPU) dan

tersebar di setiap daerah di Indonesia, baik level provinsi hingga kabupaten dan

kota madya, langkah awal yang dilakukan adalah mensosialisasikan kegiatan yang

berkaitan dengan rangkaian pelaksanaan pemilihan umum khususnya pemilihan


90

sertantak yang dilangsungkan pada tahun 2019. Selanjutnya pada tahapan

perencanaan ini juga dilakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder tentang

pendataan kependudukan, melakukan penyuluhan ataupun sosialisasi, serta

melaksanakan simulasi tentang pelaksaan yang dilaksanakan pada hari H nanti.

Keberhasilan dari sebuah kebijakan sering di tentukannya melalui strategi

komunikasi, di lain efek pula jika tidak adanya strategi dalam komunikasi

kemungkinan bisa menimbulkan dampak yang negatif, untuk menilai proses-

proses yang dilaksanakan dalam gerakan ini dapat di lihat dari unsur-unsusr

komunikasi yaitu komunikator, pesan, saluran, komunikan, dan efek.

5.1.1 Kekuatan (Strenght)

Keberhasilan dari sebuah kebijakan sering di tentukannya melalui strategi

komunikasi, di lain efek pula jika tidak adanya strategi dalam komunikasi

kemungkinan bisa menimbulkan dampak yang negatif, untuk menilai proses-

proses yang dilaksanakan dalam gerakan ini dapat di lihat dari unsur-unsusr

komunikasi yaitu komunikator, pesan, saluran, komunikan, dan efek. Kekuatan

(Strenght) adalah salah satu hal yang baik bagi sebuah organisasi, hal tersebut

dapat menjadi keunggulan dari sebuah organisasi.

Strategi komunikasi KIP Aceh Barat dalam upaya mengurangi tingkat

pemilih golput dalam pemilu serntak 2019, memiliki bebrapa aspek pendukung

yang dapat dijadikan landasan tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Antuasisnya

motivasi para peserta pemilu (baik kalangan partai politik, calon perseorangan dan

pasangan calon dalam pemilu/pilkada/Pilpres) dalam bekerja menggalang suara

pada Pemilihan Umum (Pemilu). Motivasi dan kesadaran masyarakat untuk


91

berpartisipasi dalam pemilu dukungan stakeholder diluar penyelenggara seperti

Pers, organisasi kemasyarakatan, pemerintah dan lain-lain semua jawaban tersebut

lebih tepat diidentifikasi sebagai faktor eksternal, bukan internal. Terlebih lagi

dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan adanya dukungan

dari stakeholder terkait. Sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan Sosialisasi

dalam tahapan pemilu secara intensif dengan melibatkan berbagai stake holder

dan media untuk menjangkau sasaran yang lebih luas. Selain itu dukungan peserta

pemilu khusunya partai politik dan pasangan calon dengan menyediakan Alat

Peraga Kampanye yang sesuai dengan aturan berlaku Menyebarluaskan informasi

kepemiluan secara masif kepada masyarakat dengan memanfaatkan berbagai jenis

media.

5.1.2 Kelemahan (Weakness)

Ada beberapa strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh Komisi

Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat, di antara lain, kurangnya antusias

masyarakat aceh barat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan Komisi

Independen Pemilihan Aceh Barat seperti sosialisasi yang dilakukan Komisi

Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat.

Maraknya Hoax dan kampanye negatif dalam Pemilihan Umum (Pemilu)

dan sikap pesimis masyarakat terhadap peserta Pemilu”. Pihak Komisi

Independen Pemilihan sebagai lembaga penyelenggara sekaligus yang

bertanggung jawab terhadap kesuksesan pelaksanaan Pemilu serentak 2019

dengan mengadakan berbagai kegiatan sosialisasi di lembaga pendidikan tinggi


92

seperti Kampus, sekolah menengah atas (SMA) serta organisasi masyarakat,

organisasi pemudaan (OKP) baik secara tatap muka maupun melalui media massa

( cetak dan elektronik), dan media social. Mmelakukan berbagai sosialisasi dan

langkah koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengurangi angka Golongan

Putih (Golput).

5.1.3 Peluang (Opportunity)

Peluang ialah sesuatu hal yang dapat di manfaatkan oleh organisasi

sebagai strategi. Ancaman merupakan faktor eksternal dimana di sini bisa saja

menjadi penghancur bagi strategi yang dimiliki (Irma, 2017). Pada masa dewasa

ini organisasi di tuntut untuk terus berusaha bersaing secara sehat dan juga

memperhatikan keadaan serta situasi lingkungan bagaimana cara sebuah

organisasi mempertahankan eksistensinya dan mencapai tujuan nya dengan

menggunakan strategi.

Apa saja peluang yang dapat dilakukan Komisi independen pemilihan dalam

upaya mengurangi angka golput pada pemilu serentak 2019

Kerja sama dengan organisasi dengan ada kerja sama organisasi secara

tidak langsung organisasi tersebut sudah menggunakan hak pilihnya. Adanya

peluang yang dapat di manfaatkan Komisi Independen menjalin kerja sama

dengan organisasi-organisasi untuk melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat

Aceh Barat. Melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi

untuk merangkul pemilih pemula/dan sosialisasi-sosialisasi di sekolah-sekolah

dan perguruan tinggi.


93

5.1.4 Tantangan (Threatment)

Tantangan merupakan faktor eksternal dimana di sini bisa saja menjadi

penghancur bagi strategi yang dimiliki (Irma, 2017). Strategi komunikasi KIP

Aceh Barat dalam upaya untuk menghindari ancaman/tantangan dalam

mengurangi angka golput pada pemilu 2019. Komisi Independen Pemilihan (KIP)

Kabupaten Aceh Barat merilis data terbaru Daftar Pemilih berkelanjutan (DPB)

periode Juli 2020. Data tersebut menunjukan, adanya penurunan DPB sebanyak

298 orang. Teuku novian nukman mengatakan penurunan DPB dikarenakan

adanya pemilih yang meninggal dunia dan tidak memenuhi syarat lainya sehingga

harus di hapus dari data pemilih

5.1.5. Konsep Advokasi

Menjalankan sebuah kegiatan yang memiliki isi kebijakan dan

mengandung makna membujuk demi tercapainya sebuah penyelesaian masalah,

perlu menggunakan konsep untuk melihat bagaimana sebuah kebijakan dapat

tersampaikan. Model advokasi merupakan sebuah model mengarah pada

penciptaan sebuah kebijakan publik yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat

dan mengurangi kerugian masyarakat akibat munculnya kebijakan-kebijakan lain

yang muncul di masyarakat (Hafied, 2013,86). Secara istilah advokasi dapat di

artikan dalam Bahasa Belanda dengan penyebutan “advocaat” atau “advocateur”

yang dapat di artikan sebagai pembela atau pengacara, dan dalam Bahasa Inggris

di sebut “to advocate” dalam halnya bukan hanya to defend (membela) tetapi juga

to promote (mengemukakan atau memajukan), to create (menciptakan), to change

(melakukan perubahan) (Edi, 2009, 165).


94

Secara umum advokasi lebih akrap dengan istilah profesi yang

berkesinambungan dengan hukum, menurut Miller dan Covey Advokasi

merupakan sebuah aksi strategi dan terpadu yang di laksanakan oleh satu, dua

maupun sekelompok orang dengan bertujuan untuk menyelesaikan sebuah

masalah dengan cara dengan menciptaan kebijakan, serta adanya pendukung

dalam pengambilan kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang ada (Miller,

2005, 8).

Hafied Cangara dalam bukunya, mengutip dari Manual Advokasi Kebijakan

Strategi, IDEA, (juli, 2013) mengemukakan bahwa konsep advokasi sebagai

gerakan strategi terpadu yang di laksanakan, yang di jalankan oleh perorangan

maupun sekelompok orang dengan menyelesaikan masalah, agenda kebijakan dan

memantau pihak-pihak yang bertugas mengambil keputusan untuk menciptakan

solusi, serta membangun adanya dukungan dalam membangun sebuah kebijakan

untuk menyelesaikan masalah. Dengan demikian konsep advokasi merupakan

sebuah komunikasi yang berusaha mempengaruhi kebijakan yang dapat

menunjang penyelesaian masalah melalui berbagai strategi-strategi komunikasi

persuasif. Model advokasi memiliki beberapa indikator dalam tahapan penentuan

strategi komunikasi, melalui 6 tahapan : analisis, strategi, mobilisasi, aksi,

evaluasi dan kesinambungan.

Gambar 2.1 : Model Perencanaan Komunikasi Untuk Advokasi (Hafied Cangara,

2014)
95

a. Analisis

Dalam pelaksanaan advokasi efektif maka pada tahapan ini tidak dapat di

lewatkan dalam menjalankan sebuah aksi. Hal tersebut merupakan suatu tahapan

awal dalam menjalankan kegiatan advokasi sehingga terbentuknya kebijakan

publik, berdasarkan ketersediaan informasi yang akurat, diamana informasi yang

di peroleh sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Pemahaman yang mendalam

tentang masalah yang ingin di capai, setelah memperoleh informasi yang akurat

informasi tersebut harus di pahami dengan secara benar agar tujuan yang ingin di

capai sejalan.

Melihat bagaimana dukungan masyarakat,dukungan dari msyarakat

memiliki peran penting juga dalam sebuah gerakan advokasi tersebut, begitupun

dengan dukungan instansi dan organisasi lain, dan jalur-jalur yang dapat

mempengaruhi totoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh dan para

pengambil keputusan.

b. Strategi

Strategi merupakan suatu tahapan yang dibangun berdasarkan analisis

yang telah dilakukan, dimulai dengan mengarahkan masalah yang ada ke arah

yang sejalan dengan tujuan, merencanakan apa saja yang akan di terapkan saat

pelaksanaan advokasi dan memfokuskan kesatu tujuan, serta menerapkan pada

alur yang jelas dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu upaya

mengintensifkan komunikasi dalam mengurangi angka golput di kabupaten Aceh

Barat, KIP sebagai lembaga penyelenggara memiliki tanggung jawab, sehingga

langkah-langkah yang diupayakan, antara lain dengan memasang spanduk di


96

daerah-daerah strategis dan membagi-bagi stiker kepada masyarakat. Pesan utama

yang ditawarkan adalah bahwa “satu suara menentukan masa depan bangsa”,

berupa ajakan untuk “memilih sesuai hati nurani, menolak politik uang, siap

menang siap kalah.

Hal ini terlihat dari rangkaian perhelatan, diawali kampanye perdana Pemilu 2019,

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat menggelar Deklarasi Pemilu

Damai yang diikuti seluruh partai peserta pemilu. Penyampaian pesan diupayakan

agar dapat di pahami oleh seluruh lapisan masyarakat, baik menggunakan dialek

bahasa yang menggunakan kaidah bahasa yang baik dan bahasa yang bisa mudah

dipahami oleh masyarakat itu sendiri. Selain menggunakan media massa yang

menjangkau sasaran yang luas termasuk media sosial. Pesan juga disampaikan

melalui peran para relawan demokrasi yang direkrut oleh Komisi Independen

Pemilihan (KIP) dari berbagai segmen atau basis pemilih seperti pemilih pemula,

disabilitas, kelompok Agama, organisasi social kemasyarakatan.

Komisi Independen Pemilihan (KIP) dalam rangka mensosialisasikan

Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019, juga mengadakan kegiatanyang

bersifat massal dan kolosal, berupa jalan santai di lapangan Teuku Umar yang

diikuti 2.500 peserta.Wahana tersebut diselipkan dengan pesan-pesan yang

bertujuan mensosialisasikan tentang pencoblosan yang baik dan benar dan

bertujuan untuk meningkatkan pasrtispasi masyarakat menggunakan hak pilihnya

dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar lebih meningkat

dibandingkan dengan tahun 2014 silam.


97

Adapun bentuk pesan yang ditawarkan kepada masyarakat melalui media

massa dan media social, ada pula bersifat interaksi langsung baik secara formil

seperti Forum grup Discussion (FGD). Perihal yang menyangkut informasi data

pemilih calon pemilih tetap KIP Aceh Barat agar informasi dapat di akses dengan

mudah.Selain berupa selebaran yang disebarkan diberbagai titik strategis, Juga

advertorial media massa, serta menggunakan perangkat teknologi berupa website

kabupaten acehbarat.kpu.go.id dan (ink bit.ly/3ee4ikk.

c. Mobilisasi

Membangun sebuah gerakan dan persekutuan untuk memperkuat kegiatan

advokasi. Peristiwa yang terjadi, kegiatan yang akan dilaksanakan, pesan yang

ingin disampaiakan serta materi-materi pendukung harus dirancang sesuai dengan

tujuan, kelompok yang dituju, dan sumber-sumber yang telah diperoleh, hal

tersebut harus memberikan sesuatu dampak yang positif bagi pembuat kebijakan

serta keikutsertaan anggota dalam tim.

Untuk itu KIP Aceh Barat melakukan perjanjian kerjasama dalam

menyukseskan pemilu yang adil dan jujur di Aceh Barat. Selain itu pula, KIP

selalu berkoordinasi atau melibatkan berbagai stakeholder dalam berbagai

kegiatan baik didalam Tahapan maupun diluar Tahapan Pemilu. Selain adanya

kerjasama dan koordinasi juga dilakukan komunikasi secara formal maupun

informal dengan stakeholder

Peran masyarakat dalam melakukan hak pilihnya, dapat terlihat dari

adanya antusiasme masyarakat dalam melakukan hak pilihnya sangat tinggi dan
98

mengalami peningkatan peserta calon pemilih di Aceh Barat. Masyarakat

difasilitasi utk menyalurkan hak pilih secara langsung, umum, bebas dan rahasia

dalam pemilu yang adil dan demokratis Untuk embangun hubungan dengan calon

peserta pemilihan, bentuk program dan kegiatan sosialisasi adalah upaya

membangun hubungan antara calon pemilih dan Komisi Independen Pemilihan

(KIP) sebagai penyelenggara.

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat juga mengadakan simulasi

pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Tempat

Pemungutan Suara (TPS) kegiatan tersebut bertujuan agar Pemilihan Umum

(Pemilu) 17 April 2019 berjalan lancar, menurut Komisioner KIP, Sabki Mustafa

Habbi, kegaiatan ini dalam rangka menyukseskan pelaksanaan pemungutan dan

penghitung Selanjutnya keterlibatan media dalam mensosialisasikan aktifitas

rangkaian kegiatan KIP Aceh Barat, media memiliki peranan signifikan guna

mengurangi angka golput pada pemilu serentak 2019. Ada beberapa langkah yang

ditempuh KIP Aceh Barat, antara lain melakukan sosialisasi di media online dan

media massa (cetak dan elektronik). Media berperan dalam menyampaikan pesan-

pesan kepemiluan kepada masyarakat untuk mendorong masyarakat

menyampaikan hak pilih dalam pemilu. Selain itu media juga dapat berperan

dalam menyampaikan visi dan misi serta program kerja para peserta pemilu.

1. Aksi

Media yang dipergunakan oleh KIP Aceh Barat saat pelaksanaan

sosialisasi di masyarakat, terutama menggunakan media massa, misalnya Serambi

Indonesia Prohaba, dan media online yang ada di Aceh Barat. Secara formal
99

pesan-pesan sosialisasi disampaikan melalui Media cetak, Radio, TV, Media

online, media sosial. Selain itu juga digunakan Alat dan selebaran peraga berupa

baliho, spanduk, serta yang rutin di luncurkan dalam masyarakat, misalnya

Serambi Indonesia dan media online Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh

Barat. Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh barat secara rutin meluncurkan

berita atau pesan-pesan sosialisasi melaui Website KIP atau diteruskan melalui

beberapa media online. Pesan-pesan secara rutin juga diluncurkan melaui akun

Media sosial seperti IG, FB dan Youtube. KIP saat ini juga telah memiliki Rumah

Pintar Pemilu yang akan dikembangkan dimasa yang akan dating.

Ada beberapa bentuk pesan yang khusus dan terus di gunakan dalam

sebuah penyampaian pesan, yaitu himbauan untuk guunakan hak pilihmu, jangan

Golongan Putih (Golput) karena satu suara menentukan nasib bangsa. Tidak ada

bentuk pesan khusus yang disampaikan secara rutin tsb diatas. Platform yag

digunakan tetap mengacu pada pesan yang telah biasa dikeluarkan.

Dalam pelaksanaan kegiatan kekompakan dalam sebuah koalisi sangat

diperlukan karena hal tersebut merupakan hal yang mendasar, dalam pelaksanaan

kegiatan advokasi. Penyampaian pesan yang disampaikan secara berulang-ulang

serta saluran dan alat bantu yang efektif yang dibuat secara berulang-ulang untuk

membantu mempertahankan perhatian sosial terhadap isu yang disampaikan. KIP

Aceh Barat telah pula melakukan aksi dengan mengajak serta masyarakat agar

antusias dalam melakukan hak pilihnya sangat tinggi dan mengalami peningkatan

peserta calon pemilih di Aceh Barat. Masyarakat difasilitasi utk menyalurkan hak
100

pilih secara langsung, umum, bebas dan rahasia dalam pemilu yang adil dan

demokratis.

Selanjutnya untuk menumbukan iklim kedekatang konstituen dengan

kandidat calon peserta pemilihan di kabupaten Aceh Barat, diupayakan pula

berrbagai bentuk program dan kegiatan sosialisasi adalah upaya membangun

hubungan antara calon pemilih dan Komisi Independen Pemilihan (KIP) sebagai

penyelenggar. Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat juga mengadakan

simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di

Tempat Pemungutan Suara (TPS) kegiatan tersebut bertujuan agar Pemilihan

Umum (Pemilu) 17 April 2019 berjalan lancar, menurut Komisioner KIP, Sabki

Mustafa Habbi, kegaiatan ini dalam rangka menyukseskan pelaksanaan

pemungutan dan penghitungan suara. Media memiliki peran strategis dalam upaya

mengurangi angka golput pada pemilu serentak 2019. KIP Aceh Barat melakukan

sosialisasi menggunakan media, baik di media online dan media massa (cetak dan

elektronik). Media berperan dalam menyampaikan pesan-pesan kepemiluan

kepada masyarakat untuk mendorong masyarakat menyampaikan hak pilih dalam

pemilu. Selain itu media juga dapat berperan dalam menyampaikan visi dan misi

serta program kerja para peserta pemilu.

e. Evaluasi

Dalam sebuah kegiatan tak hanya membuat kebijakan, menyampaikan

pesan serta adanya aksi saja, tetapi adanya evaluasi lanjutan terhadap kegiatan

tersebut, sebuah tim harus melihat lagi secara berkesinambungan terhadap

kegiatan apa yang sudah tercapai dan apa yang belum tercapai, serta apa lagi yang
101

harus di kerjakan. Tahapan ini begitu penting untuk menyukseskan kegiatan dan

lebih sulit dari pada dampaknya sendiri.

Apakah anda memonitori secara rutin hasil dari kegiatan sosialisasi yag telah

terlaksana ?

Komisi Independen Pemilihan (KIP) setiap Minggu dan setiap bulan melakukan

rapat Pleno untuk memonitori kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai

jadwal dan tahapan. Monitoring selalu dilakukan untuk melihat efektifitas konten

pesan sosialisasi untuk dilakukan perbaikan.

Komisi Independen Pemilihan (KIP) tetap mendata calon pemilih tetap untuk

melihat apakah sudah masuk dalam daftar pemilih supaya tidak ada hambatan

untuk kedepannya serta menghapus daftar pemilih tetap yang sudah

meninggal.Kalau yang dimaksud setelah pemilu (diluar tahapan) yang Komisi

Independen Pemilihan (KIP) lakukan adalah mendata calon pemilih melalui

Daftar Pemilih Berkala (DPB).

f. Kesinambungan

Advokasi sama halnya dengan komunikasi yang berlangsung secara terus

menerus, setelah berjalannya advokasi maka adanya kesinambungan agar tidak

terputus. Pada tahap membuat rencana untuk kedepan, kesinambungan yang

memperjelaskan tujuan jangka panjang kgiatan, mempertahankan fungsi

kelompok, dan menyesuaikan data-data argumen seiring perubahan kondisi.

Oleh karena itu advokasi merupakan suatu tindakan memasukkan suatu

permasalahan dalam pembahasan agenda perencanaan, mencarikan jalan keluar

dan solusi dari masalah yang ingin di selesaikan, serta membangun sebuah
102

dukungan dalam pelaksanaan aksi penyelesaian masalah. Melalui penyampaian

pesan kepada audiens hingga melahirkan suatu aksi yang membawakan

perubahan, pesan merupakan sebuah pendapat singkat yang mengandung makna

membujuk yang berisi tentang masalah yang ingin di capai, bagaimana, dan

mengapa terjadi (Ekawati, 2017).

Hal terpenting dalam sebuah kegiatan advokasi adalah strategi

komunikasi, strategi merupakan sebuah seni dalam menentukan sebuah

teknik untuk mencapai sebuah tujuan komunikasi yang ingin dicapai.

Strategi komunikasi dapat mempengaruhi opini dan keputusan bahkan

penyampaian pesan dengan teknik yang salah akan membuat dampak

yang tidak diinginkan bisa jadi melenceng dari perencanaan. Oleh

karena itu pentingnya menentukan teknik strategi dalam

berkomunikasi penyampaian pesan yang mengandung sebuah

kebijakan yang mampu mempengaruhi dan menyelesaiakan masalah

sesuai dengan tujuan advokasi. Dalam penelitian melihat bagaimana

sebuah lembaga swadaya masyarakat setelah menentukan sebuah

masalah, menciptakan sebuah kebijakan termasuk pernyataan dan

penetapan sebuah gerakan yang di tentukan oleh pihak-pihak

berpengaruh, untuk membimbing perilaku, membangun sebuah

dukungan dalam penyelesaian masalah, pelaksanaan kegiatan advokasi

dengan menggunakan alat bantu, hingga menentukan sebuah

perencanaan untuk kedepan agar kegiatan tersebut dapat terus berjalan


103

(Atnan, 2014, 342) Agar kegiatan ini terus berjalan dan berkembang,

maka langkah apa sajakah yang anda lakukan

“Pada zaman era digital maka Komisi Independen Pemilihan Aceh

Barat melakukan pertemanan dan komunikasi yang baik melalui media

online”.

“Kegiatan Sosialisasi adalah kegiatan berkesinambungan yang tetap

dilakukan baik dalam tahapan atau diluar tahapan Pemilu. Update

Informasi tetap dilakukan melaui berbagai media. Apalagi saat ini

Komisi Independen Pemilihan (KIP) telah memiliki Rumah Pintar

Pemilu yang diharapkan dapat menjadi wadah pendidikan politik dan

demokrasi bagi masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas.

Sebagai penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu), pihaknya berkewajiban

menyediakan tempat untuk berkampanye bagi partai politik dan setiap peserta

pemilu. Ketua Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat

mengatakan bahwasannya sudah menyediakan 15 lokasi kampanye terbuka.

Anda mungkin juga menyukai